Bikinin 5 slogan tema makanan yang berima sama

Bikinin 5 slogan tema makanan yang berima sama

marketing,marketing mix,integrated marketing communications,word of mouth marketing,integrated marketing,marketing news,sports marketing,buzz marketing,niche marketing,guerilla marketing
Bikinin 5 slogan tema makanan yang berima sama

slogan makanan enak - Ayo makan pasta,rasanya seperti makan di menara pisa
Makanlah salak,sehat dan enak
Makanlah bakmi,bikin anda nambah lagi
Ayo makan manggis,sehat dan manis
Ayo makan mangga teman,enak dan menyehatkan

Maaf kalau salah kalau bagus jadikan yang terbaik ya

itu kayak iklan,, slogan di dapur loh


ya udah gini aja manggis,sehat dan manis.mangga ,enak bikin kamu terg1la g1la .pasta , satu untuk semua.bakmi,enak bikin nambah lagi.salak,sehat dan enak itu sudah termsuk slogan menurut aku yang 1nya diganti jadi

"Jika Anda Puas Beritahu Teman, Jika Anda Kecewa Beritahu Kami", Enak aja ...

Istilah “Word of Mouth Advertising” tiba-tiba menjadi populer setelah ide gila strategi pemasaran Sumardy dilaksanakan dengan cara mengirim sejumlah peti mati ke puluhan general manajer berbagai media massa dan perusahaan periklan. Ternyata itu merupakan bagian dari strategi dia mempromosikan bukunya yang bakal terbit.
Apa itu “word of mouth advertising”? Saya tidak begitu paham, karena bukan orang ekonomi. Apakah itu sama artinya dengan yang biasanya diistilahkan oleh orang awam seperti saya dengan sebutan “iklan dari mulut ke mulut”? Tolong yang lebih paham menjelaskannya.
Saya jadi teringat dengan slogan yang kerap terpampang di beberapa perusahaan di Indonesia. Terutama yang menjual jasa. Bunyinya: “Jika Anda Puas Beritahu Teman, Jika Anda Kecewa Beritahu Kami.”
Ini merupakan strategi pemasaran sederhana yang “memanfaatkan” konsumen/pelanggannya sebagai pembawa berita positif bagi perusahaannya. Apa-apa yang merupakan kelebihan perusahaan yang membuat konsumennya puas, diharapkan akan disampaikan ke teman-temannya, agar mau menggunakan produk/jasanya juga. Nanti kalau teman-temannya itu setelah menggunakan jasanya itu juga puas, dia akan sampaikan juga ke teman-temannya, dan seterusnya. Ibarat pesan berantai, yang tentu saja merupakan promosi gratis yang sangat efektif. Bahkan jauh lebih efektif daripada memasang iklan di media massa yang memakan biaya jutaan sampai miliaran rupiah.
Itulah yang disebut “iklan dari mulut ke mulut.”
Tapi bagaimana jika ternyata kualitas produk atau layanannya buruk, mengecewakan? Apalagi hal tersebut dilakukan dengan sengaja, hanya demi mendapat keuntungan yang lebih besar?
Menurut slogan di atas, “Jika Anda Kecewa Beritahu Kami.”
Apakah slogan tersebut tepat, atau patut kita turuti?
Rasanya perusahaan itu keenakan, ya? Seperti mau untungnya saja, tetapi tidak ruginya. Padahal itu semua tergantung dari dirinya sendiri. Dari sisi konsumen, baik jika suatu kualitas produk/jasa baik, maupun buruk, memuaskan, maupun mengewakan, sebaiknya tetap beritahu teman juga.
Kalau kualitasnya jelek/mengecewakan, bukankah seharusnya kita juga memberitahu teman/kerabat kita untuk hati-hati, atau jangan lagi menggunakan produk/jasa perusahaan tersebut, agar jangan menjadi korban seperti kita yang telanjur menggunakannya?
Adakalanya ada saja perusahaan yang terlalu tidak mau ambil pusing dengan kepentingan konsumennya. Yang penting sudah mendapat keuntungan (besar) dari konsumennya itu. Apabila ada konsumen yang kecewa, dan komplain (baik disampaikan secara langsung, maupun lewat surat pembaca) biasanya tidak ditanggapi. Mereka punya prinsip, apa artinya kehilangan satu-dua konsumen yang kecewa dan “cerewet komplain,” toh mereka sekarang sudah punya banyak sekali pelanggan? Bahkan masih terus bertambah?
Teman saya pernah mengalaminya. Di sebuah perusahaan variasi mobil yang cukup besar di Surabaya, dia komplain karena kecewa dengan layanannya. Lebih kecewa lagi ketika komplainnya tersebut ternyata tidak ditanggapi serius. Bahkan ketika teman saya itu bilang, dia kapok, dan tidak akan datang kedua kalinya. Dengan sombongnya manajernya bilang, “Itu hak Bapak, kami punya banyak pelanggan, kok!”
Sekarang, di kala semakin banyak tumbuh perusahaan variasi mobil, dengan tingkat persaingan yang begitu ketat, ditambah dengan masalah krisis ekonomi seperti sekarang, perusahan variasi tersebut kelihatan sudah mengalami kemerosotan omzet yang signifikan. Dari jalanan saja kelihatan, suasana tokonya yang sepi. Hanya ada satu-dua mobil yang mengerjakan variasinya di sana. Kontras dengan luasnya yang bisa menampung puluhan unit mobil sekaligus. Dulu memang selalu penuh, bahkan antre.
Sekitar sebulan lalu, ada surat pembaca di Jawa Posyang menceritakan pengalamannya makan di sebuah restoran besar dan terkenal di Tunjungan Plasa, Surabaya. Ketika sedang makan sekeluarga, tiba-tiba ada seekor tikus besar yang jatuh dari plafon menimpa makanan-makanan yang ada di atas meja! Kontan semua yang makan panik. Pakaian mereka kotor terkena percikan makanan, dan ada yang bahkan terkena cakar tikus yang panik dan lari.
Ternyata respon pihak manajemen restoran besar itu sangat mengecewakan. Sikap pihak restoran biasa-biasa saja, tidak ada permintaan maaf. Bahkan makanannya tetap harus dibayar (?).
Tadinya saya pikir, pihak manajemen restoran sekelas itu pasti akan segera memberi tanggapan melalui surat pembaca juga, setelah persoalan diselesaikan dengan baik-baik. Ternyata, sampai sekarang tidak pernah ada. Rupanya manajemen restoran ini termasuk yang tidak mau pusing dengan kekecewaan/komplain konsumen/pelanggannya. Nah, apakah terhadap perusahaan seperti ini, kita layak menuruti slogan tersebut (“kalau kecewa beritahu kami”?).
Lebih layak, dan seharusnya kita yang kecewa segera menyampaikan ke teman-teman dan kerabat kita, agar jangan lagi coba-coba menggunakan/memanfaatkan produk/layanannya.
Slogan tersebut baru berlaku, apabila kita yakin mengenai komitmen perusahaan tersebut terhadap tekadnya yang selalu ingin membuat konsumen/pelanggannya puas terhadap produknya. Tidak hanya mau mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari konsumennya, tanpa perduli terhadap kepentingan mereka.
Perusahaan begini, memang patut kita beritahu kepada mereka kalau mendapat pelayanan jasa, atau suatu produk yang mengecewakan. Karena kita yakin bahwa hal demikian merupakan suatu insedentil saja. Bukan memang maunya perusahaan itu memang begitu.
Kita yakin dengan memberitahu mereka tentang kualitas layanan mereka yang mengecewakan (menyampaikan komplain), mereka pasti akan meresponnya dengan positif demi perbaikan di waktu yang akan datang. ***

Daniel H.T.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang slogan makanan enak

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga

anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya

tentang  Tata Krama Iklan

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : http://www.kompasiana.com/danielht/jika-anda-puas-beritahu-teman-jika-anda-kecewa-beritahu-kami-enak-aja_5500d95aa333114e755121ae

No comments:

Post a Comment