Ambiguitas dalam Iklan Segar Sari Susu Soda dan Iklan Shimizu yang Berbau Seksualitas
Ambiguitas dalam Iklan Segar Sari Susu Soda dan Iklan Shimizu yang Berbau Seksualitas |
sebutkan contoh iklan produk minuman segar sari - A. Pendahuluan
Iklan adalah pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual (Agus,2007:11). Iklan adalah bagian dari media massa yang berisi informasi yang dipasang dengan biaya yang dibayar oleh pemasangnya (Harimurti dalam Gumelar, 2011 :65) . Iklan adalah suatu bentuk penawaran barang-barang atau jasa kepada khalayak ramai dengan tujuan, secara langsung atau tidak langsung, membantu menawarkan barang dagangan , mencari pekerjaan atau tenaga kerja dan sebagainya (Hasan dalam Gumelar,2011:65). Iklan adalah suatu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serentak agar mendapat sambutan yang baik (Dendi dalam Gumelar, 2011:65). Sedangkan menurut Etika Pariwara Indonesia oleh Dewan Periklanan Indonesia, iklan didefinisikan sebagai pesan komunikasi pemasaran tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Iklan yang ada saat ini sudah semakin beragam, dari iklan cetak hingga iklan audio visual. Semakian berkembangnya zaman tuntutan akan iklan yang kreatif juga semakin kuat pula. Para produsen-produsen iklan berlomba-lomba membuat iklan semenarik mungkin agar mendapat perhatian dari konsumennya. Tetapi, terkadang para produsen iklan dan media melupakan batasan-batasan yang ada . Memasukkan semua unsur yang dianggap menarik dianggap sah-sah saja. Tidak lagi memperhatikan apakah itu lebih berpengaruh positif atau negatif kepada masyarakat. Unsur yang dianggap menarik yang sering dimasukkan di dalam iklan adalah unsur seksualitas atau erotisme.
Seksualitas adalah suatu aspek penting dalam kehidupan yang menekankan aspek fisik, sosial, emosi, spiritual, budaya, ekonomi, dan etnik yang dialami manusia (Bruess & Greenberg dalam Alimatul, 2006 : 1). Dalam buku yang berjudul Periklanan dan Promosi jilid 5, Terence : 481 daya tarik seksual dalam periklanan ada dua bentuk, yaitu : nuditas (tubuh yang telanjang) dan omongan yang tidak senonoh.
Sebuah iklan yang sudah dibumbui aroma-aroma seksualitas dianggap lebih menarik, sehingga lebih mudah untuk mengambil perhatian khalayak. Tetapi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam sebuah iklan yaitu mengenaik produk yang ditawarkan, target pasar dan jam tayangnya. Apabila ketiga unsur tersebut tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat iklan maka akan membuat iklan tersebut tidak layak .
Iklan yang bisa dianggap mengandung unsur seksualitas di dalamnya adalah iklan Segarsari susu soda dan iklan pompa air shimizu. Kedua iklan tersebut menggunakan erotisme tubuh perempuan sebagai daya tariknya, padahal produk yang ditawarkan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan gerakan-gerakan erotis yang ditampilkan. Selain itu masalah yang muncul dari iklan tersebut adalah mengenai target pasar dari produk tersebut dan jam penayangan iklan tersebut. Apabila dicermati lebih mendalam lagi dalam kedua iklan tersebut juga terdapat ambiguitas yang mengarah kepada hal yang tidak seharusnya dimasukkan dalam iklan tersebut. Ambiguitas adalahkemampuan mengekspresikan dari satu penafsiran . Misalnya saja dari kata-kata yang digunakan oleh bintang iklan hingga gerakan-gerakan menggoda yang diperagakan membuat kedua iklan tersebut menjadi tidak pas untuk ditayangkan bebas tanpa pembatasan jam tayang. Iklan yang berbau seksualitas seperti iklan kondom tentu saja sudah mempunyai segmen pasar dan jam tayang malam yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dibawah umur, sehingga tidak dapat menimbulkan hal negatif kepadanya.
Kedua iklan tersebut juga menggunakan lekuk tubuh perempuan sebagai daya tariknya. Komoditas tubuh perempuan seringkali digunakan dalam segala hal untuk menarik perhatian . Komoditas adalah bentuk psikologi terselubung dari proses pengemasan , dan suatu bentuk teknologi tinggi dari beragam bentuk promosi (Bell ,2004 : 32). Tubuh perempuan dianggap dapat dengan mudah menarik perhatian dan seringkali dianggap sah-sah saja apabila hal tersebut dijadikan barang komoditas. Padahal kenyataannya hal tersebut tentu saja tidak dapat diterima dengan baik.
B. Metode
Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu metode pengumpulan data dalam penelitian sosial , data yang diperoleh berupa data kualitatif yang memungkinkan isu tersebut dapat dikupas secara mendalam. Focus Group Discussionadalah sebuah upaya yang sistematis dalam pengumpulan data dan informasi (Irwanto,2006: 1). Dalam diskusinya kita menggunakan target komunitas yang di dalamnya memiliki orang-orang dengan latar belakang yang berbeda-beda sehingga data yang didapat bisa bervariatif .
· Job Description
Nama : Miftakhul Nurjanah
Sebagai : Moderator
Sebagai moderator yang memimpin jalannya diskusi agar berjalan dengan lancar. Mempersilahkan peserta diskusi untuk menyampaikan pendapatnya dan memberikan pertanyaan yang membuat diskusi berjalan lebih hidup.
Nama : Hapsari Octaviana H
Sebagai : Blogger
Membuat blog dengan alamat ambiguitasiklan.blogspot.com dan mengupload artikel ilmiah setelah hasil dari FGD itu selesai. Tugas blogger juga nantinya mengurus kelangsungan keberadaan blog tersebut.
Nama : Chandra Permata Sari
Sebagai : Notulen 1
Selama proses FGD berlangsung seorang notulen meiliki tugas untuk mencatat segala macam aktivitas yang berlangsung. Dari mulai pembukaan sampai penutup. Mencatat pendapat-pendapat yang dikatakan oleh audiens secara jelas.
Nama : Dimas Wahyu N
Sebagai : Notulen 2
Membantu notulen 1 dalam mencatat setiap peristiwa yang terjadi dalam proses FGD.
Nama : Angga Budhiyanto
Sebagai : Dokumentasi
Bertugas untuk mendokumentasikan saat proses FGD berlangsung dengan cara mengambil gambar.
· Target FGD :
Nama Komunitas : Jogjavidgram (Jogja Video Instagram)
Sekarang ini hampir semua orang telah memiliki akun di sosial media. Salah satu yang berkembang dan di gemari oleh publik saat ini salah satunya adalah “ Instagram “. Instagram merupakan sebuah aplikasi dimana kita sebagai pengguna dapat meng-upload foto maupun video pendek bertema apa saja yang berdurasi paling lama 15 detik yang tujuannya untuk menghibur orang yang menonton video tersebut. banyak sekali kaum muda di Indonesia yang mulai berbagi kreatifitas mereka lewat video, hingga mereka telah memiliki komunitas sendiri yaitu “Indovidgram”.
Indovidgram adalah singkatan dari Indonesia-Video-Instagram dimana disini mereka membuat video dengan durasi 15 detik dimana untuk menghibur orang dan saling menunjukan kreatifitas. Komunitas dari para kaum muda di Indonesia ini lahir sekitar bulan Februari dan awalnya dipelopori oleh 7 orang yakni @benakribo , @moinblog , @marloernesto , @chandraliow , @dhinoharyoo , @ardinhai , dan @aulion.
Saat ini Indovidgram mulai membuka perekrutan komunitas Indovidgram di setiap kota-kota yang ada di Indonesia, misalnya Semarangvidgram, Bogorvidgram, Bandungvidgram, Jogjavidgram ,dan vidgram-vidgram di kota lainnya.
Kegiatan : membuat video pendek yang berdurasi maksimal 15 detik, video bisa berupa video komedi, video gambar, stompotion, video musik, dan lain-lain tergantung sekreatifnya kita membuat video tersebut sehingga pesan yang ada di dalam video tersebut sampai dan mudah di pahami atau di terima oleh penonton.
No
Nama
|
Umur
|
Universitas
|
Jurusan
|
|
1
|
Muhamad Nur Cahyo R.
|
20
|
UMY’12
|
EPI
|
2
|
Alfath Prasa
|
18
|
UMY’14
|
Ilmu Komunikasi
|
3
|
Oben Tabela Usop
|
20
|
UMY’12
|
Ilmu Komunikasi
|
4
|
Intan Sabrina Y.
|
20
|
UII’12
|
Psikologi
|
5
|
Yustisi Dani F.
|
20
|
UTY’12
|
Akuntansi
|
6
|
Alvine Dwi W.
|
19
|
UTY’13
|
Akuntansi
|
· Cara kerja :
Kita memulai diskusi kita dengan memperkenalkan diri masing-masing kemudia menjelaskan maksud kelompok kami mengundang keenam audiens dalam proses focus group discussion pada hari Sabtu, 3 Januari 2015. Pertama kita menyampaikan judul dari diskusi tersebut yaitu “Ambiguitas dalam Iklan Segar Sari Susu Soda dan Iklan Shimizu yang Berbau Seksualitas”. Kemudian kita mulai meminta pendapat audiens mengenai kedua iklan tersebut yang mungkin pernah sekilas mereka lihat di televisi. Ada beberapa orang yang sudah pernah melihat kedua iklan tersebut dan ada juga yang belum.
Setelah itu, kita memperlihatkan kembali iklan segar sari susu soda dan shimizu itu kepada audiens. Kemudian kita memulai diskusi dengan menayakan pendapat dan pertanyaan-pertanyaan. Setelah proses diskusi selesai kemudian kita menayakan kesimpulan dan saran dari para audiens. Untuk salam perpisahan kita berfoto bersama dan membuat video instagram bersama.
C. Pembahasan
Tanpa disadari, setiap hari kita terhegemoni oleh iklan-iklan yang ditayangkan di media khususnya televisi dan jika di analisis dalam iklan tersebut mengandung banyak unsur-unsur seksualitas.
Iklan merupakan suatu bentuk media promosi yang dilakukan oleh produsen kepada konsumen. Sering tanpa kita sadari, iklan yang ditayangkan di televisi tersebut menggunakan unsur-unsur seksualitas yang tujuannya untuk memikat calon pelanggan mereka. Fakta menunjukan bahwa hampir semua iklan yang ditayangkan di televisi nyaris tidak pernah lepas dari penggunaan sosok tubuh perempuan untuk kepentingan penjualan produk mereka. Misalnya dapat kita lihat pada iklan “Segar Sari Susu Soda” dengan model artisnya yaitu Julia Perez yang dikenal sebagai artis panas di Indonesia, selain itu dapat kita jumpai juga pada iklan “Pompa Air Shimizu” yang menampilkan model perempuan seksi dengan pakaian yang sedikit terbuka.
Maraknya persaingan dalam dunia periklanan dan kurangnya pengontrolan akan tayangan di media, hingga sekarang ini iklan pun dijadikan sebagai sarana mengumbar seksualitas untuk memikat atau menarik perhatian para calon pelanggan atau konsumen.Upaya para pemasar di Barat untukmenjual produk dengan memanfaatkan imaji-imaji seksual sudah dilaksanakan sejak tahun 1850an(Tom, 2008:290). Dan ini pun yang terjadi di media periklanan Televisi di Indonesia, kita lihat bagaimana para produsen memanfaatkan sensasi atau sesuatu yang mengandung unsur seksual melalui tubuh perempuan sebagai objek untuk menjual produk lewat iklan-iklan yang ditampilkan pada media Televisi.
Jika kita cermati di media masa khususnya dalam iklan di Televisi, tubuh perempuan seakan menjadi eksploitasi untuk dijadikan alat untuk menjual sebuah produk tertentu walau biasanya tidak ada sangkut pautnya antara iklan tersebut dengan tubuh perempuan. Misalnya pada dua iklan yang kami sebutkan diatas yaitu iklan “Segar Sari Susu Soda” dan iklan “Pompa Air Shimizu” yang memunculkan sosok perempuan yang berpenampilan seksi.
Dimana jika kami teliti lebih detail lagi, dua iklan tersebut dilihat dari awal sampai akhir iklan ini sudah menampilkan goyangan yang sangat sensualitas dimana jika dilihat goyangan sang model iklan mampu mengkolaborasikan goyangan dan sedikit menonjolkan payudara yang terlihat begitu besar. Selain itu, shot kamera dalam iklan tersebut menggambarkan seakan model-model seksi itu sebagai pemuas kaum pria yang ada, dengan goyangan yang begitu hot dan didukung dengan lekuk tubuh yang sangat seksi dan payudara yang sengaja dibuat sedikit tebuka untuk menambah unsur-unsur seksual dan didukung dengan dialog atau nyanyian dalam iklan itu. Shot kamera juga menunjukan bahwa model-model seksi dalam iklan itu dipandang dari segi kaum pria yang ada, atau dengan kata lain kamera seakan menggantikan mata laki-laki dalam melihat atau menikmati goyangan model seksi dalam iklan itu.
Keindahan perempuan atau keindahan yang terletak pada tubuh perempuan dijadikan sebuah alat untuk menjual suatu produk tertentu dimasyarakat lewat iklan-iklan yang ada pada media massa itu juga dalam dua iklan diatas. Pandangan bahwa perempuan sebagai pemuas kaum pria sangat jelas terlihat dalam dua iklan tersebut. Dalam banyak iklan, biasanya perempuan hanya dijadikan sebagai pelengkap dari sebuah adegan iklan tersebut untuk menambah nilai ketertarikan didalam iklan tersebut.
Iklan di media memang sangat lazim menampilkan model perempuan sebagai objek seksual. Seperti yang akan kami jelaskan mengenai dua iklan diatas yaitu iklan “Segar Sari Susu Soda” dan iklan “Pompa Air Shimizu” menurut FGD (Focus Group Disscusion) yang telah kami lakukan dengan sebuah komunitas yang bernama Jogjavidgram berjumlah 6 orang.
Berikut ini adalah data-data orang yang kami ajak dalam proses FGD :
No
Nama
|
Umur
|
Universitas
|
Jurusan
|
|
1
|
Muhamad Nur Cahyo R.
|
20
|
UMY’12
|
EPI
|
2
|
Alfath Prasa
|
18
|
UMY’14
|
Ilmu Komunikasi
|
3
|
Oben Tabela Usop
|
20
|
UMY’12
|
Ilmu Komunikasi
|
4
|
Intan Sabrina Y.
|
20
|
UII’12
|
Psikologi
|
5
|
Yustisi Dani F.
|
20
|
UTY’12
|
Akuntansi
|
6
|
Alvine Dwi W.
|
19
|
UTY’13
|
Akuntansi
|
Dalam diskusi, kelompok kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka yang dimana pertanyaan itu kami pilih untuk mengupas bagaimana kaitannya iklan dan unsur seksualitas yang ada didalamnya.
Apakah iklan yang di tayangkan ada hubungannya dengan produk yang ditawarkan ?
“Menurut saya, pada iklan Zhimisu tidak terlalu bagus karena dilihat oleh umum dan iklan tersebut tidak memotivasi, dan seperti menjual tubuh wanita. Lalu pada iklan Segar Sari Susu Soda tidak wajar untuk ditayangkan karena tidak ada hubungannya dengn produk yang ditawarkan. Karena menggunakan Julia Perez sebagai modelnya, padahal semua orang tahu kalau dia adalah artis panas di Indonesia, padahal itu adalah produk untuk anak-anak dan tidak harus menggunakan model dewasa seperti itu dalam mengiklankan produknya”
(Roni, FGD 3 Januari 2015)
Memang benar iklan pompa air “Shimizu” dan iklan “Segar Sari Susu Soda” tidak ada hubungannya dengan produk yang ditawarkan, dapat dilihat dalam pompa iklan air Shimizu yang jelas terlihat dalam iklan tersebut menyuguhkan beberapa adegan yang erotis. Yang di mana iklan ini diawali dengan adegan seorang perempuan yang memakai pakaian tidur dengan belahan dada yang terlihat, merengek kepada pasangannya dengan dialog “kalo gak mancur terus kapan enaknya?”, disertai dengan mimik wajah yang menggoda. Kemudian, perempuan tersebut pergi ke sebuah pusat perbelanjaan dan ditawari oleh salah seorang pedagang pompa air Shimizu. Setelah itu, terjadi dialog tawar menawar yang disertai dengan kalimat yang senonoh. Setelah itu, perempuan itu memasang pompa air tersebut kemudian menari kegirangan karena disemprot oleh sang pasangan dari atas tingkat, dan berkata “basah deh” dengan goyangan aduhai disertai mimik wajah yang menggoda. Iklan tersebut sama sekali tidak ada hubungannya dengan produk yang ditawarkan, karena pompa air itu adalah produk rumah tangga dan tidak ada hubungannya dengan adegan-adegan seksualitas seperti yang ditayangkan dalam iklan tersebut. Selain itu, adegan tersebut melanggar norma kesopanan yang dapat merusak moral bagi yang menontonnya.
Contoh kedua, pada iklan Segar Sari Susu Soda yang menggunakan Julia Perez sebagai model dalam iklan tersebut, padahal semua orang tahu bahwa Julia Perez adalah artis dewasa yang terkenal hot di Indonesia. Dia sangat tidak pantas menjadi model dalam iklan tersebut ditambah caranya menggunakan pakaian yang terbuka dan ketat juga dengan dialog yang menggoda. Padahal produk yang ditawarkan adalah produk unuk anak-anak, jadi menurut kami seharusnya yang perlu menjadi model dalam iklan tersebut ya anak-anak, dengan adegan-adegan yang lucu atau komedi misalnya. Bukan adegan dan dialog dewasa yang menggoda seperti itu.
Mengapa harus tubuh perempuan yang dijadikan barang komoditas?
“Karena memang tubuh perempuan enak dilihat dibandingkan tubuh laki-laki, karena semua tubuh perempuan itu menarik” (Roni, FGD 3 Januari 2015)
“Di dunia ini laki-laki membutuhkan harta, tahta dan wanita. Jadi wanita sangat berengaruh. Sebenarnya perempuan itu tidak ingin jika tubuhnya diperlihatkan kepada umum, mungkin karena tuntutan ekonomi dan profesi” (Dani, FGD 3 Januari 2015)
“Tubuh perempuan menarik” (Avin, 3 Januari 2015)
Memang daya tarik seksualitas dalam dunia periklanan sangat dibutuhkan, terutama bahasa bahasa tubuh, kata-kata, ekspresi wajah, dan dialog yang menggoda untuk menarik konsumen. Karena daya tarik sensual mempunyai peran yang potensial. Pertama, materi periklanan bertindak sebagai daya tarik untuk menarik perhatian sekaligus untuk mempertahankan perhatian konsumen dalam jangka waktu yang lama. Kedua, untuk mengingatkan konsumen terhadap pesan yang disampaikan dalam iklan. Ketiga, untuk meumbuhkan dan membangkitkan emosional si konsumen seperti ketertarikan terhadap produk yang ditawarkan.
Tetapi tidak selamanya tubuh perempuan djadikan komoditas oleh pihak laki-laki. perempuan dapat secara sadar dapat memahami bahwa tubuh mereka yang indah adalah komoditas yang bisa digunakan untuk pemenuhan berbagi kepentingan mereka sendiri. Keindahan dan kemolekan tubuh perempuan justru digunakan untuk menarik perhatian pasagan mereka sendiri atau para konsumen.
Bagaimana dampak dari target pasar, apakah baik atau buruk?
“Dampak psikologi, namanya juga anak kecil pasti akan meniru dan bertanya kenapa orang dewasa “itunya” gede?, mengapa saya dan teman-teman saya tidak?. Dan anak kecil sukanya ikut-ikutan, apalagi iklan seperti itu bisa saja dituru oleh anak-anak tersebut” (Intan, FGD 3anuari 2015)
“Dampaknya tidak baik untuk anak-anak, karena anak-anak belum waktunya unyuk menonton tayangan seperti itu, lebih cocok menonton tayangan seperti kartun” (Oben. FGD 3Januari 2015)
Terlepas dari pengaruh positif atau negatif pada iklan yang ditayangkan di televisi, pada intinya telah menjadi tontonan yang umum bagi semua masyarakat. Hal ini dikhawatirkan iklan-iklan tersebut akan berdampak pada psikologis anak-anak. Karena, tayangan televisi saat ini dengan tayangan televisi dahulu sangat berbeda, tayangan televisi saat ini sudah bebas dalam menayangkan adegan-adegan seperti itu, dan dapat dinikmati dengan mudah oleh semua kalangan tanpa batasan umur.
Dampak buruk siaran iklan yang disiarkan di televisi tidak hanya mempengaruhi kondisi psikologis anak-anak saja, siaran tersebut juga mempengaruhi kondisi psikologis asyarakat secara umum. Pasti sejumlah masyartakat akan merasa was-was dan takut jika adegan tersebut akan dicontoh seseorang untuk melakukan tindakan kriminal.
D. Kesimpulan
Dewasa ini banyak produk-produk pabrik yang diiklankan lewat media khususnya televisi. Televisi dinilai sebagai cara yang tepat untuk mempromosikan suatu produk keseluruh masyarakat, karena pada dasarnya televisi mempunyai jangkauan yang mencakup wilayah luas. Namun ironisnya konsep yang digunakan untuk menawarkan produk tersebut seringkali menyimpang terhadap norma-norma yang ada. Mereka menggunakan konsep seksualitas pada iklan produknya. Contohnya ada pada iklan “Pompa Air Shimizu” yang menampilkan kehidupan suami istri yang berbau seksual, padahal produk yang ditawarkan adalah sebuah pompa air. Jika orang dewasa pasti mengerti maksud dari iklan tersebut namun anak-anak tidak. Kemudian pada iklan “Segar Sari Susu Soda” yang menampilkan Julia Perez dengan pakaian seksi dan goyangan-goyangan menggoda juga sedikit menonjolkan bagian payudaranya. Produknya sendiri adalah sebuah minuman yang target pasarnya untuk anak-anak, sehingga akan berdampak buruk pada anak-anak yang menontonnya. Ambiguitas ini membuat iklan-iklan tersebut menimbulkan berbagai kontroversi dikalangan masyarakat sehingga perlunya tindakan pemerintah untuk lebih selektif dalam mengatur apa yang harus ditampilkan di media televisi.
Daftar Pustaka
Alimatul, Q. 2006. Paradigma Pendidikan Seksual. Yogyakarta :Kurnia Kalam Semesta
Gumelar, Ms dan Masri, R. 2011. Ultimart Vol III No.1. Jakarta : Sereb Putra
Supriatna, A. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grafindo Media Pratama
Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu.
Jakarta : Erlangga
Bell, R Chip dan Bell, R Billijack. 2004. Magnetic Service : 7 Rahasia Menciptakan
Pelanggan Setia. Bandung : Mizan Pustaka
Irwanto. 2006. Focused Group Discussion : Sebuah Pengantar Praktis. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia
Reichet, Tom. 2006. Tabloit Cakram. Jakarta
Lampiran
Pertanyaan
1. Pernahkah melihat iklan Shimizu dan iklan Segar Sari Susu Soda? Menurut kalian, apakah iklan tersebut ada hubungannya atau tidak dengan produk yang ditawarkan?
No
Nama
|
Pendapat
|
|
1
|
Oben
|
Menurutnya dua iklan tersebut
mengarah kepada hal yang negatif karena dari awal sampai akhir iklan tersebut
sengaja memamerkan tubuh model seksi. Lalu mengarah ke unsur seksual, karena
pada pakaiannya saja sudah kelihatan sedikit terbuka. Bahaya jika iklan
tersebut dilihat oleh anak kecil.
|
2
|
Roni
|
Menurutnya pada iklan Shimizu
tidak terlalu bagus, karena dilihat oleh umum dan iklan tersebut tidak
memotivasi, dan sepeti menjual tubuh wanita. Lalu pada iklan Segar Sari Susu
Soda menurutnya tidak wajar untuk ditayangkan, karena menggunakan Julia Perez
sebagai modelnya padahal semua orang tahu kalau dia adalah artis panas di
Indonesia, padahal itu adalah produk untuk anak-anak kenapa harus menggunakan
model seperti itu dalam mengiklankan produknya.
|
3
|
Alvine
|
Menurutnya pada iklan Shimizu itu
ada kaitannya dengan produk yang ditawarkan karena targetnya adalah orang
tua, namun pada iklan Segar Sari Susu Soda tidak ada hubungannya karena
targetnya anak kecil.
|
4
|
Intan
|
Menurutnya, iklan Shimitzu itu
masih berhubungan dengan produk yang ditawarkan, tetapi ada kejanggalan
dengan dialog yang diucapkan,yaitu dialog “kalo gak keluar kapan enaknya?”,
dan bajunya kenapa harus terbuka seperti itu. Lalu pada iklan Segar Sari,
menurutnya ada hubungannya apabila target sasarannya adalah oang dewasa,
tetapi jka sasarannya untuk anak kecil tidak ada hubungannya.
|
5
|
Alfath
|
Iklan tersebutkurang baik,tetapi
konsepnya ada hubungan dengan produk yang ditawarkan.
|
6
|
Dani
|
Semuanya tergantung kodrat jika
sasarannya kepada orang dewasa ada hubungannya, namun jika targetnya untuk
anak kecil maka tidak baik.
|
2.
Mengapa
harus tubuh perempuan yang dijadikan barang komoditas?
No.
|
Nama
|
Pendapat
|
1
|
Alfath
|
Menurutnya, karena audiens
kebanyakan kaum adam dan menyukai hal-hal yang berbau seksualitas, ditambah
lagi jika modelnya berpakaian terbuka sepeti itu.
|
2
|
Intan
|
Karena dari ujung rambut sampai
ujung kaki, tubuh perempuan paling enak dilihat, maka dari situ iklan iklan
akan lebih menarik jika menggunakan tubuh perempuan.
|
3
|
Roni
|
Menurutnya, memang tubuh
perempuan memang enak dilihat dibandingkan tubuh laki-laki, karena semua
tubuh perempuan itu menarik.
|
4
|
Oben
|
Jika setelah anak kecil melihat
iklan tersebut, dia akan langsung menilai seseorang yang berpenampilan cantik
dan seksi sama saja dengan model yang dia lihat dalam iklan.
|
5
|
Dani
|
Menurutnya, di dunia ini
laki-laki membutuhkan “harta, tahta, wanita”, jadi wanita sangat berpengaruh.
Sebenarnya semua perempuan tidak ingin jika tubuhnya diperlihatkan kepada
umum, mungkin karena tuntutan eknomi dan profesi.
|
6
|
Avin
|
Menurutnya, tubuh perempuan
menarik.
|
3.
Bagaimana
dampak dari target pasar, apakah baik atau buruk?
No
|
Nama
|
Pendapat
|
1
|
Roni
|
Bedampak pada otak, orang dewasa
saja melihat iklan yang berbau seksual sudah berfikir yang tidak-tidak
apalagi anak kecil yang rasa ingin tahunya tinggi.
|
2
|
Intan
|
Dampak psikologi, namanya juga
anak kecil pasti niru dan bertanya kenapa orang dewasa itunya gede, kenapa
saya sama teman-teman saja tidak. Dan anak kecil itu kan sistemnya
ikut-ikutan apalagi iklan yang seperti itu bisa saja anak kecil itu meniru
gaya-gaya yang ditayangin iklan tersebut.
|
3
|
Oben
|
Dampaknya tidak baik buat anak
kecil karena anak kecil itu belum
waktunya untuk menonnton tayanagan seperti itu, anak kecil itu cocoknya
nonton tayangan seperti kartun.
|
4
|
Dani
|
Tidak boleh nanti anak-anak lebih
penasaran dan ingin lebih tahu.
|
5
|
Alvine
|
Tidak baik buat anak kecil karena
iklannya yang salah.
|
6
|
Iqbal
|
Tergantung target pasarnya
|
Dokumentasi:
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang sebutkan contoh iklan produk minuman segar sari
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Contoh Iklan Smartphone dalam Bahasa Inggris Bergambar Beserta Arti
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : http://ambiguitasiklan.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment