SEBUAH SENI PEMIKIRAN

SEBUAH SENI PEMIKIRAN


kata kata cak lontong di iklan sprite  - “pembebas umat interpretator”


 Abdullah Sam


AWALAN
buzz marketing, guerilla marketing, integrated marketing, integrated marketing communications, marketing, marketing mix, marketing news, niche marketing, sports marketing, word of mouth marketing
SEBUAH SENI PEMIKIRAN



Ide ini kami tulis dengan tidak sama sekali memegang atau mencontoh buku, betul-betul apa adanya dari “ide” yang mengendap dalam otak dan hati penulis, jika terdapat kesamaan bahasa dengan buku atau tulisan lain itu semata-mata hanya endapan ingatan yang tersisa di otak dan hati atau hanya untuk menjelaskan maksud “ide penulis”   yang ingin disampaikan, walaupun ending-nya tmabah tidak jelas.
Tulisan ini dapat disebut juga suatu bentuk “inteluktualisasi pemikiran preman atau dekonstruksi pemikiran preman atau premanisme pemikiran”  apapun pendapat tentang buku ini ya inilah seni pemikiran dengan utuh apa adanya. Permainan pikiran oleh permainan bahasa menjadi sebuah inspirasi tersendiri.
Penulisan “ide” ini jauh dari kaidah penulisan ilmiah. Penulis hanya ingin terbang melayang bersama asap rokoknya, dengan ide-ide bebas yang masih tersisa, dengan perangkat kemampuan intelektual dan bahasa yang sangat terbatas serta cawisan segelas kopi pahit pemelek mata.
Jangan kaget jika kemudian pembaca banyak menemukan kata-kata “yang” “dan”  “atau kata lain yang selalu berulang ulang”, hal itu ada hanya salah satu bentuk keinginan penulis menyampaikan kepada pembaca bahwa tulisan ini bertujuan membebaskan akal atau ide umat manusia dari belenggu-belenggu dan formalitas yang sangat membatasi dan akan membunuh ide-ide manusia itu sendiri. Apapun pemahaman pembaca terkait dengan tuliasan ini juga kami anggap ide dan kami harap pembaca yang budiman, setelah membaca buku ini untuk meng “ide”, menginterpretasikan yang ada dengan penuh keberanian, katanya filsafat Jawa (tatak bakal tutuk, was-was olehe mung tiwas), artosipun kirang langkung mekaten ketika kita tatak penuh keyakinan dalam melakukan sesuatu maka akan mendapatkan hasil yang luar biasa, dan jika melakukan sesuatu penuh keragu-raguan maka hanya kegagalan yang menunggu kita, dan kami ucapkan selamat datang para interpreter yang baru keluar dari penjara ketidak bebasan meng “ide”. Abaikan batasan ilmiyah yang mengkungkung dan menjajah akal dan hati manusia. Karena keribetan batasan ilmiyah dimana harus sistematis kek, literatur kek, kepastian kek, logis kek, objektif kek, empiris kek, telek kek.
Tulisan ini banyak mengulang kata “bebas dan manusia” seperti tujuan awal tulisan ini, yaitu ingin menggugah sisi-sisi manusia dan sekaligus mengharapkan manusia memiliki kebebasan yang universal serta keberanian untuk meng “ide” agar menjadi Manusia yang me Nuhan.
Tulisan ini juga menunjukkan keresahan penulis terhadap banyaknya “pemulung ide” masuk kampus, yang sekaligus bangga dengan hasil pulungannya, bahkan sampah ide yang mereka fahami bahkan dihafalkan, misalnya dari Universitas Luar Negeri, Canada kek, Mesir Kek, Australia kek kemudian  di ajarkan dan diyakinkan pada pelajar atau mahasiswa pada Sekolah atau Perguruan Tinggi yang seharusnya tempat para peng “ide” bukan pemulung ide. Tidak dapat kita banyangkan bagaimana out put siswa atau mahasiswanya?. Lawong dosene dewe wae ora mudeng karo sing di pahami, lakok di buat kiblat. Ini kan yang namanya bentuk kegoblokan murokab. Dosen dan mahasiswa seperti ini nama idiologinya ahlul goblok wal jama’ah.
Di dalam tulisan ini terdapat pula beberapa menu logika, logika akal, logika hati, logika cinta, logika seni, logika perut, logika kekuasaan, logika politik, logika moral, logika perasaan, logika taqdir, logika ekonomi, logika biologis,Islam Protestan, Idiologi kadang-kadang,  dan logika realitas serta terdapat menu “filsafat asap rokok”.
Dengan secoret tulisan ini penulis mencita-citakan khususnya di dunia akademik terjadi pergeseran budaya, yaitu dari budaya oral menuju budaya letter, sehingga pengetahuan, wacana, wawasan, pengalaman dan ide yang terlintas dalam akal, jiwa atau hati manusia dapat terikat untuk memperkaya hasanah ide yang untuk ide.
Penulis juga berpendapat bahwa referensi yang ada hanya perangkat kecil manusia dalam menelorkan ide-ide baru, ide baru sebuah keniscayaan, kita mengetahui bahwa ide-ide yang diagung-agungkan sejak abad Descartes ada, hari ini mulai menakutkan segenap manusia. Terlebih jika terkait dengan energi alam yang lumrah dieksploitasi dan untuk menghacurkan sepecies manusia itu sendiri, mungkin energi di alam ini dengan hitungan jari sumber energi tersebut akan habis beberapa tahun kemudian, walaupun ada penemuan sumber-sumber energi baru, dan mungkin manusia akan kembali ke dunia mistis, megis, supra natural, para normal seperti dalam dongeng pengantar tidur dari kakek-nenek, embah-embahe kita dulu ketika masih kecil.
Terkait dengan itu, mungkin hari ini harus ada perintisan di masing-masing Universitas atau Perguruan Tinggi adanya fakultas atau jurusan baru, seperti: Fakultas Ilmu Hitam dan Fakultas Ilmu Putih, untuk mengantisipasi kebutuhan manusia ketika teknologi akal sudah tidak dapat menjawabnya, misalnya:  Jurusan Dukun, Jurusan Persantetan/pertenungan (membunuh jarak jauh) jadi yang kebal hukum langsung disantet aja misalnya, Jurusan Persuwu’an, Jurusan Karomah, jurusan Ahli Hizib, Jurusan Sepi Angin (terbang tanpa F16/pesawat super sonic yang kecepatannya melebihi suaranya), Jurusan Panglimunan (menghilang), Jurusan Lembu Sekilan (Jadi mobil dan jas Presiden tidak usah anti peluru) Jurusan Kekebalan, Jurusan Persulapan, Jurusan Kesaktian-Kesaktian Lain seperti yang telah di buka Vatikan Eropa Fakultas Ilmu Hitam dan khususnya Nusantara sangat potensi untuk mengembangkan Teknologi anti polusi ini karena banyak potensi pendukung. Misalnya Standar  minimal Dosen S1 Seperti Gus Ma’sum Alm, Yai Nur Kholis, Intine Kyai-Kyai seng nduweni linuwih lah untuk Fakultas Ilmu Putih, dan Mak Lampir  dan Nyai Pelet, Nyai Kembang, Denian, Limbat, David Coverfil, Mama Lorens, Dedi Corbuzer, Ki Joko Bodo Untuk Fakultas Ilmu Hitamnya. Untuk ujian skripsinya harus menangkap penjahat minimal setingkat KAPOLRI, KAPOLDA, MENTERI, KPK, JAKSA HAKIM sing remek-remek akhlake. Asikkan!, Jadi ketika ada kasus penggelapan, santet lan sak piturute iso langsung diungkap karo koco benggolo, ora usah LSD dsb.
Bagi pembaca yang belum cerdas boleh tidak sepakat dengan tulisan ala preman ini. Atas segala kekurangan tulisan ini semoga menjadi kelebihan tulisan ini juga, atas waktu membacanya kami ucapkan terima kasih dan semoga menjadi manusia yang manusia dan sekaligus manusia yang memanusiakan manusia dan menjadi manusia yang tahu akan dirinya sendiri yang sempat ngincipi nikatnya ma’rifatullah. Innalillahi wainna ilaihi roji’un.








Tulisan Agamaa

Agama yang kita lihat, dengar pelajari yakini, adalah suatu aturan, pedoman, petunjuk, sejarah, tentang kehidupan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam keinginan “Tuhan”, manusia dengan alam semesta, menceritakan sebelum, sedangdan sesudah alam ini ada, yang telah banyak disepakati dan dan sekaligus di formalkan bersama interpretasi-interpretasinya. Ide awalnya agama adalah untuk membebaskan manusia dari ketakutan-ketakutan kecil dan besar dari selain diri dan pemilik dirinya, sekaligus membebaskan akal, hati, jiwa, ruh, pikiran, ide, pandangan, pendengaran, rasa, ucapan dan laku manusia dari penjajahan, hegemoni, kungkungan manusia atau alam lain yang syarat dengan kepentingan sesaat dan tidak memanusiakan manusia.
    Aturan tertulis dalam agama-agama, menjadi salah satu ide awal manusia dalam memanusiakan manusia dan sekaligus manusia itu membinatangkan dan menghalalkan darah daging manusia itu sendiri, walau terkadang sadar betul bahwa perbuatan itu tidak memanusiakan manusia!. Kita  lihat peperangan, perselisihan, konflik yang selama ini terjadi jika diruntut akar masalahnya adalah bersumber dari Agama, jadi Agama bukan berarti A=Tidak, Gama=Rusak (tidak rusak), akan tetapi arti sebuah Agama adalah A=Akan, Gama=Rusak, jadi setiap penganut agama pasti akan rusak. Kenapa rusak,? Karena dalam dasar-dasar pengajaran Agama pasti memberi pemahaman kepada umatnya, bahwa agamanya yang paling baik dan suci, mafhum mukholafahnya berarti agama lain tidak baik dan tidak suci. Dari sisnilah sehingga pemahama ajaran agama tersebut terinternalisasikan pada diri seseorang sehingga termanifestasikan ke praktik-praktik agama yang keras.
    Aturan agama jika kita pahami secara holistik atau menyeluruh atau secara hermeneutika, maka manusia akan menjadi manusia yang Menuhan. Banyak konsep tentang ke-universalan Alam, seni, hidup, Tuhan ataupun alam semesta lain yang belum sempat terbahasakan oleh akal, hati dan filsafat serta cabang-cabang kecilnya.
    Akan tetapi jika agama hanya di pahami secara parsial atau sesaat, maka agama akan terasa sempit dan tertutup. Kita ambil sample tentang salah satu kalimat dalam salah satu agama bahwa “agama lain akan memusuhi agama kita hingga kiamat” , maka yang terbangun dalam benak salah satu umat yang memiliki pemahaman sempit tentang konsep agama yang lain, sehingga dalam otaknya mengendap secara mendalam bahwa non agama kita adalah musuh hingga ada bahasa agama sebagai titik awal adanya peperangan ataupun sebaliknya.
    Lebih-lebih ketika sadar akan realitas yang tampak baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, pendidikan, dan media masa baik media elektronik maupun media cetak , yang keberadaannya di kuasai oleh orang-orang di luar agama tertentu. Maka ketidak sepakatan, sebenarnya yang terjadi bukan berawal dari semangat keberagamaan, akan tetapi berangkat dari keterbelakangan dan ketidakmampuan umat agama tertentu dalam berkompetisi di kancah perputaran alam semesta.  Sehingga yang terjadi hanyalah penghujatan-penghujatan, terhadap orang lain untuk menutupi segala kebobrokan didalam diri individu atau kelompok yang memiliki mental pemalas, iri dan inverior.
    Di dalam kehidupan sosial, seseorang akan melakukan difent mecanism (pembelaan diri) ketika top screetnya ter sentuh. Lebih-lebih mereka yang memiliki banyak kekurangan, kelemahan atau cacat. Maka sifat pembelaan diri yang berlebihan ini akan selalu mengakibatkan banyak melemparkan kesalahan pada orang lain atau proyeksi.
    Bisa juga manusia yang sering kalah dalam percaturan hidup maka untuk menyembunyikan kekurangan, kelemahan yang ada pada individu atau kelompok maka melakukan regresi atau melihatkan bahwa dirinya tidak mampu dengan cara menghadapi masalah dengan cara berlagak tidak serius, merengek, menangis seperti anak kecil, atau purak-purak sakit seperti anak bayi yang takut akan kehausan dan kelaparan
    Seseorang untuk mengungkapkan kepecundangannya dengan menunjuk atau mengisukan orang lain, bahwa orang lain tersebut pecundang, lemah, banyak kekurangan, menjajah dan sebagainya, ini merupakan bentuk prilaku proyeksi dari individi atau kelompok yang lemah itu sendiri.
    Kiranya menjadi kebutuhan bagi kita semua untuk menggrayangi jito’e dewe (instrospeksi diri) dengan apa-apa yang masih kurang, lemah dalam diri individu atau kelompok secara intensif dan kontinyu sehingga setelah sadar dengan segala kekurangan yang terdapat pada diri kita baik individu atau kelompok kemudian kita mampu membuat format baru untuk membenahi segala apa yang dirasa kurang yang menjadikan kita terbelakang, lemah atau lebih ekstrim tertindas setiap zaman dan makan abadan abada.
    Perlu kita sadarai bahwa kita memiliki hak dan orang lain di luar juga memiliki hak,  kita punya kewajiban, orang lainpun juga memiliki kewajiban yang bobot hati dan moralnya juga sama,  ini kalimat manis bagi seorang penganut agama jika di sadari. Bukan sebaliknya, ada hak bagi kita ada kewajiban bagi mereka,  jika kesadaran untuk saling menghormati dan membentuk medan jiwa yang saling mengeluarkan kasih sayang  ini kemudian di coreng oleh manusia yang memiliki kepentingan sesaat maka esensi dari agama-agama yang ada dipermukaan bumi ini hanya akan memicu keluarnya air mata yang penuh penderitaan dan sekaligus banjirnya darah yang penuh kebencian yang dianggap suci dan untuk Tuhan-Tuhan doktrinnya.
    Jadi ketika manusia itu banyak melakukan pembacaan pada diri secara istiqomah maka akan menemukan rasa-rasa yang ada pada orang lain di luar dirinya sehingga tidak hanya dalam hayalan apa yang namanya kasih sayang sesama, saling menghargai dan salng menghormati antar umat manusia ataupun alam sekalian. Karena sudah diketemukannya beberapa rasa-rasa kemanusiaan yang saling bersentuhan, baik rasa benci, sakit, susah, senang, gembira, bahagia, cinta, kasih sayang, rindu, dendam, surga, neraka  ataupun rasa Ketuhanan sekalipun.
    Kemudian jika manusia-manusia pemeluk agama hanya banyak berharap kepada orang lain dan tanpa pernah banyak memberi kepada orang lain, serta sekaligus merasa paling benar dengan apa yang mereka pahami maka hal tersebut akan hanmya menyebabkan malapetaka besar pada dunia yang seharusnya dunia ini disebarkan benih-benih kasih sayang pada setiap partikelnya, walaupun ada yang mengatakan bahwa fenomena itu adalah kehendak Tuhan itu sendiri ataupun adalah bentuk keseimbangan dunia. Jika kita hanya berharap keuntungan dari orang lain maka berarti agama yang kita anut adalah agama baru yaitu AGAMA KAPITALIS, yang sarat dengan keuntungan dan keuntungan.
    Apa lagi adanya privatisasi agama bagi mereka yang mengaku keturunan kaum Brahmana atau Kyai yang selalu mengumbar nafsu birahi kehormatannya untuk selalu memiliki jumlah massa yang dapat sebagai tangga untuk menaiki kursi kekuasaan dan kenikmatan yang sehingga dianggap wajar dan benar.
    Privatisasi agama ini tidak akan membawa dunia ini semakin tentram justru sebaliknya, karena telah terjadi pemelencengan-pemelencengan terhadap ajaran agama yang mempunyai tujuan suci dan mulia, sekte-sekte, aliran-aliran ataupun kasta-kasta baru akan timbul kembali, padahal kasta-kasta itu telah dihapus oleh para pembawa agama samawi yang banyak dianut oleh kebanyakan orang penghuni dunia.
    Kasta-kasta yang sangat tidak memanusiakan manusia lain selain kastanya hanya akan menimbulkan kebencian, keirian dan penindasan-penindasan atas nama agama. sehingga yang harus dihormati adalah hanya kaum Brahmana atau Kyai atau keturunannya, seakan-akan mereka adalah wakil Tuhan yang suci, walupun tidak sedikit mereka yang menjadi penghianat, goblok, pelo, edang-edeng koyok pinter-pintero dewe dan menjadikan agama sebagai sumber mata pencahariannya, atau mungkin mereka tidak lebih baik dari perampok-perampok, pelacur-pelacur  yang melakukan itu semua hanya untuk mencari sesuap nasi dan untuk membiayai anaknya yang sedang mondok atau mungkin sedang sekolah di madrasah. Maka timbul pertanyaan, baik mana antara Kyai, Gus-Gus yang melahirkan perampok-perampok bersarung, dengan Pelacur yang hasilnya untuk membiayai anaknya di pesantren agar menjadi anak sholeh misalnya.
    Klaim-klaim kepemilikan agama yang berkedok dengan kebenaran doktriner ini, hari ini telah menjamur di seluruh lini desa, kampung ataupun kota. Dengan sedikit berdandan dan meletakkan gelar dan nama orang tuanya, kemudian sudah bisa melakukan penindasan kecil-kecilan terhadap masyarakat yang masih butuh pencerahan dan hidayah dari Tuhan yang maha Esa, pencurah rahmat bagi mereka yang ahli Tho’at dan ahli Maksiat dan sekaligus pemilik segala puji dan seluruh ‘alam.
    Perlu kita sadari bahwa manusia dengan sifat dasarnya yang selalu ingin tahu atau coriositas dengan apa yang bersentuhan dirinuya maka suatu saat kedlaliman atau penjajahan jiwa akan terjawab secara nyata jika saat ini kita tidak menyadari bahkan merubah cara penyampaian dan cara memanusiakan manusia selain kita. karena manusia di luar diri ki\ta juga ingin dihormati ingin dihargai, ingin di manusiakan seperti para kaum Brahmana dan Kyai yang saat ini pemilik kebenaran yang sangat menguntungkan bagi diri, kelompok, ataupun keluarga besarnya. Yang seakan-akan menjadi sindikat kejahatan mengatasnamakan idiologi dan agama. Enak to? Asyik to? Kata Mbah Surip.
    Penetrasi-penetrasi seperti di atas juga terus berkelanjutan maka akan hanya menimbulkan Hitler-hitler baru, dictator-diktator baru dari kaum jelata yang sudah lama tidur dalam kasur doktrin dan kemudian bangkit menjadi manusia yang sangat disepakati oleh publik karena mereka dirasa telah memberi pencerahan pada dirnya, dan sekaligus telah memerdekakan jiwanya dari kungkungan kebenaran doktriner yang hanya untuk kepentingan kekuasaan dan keluarga besar kaum Brahmana dan Kyai yang berselimut kain neraka dan surga.
    Agama doktriner hanya menyampaikan aspek-aspek yang tidak realistis dan akan menjadikan manusia takut dengan neraka tidak pada Tuhannya, akan tetapi hal-hal yang sangat dibutuhkan manusia secara individual dan universal yaitu kebutuhan penghargaan, social, ekonomi, politik, pendidikan yang menyadarkan tidak pernah diberikan. Semacam ada kode etik bagi kaum Brahmana Kyai sebagai pemegang kunci-kunci kekuasaan yang abadi, sehingga, para murid tangeh lamun akan mencapai manusia yang manusia ataupun manusia yang memanusiakan manusia.
    Ajaran doktriner berputat pada pengkondisian massa secara seragam, structural dan kelihatan formal. Sehingga adapun kesadaran untuk merdeka bagi kaum jelata tidak akan terjadi walaupun tahu betul dengan apa yang sebenarnya yang telah terjadi pada dirinya, karena secara legal formal mereka telah memiliki teleksandi atau mata-mata, alat pemerkosa yang sedikit banyak sudah diakui oleh pemerintah secara sah. Penindasan, penghapusan, peniadaan oknum atau kelompk melalui aturan atau segregasi.
    Walaupun sebenarnya yang ada di dalam alat penetrasi tersebut adalah hanyalah kumpulan keluarga yang sudah di rencanakan secara rapi dan samar, untuk melanggengkan kekuasaan kelompok atau mungkin lembaga tertentu. Tetapi Allah maha tahu! Dengan segala apa yang kita tuju.
    Mereka seakan sanggup menelan bumi seisinya, bahkan jagat setuhannnya, atau jarene wong Jowo: wal geduwal, gak ketang kadal gedene sak bantal, halal gak halal sing penting iso di untal, budal!. Sehingga mienstream yang terbangun adalah seperti manusia purba yang telah tarbungkus oleh body baru dan pakaian apik. Sehingga siapa mereka yang paling kuat dan banyak saudara merekalah yang menguasai, persis dengan istilah homo homini lupus (siapa yang kuat merekalah yang menang), atau bisa disebut Jahiliyah Milenia.
    Di dalam budaya kuat adalah pemenang ini yang ada cuma strategi akal yang dikendalikan oleh nafsu, akal  di sini di dudukkan sebagai pemimpin, sehingga akal dapat menguasai hati. Akal yang di posisikan lebih tinggi dari pda hati maka manusia akan seperti robot hidup yang hidup tanpa perasaan dan tanpa mengenal cinta. Sekiranya akal berkuasa tanpa diiringi oleh perasaan halus manusia yang manusia, maka bukan kebahagiaan, ketentraman, kebaikan yang akan diraih, akan tetapi justru sebaliknyalah yang terjadi, yaitu kehancuran manusia itu sendiri. Sehingga tidak seperti manusia yang memanusiakan manusia.
    Dengan berbagai problem kehidupan baik yang menimpa negara utara atau negara selatan menjadikan manusia mengalami kejumudan dan kesumpekan yang berkepanjangan. Kebuntuan hidup yang menimpa manusia ini bukan semata-mata secara alami terjadi begitu saja, akan tetapi ada beberapa gelintir orang atau kelompok kusus yang sengaja menjadikan manusia agar selalu mengalami kebuntuan hidup yang terencana, sehingga tidak sadar bahwa ini adaalah hasil social engineering atu rekayasa sosial dari beberapa orang yang telah menjadi Tuhan-Tuhanan, atau Firaun jaman sekarang.
    Manusia, hidup di negara utara  mengalami kejumudan karena hari-hari, detik-detiknya telah di habiskan untuk memprodukjsi barang-barang yang akan di jual ke pasar-pasar, waktunya habis tertelan bisingnya mesin yang membising di setiap sudut pendengaran. Target produksi yang telah direncanakan serta dikejar-kejar oleh distributor menjadikan tidurnya terbayang jadwal-jadwal monoton yang mengharuskan.
    Keyakinan akan keuntungan yang akan membahagiakan sehingga rela memenuhi target produksi dan janji keuntungan yang tidak mengenal siang, malam dan segala resiko yang akan di terimanya. Untuk mencapai keuntungan bagaimana caranya, dimana harus melakukan aktifitasnya, siapa patner kerjanya, kapan harus dimulai, apa yang harus di produksi dan lain sebagainya yang harus dipikirkan secara matang-matang sehingga di seluruh darahnya berdzikir dengan kalimat untung-untung dan untung, maka keuntungan sebagai tujuan hidup. Pola hidup orang seperti ini sepi akan ketenangan karena sudah banyak bergaul dengan robot-robot mereka yang dirasa telah banyak memberi kehidupan .
    Sebaliknya bagi negara selatan yang berada di bawah kekuasaan negara utara akan selalu merasa cemas, dikarenakan hidupnya tidak pernah bebas dari intimidasi iklan, tekanan tekanan batin yang secara tidak langsung memang diciptakan oleh para kaum utara agar negara selatan tetap sebagai negara pembuangan sampah ekonomi dari negara utara, tidak lagi di sebut ruko atau rumah dan toko akan tetapi sudah deko yaitu desa toko atau koko yaitu kota toko. Akibat dari ini kemudian masyarakat banyak yang melarikan diri untuk mencari ketenangan mendekat dengan Tuhan yang semata-mata tidak untuk kebutuhan agar dekat dengan tuhan akan tetapi hanya sebuah bentuk pelarian manusia yang tidak mampu berkompetisi atau tidak mampu menentang penjajahan yang sudah terlihat suatu hal yang sangat wajar.
    Masyarakat selatan dikonstruk sebagai msyarakat yang konsumtif, sehingga bukan Cogito er gosum yang terjadi akan tetapi con sumtion er gosum. Konsumtor-konsumtor tidak sadar bahwa pola pikir dan segala kebutuhan yang mereka inginkan adalah bentukan dari mereka yang hanya memiliki kepentingan pasar atau keuntungan belaka, baik kebutuhan fisik ataupun kebutuhan batin yang telah dihasutkan melalui berbagai media masa yang ada.
    Manusia melakukan sesuatu bukan karena keinginan dirinya sendiri akan tetapi pesanan dari hasutan bahasa-bahasa iklan yang menggiurkan dan menjadikan manusia sungkan ketika tidak mengikuti zaman. Manusia yang menentang kedzaliman yang sudah umum itu dianggap manusia yang tidak normal, tidak modern, kolot, ketinggalan jaman dan comoohan-cemoohan lain.
    Manusia sudah tidak mampu lagi membedakan apakah ini sebuah tontonan atau sesuatu itu sebuah tuntunan. Hari ini sudah terbalik tontonan sudah menjadi tuntunan yang dianut oleh masyarakat justru tuntunan sedah dianggap sebagai tontonan belaka. Pengkaburan seperti ini sedikitpun sudah tidak disadari oleh mereka yang jarang berfikir akan nasib manusia kedepan yang telah di renggut kemanusiaannya oleh mereka yang hanya memiliki kepentingan pasar belaka.
    Rekayasa social hebat yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, melalui berbagai media masa baik elektronok seperti televisi, internet, radio, tape, facebook, vcd, DVD dan media cetak baik majalah, Koran, buku-buku, dan lain sebaginya sangat tidak memanusiakan manusia., apa sebabnya? karena telah hanya mengambil keuntungan dari korban (msysarakat) dengan tidak memikirkan bagai mana kedepan nasib manusia-manusia korban janji iklan ini seratus tahun kedepan.
    Manusia produk janji rayuan iklan akan mengalami ketimpangan jiwa dan ketimpangan budaya dimana manusia malakukan sesuatu tidak tulus sesuai keinginan dari hati nuraninya yang paling dalam, mereka melakukan sesuatu hanya memenuhi panggilan keinginan orang lain untuk memenuhi rekayasanya yang sudah terencana dengan rapi. Sehingga manusia tidak sadar sedikitpun jika apa yang telah mereka lakukan adalah hasil rekayasa dari orang yang memiliki kepentingan pribadi kelompok atau keluarga. Indahnya disini kaum Agamawan mendiamkan saja bahkan terkadang ikut serta di dalamnya dan berperan sebagai pelindung.
    Rekayasa-rekayasa tersebut sangat mudah dilakukan oleh mereka yang sudah memiliki kemapanan yang hebat , karena segala lini kehidupan sudah di kuasainya. Manusia dengan segala potensinya yang telah dikaruniakan oleh Tuhan yang maha pemurah, sangat mungkin dan sangat mudah untuk melakukan rekayasa seperti disebut di atas. Jika kita tidak percaya seringlah melihat akrobat dan merenunglah tentang berapa jauh atas yang ada di atas kita!
    Dari realitas disekeliling kita yang sudah kita anggap wajar dan wajar tersebut ternyata di dapati sangat tidak wajar adanya karena hanya ada beberapa orang saja yang membentuk kita menjadi manusia robot atau manusia kosong, sehingga menjadikan manisia masuk dalam keresahan-keresahan yang luar dewasa dan luar biasa. Sebenarnya kekejaman seperti ini lebih kejam dari pada pembunuhan, kegilan, pemerkosaan, perampokan yang hanya dilakukan kepada segelintir orang, bukan perampokan jiwa publik.
    Sekian milyar manusia manusia hanya berapa yang sadar akan pembodohan-pembodohan ini? kejadian-kejadian alam, sosial terkadang dianggap sebagai kehendak Tuhan dengan segala rencananya, tanpa berfikir factor-faktor lain dari tuhan telah membekali akal bagi manuisa untuk menganalisis kenapa persoalan itu muncul dan bagai mana pemecahannya.
    Di jaman jahiliah moderen ini kemanakah peran agama-agama, apakah agama-agama beserta para agamawannya telah tidak relevan lagi dan harus di hapus dari permukaan bumi ini? konon agama katanya membawa keadilan, ketentraman, yang sangat memanusiakan manuia mana buktinya? Mereka telah tertidur dengan keempukan kehormatan dan jabatan structural yang mengenakkan diri pribadi dan golongan, mereka telah bangga dengan kain jubah yang mereka kenakan, mereka hanya membesarkan perut diri dan keluarganya faqod. Kemudian visi misi agama yang seharusnya di rohmatkan keseluruh alam justru hanya dirohmatkan keseluruh dirinya sendiri. Apakah ini yang di sebut pembawa kebenaran? Apakah ini yang di sebut wakil tuhan, apakah ini yang disebut sebut orang yang harus di puja, kalu mereka sendiri telah menodai visi misi suci itu sendiri.
    -----------
    Ada agama-agamawan yang memuja akal sehingga mereka menjadi sangat cepat menguasai dunia dengan tentara progesif dan ipteknya, ada agama-agamawan yang memuja keajaiban keajaiban yang membodohkan. Dari dua berbedaan ini sehingga menjadikan dunia ini terasa terbelah menjadi dua. Yaitu antara dunia akal dan dunia keajaiban yang mistis dan selalu mendambakan keanehan-keanehan yang tidak masuk akal yang mungkin dikarenakan ketidak mampuannya untuk menjawab realitas yang mengkungkung dan sulit dijamah.
    Pemahaman tentang agama yang secuil-secuil tanpa mengedepankan rasa kemanusiaan akan selau menggeret pada perpecahan-perpecahan yang tiada berarti kecuali terhadap mereka yang memiliki keinginan untuk menjual agama untuk meraih kedudukan atau kekuasaan yang sesaat nan menjijikkan.
    Dengan banyaknya pelembagaan yang mengatasnamakan agama dan klem kebenaran agama semakin terasa sempit dan menyulitkan serta mengekang, karena eksplorasi tentang kebenaran telah melalui editor yang sarat dengan kepentingan untuk meraih kekuasaan ataupun popularitas diri atau keluarga atau juga kelompok. Sehinggaada pasti ada beberapa hal yang disembunyikan yang sekiranya tidak meguntungkan kelompoknya. Terlebih-lebih lembaga yang mengatasnamakan agama yang di biayai oleh funding-funding yang memiliki kepentingan jangka panjang guna menghancurkan segala aspek kehidupan umat yang memiliki Tuhan, agar kelak seluruh umat manusia akan menganggap bahwa Tuhan telah tidak diperlukan lagi, atau mungkin umat yang memeluk agama merasa jenuh dan penat ketika mereka memegang teguh agama..
    Penjualan kepala atas nama Tuhan saat ini sudah marak dan sangat menguntungkan dengan klem kebenaran hasil rekayasa yang hebat, sehingga tidak ada satu umatpun yang sadar bahwa kejadian ini adalah ada seting global yang sengaja menciptakan kondisi mental manusia, khususnya umat yang beragama akan merasa sulit dan dosa dalam setiap langkahnya. Sehingga kejenuhan yang membawa kesumpekan-kesumpekan akan terasa menghantui setiap keluar masuk nafas manusia. Terlebih-lebih mereka yang hidupnya ada pada satu kurungan hegemoni kuasa yang sempit dan tidak total dalam menitih jalan hidup di dunia Maya, akan semakin terasa bingung seakan tanpa arah, ya.. mungkin dengan melarikan diri ke arah wirid atau laku yamh lain sajalah agar tidak terlalu ruwet melihat kenyataan hidup yang menakutkan.
    Kewaspadan kita sebagai umat beragama kiranya perlu kita tingkatkan, terkait dengan segala bentuk informasi yang kita dapat dari manapun datangnya, toh curiga dalam agama juga diperbolehkan asalkan untuk kebaikan atau kemaslahatan kita bersama, karena hari ini hampir seluruh sumber atau alat informasi apapun telah teracuni dengan segala bentuk hasutan yang menyesatkan manusia oleh mereka kaum pemodal-pemodal yang telah memperTuhan keuntungan saja.
    Bisa kita lihat di berbagai hasil produksi apapun yang kemudian hanya menggiring manusia agar terperangkap olehnya, itupun sering symbol-simbol agama diseret-seret sebagai alat penarik agar seakan-akan ketika sudah menggunakan produk tersebut terlihat agamis dan kelihatan bertaqwa, contoh: alat-alat kosmetik, pakaian, ataupun aksesoris lain ketika hari-hari Besar – Agama, dan ini sudah di anggap sebagai hal yang wajar oleh seluruh umat, kemudian esensi dari maksud atau pesan apa yang seharusnya di tangkap malah tidak terpikirkan. Itu semua tidak lepas dari oknum-oknum umat yang secara sadar untuk mencuri kesempatan tersebut, ya.. di anggap saja peluang pasar dan ironisnya banyak tokohnyapun yang mengamini tanpa memikirkan bahwa ini akan membunuh kader secara berlahan-lahan.
    Kiranya mulai hari ini perlu kita da’wahkan kepada seluruh umat manusia agar menjadi sadar untuk menjadi manusia lagi, entah tidak manusianya karena kepentingan kapitalis seperti di atas ataupun dari interpretator kebenaran (agamawan). Karena banyak kemungkinan agamawan yang saat ini kita anggap benar ternyata hanya membenarkan kebenarannya sendiri dalam rangka menuju puncak karir kekuasaan. Keduanya ini telah banyak membuat manusia hingga tidak menjadi manusia, baik pikirannya, jiwanya, akalnya, kebiasaannya, hatinya ataupun nyawanya sekali. Sehingga manusia menjadi sangat ketergantungan kepada kedua Tuhan di atas, atau boleh di ucap sebagai manusia robot, manusia koosong yang selalu taat pada pemegang remot kontrolnya. Akibatnya walaupun robot tersebut kritis, kuat, pinter dan sebagainya, akan tetapi ketika remot kontrolnya tidak kita gerakkan maka akan tetap diam selayaknya robot rusak atau bobrok.
    Uamat telah banyak di peralat oleh beliau-beliau kaum pemilik duit dan kaum agamawan yang sarat dengan kepentingan, penyeting global menjadikan otak, kaki, tangannya untuk kepentingan produksi dan pasar, sebalikanya agamawan-agamawan pengecuut menjadikan suara umatnya sebagai syarat atau tangga untuk meraih kekuasaan.
    Kaum kapitalis atau kaum pemodal menghabiskan rasa manusia manusia dengan cara mengiming-iming keuntungan  sehingga manusia menjadi sangat ketergantungan, karena dengan banyaknya iklan-iklan di berbagai media baik cetak maupun elektronik. Sedangkan agamawan menghabiskan manusia dengan cara doktrin-domtrin kebenaran yang sempit, sehingga seakan tidak ada kebenaran selain jalan golongan ini atau itu, akibatnya keyakinan buta tersebut sangat menguntungkan orang-orang tertentu untuk menuju puncak karirnya.
    Terlebih saat ini dunia sudah sangat kering dari manusia-manusia yang kritis dan berani mengide menantang arus bentuk jahiliah baru yang di bungkus dengan undang-undang ataupun aturan-aturan yang hanya berpihak pada orang tertentu, apalagi manusia-manusia yang mengide atau pengide sering berhenti pada pemuasan dan popularitas sesaat tanpa berfikir panjang meneropong ke depan bagai mana nasib manusia abad-abad sselanjutnya, sehingga ide-ide yang adapun hanya sebagai payung atau media untuk mencaapai tujuan yang sesaat tanpa berfikir bagai mana kemudian umat, anak, cucu, cicit manusia kemudian hari.
    Seakan telah musnah manusia yang cinta akan kebijaksanaan, kebajikan, kesamaan ataupun keseimbangan, yang ada dalam konsep-konsep baru baik dibidang ilmu pengetahuan, agama, demokrasi atau kebenaran yang lain hanya mengarah kepada kepentingan kekuasaan, popularitas atau keuntungan pribadi, tidak lagi berpihak untuk bagai mana umat manusia dikemudian hari akan lebih menjadi manusia yang semakin manusia.
    Memang tidak ada satu ruang yang kosong tanpa kepentingan, baik ruang wacana, ilmu pengetahuan, agama, ekonomi, pendidikan, negara, media masa, semuanya telah beragama kapitalis atau keuntungan belaka. Akan tetapi juga masih ada ranah yang dapat dimasuki untuk mengembalikan citra manusia agar terlihat seperti manusia kembali, diantaranya adalah ketika memproduk sesuatu disamping menggunakan akal juga melibatkan rasa kemanusiaan yang tersisa dalam dada, atau dapat dikata menggunakan dua logika yaitu logika hati dan logika akal.
    Terkait dengan di atas, sebenarnya kita telah sadar bahwa kungkungan doktrin kata ilmiah, positifistik telah dapat memporak porandakan dunia sehingga manusia tidak mau dan malu  menjadi dirinya sendiri. Sehingga   aktifitas apaun yang di lakukan hanyalah untuk memenuhi panggilan iklan atau pangalembono orang lain, tidak kemudian bagaimana dirinya menjadi bahagia atau tentram seperti tujuan awal manusia. Hal ini terbukti, bahwa di dalam aturan ilmiah menyulitkan masuknya kebenaran-kebenaran, cinta, kangen, rindu, setan, malaikat, yaqin, tuhan, malu, atau yang lain, dengan dalih tidak dapat diukur. La kemudian dengan seperti itu menunjukkan bahwa sesungguhnya klem kebenaran ilmiah itu hanyalah kebenaran yang parsial dan semu. Jelas di sisni kebenaran yang kita anut hari ini hanyalah kebenaran rekayasa dalam rangka membunuh jiwa manusia agar semuanya jauh dari alam ke-Tuhanan atau esensi manusia itu sendiri, atau klem ilmiah tersebut hanya untuk mendukung kepentingan kelompok dan idiologi tertentu.
    …….
    Keuniversalan, pluralitas, hak asasi,, demokrasi, sebenarnya hanya tinggal isu atau wacana belaka yang sudah basi, “jika kita berfikir pakai otak lo”, jika kemudian tidak sungkan gitu, kami mengusulkan adanya “Agama kapitalis” dengan Nabi Billgates, george w bush, khumaini, h n wahid atau sejenisnya, sekalian dari pada kapitalis sulit dienyahkan kita legalkan sekalian menjadi Agama baru dunia yang selama ini telah difahami bahkan telah dilakukan oleh seluruh umat manusia. Karena dilawanpun mereka semakin kuat.
    …….
    Keresahan jiwa umat manusia secar menyeluruh sanagt sulit di tuliskan, bahkan bahasa pun tidak akan mampu mewakili atau membahasakan betapa tersiksanya jiwa manusia saat ini, dengan adanya ulah kaum harimau yang berbulu domba. Mereka kaum lemah hanya dapat mengadu pada cicak di atas mereka berbaring ketika menjelang tidur, dengan bahasa hati yang terwakili dengan tetesan air mata yang tidak dan malu menetes.
    Jangankan mereka menulis apa yang telah di rasakan dalam hatinya secara jujur dan alamiyah, sedangkan jiwanya telah terseret oleh tuntutan iklan yang menghipnotis jiwanya, walaupun mereka belum membayar hutang untuk beli seragam sekolah anak-anaknya serta untuk makan sehai-harinya. Hanya saja rekayasa penguasa dengan segala alatnya telah mampu menidurkan ratusan juta umat manusia.
    Pantaslah kemudian siapapun yang mempunyai kesempatan untuk menorehkan seberkas tinta untuk menghidupkan manusia dari tidur panjangnya agar di kemudian hari umat manusia akan terbangkit dan sadar dari pembodohan-pembodohan yang mengatasnamakan apapun, atau penghegemonian atas nama kebenaran yang tidak terlalu jelas. Dengan adanya upaya kecil yang selalu respek dengan adanya berbagai problem sosial yang sangat komplek dan plural ini akan membangkitkan jiwa manusia yang terpenjara oleh iklan-iklan komersial di mata terbelalak.
    Kemandekan ide bebas yang sangat lama tidur dan menyumpekkan ini membawa akibat bahwa manusia saat ini bukan lagi pengide, pengknsep atu pengkonstruk akan tetapi sebaliknya yaitu lebih pada manusia sebagai pelaku konsep atau ide yang sudah ada atu “worker” kukan “thinker”. Sehingga inverioritas jiwa umat manusia saat ini betul-betul terjadi dan sekaligus diyakini sebagai hal yang wajar-wajar saja, yang akibatnya dunia terasa sempit.
    Setelah penyakit inverior menjangkiti otak jiwa kita maka kita selaulu berfikir bahwa ide orang-orang terdahulu selau lebih baik, toh tidak menutup kemungkinan bahwa mereka juga masih mengira-ngira ataupun menduga-duga karena perangkat berfikirnyapun masih sederhana dan tidak lengkap seperti hari ini.
    Hari ini kaum akademispun sudah tidak lagi menjadi pelopor ide, pengide atau produsen pemikiran akan tetapi sudah menjadi pemulung ide yang luar biasa, dan mereka merasa bangga dengan hasil pulungannya itu dari sampah-sampah ide orang di luar kebenaran jiwa nya. Karena mereka telah dibayar oleh kaki tangan “pengkonstruk” yang memiliki kepentuingan untuk menghabiskan jiwa manusia dan sekaligus akan membunuh kreatifitas fikir manusia sebagai mahluk yang suka dan pasti beda, memiliki rasa ingin tahu, dinamis, kreatif sesuia dengan segala aspek kesejarahannya. Semuanya ini bersumber pada doktrin kebenaran ilmiyah yang mengungkung dan sekaligus telah meracuni seluruh jiwa fikiran manusia. Kebenaran ilmiyah hanya dapat untuk membenarkan atau menjelasakan hal-hal yang tampak saja itupun tidak akan semuanya dapat disentuh, sedangkan jiwa, rasa serta fikir manusia lebih banyak yang tidak tampak, samar atau semu dan amat komplek.
    Kita tahu dan sadar bahwa kungkungan kebenaran ilmiyah itu tidak semuanya dan selamanya dapat menangkap realitas, karena keanekaragaman manusia, alam dan ide-ide yang tiada batas sekaligus tidak terbatas adanya. Sampai detik ini kebenaran ilmiyah tidak banyak menyentuh ranah yang tidak tampak oleh indra, hanya lebih cenderung pada yang tampak oleh indra atau kasad mata, sedangkan cinta, kangen takut, mimpi dan iman sekalipun tidak banyak disentuh. Padahal hampir seluruh kepala manusia didalam detik-detiknya selalu bersinmggungan dengan yang namanya takut, cinta, atau iman dan sebagainya..
    Lagi-lgi dogma kebenaran yang syarat dengan kepentingan  akan selalu membuat kemandekan “stagnasi”. Realitas secara utuh tidak akan dapat disajikan dengan bahasa yang sangat mengungkung, sehingga namanya kebenaran obyektif sebenarnya tidak beda dengan kebenaran kesepakatan walaupun kebenaran itu masih semu banget, dengan itu sekiranya kebenaran subyektifitas juga sangat menentukan dalam membentuk pola budaya berfikir yang memanusiakan manusia, artinya individu betul-betul dibebaskan ketika mereka memiliki ide-ide baru terkait keinginan individu intuk menjawab segala bentuk problem hidup yang sangat plural, sehingga terciptanya saling menghormati antar manusia itu sendiri, tidak malah ketika individu memiliki ide baru malah di hukum, dibakar, atau di klem sesat begitu saja, padahal kita yakin bahwa apa yang di ide itu tidak semuamya salah dan sesat. Akan tetapi dengan adanaya kepentingan politik di belakangnya sehingga penguasa tidak melihat kebenarannya akan tetapi dengan segala kekuatan dan alat-alatnya hanya kesalahannya saja yang disoroti sehingga kebenaran yang terkandung didalamnya atau manfaat bagi umat, dengan pandangan penuh kebencian maka diabaikan begitu saja.
    Sekali lagi dogma ilmiyah tidak akan dapat menjawab persoalan persoalan yang selalu muncul, bermiliar ragam baik ide , agama, suku, bangsa, ras, geografis, psikis, bioligis, antropologis, sosiologis, filosofis dan jutaan bahasa yang mengikat akal dan keyakinan yang sangat terbatas, bahkan hati idepun akan selalu terbtas oleh banyaknya bahasa yang mereka miliki dan di hafal.
    Tidak ada wujud yang sama dengan wujud yang lain, tidak ada satu ide-pun yang sama dengan ide-ide yang lain, pasti ide-ide yang ada mesti berbeda, minimal zaman dan makannya atau waktu dan tempatnya. Adapun kesamaan dalam wujud atau ide itu hanyalah semacam sama, tetapi tidak sama betulan. Sedangkan kebenaran yang diyakini saat ini adalah kebenaran yang menyamaratakan sekaligus menyimpulkan hal yang betul betul berbeda menjadi sama. Kebenaran seperti ini hanyalah suatu bentuk pembodohan akal manusia yang sangat terbatas atas kuasa ilmu yang dekat dengan penguasa yang memiliki kekuasaan. Pemerkosaan terhadap seluruh realitas yang betul-berbeda yang telah di anggap sama ini telah menjadi kebenaran otak manusia saat ini, sehingga mereka menjadi takut mengide dan manusia yang di anggap pinter adalah mereka yang dapat fasilitas untuk menelorkan ide secara leluasa, sedangkan mereka manusia pinggiran yang memiliki banyak ide yang akan tetai jauh dari modal maka mereka akan tetap dirasa terbelakang dan kolot.
    Yang lucu adalah….! hasil kebenaran  ilmiyah dan sekaligus sampah kepentingan  yang bersifat sementara dan tidak memanusiakan manusia itu dipelajari bahkan dahafalkan kemudian di presentasikan yang seakan-akan presentator  sebagai pakar yang tertandingi, padahal mereka tidak beda dengan seorang pemulung sampah atau pemulung ide yang hanya butuh keuntungan untuk makan  dan mengenyangkan perutnya.  Atau bila di izinkan mereka hanyalah plagiator yang pandai mengolah kata dan sekaligus dilegalkan oleh hukum, yang karena pembuat hukumnya juga seorang plagiator kelas kakap.
Menjadi perlu kiranya hari ini kita mengkaji ulang sekaligus mencuci otak kita agar kebenaran yang selama ini telah kita yakini dan sekaligus mengkungkung serta membodohkan, sehingga ketika kita sudah menjadi manusia yang manusia dan sekaligus memanusiakan manusia sekiranya kita akan dapat menangkap esensi atu subtansi apa yang di kabarkan oleh agama-agama samawi. Kiranya ada keharusan bagi kita untuk menobatkan diri sebagai interpretator atau mujtahid-mujtahid baru demi membumukannya pesan-pesan langit yang   bersifat Universal-Individual-Transendental yang sangat-sangat memanusiakan manusia-manusia. Jika mnusia telah menjadi manusia  yang memanusiakan manusia maka kebenaran akan tercapai seiring denga segala aspek kesejarahannya, tidak seperti klem kebenaran yang saat ini terdakwahkan yang hanya sebesar mata uang dan kebenaran kekuasaan.
Semua ide yang telah ada bukannya kita letakkan sebagai tujuan akan tetapi kita pahami sebagai salah satu “perangkat” atau pisau analisis serta alat untuk melihat, memahami dan menginterpretasikan ke Universalan-Individual—Transendental, karena kita tahu buku alam dan buku manusia sangatlah tidak mungkin kita bahasakan dengan bahasa yang selama ini sangat sedikit jumlah kosa katanya. Sehingga lebih bagaimana kemudian manusia anak manusia ini menjadi manusia yang betul-betul memanusiakan manusia.
Ilmu, ide, hukum, iptek, aturan-aturan, cita-cita, angan-angan, keinginan, dorongan, kekayaan, semua itu hanya perangkat sekaligus bekal menuju menjadi manusia yang memanusiakan manusia sebagai mahluk yang saling memiliki cinta kasih pada sesama alam.
Kebajikan, kebijaksanan, keadilan akan terwujud jika penyadaran terhadap jiwa, hati dan akal yang gersang akan kasih sayang, kebebasan meng ide. Penulis sangat meresahkan umat yang selalu dikonstruk, terkonstruk, yang tidak lagi ikut mengkonstruk. Dari sini jelas bahwa manusia seakan seharga sampah alam yang bebas untuk di eksploitasi akal, jiwa, hati harta serta tenaganya oleh mereka-mereka yang berkuasa dan memiliki media masa. Umat manusia dipaksa bersimpuh pada penurutan ide-ide penguasa yang telah bobrok jiwa manusianya, atau dapat disebut kebenaran ala pemodal dan kebenaran ala penguasa.
    Seharusnya sebagian tokoh-tokoh agama mulai hari ini keluar dari agamanya masing-masing secara terang-terangan, tidak dengan jalan sembunyi-sembunyi dibalik kesalehan pakaian adat agama, dari pada simpul agama yang mereka pakai untuk mencekik leher umat manusia yang seharusnya ditolong dan di angkat dari kesengsaraan yang berkepanjangan, karena sebagian agamawan yang seharusnya membela ketidak adilan dan kebenaran, justru terkadang  malah menjadi aktor utama dari drama ketidakadilan itu sendiri, sdikitnya kita telah melihat mereka telah mendiamkan adanya kebobrokan, ketidak adilan dan penginjak-injakan kebenaran disekelilingnya.
    Keadilan, kebenaran tidak lagi salah benar yang menjadi ukuran, akan tetapi keadilan dan kebenaran sudah bergeser pada kekuasaan dan uang yang menjadi takaran. Jadi yang namanya keadilan adalah kekuasaan, sedangkan kebenaran adalah mata uang. Siapa yng kuat membayar merekalah yang adil dan sekaligus pemilik kebenaran karena media masapun dengan mudah disetirnya.
    Hal ini bukan lagi kedlaliman atau kekejaman yang kecil dan sesaat akan tetapi merupakan kedlaliman yang mendunia dan universal. Kesadaran untuk  menerima bahwa hal ini adalah kejahatan membutuhkan tenaga, fikiran atu pengorbanan yang sangat besar.
    Padahal kita tahu bahwa seluruh aktor dan sekalius aktor jahatnya adalah mereka yang juga memeluk agama, bahkan tokohnya. Melihat realitas seperti ini, ada pertanyaan kepada Para agamawan yang membawa klem kebenaran dan keadilan yang universal. Keerroran yang dianggap biasa ini sudah di anggap hal yang normal dan wajar. Mungkin saat ini yang memiliki jiwa yang tenang dan tentram bukan lagi seorang agamawan justru terbalik yang bahagia adalah mereka yang menguasai dan membayar para agamawan atau pecundang, penguas, pengkonstruk  yang lalim bekerja dibalik layar.
    Pembisa agama hari ini tidak lagi berfikir sebagai mana pelopor kebenaran dan berani bersuara lantang untuk menolak segala bentuk ketidak adilan yang meraja lela, bahkan dengan kepengecutan dan dibalik kelicikannya malah menjadi stress dengan dirinya sendiri. Akan tetapi sekarang sudah banyak topeng untuk menutupinya. Ketakutan  ketakutan yang merasuk pada para tokoh tersebut sudah dapat disebut paranoit atau ketakutan yang berlebuhan, karena realitas yang amat luar biasa hebatnya sedangkan akal dn jiwanya sangat sempit adanya.  
    …………..
    Penyadaran sekiranya tidak dapat kita menunggu dari mereka yang bertopeng kebaikan, akan tetapi penyadaran datang dari banyaknya diri dalam melakukan kontemplasi, muhasabah, refleksi dan perenungan yang melibatkan segala komponen kemanusiaan dan alam yang akan mendatangkan kebenaran dari dalam diri individu sebagai mahluk Tuhan yang diberi perangkat paling sempurna. Ketika kita sudah menyatu dengan bisikan kebenaran yang mengarah pada kesalehan sosial dan kesalehan universal maka kita akan tergolong manusia yang menjadi manusia dan sekaligus manusia yang meanusiakan manusia.
Kita manusia punya hati  dan akal bukan hewan yang hanya di penuhi oleh keinginan libido dan hawa nafsu belaka, dengan kekayaan yang di berikan oleh Tuhan kepada diri manusia seyogyanya jika kita tidak tabi’ begitu saja terhadap segala apa yang kitra dengar dan kita lihat, karena kebodohan seperti itu akan membawa manusia manjadi sesat.
Seakan Nabi pelita zaman, kitab suci sebagai tuntunan sudah tidak dapat menyentuh bumi, karena telah terjadi coretan sejarah dan coretan pemahaman terhadap ide-ide awal yang menyesatkan manusia, atu pemelintiran ide awal terhadap kepentingan individu atau golongan, untuk itu ide awal bahasa langit yang memiliki visi misi dan tujuan untuk membebaskan manusia dari kungkungan selain Tuhan itu harus kita indahkan serta kita dakwahkan kepada seluruh umat manusia yang haus akan kebebasan.
Kenapa kemudian hari ini ide awal langit tersasa sempit? Diantara penyebabnya adalah interpretasi yang sarat dengan kepentingan dan pemaknaan bahasa langit yang disesuakan terhadap kepentingan, tidak kemedian dibiarkan bagaimana bahasa langit itu turun untuk membebaskan manusia dengan sejarah turunnya yang lagi banyak problem sosial dan hegemoni kaum jahiliah yang me-Nuhan. Ide awal ini jika kita sadar telah banyak terseret dengan kepentingan-kepentingan yang sesaat dan tidak murni lagi seperti ide awal diturunkannya bahasa langit itu untuk kemaslahatan umat manusia dan seluruh alam semesta.
Jika kemudian hari ini kita sebagai manusia tidak lagi berani untuk mengide maka sifat dasar manusia kita telah menghewan yang hanya bisa tergantung pada alam dan pemiliknya, dengan banyaknya interpretasi dan biliaran buku yang ada didunia ini menunjukkan bahwa masih banyak hal atau ide yang belum terbahasakan oleh manusia atau alam. Maka perlu kiranya kita selau memproduksi ide demi terciptanya manusia dan tatanan yang baik bagi seluruh umat manusia. Bahwa ide ini terus berkembanmg terlihat dengan tidak ada henti-hentinya sedikit kejadian yang dikabarkan oleh majalah, koram televisi, tabloit, ataupun media lain yang mencoba membahasakan kejadian alam yang terus menerus berubah tanpa henti. Dan setiap kabar selalu berbeda dengan kabar yang terjadi di menit kemudian yang itu jelas menunjukkan bahwa masih banyak ide yang belum terbahasakan.
Sedikitnya bisa kita gambarkan sebagai berikut tentang ide awal yang terus mengalami metamorfosis hingga saat ini:


















Kejiwaan
Suku
Bahasa
Cita-cita
Ekonomi                                                                                                                
Histories
Seni
Penguasa
Realitas saat itu
Geografis
Iklim
Biologis
Ras
Intelektualitas
Idiologi
Keyakinan
Cinta
Politik
Budaya

  




















Ide awal kebenaran sudah tidak jelas, mana yang paling benar? Mana yang paling hebat? Sudah sulit ditengarai, untuk itu jika kali ini kita masih tabi’ tanpa menggunakan rasa atau aeluruh perangkat manusia yang telah diberikan oleh Tuhan maka kita akan menjadi pengikut-pengikut orang sesat yang sok tahu jalan karena performance yang kayak orang tahu.
    Ribuan interpretator pembuat buku yang terbatas oleh pengalaman, intelektual maupun kemampuan yang kemudian dari salah satu tokoh saja kita buat acuan hidup untuk menentukan seluruh jalan hidup kita maka secara tidak langsung kita telah terperangkap dalam lubang biawak yang akan memakan akal jiwa kita sebagai manusia yang sebenarnya kaya ide. Terkadang kita amat berlebihan menyikapi suatu ide yang itu belum tentu kebenarannya bahkan sudah kita yakini kebenarrannya, kemudian dengan keyakinan yang membabibuta ini membawa manusia membabibuta juga. Dengan taklid begitu saja maka secara tidak langsung akan membunuh ide individu-individu yang sebenarnya ide individu itu juga mengandung kebenaran.  
    Ke-orisinilan ide awal tersebut tidak bisa kita yakini, atau di ikuti kader-kader baru atau era yng serba post hari ini, hendaknya kemudian banyak memberanikan diri menjadi pengide, penemu atau interpreter-interpreter baru.  
    Pemeluk agama menjadi menjadi jumud, mandek karena nuansa kebebasan berfikir tidak diberi ruang  yang segar, agama yang sangat rasional menjadi tidak rasional bahkan seperti mitos atau mistis. Pemahaman yang hanya sebelah mata ini tidak hanya dikarenakan factor ekstern yang mendramatisir fakta, akan tetapi juga datang dai tokoh agama yang kurang berkwalitas dalam menyampaikan ide agama, dengan kemampuan yang terbatas dan cekak ini mengakibatkan system penyampaian yang cenderung doktriner atu  “poko’e.






ATAS
Oleh: Abdullah SAM
6/7/05
di atas atas terbatas atas
atasnya atas  ada atas
terbatasnya atas karena ada atas atasnya atas
atas paling atas terbatas atas
atasnya atas palng atas terbatas atas
atas tidak terbatas atas
teratasnya atas masih ada yang teratas
atas tak terbatas atas atas yang terbatas
bahasa atas membatasi atasnya atas
atas yang paling atas adalah diri jiwa akal ruh yang teratas
atas atas atas atasnya lagi masih ada atas tanpa batas akal dan bahasa
terus ke atas
terus ke atas terus
tidak terbatas atas atasnya atas yang lebih jauh dari atas yang teratas

    Dalam melakukan suatu gerakan apapun kita tetap berorintasi untuk bagaimana kemudian secara bersama –sama antara penggunaan logika hati dan logika akal, agar tidak timpang. Ketika akal yang dikedepankan maka yang terjadi adalah eksploitasi manusia yang luar biasa tanpa memikirkan perasaan manusia, akan tetapi jika logika hati yang dikedepankan maka yang terjadi adalah hanya kemalasan dan stagnasi yang berkepanjangan.
Ketika keseimbangannisasi tidak kita mulai diri individu umat beragama, maka selama-lamanya agama menjadi sumber permusuhan, peprangan yang tiada henti-hntinya.
Cara pandang kita hari ini hendaknya kita ubah lebih mengedepankan bagaimana manusia kosong saat ini akan menjadi manusia yang memanusiakan manusia dan sekaligus manusia sebagai sumber perubahan yang tiada henti, lebih berpandangan luas, universal serta holistic dalam menyikapi persoalan.
Agama datang sebagai pembebas umat dari kungkungan kekuasaan yang kejam dan biadap, wahyu datang  bukan semat-mata hanya untuk bagai mana manusia mengenal alam, mengenal manusia, mengenal dirinya sendiri dan mengenal apa yang tidak nampak oleh indra.
Dulu manusia takut tidak pada Tuhan , akan tetapi takut pada benda, penguasa, orang kaya atau apa sajalah yang dapat ditaakuti. Kemudian datanglah pencerahan dan penyadaran bahwa sangat naïf jika manusia takut dengan sesama mahluk atau manusia, benda, setan yang sedikitpun tidak akan memberi manfaat bagi diri manusia kecuali kerugian yang pasti. Sehingga munculah ajaran tauhid yang menyerukan agar manusia tidak takut lagi dengan kekuasaan, ancaman, manusia, benda atau mahluk lain selain-NYa.
Namun ahir-ahir ini terjadi pemahaman berbalik pada tujuan awal bahsa langit yang membebaskan umat manusia dari belenggu ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan, seakan kembali pada era  jahiliyah medel baru, yaitu manusia-manusia sudah sangat takut dengan manusia lain, kekuasaan, kekayaan, atau ancaman selain-NYa. Efek dari paranoit tersebut adalah mengakibatkan manusia menjadi jumud, stagnan, hedonis dan tidak kritis. Jangankan melawan secar terang-terangan atu dengan tulisan, ngide pun sudah tidak punya hasrat, seakan jika melawan kekuasaan atau kekuatan tersebut kita seakan-   .. akan hanccur, tidak makan bahkan akan mati tanpanya. Jadi keimanan, ketaqwaan, ketakutan umat manusia sudah tidak pada Allah, akan tetapi hanya takut pada mahluk sesamanya, yaitu kali ini adalah kekuatan kapitalis yang telah masuk pada ruang-ruang di mana manusia ada.
Maka esensi dari agama yang membawa spirit tauhid sudah terformalkan atau terlembagakan yang dekat dengan kepentingan individu, tidak lagi memunculkan kebenaran atau keadilan untuk menentang kedloliman yang meraja lela. Sebenarnya spirit tauhid yang membebaskan manusia dari ancaman selain Allah, jika kita mencoba untuk menginternalisasikan pada akal, hati, jiwa, ruh dan segala aspek kehidupan kita, maka kemerdekaan semerdeka dekanya akan kita capai. Kemudian perubahan, pembaharuan, kesamaan, persaudaraan, kebebasan akan tercaapai dan kebenaran dan keadilan serta kebijaksanaan, ketentraman,kebahagiaan akan terwujud, sehingga tauhid akan diterima di setiap ruang dan waktu.
Sudah banyak saat ini yang mengklem, bahwa golongan merekalah yang paling benar, akan tetapi jika kita berfikir panjang sejenak bahwa ada ratusan golongan dan sekte yang kesemuanya mengaku golongannyalah yang paling benar, apakah kemudian kita harus ikut satu golongan dan kemudian mencaci maki golongan lain atau kita tidak ikut golonan manapun “non blok” atau kita seperti bunglon kadang coklat kadang hija tanpa pendirian yang tetap atau sebelum kita menentukan golongan mana yang harus kita pilih maka kita mengundi dulu dengan lintingan kertas dan kemudian yang keluar duluan kita ikuti seperti arisan ibu-ibu. Untuk itulah kita perlu adanya perangkat berfikir dan kesadaran yang tinggi sebelum menentukan jalan hidup.
Setidaknya saat ini andaikata kita sulit menginterpretasikan agama sebagai rohmatan lil’alamin mengalami kesulitan ya.. minimal ide dan prilaku kita coba di awali dengan mengormati kebebasan, persamaan dan persaudaraan, karenan kita sedikitnya adalah sedarah dan sama –sama manusia.
Dalam melahirkan suatu ide apapun baik kiranya jika kita sertai pemikiran dan jiwa kebapakan, sehingga kebenaran yang kita tawarkan tidak membatasi kebenaran orang lain. Hal ini dapat kita lakukan jika masing-masing manusia sudah dapat menangkap esnsi tauhid yang sangat dalam dan esensi tuhan yang tahu sirinya siri, ghoibnya ghoib, salahnya salah, benarnya benar, kekalnya kekal, cintanya cinta, bahagianya bahagia, tulusnya tulus, syiriknya syirik dan seluruh bahasa semacamnya.













JIWA SUCI
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05

jiwa suci
jiwa suciku menembus alam widi
bening hati terkaca sirna
tiada adalah ada
ada adalah tiada
alam terang dengan alam
tearangnya alam alam terterangkan
hembus angin ketulusan menyapa bapa
sejuk embun menusuk jiwa suci
jiwa suci selalu ada ketika pergi
adanya jiwa suci tersucinya jiwa
jiwa suci lebih tua sekaki dari sucinya jiwa

menarilah jiwa suci sebelum sucinya jiwa menyanyi
jiwa suci sucinya jiwa  suci







ANDAI KU TIADA
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05
dunia tanpa aku
jutaan manusia lain punya nafas
negara tanpa diriku
limapuluh tahun lalu telah ada proklamasi
andai islam tanpa aku
Muhammad telah menyejarah
Apa guna adaku
Adaku untuk apa
Merekakah butuh aku
Atau
Akukah yang butuh mereka
Pelengkapkah diriku ada
Atau
ada aku
dunia menjadi lengkap
oh
aku butuh engkau butuh
oh engkau butuh aku butuh
andai ku tiada tiada ku andai

umat manusia dengan ajaran univewrsalnya , tidak di tugaskan menjadi hakim bagi  umat atau mahluk lain,melainkan untuk kerja sama dan saling kasih mengkasihi serta tolong menolong.
Manusia utuh adalah manusia berani dan mampu merampas kebenaran palsu demi kebenaran yang haqiqi, merampas kekuasaan palsu demi terciptanya kekuasaan sejati, pemerkoasaan jiwa, akal, ruh badan segera kita perangi agar terwujut nuansa yang adanya manusia yang memanusiakan manusia, sehingga kebebasan bersuara, ide, karya akan dihargai dengan penuh cinta kasih sesama mahlukl, tidak kemudian ketika ada manusia yang mencoba menginterpretasikan sesuatu dihukum, dibunuh karena kepentingan kekuasaan saja.
Ahir tulisan agama ini, dengan semangat tauhid, semangat pembebasan, keuniversalan, deindividuan, transcendental, persamaan, persaudaraan, kami mengajak umat manusia untuk berani dan berani berbuat, mengide, menginterpretasikan yang ada, berbeda, menentang kedloliman yang datang dari mana dan siapapun, baik kedloliman sosial, kedloliman intelektual, kedloliman ekonomi, kedloliman spiritual, kedloliman idiologi, sehingga kita menjadi manusia yang mampu menginternalisasikan nilai-nilai, spiritual, transcendental atau nilai-nialai manusia sebagai mahluk yang memiliki perangkat lengkap dengan aspek kesejarahannya dan sekaligus mampu mendarah dagingkan nilai nilai tauhid yang membebaskan yaitu Lailahaillallah mehammadarrosulullah.


TUISAN “GILA SEBUAH KENISCAYAAN”

Ada banyak cerita atau sejarah tentang kegilaan-kegilaan yang mengandung kebenaran, keajaiban, kebijaksanaan, keadilan. Hampir seluruh tokoh besar dunia semuanya pernah dianggap sesat atau abnormal serta gila sekalipun atau minimal pernah melanggar hukum, adat bahkan kepercayan, keyakianan yang berlaku saat itu.
Kita ambil contoh dari yang sudah popular yaitu Copernicus, yang saat itu dianggap gila oleh seluruh kaumnya yang hidup dimasanya, karena hampir seluruh manusia yang hidup saat itu yakin dan percaya bahwa dalam peredaran tatasurya saat itu mata harilah yang mengitari bumi, sedangkan bumi diam sebagai pusatnya, dan itu sudah disepakati oleh seluruh dewan gereja yang saat itu menjadi penguasa tunggal di masa itu atau bisa di katakana dewan gereja dalm keputusannya adalah sabdo pandito ratu, jadi kebenaran yang dikeluarkan oleh dewan gereja harus menjadi benar dan harus di benarkan. Sedangkan ide baru yang muncul dari Copernicus saat itu adalah bertolak belakang dengan kebenaran yang telah diputuskan oleh dewan gereja yaitu berpendapat bahwa bukan bumi yang menjadi pusat tata suraya akan tetapi mataharilah yang menjadi pusat aktifitas tata surya atau bumilah yang mengitari matahari.
Kemudian ide Copernicus ditentang oleh dewan gereja dan umat manusia yang hidup di masa itu karena di anggap gila, semua manusia saat itu telah yakin, percaya dan sekaligus membenarkan bahwa mataharilah yang mengitari bumi tidak seperti yang dikatakan Copernicus, dan Copernicus saat itu menjadi manusia yang paling gila, Abnormal, dan paling melanggar hukum, adat, kepercayan dan keyakinan yang berlaku, dan sekaligus Copernicus dihukum oleh penguasa saat itu.
Akan tetapi setelah ditemukannya telescop oleh Galileo galilei dan mereka mereka mendukung dan membenarkan ide dan pendapat Copernicus, dan serentak seluruh umat manusia di dunia sependapat dengan Copernicus yang saat itu di anggap gila yang berarti umat manusia saat ini adalah manusia gila versi penguasa yang hidup di masa Copernicus. “gila kok di anut!”


…………..
Sejarah lain menulis yaitu Nabi Muhammad nya Islam yang lahir di budaya jahiliyah dan hidup ditengah tengah ajaran jahiliyah, bukan jahiliyah yang berarti bodoh tidak bisa baca tulis dan teknologi yang terbelakang, hanya moral sosial sajalah yang menjadikan mereka disebut kaum jahiliyah. Kemudian setelah lahir Ahmad kemudian Ahmad/Muhammad ini dalam pola pikir dan prilakunya selalu berseberangan dengan budaya, prilaku dan pola pikir masyarakat saat itu, keabnormalan saat itu sudah menjadi hal yang biasa sebelum Muhammad lahir.
Kemudian dengan ide, pola pikir dan prilaku baru yang dibawa oleh Muhammad tersebut masyarakat mulai terbelalak matanya bahwa mereka kaum yang saat itu tertindas harta, ide dan pola pikirnya untuk kemudian berfikir ulang tentang konstruk sosial yang saat itu sudah dianggap wajar. Muhammad menawarkan ide, pola piker, prilaku atau konstruk sosial yang bertentangan total dengan pemahaman masyarakat saat itu, kemudian para penguasa atau manusia yang sangat berpengaruh saat itu yang merasa terancam eksistensinya maka membuat opini atau tanggapan terhadap munculnya ide Muhammad yang sangat mengancam para kaum pemodal saat itu.
Dengan segala kekuatan dan rekadaya atau rekayasa sosial yang sedemikian hebat agar bagaimana kemudian ide yang di bawa oleh Muhammad  tentang pembebasan sosial yang berbasis pada keintelektualan atau akal yang bersumber dari nilai-nilai Tauhidullah tidak tersebar di seluruh masyarakat saat itu, karena jika ide Muhammad sampai dan di anut atau di indahkan oleh masyarakat saat itu maka akan betul-betul mengancam Status Quo yang sedang duduk di atas menara gading saat itu.
Budaya saat itu bukan kebenaran akal atau kebenaran hati akan tetapi kebenaran yang berlaku adalah kebenaran kekuasaan atau bisa meminjam bahasa homo homini lupus atau berarti siapa yang kuat merekalah yang berkuasa. Perbudakan, penjajahan jiwa, penjajahan, hak, penjajahan, hati, penjajahan akal, penjajahan ide, saat itu sangat luar biasa. Sehingga ruang longgar untuk memberi nafas segar terhadap mereka manusia  pinggiran yang ingin mengide sangat terbatasi, dan disaat itu  di dunia Arab memang menjadi pusat peradaban dunia.
Menculnya Muhammad sebagai pembeda, dan sekaligus pembebas akal, jiwa, ruh, ide manusia yang saat itu terhegemoni oleh mereka yang berkuasa saat itu sangat menimbulkan respon keras oleh mereka para kaum penguasa yang takut tergeser pengaruh dan harga dirinya, sehingga Muhammad mendapat klem orang Gila, abnormal, dan sekaligus manusia yang menetang adat saat itu, setelah hujatan–hujatan dan klem gila, caci makian yang luar biasa itu …..e..eh ternyata saat ini Muhammad SAW menjadi orang yang nomor satu di dunia dan sekaligus dianggap sang revolusioner dunia.
Dengan ide pembebasan yang di usung oleh Muhammad dengan bantuan Bahasa Langit nya hingga saat ini masih dianggap benar oleh banyak manusia, hanya pengikutnyalah yang masih berotak dan ber akal, dan berhati jahiliyah kemudian membuat kebenaran dan symbol bahasa langit yang dibawa Muhammad untuk mencari keuntungan dan sekaligus untuk menindas seperti layaknya kaum jahiliah dengan topeng symbol-simbol bahasa langit.
Kegilaan Muhammad saat itu ternyata saat ini menjadi sebuah keniscayaan yang luar biasa, dan sekaligus hingga saat ini kita belum menemukan bantahan Bahasa-bahasa langit yang banyak di hafal oleh pengikutnya, hanya saja para penganutnyalah yang berusaha menyeret dan sekaligus menyempitkan ide pembebasan yang di bawa oleh Muhammad. Memang dengan topeng dan symbol ajaran sangat mudah untuk mencari popularitas atau keuntungan dan sekaligus kekuasaan.
Bahasa bahwa Muhammad gila seperti yang di ungkapkan oleh kaum jahiliyah saat itu, saat ini hampir tidak pernah kita temui bahkan manusia akan takut karena saat ini yang berkuasa para pengikut-pengikut beliau dan sekaligus pendompleng terhadap kebenaran yang Muhammad bawa dan sekaligus sebagai tangga untuk meraih sukses dunia. Jadi dulu gila sekarang menjadi manusia yang paling suci!. Wallahu a’lam bishshowab.
………












BEBAS
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05
bebas tanpa batas
batasan bebas akal hati ruh allah tak terbatas
bebas membebaskan---membebaskan pembebas
kebebasan direstu pemilik kebebasan
adakah umat yang tak bebas
yang tek bebas masih adakah
ancaman tentang kebebasan wajib di ancam
di perang penghalang pembebas
kebebasan tanpa kepentingan
kepentingan untuk membebaskan
manusia tidak bebas berarti  bukan manusia
bebaskan akal sebebas bebas akal
jiwa harus bebas sebebas bebas jiwa
bahasa bebas bebaskan bahasa
hayalan bebas wajib bebas hayalan yang tak bebas
ide bebas tak kan terbatas atas bebasnya ide
bebaskalah ruh dari ketidak bebasan
diri dosa ketika tak bebas
bebas bebaskan kebebasan tanpa batas
manusia bebas
manusia yang manusia dan akan memanusiakan manusia
mengidelah di alam yang penuh kebebasan
temuilah dirimu sendiri di hukum bebas yang membebaskan umat
Kalau tidak percaya masih ada sejarah lain dinataranya adalah, presiden Republik Indonesia  pertama kali adalah manusia yang di anggap pemberontak oleh kaum penjajah dan antek anteknya, karno sempat dibuang ke sungai Digul Irian Jaya, di terror dan sebagainya akan tetapi hari ini dia menjadi pahlawan proklamasi nomor wahid dan namanyapun terngiang di seluruh dunia.
Ada lagi Xanana  Gusmao mantan tahanan orde baru masa pemerintahan suharto, dia adalah seorang nara pidana kelas kakap dan di hukum sepuluh tahun di Nusakambangan, akan tetapi setelah adanya reformasi kemudian ada jajak pendapat di timor-timor pada pemerintahan Prof. Dr. H Baharuddin Jusuf Habibi, kemudian setelah jajak pendapat dimenangakan oleh kaum yang mendukung disintregasi bangsa maka pasca itu Xanana Gusmao menjadi Presiden negara baru itu atau Timor leste dan sekaligus dia yang masa orde baru dianggapsebagai penjahat dan abnormal saat ini dia di anggap sebagai orang paling jempolan di negaranya.
Ada lagi Cohffi Anan, Nelson Mandela preiden Afrika selatan yang telah dihukum di penjara selama 32 tahun oleh kaum kulit putih, dan setelah mereka keluar dia masih lantang menyuarakan suara kaum hitam, kulit hitam yang selau ditindas dan tidak damanusiakan atau suku Apartheid, Nelson Mandela menuntut persamaan Hak antara kulit hitam dan kulit putih yang saat itu terjadi diskriminasi bebat-hebatan, setelah dia mengalami penyiksaan selama 32 tahun di tahanan setelah keluar dia langsung menjadi manusia nomor satu di Afrika selatan Bahkan Cohffi Anan pun sempat menjadi orang nomor setunggal di dunia setelah dia terpilih menjadi Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United  Nations, yang sampai hari ini PBB adalah Tuhan negara-negara. Keabnormalan Cohffi Anan, Nelson Mandela saat itu adalah keabnormalan politis yang dengan keberaniannya untuk gila di mata penguasa dan dunia ahirnya menjadi sebuah keniscayaan.
Ada lagi Nuh yang di benci kaumnya, Lut yang di kucilkan oleh umatnya, Ibrahim  yang sempat di kejar kejar oleh Raja namrut bahkan Ibrahim hingga di bakar di lapangan, Musa yang di kejar kejar oleh Raja Fir’aun akan dibunuh, belum lagi al Halaj yang di bunuh penguasa pada abad tiga hijriyah, Siti Jenar yang di bunuh oleh wali songo, dan bisa juga Gus Roi pembawa sholat dengan bahasa Indonesia yang ada di Malang, nantinya akan menjadi madzhab yang paling di percayai kebenarrannya, begitu juga cak Ulil Abshor Abdala dengan ide Islam liberalnya, atau mungkin dengan ide yang pernah saya munculkan yaitu konsep ISLAM PROTESTAN sebagai protes terhadap para mereka yang membuat topeng agama demi kepentingan kekuasaan atau kepentingan uang, popularitas dan golongan belaka yang tanpa memikirkan esensi ajaran islam atau pesan awal  dari Langit.
Tidak menutup kemungkinan ketika kemudian umat tidak percaya lagi dengan Dewan sebagian Tokoh Agama akan muncul dan kemudian sepakat dengan konsep ISLAM PROTESTAN yang saya idekan, sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi pemelintiran ajaran bahasa langit untuk kepentingan idiologi, pribadi, keluarga, golongan atau kekuasaan, keuntungan atau untuk kepentingan –kepentungan sesaat lainnya. Dengan doktrin doktrin sempit yang menyempitkan pembuluh darah berfikir umat manusia yang ahirnya akan mendistorsi ide awal pesan langit yang membawa kebebasan dan sekaligus membebaskan manusia dari kejumudan kungkunan, dan penjajahan akal jiwa yang tidak memanusiakan manusia.
Ide ISLAM PROTESTAN ini muncul dalam rangka mengantisipasi jika nantinya doktrin-doktrin yang telah diberikan telah terbongkar kesalahannya dan kemudian agar ada yang menampani dari ide lain untuk mengumpulkan umat yang tidak percaya lagi dengan doktrin-doktrin hasil interpretasi yang syarat dengan kepentingan. Ini juga ide gila sih…!
Munculnya ide ISLAM PROTESTAN ini juga tidak lepas dari realitas yang terjadi pada hari-hari kita menghirup udara, berapa banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh guru agama seperti yang diberitakan di televisi, berapa banyak saudara kita yang telah menjadi tersangka korupsi dan sekaligus yang sudah diputuskan seperti bapak kita mentri agama Said Agil Al Munawar kasus korupsi Dana Abadi Umat, untuk itu kaum muda sebagai penerus di kemudian hari harus cerdas dan harus ada antisipasi dan adanya pemikiran yang lebih universal dari pemahaman pemahaman yang sudah ada biar kemudia sesuai dengan ide awal yang dibawa oleh pendahulu dengan adanya bahasa langit. Awas bedakan antara isu wacana dan ajaran! Tapi dengan ide islam potestan ini jangan dihukum ya saya! wahai kau yang punya kekuasaan inikan sebatas ide kecil gitu.
Bahkan saya juga ingin pesan pada pejabat pejabat atau penguasa agar menghapus batasan usia nikah agar dipermuda sehingga tidak banyak terjadi bayi lahir tanpa bapak, anak punya anak, dan kayaknya dibolehkan sajalah temen-temen yang sudah nikah untuk duduk di bangku sekolah biar tersalurkan dan tidak kececeran dimana-mana gitu, dan kalau bisa Depag juga memudahkan lah proses pernikahan. Ide ini ada untuk kebaikan umat manusia bersama, agar kemudian tidak banyak anak haram dan perzinaan dimana mana yang kemudian dengan menjaga dan menjauhkan umat dari perzinaan dan biar kemudian terjadilah anak atau putra-putra bangsa yang suci dari perzinaan. Kayaknya untuk yang ini saya sepakat dengan sadara saudaraku di madura, Syeh Puji yang membolehkan kawin dini dari pada zina. Dari banyaknya zina inilah kemudian muncul orang-orang bandel dan ketika sudah jadi pemimpin ya jadi pemimpin yang suka korupsi, otoriter dan tetek bengeknya. Anehnya lagi yang Nikah di kuyo-kuyo yang menjadi Pelacur di lindungi seperti di Doli dan sebagainya, atu mungkin pemimpin kita sudah picek matane yo.
Dengan terbukanya alat informasi dan media masa baik cetak dan elektronik ini akan semakin mempercepat kematangan seksual anak-anak kita, dengan seperti itu ketika dalam proses penyaluran libido ini tidak dipermudah maka tidak menutup kemungkingan seluruh manusia yang ada ini akan menjadi keturunan orang-orang yang ahli zina. Dan orang tuapun harus mendukung dengan ide ini jika ingin anak-anak nya selamat , ya gak tahu jika mnusia saat ini hanya ingin menjaga kekuasaan, kekayaan, harga diri, gengsi, demi popularitas dan mengabaikan efek dari apa yang diperbuat oleh anak anaknya terlebih mereka yang tidak sama sekali tidak memiliki dasar moral yang baik. Ingat ide ini akan di benarkan 20 tahun kemudian!
Terkadang manusia untuk melakukan hal itu hanya takut karena ekonomi tanpa memikirkan efek laknat dari apa yang akan terjadi pada di kemudian hari, dan sekaligus ancaman langit yang akan betul-betul terjadi. Terkadang kita sering terpengaruh dengan seting global orang lain untuk menghabiskan idiologi atau keyakinan umat yng beragama, demi kepentinan dan untuk mengkikis habis keyakinan manusia terhadap adanya Tuhan. Dengan ketakutan melarat secara tidak langsung telah tidak takut sama sang pencipta dan secara tidak langsung akan mengkikis habis nilai-nilai tauhidullah secara berlahan-lahan. Wallahu a’lam bishshowab.
Ada banyak lagi deh sejarah atau cerita tentang orang besar atau pengide besar dunia seerti kang Hasan Hanafi, Nasir Hamid Abu Zaid yang saat ini telah terusir dari negaranya  karena  tidak sesuai dengan idiologi yang berkembang di Negaranya, dan saat ini berada di Negeri Belanda dan sekaligus di jadi tokoh pemikir terkini yang banyak dibaca orang ide-idenya tentang Hermeneutik bahasa langit, kritik agama dan sebagainya sebagainya, ada juga ceita tentang Che Gue Vara di Cuba Amerika Latin sang revolusioner gaya abad 20.
…………………………………………
Klem kebenaran…
Klem kebenaran sering terjadi hanya untuk menjastifikasi dan melegitimasi kekuasaan, jarang ada pemikiran yang getol untuk menghargai sebuah pemikiran baru dan tiddak sesuai dengan budaya fikir saat mereka ada. Dalam sejarah kelihatan sangat sulit ketika manusia memiliki ide dan idenya tersebut tidak sama dengan pola piker, budaya, keyakikinan, kekuasaan saat itu menghegemoni atau bertengger din atas segalanya bahkan kebenaran.



ANGGAPLAH!
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05
anggaplah yang benar adalah salah
anggaplah yang salah adalah benar
anggaplah capung adalah kapal anggaplah
anggaplah kapal adalah capung
anggaplah malam adalah siang
anggaplah siang adalah malam
anggaplah sesat adalah kebenaran
anggaplah kebenaran adalah kesesatan
anggaplah pintar adalah bodoh
anggaplah bodohadalah pintar
anggaplah matahari adalah renbulan
anggaplah bulan adalah matahari
anggaplah atas adalah bawah
anggaplah bawah adalah atas
anggaplah kirio adalah kanan
anggaplah kanan adalah yang paling kiri
anggaplah tilisan adalah alam
anggaplah alam adalah tulisan yang selau untuk di baca dan dibaca
agar engkau mengetahui debalik dirimu sendiri
dan
dibalik semuanya
anggaplah manusia dan alam sebagai buku dan guru
oke!
Kau akan menemui kebenaran jika kau anggap semuanya dengan faham sebaliknya























ISLAM PROTESTAN
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05
islam protestan protes terhadap kemapanan
kebenaran sesaat harus di protes
islam penuh protes 73 golongan
73 golongan protes pada kebenaran
islam protestan islam protestan
protes terus sampai ada islam protestan
ini benar ini salah
boleh disalah boleh dibenar
islam protestan sebuah ide keniscayaan
jangan marah jangan merah
ini ide untuk itu ide
ide hanya ide
kau mau ide
ini juga ide
islam protestan yang awalnya hanya ide
ide tentang islam protestan
ISLAM PROTESTAN
ISLAM PROTESTAN
ISLAM PROTESTAN 100X




Nalar  kritis yang dimiliki orang-orang besar terdahulu sudah sulit di temui oleh pemikir-pemikir moderan saat ini, lagi-lagi mungkin dikarenakan kekerdilan dan keparanoidan  yang mengkerbau buta, setiap generasi pengide baru. Lagi-lagi factor keberanian dan kepercayaan dirilah yang menjadikan manusia lebih terasa manusia, jika kemudian manusia manusia tidak memiliki kepercayaan diri maka akan selalu terkonstruk oleh mereka-mereka yang memiliki the big confidence atau PD.
Pantas kiranya mulai saat ini kita budayakan berani berbeda ide, mengide dalam budaya penyeragaman yang sangt mengungkung manusia, karena ide-ide segar terasa mati dan sekan-akan alam sudak mandek dan cukup dengan penemuan-penemuan yang ada. Ketika keberanian mengide dan berbeda ini kemudian di budayakan dan sekaligus kita bumikan di otak-otak manusia yang baru, maka suatu saat akan muncul Socrates, Plato, Aristoteles, Ghozali, Ibn Rusyd semacamnya yang baru yang akan mampu menjawab setiap persoalan yang muncul atau sedikitnya akan dapat menerka apa yang akan terjadi di seribu tahun akan datang.
Interpretasi tentang kebenran, kebijaksanaan, keadilan atau temuan lain kiranya masih jauh dari final. Untuk itu perlu kita membangkitkan ghiroh atau semangat manusia yang sadar akan manusianya dengan segala potensi manusianya sebagai mahluk yang paling sempurna dengan seluruh aspek kesewjarahannya. Karena ide awal langit yang dibawa oleh orang suci telah banyak dikotori oleh mereka yang hanya memntingkan kepentingan keluarga atau kelompok, sehingga ide awal tidak pernah disampaikan dengan menyeluruh.
Dengan adanya dua kutub besar pemikiran yang saling seret menyeret dan sekaligus bertentangan dan bermusuhan abadan abada, menimbulkan peneloran ide yang selalu berat sebelah yang hal itu menunjukkan tidak adanya kebenaran obyektifitas.
Dengan adanya dua kutup pemikiran yang satu mengedepankan akal dan yang satunya lagi mengedepankan hati maka akan selamanya tidak akan ada titik temu ketika hari ini tidak ada perintisan kita-kita yang muda untuk menyongkronkan antara keduanya. Saat ini ide yang tertelorkan hanyalah dari satu kutub yaitu ide yang datang dari kaum akal yang sampai saat ini masih menguasai percetakan, teknologi, ataupun segala media masa baik cetak ataupun elektronik, dan sekaligus mereka yang meimiliki modal besar. Sehingga semudah membalikkan tangan mereka-mereka kaum modal untuk melakukan agitasi tentang kebenaran yang sesuai dengan arah mereka menginginkan kemana akal manusia kemudian berfikir.
Pembangunan opini melaui media masa sangat efektif dan efisien, sehingga manusia yang jauh dari itu akan selau terkonstruk oleh ide-ide mereka yang sangat menjauhkan manusia dari hakikat manusia. Ketika kita tidak ikut arus maka klem yang terjadi adalah kita adalah manusia kolot atau manusia tradisional, dan itu membuat diri kita tidak percaya diri. Akan tetapi ketika mengikutio arus berarti kita telah mengamini ide sesat mereka yang betul betul menyesatkan jiwa, hati dan akal manusia.
Adapun percetakan yang berdiri terkadang juga hanya mementingkan kepentingan keuntungan atau komersial faqod, sebenarnya hal ini sangat membahayakan umat manusia di kemudian hari, sehingga manusia akan hanya menjadi manusia seperti di dalam kandang yang makanan dan minumannya dijatah oleh juragannya. Atau bisa di bahasakan manusia yang betul betul tidak manusia atau manusia robot. Yang ruhnya telah di pegang oleh mereka yang mampu membelinya.
Maka keberanian mengungkapkan kebenaran yang didasarkan atas logika hati dan akal adalah menjadi sangat penting. Kebenaran tanpa keberanian akan sia-sia, sekecil apapun kebenaran yang ada dalam setiap ide manusia akan menjadi  besar dan abadi, jika ada keberanian untuk mengungkapkan dengan segala resiko yang harus di terima. Minimal dibunuh seperti Sokrates atau Copernicus seperti yang telah diterangkan sebelumnya.
Lain halnya dengan ilmuwan saat ini yang jarang memiliki idialisme, sehingga sangat mudah mereka di pengaruhi oleh keuntungan sesaat yang sangat merugikan. Adapun mereka pembuat ide itupun hanyalah rangkuman dari ide-ide yang sudah ada atau dapat atau sah diaktakan sebagai pemulung ide, yang mencoba membuat ide baru sudah langka sekali.
Ada yang mau melakukan penelitian atau menulis sebuah buku jika ada proyek atau ada tugas sekripsi, tesis dan desertasi dan setelah itu dengan pose sok ilmuwan mereka sudah bangga dengan hasil tulisannya walau sebenarnya hanyalah kumpulan dari ide-ide manusia lain yang telah perah jadi manusia. Memang seakan sudah mati otak manusia saat ini yang ada hanyalah gengsi untuk menutupi segala kekuranngannya dengan topeng topeng jas, dasi, atau pakaian formal yang biasanya menunjukkan manusia pinter. Ya.. dasar  pahlawan bertopeng.
















PEMULUNG IDE
Oleh: Abdullah SAM
7/7/05
pemulung ide
tak pernahkah kau punya ide
malukah dirimu mengide
takutkah kau dianggap gila jika kau punya ide
wahai pemulung ide
kau telah bangga menjadi pemulung ide
tak ada bedanya kau dengan pemulung omplong
matikah manusia yang ada pada dirimu
tak hidupkah akalmu
dimanakah jiwa ruhmu
bongkokah rasa hatimu
hingga kau menjadi pemulung ide
sungguh kau bukan manusia
sungguh kau terperalat sungguh kau telah terbentuk
sebagai manusia yang tidak manusia
kau anggap apa akalmu
kau anggap apa otakmu
kau anggap apa rasamu
kau anggap apa jiwamu
kau anggap apa ruhmu
kau anggap apa perangkat manusiamu
apakah kau telah menjadi robot atau manusia kosong
wahai manusia
meng ide lah
menh ide lah
agar kau tak jadi pemulung ide
seperti mereka yang telah menjual harga manusianya
sekedar
menjadi pemulung ide


Spirit perjuangan keilmuwan semakin menurun, manusia saat ini lebih suka pada pemuasan diri yang bersifat sementara, padahal di sekeliling kita masih banyak mahluk yang membutuhkan  fikiran dan ide kita yang lumayan cerdas. Manusia saat ini lebih berfikir final, tanpa menyadari bahwa kehidupan alam ini semua hanya terus berubah dan berubah sesuai alam, zaman dan makannya.
Saat ini jangankan mengorbankan nyawa demi kebenaran, jabatan rendahpun tidak berani, mungkin takut kelaparan, takut di kucilkan, dianggap gila, jadi sebuah kebenaran ukurannya bekan lagi benar atau salah akan tetapi lebih pada yang penting tidak kelihatan salah. Ketakutan mengungkapkan kebenaran ini disebabkan beberapa factor:
1.    sistem lembaga penguasa yang menakutkan
2.    lemahnya pengetahuan dan pendidikan
3.    lemahnya ekonomi
4.    lemahnya semangat ke Allahan
5.    lemahnya penguasaan media masa

Kebenaran-yang kita yakini bersama, sebenarnya adalah kebenaran yang tidak lepas dari hal sempit, sesaat dan individual, bukan kebenaran yang bersifat universal demi umat semesta alam. Hanya saja cara pandang seluruh manusia sudah terbiasa dan sudah menganggap kejahatan ini sebagai suatu kejadian yang wajar. Sehingga keinginan untuk berbeda pendapat sangat sulit karena klaim ketdak normalan atau kegendengan takut menimpa dirinya.
Secerdas apapun manusia dalam kancah kehidupan, akan tetapi jika tidak kita imbangi dengan keberanian maka hasil kecerdasannya tersebut haya ada pada alam semu dan tidak dapat dinikmati oleh orang lain. Dengan seperti itu tidak akan memberikan pencerahan terhadap umat manusia dan umat alam semesta, maka keberanian memaparkan ide akan menjadi dominan bagi manusia yang menginginkan hidupnya lebih berarti.
Produk akal atau hati manusia inilah yang akan menjadikan manusia itu berbeda dengan mahluk lain baik hewan maupun malaikat dan bebatuan, yang kesemuanya tidak diberi perangkat akal sebagai mana manusia seperti kita–kita yang memiliki gagasan atau ide-ide untuk manusia dan alam.
Kotoran yang kita keluarkan dari tubuh kita sebanding dengan energi yang kita pakai atau makanan, minuman yang masuk pada tubuh selama hidup kita.  Begitu pula kejelekan yang kita lakukan dan kita terima mest sama dengan kebaikan yang kita lakukan atau terima. Hidup memang resiko dan penuh pilihan, dan dalam perubahan pasti ada yang terubah.
Jika kita ingin di anggap orang baik maka resikonya kita harus mengorbankan diri, menyiksa diri dengan menurut aturan adat dalam komunitas dimana kita bernafas, jika aturan hidup di sekelilingnya sesuai dengan hati nurani maka kita akan merasakan bahu surga dunia, akan tetapi jika sebaliknya maka kita akan tersiksa selamanya. Dan satu hal baik bagi umat belum tentu baik untuk diri dan keadilan serta kebenaran.
Ada kalimat katakanlah yang benar walau menyakitkan, baik diri maupun orang lain, ketika hal itu dapat kita lakukan maka derajat kemanusiaan kita akan terwujud dalam kehidupan ini, walaupun orang lain menganggap ini suatu hal yang aneh bahkan gila, tetapi jika hal itu sudah kita rasa dan pikir benar maka keluarlah ide kebenaran tersebut, kebebasan kita junjung tinggi, sekaligus kita akan memberikan penghargaan terhadap setiap ada ide baru yang muncul, kemudian ide baru yang ada dianggap hal yang wajar jika lahir dari otak atau hati manusia.
Sejarah, cerita dan kabar hampir seluruhnya menunjukkan setiap manusia yang ditulis dalamnya adalah manusia yang memiliki karakteristik berbeda dengan lingkungannya, mungkin dari berani beda tersebut sehingga mereka tertulis dalam sejarah kehidupan, bukan lantas manusia yang tidak punya karya adalah bukan manusia, itukan cuma sebagai penghibur dunia.
Hanya saja mereka yang berani berbeda dengan jamannya akan menuai resiko lebih banyak, cemoohan, cacian, gunjingan ,kebencian, kegilaan yang terkadang sering memberi manfaat bagi kehidupan manusia mendatang.  Mungkin jika ada manusia disekeliling anda yang dianggap gila atau ada indikasi gila maka perlu dicurigai, mungkin manusia seperti itulah yang akan tercatat dalam sejarah pencerahan manusia atau alam kelak.
















TULISAN MANUSIA YANG MENUHAN

Manusia di seluruh pelosok dunia, masing masing ingin menjadi manusia sempurna, mencapai derajad tertinggi, seperti yang pernah terlintas dibenak hati jiwa akal nafsu manusia yang ada dalam bawah sadar.  Sekali-kali manusia tidak pernah mengharapkan keburukan, kesengsaraan, ancaman, atau kejelekan serta siksaan seperti yang telah terbahasakan bahwa neraka adalah tempat hukuman. Mungkin jika mereka meghampiri ranting neraka hanya untuk membakar kejenuhan, kejengkelan, yang akan habis di makan waktu.
Manusia impian adalah manusia yang menuhan, yang akan selau berfikir universal, individual da transendental dan tidak terbatas atasnya atas yang terbatas, kontinyuitas, penghargaan, penghormatan, persamaan, persaudaraan dan pembebasan akan terlihat di kacamata akal, hati manusia yang menuhan. Yang tidak mudah melihat kebenaran dan kebijaksanaan dengan sepintas lalu.
Hati yang menuhan akan memnacarkan cahaya prilaku yang mengarah kepada kebijaksanan, keadilan dan kebenaran, hati yang menuhan akan mampu memimpin tentara lahir dan tentara lahirnya untuk menginternalisasikan nilai-nilai sempurna yang terdapat dalam diri manusia sebagai mahluk yang memiliki perangkat kasar dan lunak dengan perangkat rambu-rambu yang telah disediakan oleh alam.
Hati yang menuhan setelah mampu menginternalisasikan nilai-nilai kebebasan yang ada manusia akan mudah menerima pelajaran hikmah yang datang di setiap detik dan tempat yang selau menyertai manusia disetiap detak jantungnya. Manusia akan terasa manusianya jika derajat hati yang menuhan ini dapat kita raih dengan penuh perjuangan dan pemikiran yang ekstra keras, karena untuk mencapai derajat itu tidak hanya dengan bicara atau diskusi dalam kelas kuliah yang penuh kepentingan akan tetapi perlu adanya pelaksanaan dari bahasa, dan sekaligus menyepi untuk konsentrasi, kontemplasi, tafakkur dalam alam bebas tanpa batas adalah sebuah jalan yang meniscayakan, setelah ini sudah kita lakukan maka bahasa yang akan dari tubuh, mata, hati, lisan kita adalah bahasa-bahasa yang penuh cinta kasih sesama dan membahagiakan.
Hati para pengingingat selalu membawa embun segar yang menyuburkan akal manusia, kerelaan yang mendalam dalam suatu pengorbanan dan godaan, serta rintangan hidup akan memberi tanda dan bahasa baru terhadap suasana alam kemegahan. Manusia ketika hatinya batinnya rapuh maka akan mudah terombang ambing oleh pengaruh masalah-masalah kecil yang parkir di hati kita.
Kesucian hati menjadi prasarat intuk menuju hati yang menuhan, rela, lembut, seta bijak sana dan luas, dalam hati yan suci akan tumbuh subur bunga harum semerbak nan wangi yang akan memperindah keputusan yang darinya, menambah kedamaian manusia dalam renungannya. Hati yang hidup akan selalu luas dan luwes dalam menerima problem hidup yang mungkin oleh manusia dan hatin manusia awam adalah suatu ujian yang sulit dan rumit.
Ati sebagai presiden manusia, ketika sudah menuhan maka seluruh perangkat dibawahnya secara otomatis akan berjalan sesuai dengan pikran dan logika hati yang telah menuhan. Dalam hati yang menyegoro, rasa benci, iri, kurang, tidak puas akan hancur dengan sendirinya, kemudian yang timbul adalah rasa penuh cita, kasih dan taburan benih maaf yang tanpa batas.
Hati yang menuhan dan bersih akan tumbuh bibit-bibit rasa cinta yang menggebu, rindu utnuk menyatu dengan segala kebajikan dan kebijaksanaan yang menyeluruh, hati yang menuhan tidak pernah menyakiti hatiya sendiri dan hati orang lain, selalu peka terhadap segala gerak hati manusia di sekelilingnya walaupun tuna wicara.
Sekalipun hati sulit di jaga dan sulit untuk menerima kebaikan universal dan sulit ditumbuhkan spirit ketuhanan yang baqo’ dan istiqomah. Hanya hati yang suci, bersih akan membawa alam pikran dan alam ide manusia kearah kebijaksanaan dan kebajikan dalam berjuang demi hati-hati yang terjajah oleh sifat nagkuh dan sombong.
Hati yang menuhan tidak mudah diajak sesat dengan rayuan-rayuan setan manusia yang suka menyeret manusia ke alam kesesatan yang nyata dan lama. Hanya hati yang tidak pernah oncat dari aturan langitlah yang dapat bertahan hidup di dunia yang penuh pernik-pernik hitam ini.
Manusia yang menuhan wajib hukumnya memiliki hati yang menuhan juga, karena itu adalah sarat awal manusia mencapai manusia yang menuhan. Dengan modal awal hati yang sudah menuhan maka manusia akan terlihat lebih dewasa, dalam menyikapi dan menerima kerikil-kerikil hidup yang datang silih berganti dan sekaligus tidak mudah menjasmen ide, perilaku, perbuatan, keyakianan manusia lain dengan serta merta tanpa memikirkan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Manusia yang menuhan akan selalu sadar dengan awal kejadiannya yang tidak lepas dari empat unsure selain Allah (bacaan untuk manusia sedang), empat unsure itu adalah satu cekat, cepat dan tepat dalam menerima kebenaran dan hanya takut  dzat yang mencipta seluruh yang ada dan tiada, manusia seperti di atas laksana api yang selau menjulang ke atas. Dua dapat menyesuaikan diri, tidak menunjukkan kelebihan-kelebihan yang sering membius yang mereka miliki, siapapun akan dikasihi, di sayangi, banyak ruang dapat ditempati, luwes, luas dadanya aperti angin yang selalu mengabarkan adanya kehidupan, pada siapapun mahluk itu, jujur sebagai bajunya. Tiga manusia yang menuhan selalu memberi da tidak pernah banyak mengharap kembali mas intan, kekayaan, kepentingan dan hanya meyerahkan dirinya kepada orang lain. Manusia yang menuhan tidak banyak bangga dengan apa yang pernah dikaryakan, menganggap semuanya adalah suatu pekerjaan yang wajar sebagai mahluk sosial dan menganggap semuanya adalah titipan serta bukan serta merta datang dari kekuatannya sendiri. Mereka menyampaikan titipan atau amanat tiada henti-hentinya menyirami dan mendatangi orang lain, atau mahluk lain yang membutuhkan laksana air yang selalu mengaliri  dari awan ke gunung, dari gunung ke seluruh celah, tanah kering yang membutuhkan serta kedermawanan sebagai sorban jiwanya. Empat manusia yang menuhan selalu tenang dalam menghadapi persoalan, selalu tenang dan tepat ketika membuat keputusan, kebajikan, kebenaran, keadilan dan kebijak sanaan menjadi rompi dadanya, ketentraman, kebahgiaan, kasih sayang dan cinta sebagai pondasi angannya. Penyatuan diri dengan alam menjadi modal awal ketauhidan. Tenang, tenang, tenang, tenang, eninng, tenang dan tenang dalam kanan , kiri , belakang, depan atas dan bawah, dan tengahnya laksana bumi yang melihatkan ketenangannya di tengan aktivitas rotasi dan revolosi atau dibahasakan istiqomah. Dari aktivitas rotasi dan revolusi yang dilakukan dalam ketenangannya menghasilkan siang, malam, sore, pagi dengan keistimewaannya dan ketenanngannya menjadikan matahari ajek terbit setiap pagi, menunjukkan rembulan bintang  menari di angkasa. Terdapat juga hujan yang menyegarkan dan menyucikan alam dan  hati yang bertauhid. Laut, samudra, angin, udara, sungai, pijaran inti bumi, api, gunung isi dan seluruh galaksi-galaksi sebagai aksesoris bumi yang sabar dan tenang menjaga mahluk yang memiliki perangkat akal dan sebagainnya. Manusia yang tergambarkan sebagai air, api, angin dan bumi akan selalu memberi pencerahan terhadap dunia, dan akan selalu menjawab persoalan dengan problem solfing yang unuversal-individual-transcendental, itulah salah satu indikasi atau tanda-tanda manusia yang menuhan.
Manusia yang menuhan akan seperti miniatur alam atau dapat dikatakan alam kecil lengkap dengan alat keseimbangannya, terdapat tuju lapis badannya, rambut, kulit, darah, daging, otot, tulang dan sumsumnya serta perangkat lunak yang terkandung didalamnya yang tak tampak oleh indra, yang kesemuanya selalu ingat pada raja langit penggerak alam sejati . masing-masing partikel, atom, bersama proton dan neutronnya serta anak cucu cicitnya yang belum terbahasakan yang memutar tasbih cinta pada sang penebar cinta-cinta yang hakiki dan abadi.
Manusia yang menuhan selalu menginginkan hal baru dengan didasari sifat manusianya yang selalu ingin tahu akan hal di luar dirinya dan yang ada di dalam dirinya, rasa keingintahuan atau coreosity ini mendorong manuisa memiliki spirit untuk mencari dan membuat serta mengide bumbu-bumbu kehidupan ini semakin kaya akan perangkat-perangkat pelengkap untuk meneruskan sejarah alam yang selalu dinamis. Rasa ingin tahu yang tiada habis ini  tentang berbagai pengetahuan baik pengetahuan umum, eksakta atau pengetahuan agama, alam, manusia dan aspek kemanusiaan yang lain. Rasa ingin tahu ini  kemudian termanivestasi  dalam gerakan panca indra, hati, akal, jiwa untuk memenuhi  kebutuhan tentang pengetahuan barunya, jika pengetahuan-pengetahuan sudah ada dalam bank otak maka dengan sendirinya menjadi perangkat lunak otak hati dalam menentukan setiap langkah yang akan di jalani, dan tindakan yang diambil atau apa yang diucap akan terasa tidak menjenuhakan dan kaya orang pinter gitu.
Manusia yang menuhan cinta akan perbedaan, pluraritas, dunia tidak ada perbedaan tidak akan jadi dunia. Dan kelestarian mahluk hidup atau manusiapun akan tiada. Milyaran anak Adam yang masih hidup di atas bumi adalah kerena adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan selayaknya dua kutub maknit yang berbeda dan kemudian tarik menarim dan jadilah telor-telor manusia seperti yang kita lihat saat ini.
Andaikata tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang memiliki tugas yang berbeda juga mungkin Tuhan akan capek membuat manusia satu persatu hingga saat ini. untuk itu perbedaan adalah sebuah keniscayaan, adanya barat sehingga adalah timur, ada utara sehingga adanya selatan, adanya atas sehingga adanya bawah. Ada ribuan suku dan bahasa, perbedaan-perbedaan dari segala macemnya adalah menunjukkan harus adanya sehingga kita saling mengenal yang satu dengan yang lain.
Hanya saja saat ini jarang yang dapat memahami sisi-sisi manfaat adanya perbedaan tersebut, sehingga perbedaan di anggap sebagai momok, bayangkan ketika semua manusia adalah menjadi kaya kemudian siapa yang akan menjadi pelayan atau penanam padi kepanasan di sawah. Ketika ada manusia yang ingin menyatupadukan berbedaan yang tak terelakkan ini adalah hanya mereka yang ingin menguasai dan memanfaatkan manusia sebagai robot-robot hidup.
Ketika dengan segala perbedaan yang mutlak ini kemudian ada upaya menyatupaduan maka ketika itu kita ikuti maka kita akan menjadi pemain drama yang selalu nurut dengan sutradaranya dalam setiap ucap, mimik, perilaku, pakaian, selayaknya lenong untuk menghibur orang yang sesaat dan tidak menguntungkan jiwa manusia. Dan otoritas ide kita sebagai manusia akan tercerabut dengan adanya penyatupaduan antara manusia-manusia yang amat berbeda adanya.
Manusia  yang menuhan  tidak akan mau di peralat oleh sutradara-sutradara yang  banyak kepentingan, dan sekaligus tidak mau di satu padukan oleh hewan-hewan bertubuh manusia.
Adanya pertunjukan musik menjadi enak di dengarkan ketika ada permainan ritme dan teming yang pas sesuai dengan peran dan tugas masing-masing. Tidak kemudian harus memegang dan memainkan alat atau peran yang sama , jelas ketika seperti itu maka yang terjadi adalah kejumbuhan suara dan tidak akan menimbulkan musik yang indah, dan ketika ada kesadaran masing-masing tugas seperti apa yang seharusnya dipegang maka akan terjadilah musik yang indah untuk didengarkan. Untuk itu beranilah untuk berbeda agar kemudian dengan seperti itu kita akan menjadi manusia yang menuhan.
Satu kesatuan dengan berbagai perbedaan itu menjadi wajib adanya, tidak ada satupun keindahan di dunia ini tanpa disertai komponen yang lain, saaatu seni musik, seni tari, seni rupa, seni drama jelas tidak dapat berdiri sendiri, vokal yang merdu suaranya akan hampa jika tidak diiringi musik, musik tanpa penataan yang bagus dekorasinya akan anyep, gitar tanpa bas tidak lengkap, piano tanpa listrik tidak akan hidup, listrik tanpa pembangkit listrik tidak ada setrum, setrum tidak ada ahli elektro akan kesetrum dan seterusnya. Semuanya saling keterkaitan dan saling membutuhkan. Dengan perbedaan-perbedaan itulah menjadi terlihat indah. Adapun musik tertata secara sempurna tanpa adanya penikmat atau penonton pertunjukan maka juga tidak lengkap, penonton tanpa makan terlebih dahulu ketika mau menikmati musik maka akan keroncongan dan ternyata harus makan nasi yang didapat dari petani.
Jika kemudan kita dapat menerima dan sadar dengan pentingnya adanya perbedaan diantara kita sesama mahluk, maka kita akan menjadi manusia yang menuhan, hargailah perbedaan yang berbeda-beda jangan coba-coba mengatakan manusia manusia yang hakikatnya pasti beda dan selama-lamanya bar tidak sumpek, sempit dan merasa terjepit di dunia yang penuh warna ini. Apakah anda termasuk manusia yang menuhan?





















TULISAN  “IDE BEBAS”
Kenapa diharuskan ada agama jika agama hanya alat untuk menindas?, kenapa harus ada negara jika hanya untuk merampas kemerdekaan rakyatnya sendiri?, kenapa harus ada upacara perkawinan jika hanya hanya untuk saling menindas?, mengapa harus ada aturan jika hanya untuk dilanggar?, mengapa membuat hukum keadilan jika hanya berlaku untuk orang kecil?,
Mengapa tidak berontak jika di jajah?, mengapa tidak menentang jika di injak?, mengapa tidak kau katakana hitam jika memang hitam?, mengapa kita harus menurut jika itu salah?, mengapa harus bekerja jika hanya untuk sengsara?, mengapa harus kuliah jika untuk hanya untuk bertemu para pemulung ide?, mengapa masuk kampus jika hanya ingin bodoh?, mengapa harus ada kata cinta jika untuk memperkosa?, mengapa harus ada bahasa jika menambah kebingungan?,  mengapa harus ada hak asasi jika hak asasi memang tidak ada?,.
Jika ingin menjadi manusia, harus berani mengatakan tidak didalam ke iyaan manusia di sekeliling kita, senyampang tidak lurus dengan apa yang seharusnya dilakukan. Jangan kemudian kita mengamini sesuatu yang betul-betul salah adanya. Mungkin resiko kecilnya adalah mati, seperti halnya sejarah terdahulu.
Memang hari ini adalah jaman edan yen ora edan ora keduman, kiblat manusia sudah tidak lagi aturan akan tetapi hanya keuntungan-keuntungan sesaat demi perut yang takut lapar, hanya saja sudah pandai main sandiwara untuk menjadi manusia yang sok moralis, sok pahlawan, sok pinter, sok suci dan sebagainya yang hakikatnya hanyalah untuk menutupi segala kelemahan, kekurangan yang terjadi pada dirinya. Terlebih lagi mereka yang memegang kursi, waduh minta ampun pinternya dalam memainkan peran kebaikan, agar visi, misi tujuan pribadinya tercapai.
Kita harus banyak berguru dengan diri kita sendiri ketika malam sunyi telah tiba!, kita harus sering melakukan muhasabah terkait dengan apa yang pernah kita lakukan!, kita harus sering berdialog dengan alam semesta!, kita harus sering berbincang dengan ombak dilautan! Kita harus sering berfikir tentang keadaan jiwa, kondisi hati dan akal kita!, kita sebaiknya sering berdiskusi dengan gunung-gunung yang menjulang! Baik kayaknya ketika kita sering memandangi bintang dan bulan purnama yang menyinari malam! Bagus juga ketika siang bolong kita menoleh dan melihat cahaya matahari yang sedang menantang malam! Ada juga angin semilir yang menyentuh kulit!, api kenapa panas ya?, kemericik air sungai menghidupkan suasana, membaca seluruh manusia dan ciptaannya juga mengasikkan, agar hati, pikiran akal, otak ruh kita terbiasa untuk hidup dan tidak kesepian dalam keramaian.
Oh ya..! jika ada pembaca yang sudah dianggap paling pinter oleh orang di sekelilingnya atau yang merasa pinter wis bagaimana jika ada pertanyaan: berapa jumlah pasir di sungai? Dimana batas ahir bawah, atas, utara, selatn, barat dan timur? Berapa huruf yang pernah kita ucap? Berapa huruf yang pernah terucap oleh seluruh umat manusia? Siapa pertama kali yang menemukan bahasa “siapa”? ketika aku nulis buku ini lagi pakai pakaian apa, warna apa, menghadap kemana, ada siapa saja di samping saya, dimana kapan dan lagi dengerin lagu apa? Pasti gak tahu deh tapi kok sudah disebut orang pinter ya! Wah mungkin batasan orang piter harus diperjelas! Dan pertanyaan itu ada dan sangat logis adanya. Bahasa dan pengetahuan kita sangat terbatas sehingga jangan dibatasi! Tidak bisa kita bayangkan setiap hari Koran, majalah, film, selalu memproduksi dan pasti beda setiap detiknya! Dan itupun tidak akan bisa membahasakan realitas yang sebenarnya, mungkin hanya semacam saja. Jika seperti itu berarti tidak akan terjadi adanya ide final, dan masih buuanyak lagi ruang, benda waktu yang belum dibahasakan, di tulis, di idekan, ditemukan, diketahui yang seakan akan alam ini masih utuh belum tersentuh kecuali sangat sedikit suwequwali. Untuk itu kita harus mengide jangan jadi pemulung ide. Ide jauh dari final, kebenaran belum final,  ayo…. Ayo ngide ayo!  Sepurane ide bebasku tak penjara  karo bahasa yang sangat tidak membebaskan! Hanya untuk mendakwahkan saja kok!


TULISAN “FILSAFAT ASAP ROKOK”
Rokok itu mematikan, rokok itu mengganggu kehamilan, rokok itu menyababkan tidak potensi atau impotensi, rokok itu boros, rokok itu mengganggu kesehatan, “katanya”, tapi bapakku wis 70 tahun ngrokok kok during mati mati yo laterus anake kok tambah okeh, songoe. Tetapi rokok juga menghidupkan, coba kita lihat berapa juta karyawan petani atau yang bersinggungan dengan rokok sampai penjual eceran rokok yang dapat hidup darinya dan dapat menguliahkan atau menyekolahkan anaknya hingga lulus. “mulakne setiap adah rokok ono tulisane peringatan pemerintah tapi kok pabrike ora di bong wae”.
Dalam tulisan ini tidak membicarakan itu, tetapi lebih melihat dan mengamati manusia ketika merokok mulai mereka membuka bungkusnya, mengambil korek, menyulutnya hingga menikmatinya sampai habis. Kita lihat apa yang sebenarnya yang dirasakan perokok ketika dia merokok yang tidak sama sekali merasakan berapa mahalnya, atau melihat apinya akan tetapi dia lebih berkonsentrasi dengan asapnya, perokok ketika sudah berduduk santai dan menyedot rokoknya maka merasa sudah sangat nikmat dan enjoi dubuatnya.
Ternyata perokok sangat menikmati asap-asap yang mereka dapati dari rokoknya yang terbakar tembakaunya, kemudian asapnya di rasakan, dinikmati, dimainkan, kemudian dikelurkan tanpa nengok kanan kira dan efek bahayanya seperti apa yang penting dirinya enjoi. Begitu juga mungkin manusia dalam mengambil atau memutuskan kebenaran, kebijaksanan, keadilan, setelah masuk pada dirinya dirasakan, dinikmati dan setelah rasanya habis dan tidak di butuhkan lagi maka asapnya di buang begitu saja walau orang lain akan merasakan asap yang membahayakan kesehatan, karena perokok pasip lebih bahaya.
    Kenikmatan rasa asap sebelum dikeluarkan adalah kenikmatan yang tidak dapat dirasakan oleh orang disekelilingnya walau toh orang lain juga sama–sama merokoknya, setelah menghisap merasakan dan dikelurkan setelah menghisap asap dinikmati dikeluarkan, setelah di sedot dimainkan di buang, waduh nikmatnya. Andai dihari-hari kita dapat menyedot asap-asap alam dan kemudian menikmati, memainkan dan sekaligus merasakan dengan penuh kesadaran dan kemudian kita keluarkan alangkah nikmatnya hidup ini, dengan kita sering menghisap, kemudian merasakan dan menikmatai asap-asap alam ini kemudian kita fikirkan dan kemudian di kelurkan menjadi sebuah asap-asap ide baru, mungkin akan menjadi banyak asap-asap ide yang di keluarkan oleh manusia dan mungkin akan menjadikan dunia semakin luas dan mengasikkan. Asap tidak dibutuhkan, akan tetapi rasa asaplah yang dibutuhkan, asap hanya katalisator, asap hanya perantara, asap hanya medium asap hanya asap tetap bukan rasa asap, rasa asap yang dibutuhkan manusia.


ASAP
Oleh: Abdullah SAM
10/7/05
asap
asap rokok mematikan
asap asap rokok memandulkan
asap
asap rokok menghidupkan
asap
asap rokok mencerdaskan
asap
asap rokok menikmatkan
asap rokok mengayakan
asap
asap rokok rokok berasap
rasa asap asap terasa
asap nikat nikmatnya asap
asap di hisap asap di rasa asap disampah
asap rasa asap rasa asap asap terasa
rasanya asap terasa asap nikmatnya asap
hirup asap
rasakan asap
keluarkan asap



TULISAN LOGIKA HATI DAN LOGIKA AKAL

Setelah melihat banyaknya tuisan-tulisan yang banyak di cetak di selurh pelosok duia, baik kitab-kitab, buku-buku umum, seni, majalah, Koran, selebaran, dan sebagainya, kita anggap bahwa semua itu hanya kebantkan berasalal dari kemampuan akal semata, atau kebenaran yang banyak bersumber dari indra saja.
Sering terlupakan factor-faktor x lain yang sebenarnya adalah pendukung utama adanya tulisan dan karya tersebut. Kebutuhan manusia sehari-hari tidak hanya kebutuhan yang nampak oleh indra, tetapi lebih jauh dari itu. Terkadang kebanyakan manusia mereka merasa bangga  apa bila dapat sepadan dengan temannya, membuat atau memiliki seperti  apa yang pernah dimiliki oleh temannya seperti yang pernah dilihat oleh matanya, dan apa yang ddilihat di jadikan petokan untuk menilai kebahagiaan  seorang. Tidak banyak kemudian manusia itu melihat secara menyeluruh, itupun mereka sudah dengan bangganya menyimpulkan bahwa itu adalah kebaikan.
Tidak pernah kita sadari bahwa kelatahan kita dalam segala aspek kehidupan ini memang alami atau memang di ciptaakan oleh orang-orang tertentu, kemudian kita merasa primiitif jika tidak memiliki seperti apa yang ditawarkan oleh iklan, atau bisa dikatakan budaya nurok buntek. Hal ini tidak sering kita sadari bahwa hari ini kita di bentuk sekaliigus sudah terkonstruk untuk memenuhi panggilan iklan yang ada. Kita telah dijadikan pasar  berjalan oleh mereka yang berkepentigan, sehingga logika akal dan logika hati tidak berjalan dengan baik, atau selau timpang dan saling seret menyeret antara keduanya.
Kitapun haaari ini kita sudah tidak sadar bahwa hai ini kita telah terjajah, lebih-lebih akal dan kemedekaan hati, semuanya tela direnggut oleh mereka yang banyak mementingkan keuntungan di atas penderitan kepala-kepala yang dapa diperalat. Kebodohan, kejumudan, ketergantungan memang sengaja di ciptakan, walaupun seperti itu kita tidak akan bisa melawan penjajahan model baru ini, karena seluruh lini kehidupan telah masuk rekaman atau pantauan mereka, sehingga dengan rekayasa yang sangat hebat tersebut manusia tidak ingat lagi dengan bahwa dirinya adalah mahluk yang memiliki logika hati dan logika akal untuk mencari solusi tehadap segala persoalan hidup.
Ketika  bangun dari tidur apa yang kita sentuh, apa yang kita pakai, apa yang kita tuju, apa yang kita kerjakan, pajak apa yang harus kita bayar, itu semua telah terbangun dengan rapi yang seakan akan hal itu adalah suatu hal yang wajar dan wajar sekali. Bisa kita bayangkan hari ini apa yang tidak dipajak, segala aspek dan pendukung hidup telah di kuasai, tanah di pajak, sabun dipajak, berjalan kena pajak, parkir pajak, minum pajak, merokok pajak, kemanapun dan kapanpun kita akan selau kena pajak, hingga bernafaspun juga kena pajak ya.. minimal ada pembayaran Kartu Tanda Penduduklah.
Akan tetapi siapa yang berani mengatakan bahwa hal ini dan hari ini adalah telah terjadi penjajahan, penindasan terhadap manusia lemah. Dapat kita katakana ini adaah bentuk pembunuhan hakikat manusia yang telah tercerabut logika hatinya, kemerdekaan manusia, kebebasan manusia, persamaan dan punokawane telah di bumi hanguskan oleh mereka yang telah memiliki keuasaan di tas. Terlebih lagi betapa mahalnya manusia jika ingin pinter, padahal kunci dari perubahan adalah di pendidikan. Sistemnya masih bagus UUnya masih relevan akan tetapi pelaksananya adalah mereka-mereka para penjajah yang bermuka pejuang.
Kemudian dengan dalih itu semua untuk kepentingan bersama “katanya” tetapi kita tahu bahwa ketika semuanya itu tidak kita bayar maka akan di cabut, di benci oleh orang disekeliling kita yang menjadi antek-antek penguasa. Sungguhpun kali ini kasihan bagi manusia yang tidak memiliki alat paka seperti peguasa demi mengabulkan segala keinginan poltik kekuasaannya, penguasa dengan alat pemerkosanya telah mampu membuat seluruh umat manusia beresimpuh lutut di belakangnya agar sekalian tidak berani dan takut bersuara keras tentang adanya penindasan. Dimanakah hati kita, masih adakah akal kita? ketika hari ini kita telah melihat dengan mata kepala sendiri terjadi gerakan tutup mulut, tutup akal dan tutup hati.
Sebenarnya ada dua cara manusia untuk memecahkan sebuah permasalahan, ada yang menyelesaikan masalah cenderung memakai logika hati dan ada yang lebih cenderung memakai logika akal. Dua cara inilah kemudian saling mendominasi satu sama lain dalam manusia memecahkan suatu masalah. Namun ada juga manusia dalam menyelesaikan persoalan justru lebih didominasi oleh logika logika yang lain yaitu selain logika hati dan logika akal yaitu: logika perut, logika cinta, logika perasaan, ogika taqdir, logika kekuasaan, logika seni, logika politik, logika ekonomi, logika impian, logika keimanan, logika kepercayaan dan keyakinan, logika realitas dan logika –logika yang lain. Sebelum lebih dalam kita membahas tentang logika hati dan logika akal terlebih dahulu kita mengetahui beberapa pendorong manusia dalam menentukan arah berfikirnya dalam menjawab sebuah persoalan ataupun cara pandang terhadap kehidupan.








TULISAN  “LOGIKA PERUT”
Ketika menusia dihadapkan suatu persoalan hidup yang rumit, kumudian kita telah mengetahui bersama bahwa hobi manusia dalam hari-harinya adala makan atau mengisi perut yang itu mesti harus adanya, sehingga ketika kita sering berbicara tentang makan terkadang menjadi suatu yang tabu, “orang kok yang dipikir Cuma makan” karena hal itu merupakan kebutuhan hajat hidup seluruh mahluk yang bernyawa.

















PERUT
Oleh: Abdullah SAM
9/7/05
perut
perut kosong keroncongan
akal tak jalan
otak tak perang
takut lapar perut
perut takut lapar
siapa tak kenyang
suka mengganyang
wahai alam
isilah aku perut
sehari terasa sesasi
perut dunia tak terbiasa lapar
jika lapar akan menjadi ular
aku perut tak kuasa menahan lapar
logika perut
perut menjadi logis
aku perut butuh perut
bisakah kau berjalan
tanpa perut

Maka ketika kita ngomong perut berarti awal kejadian seluruh perubahan yang pernah dilakukan oleh manusia atau mahluk yang memiliki perut mainnya, bahkan logika kebenaran yang dimunculkan saat ini tidak lepas dari logika perut manusia-manusia yang memunculkan ide-ide baru untuk kepentingan perut mereka dan anak-anak nya. Jika tidak malu akan saya tulis sebenarnya perut atau logika perut adalah sebagai penggerak adanya awal peradaban manusia.
Akan tetapi sangat jarang manusia kemudian ingat dan menyukuri kenikamatan perut yang selalu setiap terisi setiap hari, padahal itu merupakan penggerak awal seluruh aktivtas menusia dalam hari-harinya, dari sokongan energi yang disimpan dalam perut kemudian manusia dapat berjalan, dapat berfikir, dapat menikmati siang ataupun malam, dapat menikmati dzikir  dan rahmat-rahmat yang lain.
Jujur atau tidak manusia dalam, sebenarnya manusia dalam bicaranya, tindakannya dan aktifitas –altifitas yang lain, intinya adalah bagaimana logika perut dapat terpenuhi, jika tidak percaya! Jawab pertanyaan berikut ini: adakah pak tukang geledek bekerja tanpa makan?,adakah orang berpuasa tanpa buka? adakah orang berfikir tanpa mengisi perut? Adakah dosen guru pegawai, militer, karyawan, budak melakukan aktifitasnya tanpa makan di tengah-tengah kesibukannya? Jika ada mungkin umat Afrika, Etopiya, Nusa tenggara barat, itupunm karena mereka tidak ada yang dimakan.  Adakah aturan yang meniadakan amal sedekah, zakat, jariah, korban untuk perut orang miskin? Orang semiskin apapun mereka akan bertahan hidup walaupun bertahan  dengan hanya makan satu hari, atau harus makan dedek yang penting perutnya dapat terisi.
Adakah satu bayi, anak ayam, anak anjing, anak kuda, anak  singa yang belum bisa barjalan dan bicara kemudian kelaparan, kiranya kita sulit di dunia ini kita menemukan satu mahluk hidupun yang lepas dari logika perut atau kebutuhan perut.
Kelihatan lucu dan tabu memang ketika kita datang pada suatu acara baik dalam acara ritual, rapat, koordinasi, undangan pengantin, atau acara-acara lain yang kemudian kita menanyakan tentang makanan atau dengan pertanyaan: nanti hidangannya apa? Akan tetapi didalam benak masing masing tetap berharap dengan kuat bahwa dalam acara tersebut ada makanan yang seperti mereka angan-angankan. Hanya saja hakikat kebutuhan dan sekaligus kebutuhan dasar manusia itu sangat memalukan jika kita bicarakan, walau sebenarnya makan atau logika perut itu adalah suatu kekayaan dan nikmat yang mesti menjadi milik kita dan sekaligus kita yang menikmatinya. Jadi jangan dilupakan nikmat perut tersebut!.
Dan perlu diingat bahwa untuk memenuhi kebutuhan logika perut tersebut kita cukup dengan mengingat mak tik mak yem, mak jah warung pojok yang setiap hari kita nongkrong disana. mereka adalah sangat berjasa sama kita dan para pemikir pemikir yang terlihat pinter itupun juga dapan memenuhi kebutuhan logika perutnya hanya dengan kerelaan para buruh-buruh tani yang terlihat goblok dan sekaligus telah tersingkirkan bahkan tertindas.
Pak paijan penjaga tambak, pak sapari tukang becak, pak toha jagal ayam, pak sumanto tukang menek klopo, pak saman tukang golek sagu, pak sukri penjual trasi, pak sutres pedagang kacang, pak sardi buruh tani, pak dullah bakol kopi, pak slamet tukang etek, cak mat bakul sate, cak nanang bakul STMJ, cak suruto bakul onde-onde, pak di bakol bakso, mak tar bakul sego, cak maun bakul tahu, cak prayit bakul buah, cak jono bakul soto, lek am bakul rujak, mas nur tempe penyet, matur suwun kau telah membantu manusia –manusia  untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Wong-wong kabeh luwih becik tinimbangane antek-antek negoro sing ngentekke duwite negoro sing kanggo rakyat cilek, bahkan juga lebih baik dari pada mereka yang menjual kepala rakyat kecil untuk kepentingan kekuasaan, juga lebih baik dari pada mereka pengekspor susu dan lontong keluar negeri ( PJTKI pengekspor TKW/TKI).
Jadi penulis ikut bangga terhadap pahlawan –pahlawan kecil sederajat penjualan gorengan yang jauh dengan populariotas dan sekaligus uang –uang kotor milik negara, penjual makanan yang menghidupkan perut-perut untuk bekerja untuk perut besoknya adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menghidupkan dan memenuhi logika perut umat manusia penggerak dunia.
………
Konco…!
Jika kita mampu dan mau betapa besarnya nikemat yang kita terima melalui perut dan kita mau dan mampu mengambil hikmahnya, kemudian kita selalu menyukurinya, maka  akan menggugah  rasa kemanusiaan manusiamu yang telah tertidur lelap di dalam diri, jiwa akalmu. Dengan kita dapat merasakan betapa nyamannya ketika perut kita terisi air yang segar ketika kemarau datang dengan terik matahari yang menghauskan, betapa leganya ketika perut kita terisi makanan, dengan sayur lodeh, nasi hangat, sambel bajak, ada ikan asinnya,  kerupuk, empal, dan ada buah semangka yang sudah dikupas dan tinggal heleb saja sebagai cuci mulut setelah kita puasa satu hari, atau dari perjalanan jauh, atau dari bekerja atau dari kuliyah, atau setelah melihat berita kelaparan di Afrika dan di etopiya, dan kelaparan di NTB. Pikirkan!
….
Perut tho’at!
Logika hati dan logika akal atau logika –logika yang lain semuanya akan tergantung pada logika perut, jika perut kita isi dengan isi makanan yang baik maka yang keluar dari logika logika yang lain juka logika-logika yang baik juga, atau logika yang akan memberi manfaat bagi umat manusia atau alam. Dengan makanan yang suci tidak akan menimbulkan penyakit hatin dan penyakit akal, dan setelah meresap makanan tersebut akan mengelurkan ide-ide atau anak anak pikiran yang membawa manusia ke thoatan atau menjadikan manusia soleh sosial dan sekaligus menumbuhkan akal, hati, jiwa, ruh yang menuhan. “Le’e kok”.
…..
Perut laknat!
Logika hati dan logika akal atau logika-logika yang lain akan menjadi laknat seluruh umat manusia dan seluruj alam, jika apa yang kita masukkan ke dalam perut adalah barang atau makanan yang kotor, menjijikkan dan bahkan milik orang orang mlarat atau anak yang tidak memiliki bapak atau emak. Jelas manusia yang memakan makanan yang tidak baik atau tidak suci maka secara tidak langsung energi yang akan ditimbulkan oleh makanan tersebut adalah ide-ide jahat- pikiran-pikiran kotor, prilaku-prilaku menyimpang, yang tidak sama sekali memanusiakan manusia. Dengan seperti itu logika –logika yang lainpun akan mengikuti energi yang mendorongnya yaitu kearah kebinatangan yang semakin menjauh dari arah kemanusiaan. “Iku wae yo mbuh”.

Maka perlu yang namanya perut mendapat perhatian khusus, kemudian bagai mana memiliki perangkat otomatis untuk bagai mana logika perut menjadi awal logika-logika yang lain yang dapat memunculkan logika-logika yang memanusiakan manusia. Beruntungnglah kau yang jarang makan yang berarti logika perutmu tidak terlalu banyak kemasukan alat-alat logika kesesatan, dan manfaatkanlah kau yang terpenuhi logika perutmu untuk menolong perut-perut yang lain yang sampai hari ini selama satu bulan ini belum kemasukan nasi.






















TULISAN “LOGIKA CINTA”
Pada hakikatnya  seluruh mahluk, butuh dan mendambakan dan sekaligus selalu mencari cinta, dengan cinta manusia jadi semangat, dengan cinta manusia jadi hidup, akan tetapi tidak haya manusia yang membutuhkan  cinta, hewan, utmbuhan pengemis, gelandangan, alampun juga butuh cinta. Cinta banyak makna dan banyak rasa, setiap sang pecinta memiliki memiliki logika atau kebenaran sendiri yang mungkin tidak dapat dimengerti oleh manusia lain.
Betapa banyak sair tentang cinta, betapa banyak lagu tentang cinta, betapa banyak, pertunjukan yang mengisahkan cinta, adakah babak yang tidak mengisahkan cinta, berapa banyak orang sengsara orang bahagia karena cinta, adakah hati yag kosong dengan cinta, al adawiyah, sampek kintai, laila majnun, jalaluddin rumi, romi and Juliet, laiala majnun atau al majdulin, adalah manusia yang jujur tentang cinta, itu cerita tapi ada.
Manusia yang tidak mengenal cinta adalah manusia yang buta hatinya, karena dengan cinta dapat membuahkan ide suci tentang ketulusan jiwa, manusia yang sedang mengenal cinta menjadi hidup hatinya, gunung tinggi menjulang bukan penghalang, lautan luas tidak menjadikan was-was, mati terasa hidup, pengorbanan bukan halangan, ketika cinta datang dalam sanubari yang paling dalam maka manusia terasa hidup dengan penuh gairah.
CINTA
Oleh: Abdullah SAM
11/7/05
cinta
wahai engkau yang punya cinta
wahai engkau yang sedang jatuh cinta
berbahagialah
berbahagialah
berbahagialah
karena cinta tidak akan mati
cinta itu ada dalam dalamnya dada
kau yang punya cinta kaulah yang hidup
wahai sang pemuja cinta
jangan kau bergetar hatimu atas berita derita cinta
derita indah bila dengan cinta
cinta adalah kekuatan
cinta adalah cahaya
cinta adalah petunjuk
cinta adalah keniscayaan
cinta mengandung sejuta makna
cinta memendam sejuta rasa
derita dan bahagia terasa indah dengan cinta
wahai kau yang sedang memikirkan cinta
abaikan dunia
abaikan aturan
abaikan pembawa berita gembira sorga
karena sorga tidak ada
abaikan berita neraka
karena neraka tidak ada
abaikan kitab suci
karena kitab suci pembodoh umat
karena kitab suci penipu umat
karena kitab suci pembual
karena kitab suci banyak kebohongan di dalamnya
karena kitab suci pembodoh sungguhpun mereke-reka
karena kitab suci banyak yang njancu’i
jancuk kitab suci
abaikan  semuanya
jika kau ingin menemui indahnya hakikat cinta
cinta
cinta
cinta
oh
cinta
jangan pernah pergi kau dari hatiku
jangn pernah kau jauh dari jiwaku
jangan pernah kau enyah dari ruh akal nyawaku
jangan kau pernah pergi dalam setip ideku
cinta
cinta=Allah

Rusaknya dunia ini hanya karena keringnya cinta, manusia tanpa cinta akan terasa tandus dalam hidupnya, jika ada manusia merasa sulit dengan cinta, mungkin belum tahu apa hikmah cinta, cinta itu penuh arti, cinta itu penuh hikmah dan cinta itu tidak akan jahat.
Lestarinya manusia di duna ini hanya karena adanya cinta, hidupnya mahluk hidup di alam ini juga karena cinta, karena dengan kata cinta itu kita dapat memerkosa karena dengan kata cinta itu kita dapat menyalurkan libido, dengan kata cinta itu kita dapat diterima di pangkuan wanita atau lelaki tanpa baju, dengan bahasa cinta kita dapat seperti ksatria, dengan bahasa cinta itu kita dapat melestarikan manusia, dengan bungkus cinta kita dapat meraih kekuasaan, dengan bahasa cinta kita halal untuk membunuh, dengan kita mencinta kita bebas dari aturan, dengan adanya kata aku “cinta kamu” hidup menjadi gairah,
Satu kata cinta, seakan dapat menggerakkan seluruh jagat raya, dengan bius cinta manusia merasa melayang laying di angkasa, dengan saling mencinta manusia akan hidup lebih lama, cinta mengandung kekuatan ghaib yang dapat muncul di setiap saat, kekuatan yang ditimbulkan dari energi cinta akan menyejukkan dunia, haya dengan cinta manusia menjadi bijaksana, dengan cinta manusia menjadi tahu rasa, dengan cinta anusia dapat menemukan arti sebuah kehidupan, dengan cinta manusia dapat mengenali hakikat diri, dengan cinta manusia dapat bersukur, dengan cinta manusia dapat pergi ke alam lain, dengan cinta manusia dapat menembus alam Tuhan dan menganal malaikat-malaikatnya, dengan kekuatan cinta kita dapat mengitip sorga. Dan sebaliknya ketika manusia jauh dari cinta akan tubuhlah kesombongan-kesombongan, kejahatan, kemunafikan, kedengkian, kekufuran, kemusyrikan, kedlaliman dan kesesatan yang nyata.
Adakah engkau yang belum merasakan indahya cinta? Adakah engkau yang tidak pernah di sentuh cinta? Adakah engkau yang membenci cinta?  Adakah engkau yang belum pernah di cinta? Jika belum maka kau akan sesat selama –lamanya dan eangkau mungkin sedang buta! Atau jauh dari dunia kema’rifatan yang menyejukkan alam semesta.
 Anak bayi yang maish merah, baru lahir sudah memberikan cinta pada ibu bapaknya, dengan sapaan tangis suci, tanpa dosa, dan kepentingan hanya kecuali panggialan cintai aku, rawatlah aku, gendonglah aku, bersihkan aku dari kotorang yang menempel di badanku, tete’I aku, lihat aku, cium aku, belailah aku dan bayi itu berkata aku lucukan??, aku sucikan?
Dari rasa cinta-mencintai antara dua manusia yang saling tercurahkan dalam ranjang,kemudian datanglah enak yang mengakibatkan adanya anak, dari setetes air nikmat yang di masukkan dalam rahim, kemudian menjadi segumpal darah yang diawali dengan adanya hubungan antara keduanya yang masig-masing saling memberi dan menerima kenikmatan yang tak dapat dilukiskan, dengan saling mencari sepuluh sumber kepuasan yang terdapat dicelah-celah nya atau dapat dikata titik rawanyang membawa puncak kenikmatan atau orgasme pada keduanya.
Tipis bedanya ketika manusia sedang jatuh cinta antara kita akan memberi kenikmatan pada orang yang dicintai dan apakah sebaliknya kita yang butuh kenikmatan serta kepuasan atau sekedar pelampiasa dorongan seks.akan tetapi inti dari cinta-inta tersebut tidak banyak yang berani mengungkapkan secara jujur bahwa itu sebagian inti dari cinta, dasar manusia yang tidak suka blak-blakan, kemudian memakailah topeng-topeng watak-topeng wajah, topeng kekuasaan, topeng popularitas, topeng norma, dan mengatasnamakan cinta, mengatas namakan kata sayang, rindu, kangen, sumpah, setia, bahagia, tentram ,damai, janji, yang hakikatnya adalah hanya alat atau tentara, yang paling efektif untuk mencari kepuasan dan kenikmatan. Enakkan ada bahasa “cinta”.
Ada tidak di dunia ini yang jujur berani mengatakan apa yang sebenarnya di inginkan dengan bahasa, symbol, yang dapat menyentuh langsung pada apa yang sebenarnya yang kita inginkan. Dasar manusia munafik, ya tidak ada. !
Nafsu birahi, nafsu seks, nafsu hewani, nafsu hutani, nafsu tuhani, semua dapat terpenuhi jika indra kita dapat menghafal istilah-istilah cinta yang menggiurkan untuk membius korban agar akal hati, pikirannya, kebutuhan kepuasan dan kenikmatan akan tercapai jika kata-kata manis, janji-janji manis yang mengatas namakan cinta,  kemudian bahasa tersebut di jadikan baju kebesaran untuk menipu manusia yang lain. Ya.. terserah siapa yang memakainya.
Kebahagaan yang semupun terkadang sudah memuaskan, ketika kita berdo’a seakan sudah merasa di kabulkan, ketika kita sedang di mabuk cinta sudah merasa bangga dan hilanglah rasa lapar ketika kita menerima sepucuk surat atau kata cinta dari sang kekasih, saling mencundangi diantara keduanya adalah hal yang sudah dianggap wajar. Keyakianan semu tentang konsep kebahagiaan, kebijakan, kebijaksanan, keadilan kemudian kita cintai dan kita bela hingga tidak jarang sampai mengeluarkan darah merah, darah muraka yang menyeret manusia pada kubang penyiksaan dairi yang mengasikkan, walaupun diselimuti dengan siksaan dan penderitaan yang berketerusan.
Cinta dan darah, darah dan cinta tidak dapat dipisahkan, ketika kita menginginkan darah kita mengalir pada darah anak cucu cicit kita, maka kita harus mengalirkan darah putih  pada seorang perempuan yang tidak mandul , kemudian dengan segala gaya proses yang dipakai atau dilauinya dengan segala kekuatan dan tentara pambantunya dengan sedikit menghilangkan akal yang bercampur kenikmatan tanpa batas dan tak tergambarkan, itu semua juga dalam rangka menunjukkan bahwa adanya cinta yang mencoba diterangkan dengan bahasa dan isyarat dan contoh  yang sangat sederhana. Bahasa, isyarat kode untuk mengalirkan setes darah dalam pemmrosesan pembuatan manusia baru agar lahir darah darah baru untuk melestarikan alam yang juga didahului oleh bahasa-bahasa cinta.
Peperangan yang terjadi di sepanjang abad, itu senua terjadi juga karena adanya cinta atau bahasa cinta yang membius manusia sehingga lupa dengan nyawa ataupun yang melekat pada badan dan keluarganmya, dengan mengatas namakan cinta tanah air, cinta bangsa, cinta negara, cinta agama, cinta suku, cinta bahasa, atau cinta-cinta yang lain maka manusia dengan itu berani mengelurkan darah merahnya demi membela kata-kata cinta yang keluar dari agitator-agitator kelas kakap, luar biasa  memang pengaruh bahasa, dengan bahasa manusia dapat digerakkan dengan bahasa manusia dapat terhipnotis, dengan bahasa manusia atau hewan dapat dikondisikan, lebih-lebih dengan bahasa cinta yang dapat meraik jiwa. Untuk itu terjadinya perang antar blok, antar bangsa, antar suku, antar negara, antar agama, hanya karena kekuatan bahasa cinta.
Ada manusia yang mengekpresikan cinta tidak pada jenisnya saja akan tetapi kepada hewan, tanaman, hobi,  seni, olah raga, buku, ritual, nabi atau Allahnya, semuanya di tentukan oleh kecenderungan jiwa dan aspek kesejarahnya atau sedikitnya dipengaruhi oleh buku yang dibaca, agama, keyakinan, idiologi, suku, bahasa, geografis, iklim, cuaca, serat apa yang mereka pertuhan dan sekaligus yang di sembah, semuanya bakan menggiring kemana arah cinta manusia akan diberikan.
Ketika manusia sedang terjangkit cinta yang tak sempurna dan agak buta dan sekaligus tidak disertai dengan akal sering mnyeret  realitas agas sesuai denga apa yang di inginkan, realitas tidak boleh berdiri sendiri,  apa yang dilhat, apa yang dirasa, apa yang ada didepannya sering dipaksa untuk agas sama dengan apa yang mereka inginkan atau harapkan untuk memenuhi cinta yang agak buta. Kemudian jika hal ini berjalan agak lama akan memakasa realitas agar tidak berdiri dengan adanya sendiri atau dapat di sebut dengan “kecanduan cinta”  yang tidak pernah puas dengan cinta yang telah dimilikinya. Dan jauh dari model kehidupan yang mengalir seperti air.
…..
cinta sufi
Ada mahluk tuhan atu manusia yang mencurahkan cintanya kepada Tuhannya, mencari tempat curhat, tempat mengadu, mengeluh, berdiskusi, mengungkapkan keadaan jiwa dan hidupnya langsung dengan Tuhan pemilik cinta, dengan menjalanin hidup apa adanya, sederhana, anti benci, anti marah, anti sumpek, anti sombong, anti dengki, anti takabur, anti sirik dan anti anti yang lain, yang kemudian dia menganggap seluruh kekayaan, kepinteran, popularitas kesuksesan hanya sebagai perangkat hidup unmtuk menuju Tuhan yang sejati yang katanya akan memberi kesempurnaan yang sesempurnanya.
Manusia yag menyufi dengan seluruh potensi yang diselimuti dengan penuh kederhanaannya membawa jiwanya selalu pasrah dalam kemewahan dan kesengsaraan, manusia yang menyufi berfikir hanya satu dan untuk satu yaitu hanya untuk Allah. Kayapun mereka tidak akan pernah mengaku bahwa dirinya kaya, cerdaspun mereka kaum sufi tidak akan pernah bisa mengaku cerdas, pinter seperti apa tidak akan ada peluang di hatinya rung untuk mengaku pinter.
Pinternya hanya pinternya Allah, Cerdasnya hanya kecerdasan allah, kayanya hanyalah milik Allah yang hanya katanya orang goblok adalah miliknya. Manusia yang menyufi tinggi dalam kerandahan, dan rendah dalam kerendahan, manusia yang menyufi pinter dalam kegoblokan dan goblok dalam kepintaran. Manusia yang menyufi telah menyatu dengan segala rasa-rasa dan segala rasa, kesadaran dan ketidak sadaran  hanyalah untuk membahasakan, pujaan adalah makian, makian adalah pujian.
Manusia yang menyufi telah tidak dapat membedakan yang kaya dan simiskin, yang pinter dan yang goblok, semuanya hanyalah lebel bukan hakikat yang sebenarnya yang penuh kesirian yang amat siri sekali, mungkin hanya manusia yang menyufi yang dapat meresakannya. Sifi tidak merasa selain rasa cinta dan rindu yang mendalam kepada sang penabur cinta kasih keseluruh umat manusia dan alam.
Luapann manusia yang menyufi tidak hanya melalui satu jalan dengan menggembel saja akan tetapi manusia yang menyufi juga dapat memakai dasi, menjuan nasi, pegawai negeri, menjadi penyanyi, menjadi guru ngaji, membantu manusi yang sedang sakit hati, banyak lapangan untuk manusia yang menyufi, banyak cara untuk mengaktualisasikan cintanya kepada Allah, karena manusia yang menyufi telah memandang bahwa yang ada di sekelilingnya adalah allah sendiri yang menjilma dalam bahasa-dan symbol alam agar lebih siri dari pada yang di pahami oleh manusia nyang faham tentang dunia siri. Manusia yang menyfi dalam mencurahkan cintanya kepada Allah yang telah tidak butuh cinta tidak pernah terhalang oleh waktu dan tempat. Jangan dibatasi mereka para kaum yang menyufi! Manusia yang menyufi ketka ingin bertemu dengan cintanya tidak memerlukan perantara apapun, karena manusia yang mencinta mesti lebih dekat dengan mereka yang tidak mencintai, bila cinta mesti mengenalnya, bila mengenalnya mesti dekat dan tahu.
Wajar jika manusia yang mencinta atau manusia yang menyufi akan dijauhi oleh orang awam, kemudian dianggap melanggar aturan, sesat, bejat, karena mereka yang mapan selalu beringinnan untuk menyatu padukan manusia agar dapat diatur dan kemudian untuk  tangga mereka yang punya kepentingan untuk meraih kekuasaan. Manusia yang menyufi lebioh tahu dengan dirinya sendiri jadi tak perlu banyal didekti, oke. Dengan pemahamannya yang menyeluruh tentang konsep cintanya kepada sang pencipta membuat mereka para kaum pencinta tidak takut disingkirkan dari kekuasan, tidak takut di singkirkan dari popularitas, tidak takut ancaman hukuman bahkan ancaman mati yang akan menimpa hidupmnya, mereka hanya berpedoman bahwa dirinyalah yang tehu dengan apa maksut tujuan hidup dirinya sendiri dengan bagai mana cara untuk memutuskan hubungan dengan Tuhannya. Bahasa manusia yang menyufi tidak dapat dabahasakan oleh seluruh bahasa yang telah ada di seluruh dunia ini.
Hukum bagi mereka yang suka dunia menghukumi dan membenci manusia yang sedang menyufi, karena merka adalah manusia yang sudah manusia, bahkan manusia yang telah tidak mau dan mengharamkan adanya penjajahan jiwa pada manusia-manusia yang hidupnya harus merdeka. Lain halnya bagi mereka yang mencinta kekuasaan, kekayaan dan sahwat saja yang kemudian akan selalu ingin menjajah jiwa, akal, dan otak manusia untuk meraih kekuasaannya sendiri. Para pemuja harta telah memiliki tuhan dan agama sendiri selain tuhan Allah, yaitu Tuhan harta itu sendiri, Tuhan popularitas, Tuhan kekuasan, tuhan libido dan tuhan tuhan yang lain.
Ada memang manusia yang menyufi atau penerus kaum asketek yang cinta dengan Tuannya dengan penuh sikap kesederhanaan dalam segala bentuk tindakannya, akan tetapi  ada yang sufi tersebut betul-betul hany sebagai pel;arian karena ketidak mampuannya dalam melalui problema hidup yang penuh ujian atau kompetisa, dari ketidak mampuannya tersebut kemudian mencari jalan hidup yang mudah dengan menurunkan derajadnya sedikit melalui gaya regresi. Sebenarnya manusia yang penuh dengan kepura-puraan ini yang berlindung pada payung sufi mere hanya akan menambah sesat umat manusia, karena konsep yang ia bawa, ajaran yang mereka eksplor, atau pemahaman yang merika terima,  atu kedalaman tentang pengetahuan sufinya tidak terlalu dalam sehingga yang keluar dari mulutnya hanya dalil dalil atau hanya alasan yang hanya mendukung keberadaan dirinya. Dengan pakaian yang compang camping dan aksesoris yang lain sebagai pendukung agar ia di anggap sufi, ini merupakan suatu pembodohan terhadap orang lain dan hakikatnya pada dirinya sendiri, juga menambah kesan jelek terhadap manusia yang hidup dengan menyufi atau di sufikan oleh Allah.
Memang di dalam Bahasa langit tidak disebutkan secara terang terangan terkait langsung dengan bahasa sifi, akan tetapi konsep-konsep hidup di dalam Bahasa langit banyak yang menunjukkan betapa pentingnya adanya konsep hidup dengan cara sufi atau menyufi atau disufikan, dipersilahkan manusian untuk berkiprah disegala bidang kehidupan dunia ini akan tetapi kemudian bagaimana tetap ingat bahwa diri kita sangat terbatas dengan dirikita sendiri, yang kemudian akan menyadarkan manusia untuk hidup lebih seimbang dan tidak berat sebelah dan tidak hanya m,enunjukkan keakuan atau kesombongan dan tidak merasa bisa hidup tanpa ada pertolongan adari diri-diri yang lain.
Manusia yang mampu menginternalisasikan nilai nilai yang terkandung dalam bahasa langit atau dapat dikatakan konsep hidupnya orang yajg menyufi, maka manusia dengan terus menerus akan selalu menemui dirinya sendiri sampai nanti dihari hari setelah adanya hari hari yang tampak ini, dengan seperti itu maka manusia akan tidak tersesat ketika kembali kepada asal mereka datang dan di adakan oleh sang Langit yang diwakilkan kepada bapak dan mak kita memalui kenikmatan yang tidak tergambarkan.
Manusia yang menyufi tadak akan pernah tersumpekkan oleh dunia yang fana dan amat sesaat ini, manusia yang menyufi hanya akan disibukkan dengan bagai mana hati hati yang ada dalam dadanya tidak mblenjani janji awal dijadikannya manusia sebelum diturunkan ke dunia, karena didalam dada kita tidakl hanya terdapat satu hati akantetapi terdapat berbagai jenis hati , ada hati kemalaikatan , ada hati kehewanan,  hati ke hutanan, ada hati kesetanan,, ada ada hati ke iblisan, ada hati ke wewe gombelan, ada hati kegenderuwoan, ada hati ke allahan, ada hati kenabian, ada hati ke rasulan, ada hati ke bedesan dan ada hati hati yang lain yang semuanya ingin memmimpin jiwa diri akal kita.  kemudian jiuka hati keallahannya lemah atau redup maka tidak menutup kemungkinan manusia menjadi lapangan main para hati hati sesat yang betul-betul menyesatkan, dengan segala upaya dengan mudah terkait pengalaman para dedemit yang didak mati dan beranak terus dan kemudioan juga semakin canggih dalam menggoda manusia untuk menjadi pengikut-pengikutnya, agar kemudian manusia menjadi menghamba kepada selain Yang Langit. jelas dengan kematangan para jendral. Presiden dan Majelis Permusyawaratan Setan yang sudah ada sejak jaman Adam mereka sudah memiliki sebuah metode, tegnologi untuk bagaio mana membujuk manusia agar tidak menjadi dirinya sendiri atau hingga lupa dengan asal uasal manusia itu ada. Untuk itu ketika ruh-ruh cinta dalam dada kita tidak kita hidupkan maka tidakl menutup kemungkinan kita akan sangat mudah menjadi mobil atau kendaraan tau rumahnya setan yang berwujud manusia, sehingga di sebut bukan manusia yang m,anusia akan tetapi manusia yang menyetan atau manusia yang mengebles. Ketika hal itu sudah terjadi maka tidak saling memanusiakan manusia yang terjadi kan tetapi adalah menyetan kan, mengebleskan manusia.
Manusia yang sufi akan muncul ketika kondisi riil di realitas sudah amat rapuh manusianya , yang akan membawa angin segar yang membebaskan manusia dari penjajahan jiwa yang tanpa disadari, manusia yang menyufi akan selalu memberi contoh, ikut serta, dan selalu memberi dorongan bagi mereka yang lemah atau kita pinjam bahasa “ing ngarso sung tulodo ing madyo mangun karso tutwuri handayani”, tidak kemudian membudayakan ketika di atas menindas, ketika di tengah neng neng bein statis dan jadi uler dan ketika di belakang nggandolai atu menghambat.
Manusia yang menyufi tidakl akan pernah menpu dirinya sendiri dan diri orang lain, karena mereka sudah sadar posisi dirinya dan posisi manusia lain diluar kita adalah siapa, tidak serta merta vmenyimpulkan bahwa orang lain adalah borang lain saya adalah saya, dengan pemahaman yang universal, individual, transcendental dan segala bentuk perangkat analisis dan seluruh perangakat pengalaman dan ilmu yang mereka fahami mereka kaum sufi selalu memberi kesejukan dalam segala apa yang keluar dari diri, jiwa, ruh, dan akal hati pikirannya.
Manusia yang  menyufi tidak harus berpakaian compang-camping yang menyimbolkan, seakan berkata kepada manusia lain diluar dirinya wahai tuan dan nyonya kasihinilah saya yang akan berefek bangga diri atau sombong dan merepotkan orang lain. Manusia sufi tidak kan pernah menunjukkan bahwa dirinya adalah manusia yang menuhan tau manusi ayng menyufi, bisa juga dengan dasi dan mobil jaguar serta vila yang dimilikinya itu untuk menutupi keadaan dirinya sebagai kekasih Langit yang singitan di payung kekayaan, hal ini sah bapa bila kemudian tetap sadar bahwa yang di miliki saat ini hanmyalah katalisator atau jembatan untuk dirinya mebncapai kesempurnaan. Sulit-sult dan memang sulit, akan tetapi jika hal itu sulit dan kemudian tidak pernah kita kerjakan maka kesulitan-kesulitannya tidak akan pernah kita ketemukan, jadi trial and error mejadi penting buntuk menuju manusia ynag memiliki cinta sejati dan manusia yang menuhan tau manusia yang manusia dan manusia yang memanusiakan manusia..
Manusia yang menyufi tahu betul dengan adanya maksiyat yang membawa thoat dan toat yang membawa maksiyat. Artinya idak seluruh perbuatan thoat itu membawa manfaat dan ketoatan yang sesungguhnya, bisa juga mereka yang berjiolbab dan bersorban hanya untuk memenangkan kekuasaan dan dalam rangka mencarai rai tidak untuk bagai mana dirinya menjadi ekat dengan sang Langit pemilik seluruh alam ini, yang kemudian secara tidak langsung mereka telah membuat topeng kesdalehan untuk meraih kekuasaan selayak nya musang berbulu domba, atau koyok hewanlah poko’e, dan sebaliknya meraka yang melacur di dunia prostitusi ternyata mereka lagi nibadah dalam rangka mencari nafaqah utnuk makan dan sekolah anaknya yang anaknyapun tidak tahu tentang apa pekerjaab ibunya byang sebenarnya, dan ternyata dia menjadi pelacur karena satu di tinggal suaminya yang sok saleh da kaiwnlagi, dua karena tempat prostitusi itu btidak ditutuip dan pajaknya untuk membayar vpara penguasa yang banyak berjilbab dab berkopyah dan kemudian masuk dalam perut dan otak anak-anaknya yang kemudian didak jelas sebenarnya mana yang jahat, ,eraka yang melagalkan dolli (penguasa) atau mereka yang hanya ingin mencari sesuap nasi dan biaya hidup untk anak-anaknya bahkan untuk biaya kuliyah bahkan mondok di pesntren yang mencita-citakan agar naisp anaknya nya tidak sama dengan nasib ibunya, bukankah ini kenudian adalah pejuang penghidup agama dan pejuang penghidup generasi bangsa. Hayo kapok koen.
Tipis bedenya antara merka yang bejat dan mereka yang seakan thoat, karena kejahatannya jika bagi mereka yang dianggap bejat jelas oleh mata dan jika mereka yang semacam orang thoat kejahatannya terselubung sarung kopyah, ssorban dan sekaligus kerudung kebohongan, bukan lagi busana itu untuk menutupi aurat akan tetapin tidak lebih dan tidak kurang hanya sebagai penutup tubuh atau trend saja.
Untuk itu perlu ada wali-wali baru yang berani muncul dan mengatakan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah, agar kemudian ada penghargaan terhadap mereka-mereka yang memiliki cita sejati dan kebenaran sejati, walaupun kebenaran sejati itu semu dan tidak jelas adanya, adanya bahasa alangit yang unginmenghargai cinta dan kebebasan ,m kebijaksanan, dalam diri manusia hari ini telah tercerabut olh mereka–mereka yang memiliki topeng symbol agama yang seakan yang memiliki kebenaran.bahasa langit ada utnuk menghilangkan kasta akan tetapi hari ini telah ada kasta-kasta baru yang sangat mengungkung dan sekan akan manusia harus ditingkat0tingkatkan sesuai dengan keturunnannya, misalnya hari ini ada kaum awam,  kaum santri , gawagus dan gawa ning atau dengan gawa gawa yang lain yang itupunm hanya sebagai loncatan unutk meraih kekuasan, sedangkan denga doktrin dan klem-klem kecil dengan kekuatan sindikat yang telah terbangun kemudian menimbulkan kebearan yang sepihak dan kemudian sangat tidak mencerahkan diri manusia selain dari golongan papan atas, merka yang hamnya keturunan oramng biasa tidak akan mampu atau sulit untuk masuk pada lapisan kasta yang blebih tinggi. Aku minta ampun ya pengeranku. Kita lihat bsaja hari ini ada berapa poros-poros  atu klem-klem kebenaran yang bterjadi dewasa ini, yang ini smua akan menghancurkan diri umat kita sendiri kelak.  Utnuk itu sang pencinta hari ini harus sadar bahwa tiada yang paling penting , tiada yang paling hebat, tiada yang paling benar, tiada yang palig mencinta t\iada yang paling mengasih dan menyayang, tiada yang paling abadi, tiada yang paling berkuasa, tiada yang ada di takuti, tiada yang paling pemurah tiada yang paling tulus, kecuali di pemilik cinta sejati yang tidak pernah berhenti sepanjang masa, dialah kiblat kita dialah pembimbing kita, henyahkanlah dari kehidupan kita yang menghala\ngi kesaksian kita menuju kesaksian yang betul betul menyaksiakan abadan-abada dengan kalimat Asshadu anal ilahaillallah Wasshadu anna muhammadarrpsulullah kita akan selamat dan tidak akan sesat dan akan mencapai cinta cinta yang tidak dapat terbahasakan oleh hbahasa yang sangat terbatas.





LOGIKA POLITIK
Polis asal kata nya asal, ketka kita ngomong tentang politik tidak lepas dengan logika-logika yang lain, logika logika yang lain juga sebagai perangkat berfikir bagi mereka yang faham dan sekaligus yang suka main-main dengan bahasa politik. Logika politik sebenarnya bagus terkait dengan konsep-konsep idial yang di tanamkan, akan tetapi dengan seiring  berkembangnya zaman kemudian bahasa politik hanya sebagai bius atau bahasa hipnotis untuk bagai mana kemudian mereka yang meiliki keinginan un\tukmencari kekuasaan atau untuk menyebarkan ide dan sebagainya.
Ketika dewasa ini kita bebicara tentang politik kita harus telanjang dari segala kungkungan bahas amoral benar atau salah akan tetapi sudah menang atau kalah, benar ataui salah hanya sebagai alat atau bahasa unutk membius manusia agar tertidur lelap bersama bahasa benar atau salah sedangkan para pemain politik kususnya politik kekuasaan adalah haya ngomong menang atau kalah.
 Dengan segala upaya dan ribuan topeng yang dapat dipakai dan di sesuakan demngan pangsa pasar politik yang kemudian dapat menjadi modal untuk menempuh keinginan manusia yang hanya memiliki keinginan unutk merai h kurasi dan itupun sering sudah di persiapkan oleh pendahulup pendahulu mereka atau orang tuanya, kita lihat saja bahwa seluruh pemimpin politik diseluruh dunia ini hanyalah satu kelurga atau beberapa kelurga yang selalu dapat menempati kekuasan tersebut. Kita sebut saja Indonesia megawati keturunan Sukarno, gusdur keturunan hasim as’ari, seharto masih ada trah dari jogja minimal istrinya, begitu juga yanglain. Ada lagi george w bush anak nya gerge bush, dan ada berapa banyak kerajaan sejak dulu kasla ynag menjadinraja hanya mereka yang memiliki keturunan darah biru. Jangan dianggapo kemudian ini adalah hal yang alami akan tetapi memang sudah di kondisikan oleh para pendahulkunya tau orang tuanya. Sehingga masyarakat bodoh akan mengangggap dirinya inverior dan tidak akan dapat menembus kekuasan tersebut dan inipun telah dianggap hal yang wajar bagi mereka yang pemikirannya kurang waras.
Dengan kekuatan rekayasa sosial dan rekayasa kebenaran yang sedemikian hebat itu betul betul menjadikan menusia lupa akan jati diri manusia itu sendiri, dengan bahasa agitasi propaanda yang sudah disiapkan puluhan tahun sebelumnya, maka manusa yang tidak pernah ikut pelatihan ananisis sosial, analisa kebijakan publik, analisis wacana, analisis media dan rekayasa sosial maka akan menganggap bahwa yang terjadi di dunia ini adalah alami. Dengan segala kekuatan bahasa dan klem kebenaran yan sangat menghipnotis.
Logika politik adalah logijka menang atau kalah, wajib hukumnya mempercayakan orang lain terhadap kita dan wajib hukumnya bagi insane politik untuk mencurugai seluruh manusia atau apa saja yang ada di belakangnya, didepannya, di kanannya, dai kirinyam diatasnya, dan diatas nya, jika ingin lebih bagus lagi wajib hukumnya mengira semuanya adalah musuh. Tetapi ingat sebaliknya harus dapat mempercayakan orang lain semuanya untuk percaya dengan diri insane polik. Apa idiologinya, apa agamanya, apa punitu gak ngurus yang penting poko’e menang dan kita memiliki kekuasan. Jika hanya ingin kekuasaan saja, akan tetapi politik tetep politik apapun bahasa untuk membungkusnya tetap politik titik.

















LOGIKA EKONOMI
aikosnomos itu dulu, jika kita ngomong politik adalah logika yang  dipakai adalah menang atau kalah akan tetapi yang lebih tepat dalam logika ekonomi adalah laba tau rugu, untung atau rugi yang hakikatnya sawaun alaina, hanya saja bahasa konsep dan strategi ekonomi juga tidak jauh dari konsep politik dalam perkemangannya contoh saja metode perang atau politik dan strategi perang sut yat sen atau sun tzu sekarang banyak di adobsi oleh anak keturunannya yaitu kaum cina ataun amerika sekalipunm.
Jika menginginkan sesuatu keunutngan dalam kehidupan ekonomi maka kita harus total juga dalam memakai logika ekonomi dngan maksiamal, jangan kemudia kita belokkan dengan logika lain yang mungkin jauh Dario menguntungkan, poko’e keuntungan dan keuntungan. Toh jika kita mau menelaah hikamh apa yang akan kita terima dari logika ekonomi ini juga akan menemukan jati diridiri, asalkan total, toh jika tidak ada para ekonom maka siapa yang akan mendistribusiakan segala kebutuhan umat manusia yang ada dan harus ada  di hari-harinya.
Logika ekonomi tidak akan dapat di cante oleh logika hati atau moral begitu saja, akan tetapi logika ekonomi biarkan berdiri sendiri dengan system yang telah melaui evolusi yang amat panjang, adanya sietem ekono sosialais dan kapitalis serta system ekonominyang tidak jelas seperti Indonesia yang gak lanang dan gak wedok ini juga hanya suwatu keseimbangan alam saja, dan tidak menutup kemungkinan intdonesia ketika sudah memiliki SDM yang cukup matan dan segala SDA yang ada ini akan dapat memimpin ekonomi dunia karena bahan dasar apapun sudah btersedia hanya ueteke sing tidak begitu jalan atau memang sudah terkonstruk oleh mereka yang mampu mengkonstruk Indonesia seperti yang kita rasakan bersama. Lagi-lagi bangsa kita sudah tidak mempertuhan tuhan akan tetapi sudah mempertuhan meraka kaum pemodal sehingga ketakutan yang berlebihan dan ketergantugan sangat menakutkan kehidupan bangsa 100 tahun kedepan, ketika seluruh brakrat hari ini tidak sadar dengan permainan monopoli yang di lakukan oleh orang luar kita maka tidak menutup kemungkinan Indonesia nanti akan menjadi sejarah seperti halnya denmgan kerajaa besar majapahit yang pernah mendahuui  Indonesia adanya. Dengan system pemecah belahan umat dengan iming-iming keuntungan yang sesaat dan itu sangat diperlukan dan tanpa memikirkan nasib bangsa dan negara kedepan maka sangat mudah nanti setelah beberapa tol, gedung, perusahaan, bang, tambak, sawah, kebun, laut, dan pertambangan sudah di kuasai oleh orang asing.
Padahal ekonomi adalah bagian penting dari kehidupan bangsa kedepan sedangkam hari ini tifdak ada yang sadar bahwa indikasi perongrongan itu sudah terjadi, melaui misi kemanusiaan, misi sumbangan, misi perdamaian, misi HAM dan klem demokratisasi yang hanya berefek banyaknya perpecahan atau disintregasi angsa seperti yang telah pernah ada sejarahnya seperti Timor-timor.
Mereka kaum pemodal gak ngurus terkait dengan segala problem sosial atau problem yang lain dengan bangsa kita , yang penting logika ekonomi berjalan, yaitu keuntungan dan keuntungan ataiu dngan modal satu milyar membeli kepala bupati gubernur atau menteri untuk membuat UU yang sesuai dengan visi-misi  merka jangka panjang untuk kepentingan 100 tahun kedepan. Dan hari ini sudah terjadi bentuk-bventuk atu model penjajahan model baru tersebut, dulu belanda masuk di nusantara jiga melalui perdagangan dan kemudian mendirikan VOC yang kemudian sebagai otak awal penjajahn Nusantara ini, dan hari ini sudah tertjadi hampir diseluruh pelosok kota dan desa se nusantara, apa lagi banyaknya konflik antar waraga sedesa, sekabupaten terkait rebutan kekuasaan yang seberna itu memang di seting oleh calon penjajah ndonesia 100 tahun kedepan, dan tanpa sadar bahwa mereka para otak-otaknyab telah dibiayai oleh para pemilik modal unutk mengadu umat yang kemudian mereka mendekati keduanya dan kemudian merasa ketergantungan terhadap mereka.
Untuk itu perlu kiranya ada penyadaran keseluruh umat terutama meeka yang memiliki kedudukan agar memiliki sifat manusia yang memikirkan manusia, agar kemudian kita dapat mnjaga manusia ini agar tetap mejdai manusia tidak menjadi mansia yang tidak memanusiakan mansuia atau buruh dinegerinya sendiri, tamu di negerinya sendiri, yang lucu lagi dianggap penjajah dinegerinya sendiri. Tiga komponen yang mulai hari ini harus segera kita benahi satu ekonomi, dua pendidikan dan tiga adalah system informasi terkait dengan dunia yang semakin mengdepankan pemikiran yang buniversal agar kita dapat menjawab soal yang akan ada dinegarakita seratus tahun akan datang. Agar kemudian menuju generasi cerdas dan berbudaya dan bersaudara.
Penting hari ini aspek ekonomi perlu kita kedepankan, karena para pemikir-pemikir sudah  tidak mau memikirkan betapa pentingnya ekonomi sebagai salah sarat unutk cerdas, dan kita biarkan para sesepuh yangtelah hanya memikirkan kekuasaan yang memang ada yang mengadu kita. untuk itu ekonomi hari ini menjad penting untuk mendapat perhatian oleh kaum muda yang masih memiliki hati dan oitak. Kita berfikir saja betapa ribu perusahaan dan peluang lauion terkait dengan ekonomi yang belum tersentuh oleh kita, bahkan justru berapa ribu yang meguntungkan dengan miliaran perhari yang di kuasai oleh pemodal asing yang matane picek, jancok jaran sak dokare lan  simbokne dobol. Awas lek gak sugih mengko imanne ndak tipis lan gampang goyah pikire.





LOGIKA KEKUASAAN
Perbedaan manusia yang memiliki kekuasaan dengan manusia yang tidak memiliki kekuasaan ibarat orang tua dan anak, yaitu anak yang tidak pernah tahu ketika orang tuanya membuat adaik barunya, walaupun anak itu sudah pinter, tidak akan pernah tahu rekayasa yang dilakukan oleh orang tuanya, dengan klem moralitas, tidak sopan dan sebagainya dan menganggap tabu melihatnya dan hingga anakpun tidak memikirkan unutk bagai mana tahu proses yang dilakukan oleh orang tuanya.
Begitu juga penguasa dalam mempengaruhi umat manusia atau “rakyat korban”  tidak akan penah diketahui oleh anak-anak bangsa yang tidak tahu kunci-kunci kekuasaan demi terjadinya sebuah kewajaran dalam diri, otak dan hati umat manusia. Seting cantik yang dilakukan oleh penguasa untuk mempertahankan kekuasaannya dngan perangkat dan alat yagn mereka miliki  sehingga dengan mudah penguasa membangun opini dan meyakinkan manusia manusia yang di anggap goblok. Atau manusia mausia yang telah dirampas manusianya.  
Dengan mengatasnamakan rakyat, kebenarn, nasionalisme, kemerdekaan dan bahasa-bahasa yang menggiurkan lainnya sebagai batu loncatan untuk meraih kekuasaan. Kekuasaan tertinggi milik rkyat itu bahasa yang dapat membius rakyat kecil yang tertindas, dengan bahasa seperti itu kemudian mereka yang memiliki dan mampu mencari peluang dengan mudah untuk melakukan klem-klem untuk mencari nsimpati dan janji demi rakyat. Biaya untuk mencari kekuasaan sangat mahal sehingga ketika sudah memiliki kekuasaan maka wajar jika lupa daratan karena mereka sendiri setelah mengeluarkan modal unutk meraih kekuasaan juga butuh daratan unutk dirinya sendiri.
logika taqdir, logika perasaan, logika keimanan, logika impian,  logaki setan dan logika malaikat serta logika tuhan, sumpah  ada adanya.

















LOGIKA SENI
Seni, seni dan seni, setiap yang ada adalah mengandung nilai seni, seni adalah salah satu pelengkap hidup dan sekaligus kebetuhan hidup, manusia tanpa seni bagaikan kutu tanpa kepala, dunia tanpa seni bagaikan laut tanpa bumi.
Berbagai macam seni di dalam alam ini, ada seni hidup, ada seni mati, ada seni setengah hidup dan setengah mati . lukis, tari, rupa, musik, suara, sastra, drama, teater dan ribuan seni-seni lain yang belum terbahasakan.
Jutaan seni  yan ada masing-masig bebas dan disesuaikan dengan siapa, kapan, dimanan mereka berseni. Setiap suku daerah, suku, berbeda beda, setiap negara berbeda, setiap idiologi berbeda, dan tidak ada yang sama sama sekali diantara menampilkan keindahan yang di sesuakan dengan apa yang diungkapkan oleh keinginan seni yang lebih orisinil dan tidak banyak kepentingan,  kecuali telah terbeli.
Hanya saja saat ini banyak yang melakukan perdosaan terhadap tujuan awal seni yang jujur menyentuh jiwa-jiwa kering yang sengsara. Seni suka penerjemahan  alam yang alami tanpa banyk rekayasa  yang sarat dengan teng ting eng, yang sangat tidak memanusiakan manusia. Para pemerkosa seni yang anya memntingkan keunutngan sehingga anyak jiwa yang tertipu dengan seni karbitan yang hanya imitative tabpa nalar.
Berapa banyak jenis akademi yang berusaha membumi hanguskan jiwa manusia dengan memnanglasnya melaui njalan pemerkosaan potensi yang penuh reka yasa, seni setalah ketemu dengan mereka yang hanya memiliki orientasi hidup dengan keunutng maka senipun juga di paksa unutk memenuhi keinginan keunutngnan yang nantinya akan membunuh seni itu sendiri yang lebih orisinilj jujur dan memanusiakan manusia.  Adanya pengkarbitan-seni seni yang ada membawa manusia semakin kreatif dan sekaligus mematikan jiwa.
Ungkapan dari produk seni lebih jujur mangungkapkan suasana jiwa, alam, lebih jujur dalam menrjemahkan realitas, seni yang awal adanya sangat mencerdaskan akan tetapi saat ini mungkin lebih membodohkan dan menghedoniskan manusia, dengan adanya seni, jiwa manusia akan cerdas terangkat dan semangat, pernahkah ada manusia perang  tanpa di hibur keindahan, adakah negara, sukun,  ruang yang tidak mengandung identitas diri dengan seni.
Seni itu hidup, hidup itu seni, hidup tanpa seni laksana pensil tanpa kertas, setiap apa yang kita rasa dan kita lihat kemudian hati kita tersentuh susah , tenang, tentram, bahagia, bangga maka kita sedang beraktifitas seni.
Ketika manusia mengalami kejumudan dalam berbagai sendi kehidupan, maka hanya dengan goresan karikatur yang menandung setetes seni, kita dapat mengungkapkan rasa ketertindasan dalam akal, jiwa dan hati yang telah terhewankan. Dalam dunia yang sempit akan pembuluh kebebasan, hanya dengan goresan sastra heroik yang terbungkus seni, dapat mengidupkan suasana dan membangkitkan jiwa, hati dan akal yang sedang tertidur lelap di atas kasur kebohongan yang meyakinkan. Dengan pernik-pernik dan sisi-sisi seni kita dapat menembus dunia baja yang sulit di tembus dengan dengan kekuatan nuklir dengan kekuatan jumbo, dengan seni kita dapat melakukan revolusi sekaligus evolusi atau perubahan dengan cara halus, sehingga yang direvolusipun masih dapat tertawa dan lupa. Seni betul-betul lebih jujur dan orisinil dalam menyuarakan realitas wujud, samar dan realitas ide.
Dengan seni manusia dapat menembus kamar-kamar kosong yang belum terjamah oleh ide-ide yang pernah ada, seni dapat menyingkap fenomena kehidupan serta aksesoris yang menyertainya, arti sebuah kehidupanpun dapat kita tulis dengan sebuah tarian, goresan, alunan, ataupun suwara swara sumbang mengasikkan.
“Seni ada tidak datang dari sebuah pemkiran akan tetapi seni ada dari hasi kontemplasi atau olah rasa yang tidak begitu mementingkan pikiran, jika manusia kemudian ketika ngomong seni dihubung-hubungkan dengan pikian maka seni akan banyak terbunuh dan akan erseret pada jurang kepentingan yang tidak orisinil lagi”,. Jika kita berbicara tentang seni maka kita setidaknya dapat membedakan antara kenyataan dan sebuah pernyataan, yaitu seperti kenyataan hujan, hujan bagi petani yanmg memiliki swah tadah hujan maka akan membuat sebuah pernyataan bahwa hujan membawa rizqi, akan tetapi menjadi beda ketika hujan menurut pemilik pabrik krupuk yang tidak dapat memproduksi krupuk karena tidak ada panas. Jadi ketika ngomog seni kita lebih sedikit membebaskan dan bebas tanpa banyak terkungkung sebuah pernyataan.
Coba kita rekreasi dengan mengingat beberapa swara musik yang lazim dipertontonkan, betapa jauh dari huruf huruf yang ada, dia swara merdu yang di keluarkan dari gesekan biola, ketukan gambang, kenong, kulintang gender, gong, pung-pungan ketipung, bongo, perkusi, drum, gendang, rebana, terbang, petikan gitar, kecapai, bas cetol, piano, seruling, angklung, kecer, tamborin, dan jutaan jenis alat musik yang lain yang masing-masing memiliki karakter tersendiri yang pasti berbeda satu dengan yang lainnya. Semua alat musik itu memiliki sisi-sisi keindahan individual dan sisi-sisi keindahan dan arti yang universal yang jarang disentuh oleh mereka-mereka pekerja seni yang tidak sadar akan arti seni atau mereka yang tidak disadarkan oleh mereka-mereka yang berusaha mengekploitasi seni demi keuntungan pribadi.
Dari bebrapa perbedaan yang pasti adanya tersebut di atas dengan masing-masing yang tahu posisi dan tahu kapan dirinya harus berswara sehingga terjadilah suatu bentuk swara baru yang indah dan sekaligus menghibur dan dapat membangkitkan jiwa, hati dan akal manusia atau alam yang alam itu sendiri bergerak teratur sesuai dengan orbitnya masing-masing sesuai dengan  karakter dan perbedaan-perbedaan yang mpasti adanya. Ritme, teming, spasi, terkait dengan nada – nada yang berbeda yang disesuaikan sungguhpun menghasilkan bentuk keteraturan alam yang sangat indah. Lain halnya jika kemudian salah satu alat musik itu selendro fals, atau tidak pas dengan ritme yang seharusnya di mainkan, maka yang terjadi adalah ketidak indahan atau bencana jika dalam fenomena alam atau ketimpangan jiwa dan ketimpangan budaya jika praktik ketidak seimbangan ini terjadi pada manusia sebagai makluk sosial yang ritmenyapun membutuhkan keseimbangan terkait dengan seluruh kepentingan-kepentingan yang selalu ingin mendahului satu dengan yang lainnya.
Dalam seni musik, ada musik jazz ada musik dangdung, ada musik campursari ada musik pop, ada musik keroncong ada musik rock. Dalam seni pertunjukan ada sulap, ludruk, teater, ketoprak, kuda lumping atau jaran kepang, reog ponorogo, lenong, wayang lulit, wayang orang, campur sari, drama, sinetron, film yang berbeda beda, semuanya tidak dapat saling menjatuhkan satu sama lain , tidak ada yang lebih unggul, tidak ada yang paling bagus, semuanya sama-sama memiliki bentuk dan watak tersendiri dengan aspek kesejarahan dan keindahannya sendiri sendiri, dengan pekerja dan penikmat seni yang berbeda beda pula walaupun hakikat tujuannya pada aspek keuniversalannya ada semacam kesamaan. Dari produk ide-ide yang dimunculkan oleh mungkin oleh pemikir-pemikir pinggiran itu dapat dijadikan sebuah bentuk karakter suatu daeah bahkan salah satu bentuk kekayaan negara atau kekayaan dan sekaligus bentuk identitas peradaban manusia yang turun menurun tanpa ada paksaan dalam pelestariannya. Disinilah bahwa alam juga mengajarkan kepada manusia untuk menjaga ritme dalam prakti-praktik kehidupan untuk mencapai kesempurnaan hidup, agar kemudian manusia tidak menjadi jumud dan takut berdiri besama perbedaan-perbedaan baik dalam realitas indra ataupun realitas ide-ide. Perbedaan yang penting adanya juga akan menjadikan indah adanya, dari warna warni, tinggi rendah, jauh dekat, baik buruk, protagonis antagonis, pinter bodoh, gila normal akan membentuk sebuah keteraturan tersendiri dan akan membentuk suatu keseimbangan yang terus menerus akan berulang-ulang walaupun dengan bentuk dan realitas yang pasti beda, ada soal ada jawaban, ada masalah ada penyelesaian. Dari kesamaan-kesamaan tumbuh suburlah perbedaan-perbedaan, dalam perbedaan tumbuh suburlah kesamaan-kesamaan.
Karya seni murni berasal dari alam alami yang menjadi guru dari para inspirator tentang betapa indahnya seni alam alami, alam menjadi guru para seniman kelas langit, alam dapat membaca, menulis, menyanyi, melukis, ataupun berdrama. Guru para seniman yang sejati adalah alam indah nan seimbang, kesejukan udara di pegunungan membisikkan pada hati manusia berbahagialah engkau dengan sejuknya rasaku, biru langit, goyangan ombak, hijaunya dedaunan, kukuh dan indahnya gunung, semilir angin, kemericik swara angin, letusan gunung, kicauan burung, tupai yang pandai meloncat, ikan yang tidak pernah kedinginan, ular yang tidak keselepeken dalam lubang rumahnya pernahkah kita rekam dalam sebuah kaset jiwa dan kita rasakan, pikir dengan hati dan akal yang paling lembut, sehingga dapat menumbuhkan keindahan-keindahan dalam hidup dan ide kita.
Seni ibarat air hujan, jika turun pada mangga maka berbuahlah mangga itu, jika turun pada jeruk maka manislah jeruk itu, jika turun pada bunga melati maka akan menambah wangi melati itu,  akan tetapi jika turun pada pohon pokak yang pait maka semakin pahit pulalah pokak itu, jika turun pada bunga bangkai maka semakin menyengatlah bahu bunga itu. Begitu juga jika seni jatuh pada mereka yang behati dan berakal baik maka akan semakin baik pula akal dan hati tersebut, jika seni turun pada mereka manusia yang rusak hati dan akalnya maka akan semakin sesatlah mereka, waaupun kekesatan itu dapat kembali.
Manusia dalam hidupnya tidak dapat lepas dari seni, tim pengajar butuh seni pengajaran, pelatih sirkus butuh seni latihan, dalam perang dibutuhkan juga seni perang dalam politik  juga dibutuhkan seni politik agar tidak  jenuh, dalam perampokan dan perjudianpun juga membutuhkan seni perampokan agar terlihat cantik dan kemudian menghasilkan.
Seni dicipta memang lebih orisinil dari pada seluruh ide-ide yang pernah ada, jarang ide selain seni yang mengungkap realitas lebih jujur dan lebih orisinil, selain seni sudah banyak tercampur dengan tendensi-tendensi yang mengkotak-kotakkan manusia. Seni yang utuh akan selalu lantang menyuarakan realitas, seni yang utuh akan lebih dapat diterima hati dan akal secara utuh dari pada selain seni. Asalkan bukan hasil pekerja seni yang dipekerjakan atau pekerja seni yang sudah beragama keuntungan.
Seni lebih dapat menmbus batas-batas aturan atau dinding tebal yang mengkungkung jiwa dan akal manusia, seni dapat hidup mandiri dengan seluruh komponen dan kekayaan serta keuniversalan yang btidak akan pernah terbunuh, seni berwatak luwas dan luwes, seni tidak pernah sombong dengan seninya, seni ada dimana-mana, diterminal, di warung kpi, di diskotik, di sekolah dan dikampus, di pasar, di setiap gedung, di lapangan, di tepi sengai, danau dan laut, di pinggir jalan, staisiun, bus, kos, kantor, kamar, sambil mandipun manusia banyak yang sambil menyanyi atau bersiul. Suku, negara, agama, kelompok tidak lepas dari seni sebagai identitas dan sekaligus pembangkit semangat untuk bergerak.
Seni menghidupkan seni mematikan., seni membahagiakan, seni menyengsarakan, seni itu  menyenangkan, seni itu membangkitkan seni itu menidurkan, seni itu mencerdaskan, seni itu membodohkan, seni itu memanusiakan manusia, seni itu membinatangkan manusia,  seni itu mengkafirkan, seni itu menauhidkan, tinggal siapa yang menjadi nahkoda dari sesi-seni yang ada. Jika ada manusia yang tidak suka seni maka hakikatnya mereka sedang membuat seni kehidupan unutk mempercantik warna-warni kehidupan.
Tingginya sastra dalam beberapa kitab suci mampu membangkitkan para kaum syar’i buta untuk berjuang mati-matian membela kebenaran dari hasil interpretasi satu orangvatau satu sekte, begitu juga satu ayat tentang kepasrahan, dapat memasrahkan diri manusia dalam jalan hidup yang telah diberikan oleh Tuhan yang dipercayai mencipta dan telah menentukan seluruh hidupnya. Kekuatan seni sastra yang terkandung di dalam kitab-kitab suci dan cara-cara doktrinasi yang tepat akan dapat menggiring manusia selayaknya gembala-gembala menggiring kamping sesat yang tak tahu jalan. Dan betapa novel, berap karya sastra, berapa cerpen, berapa puisi atau yang lain yang dapat mempengaruhi jiwa dan akal manusia.
Jika ingin hjidupnya semakin smpurna wajib menganal seni, jika inhin mngenal seni maka banyak ber fikir, kontemplasi, konsentrasi, meditasi atau muhasabah atau holwah di gua agar hati dan akal dapat menerima keindahan dan keuniversalan seni, seni dapat membuat manusia mengide dan menulis, menulis dan mengide, dengan seni manusia dapaty mengenal mana hati, mana ruh, mana akal, mana nafsu, mana bisikan jahat, mana suara petunjuk dan mana gelap, mana terang, mana gila mana waras, mana yang dicipta dan mana yang mencipta atau sama sekali tidak dapat membedakn itu juga lebih bagus. Menarik mana gambar Rusa yang lagi Kawin dan gambar rusa yang sedang menyusui?.
Alam nyata, alam ghaib, alam ide, alam , realitas, alam barzah, alam kandungan, alam kubur, alam sorga, alam neraka, alam Tuhan, alam demit, alam tempo doelu, alam malaikat, semuanya dapat diungkapkan dan dibahasakan dengan seni dan difahamkan dengan seni. Karena seni merupakan gambaran dari realitas atau fakta yang lebih berani dan lebih orisinil, seni lebh terbuka, seni ungkapan yang lebih dalam dari apa yang kasat mata. Dengan seni kita dapat berjuang tanpa mengeluarkan darah dan mencerahkan manusia tanpa banyak korban.











TILISAN SOSIAL
Aksi, reksi dan interaksi manusia dengan manusia menjadi sebuah keharusan adanya, manusia sebagai mahluk zoon politicon, dari proses hubungan yang dilakukan secara terus menerus antar sesama dan yang ada diluarnya, kemudian menghasilkan sebuah ilmu, pengetahuan atau pengalaman dan produk sejarah yang lahir bersama aspek kesejarahannya sendiri.
 Mindset, pradigma, meanstream yang terbangunpun juga menyesuaikan dengan realitas dan ide yang berkembang saat lahirnya sejarah itu ada, perubahah-perubahan atau pengulangan-pengulangan yang terjadi mesti terjadi secra terus menerus dengan warna beda dan sedikit pengulangan-pengulangan yang berbeda juga adanya.
Sejarah lahir yang di iringi dengan berbagai proses aksi interaksi manusia dengan perangkat sejarahnya akan dipengaruhi sedikitnya historisitas, norma, agama, idiologi, politik, ekonomi, geografis, suku, ras, watak, kejiwaan, keyakinan, stratifikasi, mobilisasi, deferensiasi serta aspek besar dan kecil lainnya, seperti emosi, kesehatan, suasana hati, cita-cita, perasaan, angan angan, cinta, tauhid dan factor-faktor lain yang tidak terbahasakan.
Manusia yang hidup di desa dan di kota akan membentuk pola yang berbeda, yang dikarantina dan tidak, di pesantren dan di terminalpun juga membentuk pola-pola yang jauh berbeda walau isi hati dan keinginannya hampir sama. Kebahagiaan yang di capai juga menjadi beda walaupun efek kepuasannya juga akan sama dalam perbedaan yang yang mata.
Aspek kehidupan dan warna warninya dalam sejarah manusia sangat komplek bersama realitas sejsarahnya yang betul betul berbeda dengan beberapa perangkat yang mempengaruhinya, sehingga dalam kontejs apapun khususnya dalam konteks sosial manusia tidak dapat kita generalisir seperti pendapat tilisan tulisan yang seing ada, ataupun kita simpulkan tanpa mencoba membaca, mengenal dan masuk pada kehidupannya secara intensif dan lama.
Kesimpulan intertretasi tentang manusia sebagai makhluk sosial, menjadi acuan dalam manusia menyelesaikan sebuah problem sosial atau persoalan yang muncul kepermukaan terkait dengan manusia sebagai mahluk sosial yag tidak dapat dengan serta merta hidup senbdiri tanpa orang lain.
Manusia dalam masa hidupnya minimal mengenal sedikitnya tiga waktu, yaitu: masa lalu atau sering disebut sejarah, waktu sekarang atau realitas detik yang tidak akan pernah terulang dan waktu akan datang yang seperti terdapat pada cita-cita atau dugaan-dugaan. Akan tetapi dalam perjalanannya manusia sering terjebak pada sejarah yang yang sudah banyak di hafal, sehingga sejarah sering membunuh ide manusia terkait dengan budaya yang mengkukung manusia.
Pengalaman hidup masa lalu yang mendominasi pikiran manusia, bahkan mendominasi manusia dalam pemaknaan realitas yang belum banyak ditemukan terkait dengan cita, rasa dan karsa manusia yang terus berubah dan berubah, hal seperti itu sudah dianggap sebagai hal yang sudah wajar, terlebih mereka yang te;ah teracini oleh adat, norma, aturan, undang, undang atau kebiasaan kebiasaan yang berhubungan dengan pengaleman atau dalam lingkungan sosial yang sudah dianggap berharaga walaupun menurut akal sehat betul-betul salah.
Sedikit berbeda dengan mereka yang terbiasa dengan hidup yang penuh kebebasan yang mungkin akan mengenal kehidupan semakin banyak dan mungkin juga mengenal kehidupan dengan apa adanya, norma yangbterabaikan ini sering membawa manusia menemukan kehidupan yang selangkah lebih beda dari pada mereka-mereka yang hidup dalam kehidupan yang penuh dengan kungkungan norma-norma yang mengkungkung ide, jadi sekiranya dalam kehidupan sosial kita harus pandai memilah dan memilih terkait dengan apa yang menjadikan manusia lebih manusia dengan segala ide yang ada pada manusia sebagai manusia individu yang harus dijaga adanya.
Ada kebenaran universal dan ada pula kebenarean individual yang harus dijaga adanya, karena merupakan potensi laten yaang sering terlupakan sebagai manusia yang penuh dengan ide ide yang belum tergambarkan ke alam secara nyata dan lebih mendetail. Manusia bukan tumbuhan yang hanya bergerak ditempat dan terserah pada yang memanfaatkannya, manusia bukan batu yang duam ditempat tanpa akal dan tanpa jiwa dan hati, manusia bukan air sungai yang mengfalir pada hulu ke hilir saja, manusia bukan hewan yang hanya memenuhi makan dan minum serta kebutuhan libido saja akan tetapi manusia memiliki segalanya bersama akal , hati, jiwa dan segala perangkatnya yang sangat mengagungkan, unutk itu manusia harus lebih bergerak, lebih ber budaya, lebih banyak ide yang ditelorkan atau lebih-lebih yang lain yang ,mungkin belum terbahasakan oleh manusiua yang pernah ada. Mahluk lain juga memiliki aspek sosial akan tetapi mestinya berbeda dengan aspek sosialnya manusia yang disertai dengan perangkat ynga lebih lengkap.
Jadi manusia jangan menuhankan sejarah, karena sejarah hanyalah salah satu perangkat manusi adalam melakukan hubungan dengan manusia , sejarah hanya sebagai salah satu kendaraan unutk meentukan kebenaran yang lebih benar, dan sejarah bukan tuhan dan sejarah bukan tuhan dan sejarah bukan tuhan, manusia itu salah satu pencipta sejarah, sehigga jika hari ini kita termakan oleh sejarah dan kemudian tidak mencipta sejarah maka kita dapat dogolingkan manusia yang buta akan kehidupan akan datang yang berarti kita akan selalu termakan oleh sejarah.
Manusia sering tertipu tetang sejarah orang-orang yang dikatakan orang besar, dengan sejarah kebaikan-kebaikan, kesuksesan, yang tanpa menyertakan berapa kejahatan atau berapa pembunuhan yang dilakukan unutk dia agar tertulis dalam sejarah itu sebagai manusia besar yang pernah hidup dalam sejarah. Dengan penipuan sejarah yang membunuh tersebut akan membawa manusia ke alam mimpi yang kemudian terjerumus dalam kesesatan yang nyata.
Dalam Kehidupan Sosial coba kita kembangkan pola hidup yang mengedepankan rasa, akal bukan budaya yang membabi buta, sehingga ide tentang kebaikan yang ada dalam benak kita tidak terbunuh dengan konstruk sosial yang belum tentu benar adanya, manusia sungguhpun berbeda adanya dengan ide yang ada dalam dirinya, terlebih bila manusia sering berfikir menggunakan segala perangkat yang dimilikinya, manusia tetap manusia jika mereka mau dan mampu menggunakan segala potensi manusia yang ada dalam dirinya, manusia tidak serta merta terbentuk dalam konstruk sosial akan tetapi manusia juga mengkonstruk sosial yang ada di sekelilingnya.









TULISAN MENCARI
Di dalam pergumulan hidup yang penuh tanda Tanya pada setiap apa yang terlihat, terasa oleh segenap indra, diriku terasa menjadi sosok mahluk yng hidup dengan kaya pertanyaan, misalnya tentang hidup, mati, nasip, tuhan, timur, atas nya atas, kecilnya kecil, besarnya besar atau cinta? Dalam diam ku diriku ternyata selalu mencari dan terus mencari, entah kenapa hatiku selalu berdebar, otakku selalu berbahasa, bahwa sesungguhnya diRiku tidak banyak tahu, sehingga membawa rona kehidupan nyawaku selalu bertanya untuk mencari sebuah jawaban untuk ditanyakan ulang dimasa yang akan datang! Untuk itu sekiranya diri anggap pantas apabila kemudian diri dan tulisanku penuh dengan pertanyaan untuk melakukan pencarian? Dan pencarian? Dalam tulisan ini sedikitnya akan mengandung seribu pertanyaan terkait dengan masa pencarian! Sebenarnya seribu terlalu sedikit untuk sebuah pertanyaan yang diajukan oleh dan kepada manusia yang terkenal punya akal, akan tetapi kita coba apakah seribu pertanyaan itu terlalu sedikit mari kita BERJALAN!
Jiwa bertanya: sebnarnya apa sih tujuan hidup seorang manusia?
Bahasa menjawab: hidup itu tujuannya…’ senang senang, juga foya-foya atau kalau sedang banyak kaya bisa juga menyiksa orang, memperkosa juga oke;;;, merampas boleh, menindas juuga boleh, memperbudak akal bisya-bisya SAJA, membunuh, mencuri, menjajah asyik juga!  Lagian kan hidup itu ibarat mampir ngombe! Oh hiya hidup itu hanya permainan belaka, jadi jika didak main-main maka mengingkari bahasa hidup ini hanya permainan, jika betul hidup adalah permainan maka dalam sebuah permainan hendaknya mengasyikkan “tak uruslah apa itu dosa… yang penting adalaaah menang dan menang”. Dan sekarang harus menang karena besok matahari belum tentu terbit dari timur dan jangan-jangan petugas pemutar mataharinya sedang ngelindur dan kemudian mataharinya tertabrak seorang pelacur yang sedang telanjang dan cantiknya seperti bintang telenovelanya maria Mercedes. Bahasa lain berbahasa: waduh-waduh jika semua orang menganut pendapat seperti itu maka dunia ini akan cepat kiamat* coba kita pikirkan lagi sisi lain dari tujuan hidup seorang manusia,.. selain hanya mencari kesenangan, bisa juga hidup ini yang sejarahnya nenkmoyang kita diturunkan dari sorga,, jadi mungkin saja tujuan hidup kita di dunia adalah menebus dosa pencurian buah huldi yang terlanjur termakan oleh kakek adam dan nenek hawa,,,,’ tujuan lain mungkin yaaaaa untuk menyembah tuhan pencipta alam, karena jika tidak mahluknya yang menyembah maka capek juga tuhan akan segal perbuatannya yang tanpa hiburan! Tuhan membuat manusia agar manusia selalu mengingatnya di setiap pagi dan sore, kemudian menyebutnya setiap siang dan datanngnya petang atau  agar menyembah disela sela waktu detik yang tak pernah berhenti,,, 1, dengan sepetrti itu maka manusia akan diakui sebagai manusia yang memiliki tujuan hidup da kelihatan seperti manusia betulan, ada anak kecil membahasakan bahwa tujuan hidup manusia adalah bagaimana kehdupan sesudah hidup ini dapat hidup lebih layak dan memiliki kehidupan yang penuh dengan kemegahan sorga yang mengalir deras sisi-sisi rumahnya dengan mata air madu dan susu yang segarnya seperti enaknya susu segar sorga yang pernah kita bayangkan ketika kita masih kecil dulu. Lagu melantunkan bahwa manusia hidup tanpa bahagia bagaikan hidup dengan pang-pang neraka yang nyata, ada juga kalimat yaitu tujuan hidup adalah kembali kepada yang maha hidup atau Tuhan pembuat hidup yang betul-betul maha hidup atau menghidupi seluruh mahluk di seantero jagat rasa raya. Tujuan hidup adalah tutjuan yang tak henti henti jika belum bertemu kesempurnaan hidup yang bersanding dengan sifat-sifat keilahian, jika manusia mampu melakukan atau mencapai ekstase dalam suatu rasa maka manusia itu setengah dari sudah mencapai tujuan yang bahasa pun tidak pernah mewakili kehadiran rasa rasa yang sulit digambarkan seperti ketika kita sedang orgasme,,,. Hiya to ketika kita sedang orgasme maka rasa orgasme tersebut tidak dapat diceritakan kepada manusia yang tidak atau belum pernah mengalami orgasme, menjadi sulit menerangkannya atau membahasakannya. Sebuah kebodohan sendiri jika manusia kemudian mampu membahasakan bagaimana jika sedang semacam mencapai tujuan hidup yang hakiki.    ……/;.,,bahasa hanya sebagai perangkat untuk membuat tanda bagi meraka yang masih mengambil jalan hidup wajar walu lambat.jutaan tujuan hidup manusia selain tujuan tujuan ideal, dengan pernik-pernik warna dan corak yang memilukan.
Jiwa bertanya:  Apa arti hidup dan sebuah kehidupan?   Angin bertutur! Hidup itu makan, minum, bergerak, mlestaikan keturunan, bernafas. hidup tidak mati, hidup tidak diam, hidup tidak mandul, setiap kehidupan mesti ada siklus kehidupan tanpa batas tertentu, hidup idak terbatas oleh segenggam kehormatan yang terkalung dalam leher panjang yang suka di puja! Berapa banyak manusia terhormat, pngkat, kaya yang madinya dengan susu dan sampo madu, akan etapi mreka tidak hidup dan tidak mengenal arti sebuah kehidupan. Ada manusia yang hidup hanya melakukan lima ek yaitu: melek, golek, nyekek, nelek dan kemudian matek, ini gambaran mereka-mereka yang hanya mengartikan sebuah kehidupan dengan sebatas hidup hidupan, tanpa memberi arti dalam sebuah sejarah kehidupan..,.,,,1, ! hidup adalah mengenal hidup, kemudian hidup adalah mengenal arti hidup, hidup     ., mengetahui siapa yang hidup, hidup faham dengan siapa dirinya hidup, hidup hafal dengan apa jiwanya harus bersuci, hidup mengenal dzat yang maha hidup,,, tidak ada kehidupan tanpa penghidup. Hidup tak pernah mati, jika si hidup mati maka sejatinya mereka tidak hidup. Hidup hanya berubah ubah dalam kekekalannya. Yang mengetahui hidup dan kehidupan hanya dirinya yang hidup, pikiran takkan mengerti arti hidup, akal jauh dari arti sebuah kehidupan, hati mengenal hiduppun hanya secuil, ruh kenal dengan hidup akan tetapi sulit mengatakan denga sejujurnya jika diri ruh itu telah mengenal hidup, karena selain ruh tidak terlalu banyak mengenal bahasa dan isyarat atau ilmu tentang hidup. Hidup lebih dekat dengan rasa, rasa ada dengan banyaknya ada olah rasa, olah rasa ada jika manusia ingin mengenal hidup lebih akrab, dengan menyepi dalam kesunyian , dengan menyepi dalam keramaian dengan istiqomah melakukan kontemplasi mungkinn akan dekat dengan rumah hidup yang penuh sinar terang dan limpahan sejuta hikmah yang kembali kepada rasa dan kemudian ras itu sendiri akan sirna bersama rasa rasa yang lebih lembut dan hidup. Baju gemerlapan, kekayaan melimpah, nafsu yang membujuk, kepintaran akal ang menipu, derajat, pangkat sebagai jebakan, pijian yang membunuh hanya semata –mata penjauh rasa dari rasa hidup yang sebenarnya, betapa tresiksanya jika manusia tidak mngenal hidup, betapa sengsaranya jika manusia jauh dari hidup lebih-lebih tidak mengenalnya. Maka kobaran gambar api siksa yang amat pedih akan seau menyelimuti di setiap alunan nafas dan gerakan mata yang menusuk dan menyakitkan. Siapakah yang hidup jika tidak diri hidup itu sndiri, siapakah hakikat idup dan merasa hidup jika bukan hakikat hidup itu sendiri. Suda betapa banyak manusia yang tidak hidup dalam hidupnya, erka berjalan tetapi berhenti, mereka melihat tapi bbbbbta, mereka mendengar tetapi tuli, mereka berbicara tetapi bisu , mereka, merasa tapi hampa, mereka mencim tetapi tidak membau, mengapa? Karena apa yang dialaminya tidak pernah menyantuh rasa dan hanya menyantuh, mengucap, mendengar, mencium, merasa, berkata, melihat hanya dari apa yang pernah dilakukan oeh manusia manusia sbelumnya, pembahauan , perubahan, penciptaan tida pernah diakukan karena telah mati dan tidak hidup  rasanya. Sulit memang sulit manusia mengenal dan dapat megerti apa arti hidup dan sebuah kehidupan, akan tetapi jika kita tidak memulainya mencari maa niscaya kita akan masuk dalam lubang kesesatan dan menyesatkan yang penuh dengan wajah kebohongan serta akan menjadi manusia buta akan kebenaran sejati, bernafas berari kita mengenal seluruh unsure-unsur perangkat pernafasan yang dapat menjadi adanya tanda sebuah kehidupan bagi diri yang bernafas, mendengar arinya kita telah bersinggungan dengan apa yang namanya warna suara atau nada, dengan bala tentaa pasukan pembuat dengar, merasa adalah sebuah keluarbiasaan pada hidup manusia atau kehidupa mahuk lain yang dapat merasa, memberi rasa atau penikmat rasa, dengan membau kemudian manusia dan mahluk lain dapat melacak terkait dengan apa yang akan mereka cari dai tujuan pencariannya, hidup tidak statis, hidup tidak mandek daam sebuah aturan baku yang hanya sebuah pernyataan. Dari mana hidup? Hidup datang dari negeri kehidupan yang penuh dari hidup-hidup yang lain, hidup datang dan pergi hanya untuk memberi kehidupan, hidup datang kepada apa, siapa saja yang membutuhkan hidup, hidup ada pada setaap tampat dan waktu yang bersamaan, hidup wujud bersama wujud apa adanya wujud, hidup pergi dari tempat hinggapnya tanpa pergi meninggalkannya, hidup datang dengan dengan tanpa ada kedatangan di alamnya, hidup tetap pada gerakan hidup itu sndiri, jika kita ingin mengenal hidup dan dai mana hidup maka kita harur menjadi hidup itu sendiri atau skaligus kita tidak hidup walaupun tetap hidup, hidup datang dan pergi dan pergi dn datng keudian tetap ada di tempat yang selalu pergi dan tetap ada di tempat, dari alam hidup dan kehidupan yang mengidupi setiap manusia dan seluruh alam yang ada maka hidup wajib adanya unutk menggerakkan seluruh yang mendambakan hidup. Dari mana hidup tidak perlu tahu akan tetapi kita harus tahu dari mana mata kehidupan itu berada, apakah kita akan tetap menjadi munafik yang tidak pernah ingin tahu tentang dari mana sumber hidup itu ada akan tetapi tetap menukmati dengan ke soktahuannya hidup dengan tutup sorban dan meukena yang membohongi diri sendiri yanmg menjadi sumber kehidupan dan tujuan kehidupan. Mahluk yang pernah mencuru tahu tentang sumber asal hidup itu datang maka manusia itu akan menjadi raja diraja di setiap zamannya sendiri dan sekaligus menjadi rakyat dari rajanya sendiri pemilik hjidup yag hidup dengan sendiri tanpa membutuhkan bantuan hidup selain hidupnya sendiri. Akan tetapi yang tidak memiliki keberanian untuk berpetualang dan masih takut neraka maka jangan sekali sekali ada yag berani dengan serta merta untuk mencari tahu adanya sumber kehidupan itu berasal, karena dengan seperti itu kamu yang sudah hidup yang tidak mengetahui hdupnya akan mati dalam kehidupan yang kamu sndiri tidak sadar jika dirimu sedang mati dalam kehidupan, karena dalam proses perjalanan unutk mengetahui sumber kehidupan kamu harus berani tidak makan tetap kenyang, tidak tidur tidak minum tidak menyakiti mahluk lain tidah memberi pertolongan mahluk lain dengan kamu harus tetap tidak berbicara, tidak melihat apa apa yang pernah kau lihat, kamu juga wajib untuk melupakan segala apa yang pernah kau rasakan dalam selama hidupnu dan yang yang pernah kau hafalkan. Sekali-kali kau tidak akan mampu jika dirimu masih hidup gagah dengan seluruh baju yang kau pakai untuk memewahkan dirimu. Sulit dan gampang, gampang dan sulit, karena sangat tipis diantara yang ada, jika kita menggunakan akal maka kita aetelah memfikirkannya akn menjadi mahluk yang paling stress diantara mahluk yang paling gila. Namun alangkah indahnya jika kita dapan mengenali arti hidup lebih-lebih sumbr hidup itu sendiri, maka tidak usah syukurlah bagi mereka yang sudah pernah tahu hidup dan sumberhidup itu sendiri.                    
AKALKU BERTANYA:  Apakah timur ada batasnya? JAWABAN BAHASA!: timur timur timurnya lagi, timurnya yang paling timur, mungkin ada suatu galaksi atau tuan sesembahan lain yang mengurusi terkait dengan batas tumur yang terlalu jauh sehingga bahasa mengalami keputus asaan dalam menjawab pertanyaan mana batas timur, namun jika timur ternyata yang paling timurpun masih ada timur yang suangaaat juaaaauh dan jauuuuuuuuuuuu……………..hhhhhhhhhh……! sekali yang sampai diriku menulis pun tidak dapat membayangkan dengan hati, akal, pikiran apa lgi dengan hitungan matematis yang mungkin pitagoraspus mati karena memikirkan betapa jauhnya timur yang sangat jauhhh sekali, jika timur tanpa batas maka kekuasaan timur betul-betul akan menyamai Kekuasaan Tuhan yang juga dalam bahasa mengataka tidak ada batas, namun jika ada batas kira kira batasnya ada tanda apa, batu atau neker atau yang lain dan kemudian tumurnya batas tadi timur apa dan batasnya timur apa sampai mana dan mana batasnya. Karena aku hibngga nuis ini tidak memikirkan barat, selatan, utara atas atau bawah sampai jam tiga pagi aku terus berfikir tentang jawaban batasan timur itu ada atau tidak sama sekali akalku tidak menyentuhnya sehingga perutku terasa mual kudu muntah , saya paksa pikiranku agar tidak berfikir tentang batasnya timur akan tetapi hasil rangsangan sebatas rokok samsu dan segelas Nescafe otakku terus bertanya dan bertanya adakah batas timur, jika tidak ada maka sama dengan tuhan yang selama ini saya percayai memiliki kekuasaan tanpa batas, berarti tanpa batas itu menyamai tanpa batasnya Tuhan yang saya sembah, laterus jangan-jangan tuhan ku sendiri juga bingung tentang batasan timur yang pernah terfikirkan oleh tuhan itu sendiri. ,timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! timurnya timur, timurnya timur, timurnya yang paling timur , timur terus, terus timur adakah batas tismur! Ya Allah ampunilah Dosa hambamu yang menginginkan tahu atas adanya batas timur, akalku tidak mampu, bahkan akalku akan gila untuk memikirkan batas timur yang tuiada batas! Wallahu ‘alam bishowaf Shodaqollohul ‘dzim, Astaghfirullahal ‘adzim Innnallaha Ghofururrahim “batasnya timur mungkin ada di alam diri kita”..






Pengalaman organisasi:
1.    Ketua kelas  4-6 SDI , 1-2 MTs, 1-3  MAN I, dan Ketua kelas A semester 1-2. He he
2.    Pimpinan Regu (Pinru) Pramuka SDI Hasanuddin I Dilem Kepanjen dua periode. 1995-1996
3.    Pimpinan Regu (Pinru) Pramuka MTs Alkhalifah Cepoko Mulyo Kepanjen 1997.
4.    Ketua Umum OSIS MTs Alkhalifah Kepanjen Malang 1997.
5.    Ketua  Panitia HUT RI Ke 57 Krajan Sumbe Pucung Malang.he he
6.    Perkumpulan seni ISHARI ngadilangkung Kepanjen 1995-1998.
7.    Karang Taruna Margo Rukun Sumber Pucung Malang  1999-2001.
8.    Teater Kalam MAN I Malang, 2001-2002.
9.    Teater Komedi Kontemporer (TK2) Universitas Negeri Malang, 2002-sekarang.
10.    Forum Silaturrahmi Pelajar islam se Malang (FORSIPELS), 1999-2000.
11.    PII (Pelajar Islam Indonesia) Malang,  pusat Masjid  Muhajirin ITN 1999.
12.    OSIS MAN Malang I Bidang III, 1999.
13.    Majelis Permusyawaratan Kelas MAN Malang I, 2001.
14.    Ketua dua periode dan pendiri Study Kenal Lingkungan (SKAL) MAN Malang I, 2001-2002.
15.    BEM F Psikologi Bidang pendidikan, 2003-2004.
16.    Coordinator Pendaping OPSPEK UIN Malang, 2004.
17.    Ikatan Mahasiswa Psikologi Indonesia (IMAPSI), 2003.
18.    Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi  (IMAMUPSI), 2003.
19.    Coordinator Devisi Advokasi BEMF Psikologi, 2004-2005.
20.    Coordinator Orientasi pengenalan Fakultas Psikologi (OPTASI), 2003.
21.    Coordinator Pengkaderan PMII Rayon Al - Adawiyah Malang, 2003-2004.
22.    Coordinator Bidang Gerakan PMII Komisariat Sunan Ampel Malang, 2004-2005.
23.    Stering Comite (SC), MAPABA, PKD PMII, OPTASI.
24.    Bidang Networking PMII Komisariat Sunan Ampel Malang, 2005-seakang.
25.    Pendiri Forum Ngopi Bareng Heksa Rayon PMII Koms SA Malang, 2004-.
26.    Ketua DPW (Dewan Pengurus Wilayah) Partai Kebangkitan Demokrasi Mahasiswa (PKDM) UIN Malang, 2003-2004.
27.    Sekretais Jendral Muktamar Luar Biasa (MLB) PKDM UIN Malang, 2004.
28.    Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat - Paratai Kebangkitan Demokrasi Mahasiswa (DPP-PKDM)  partai terbesar Universitas Negeri Malang, 2004-2005.
29.    Menteri Luar Negeri BEM UIN Malang
30.    Penggagas NANTIA di BEM NUSANTARA Pekan Baru Riau 2006
31.    Peserta International People Forum di Batam LSM/NGO Se-Dunia 2006
32.    Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UIN Malang, 2004-2004.
33.    Dewan Pembaca Jawa Pos (DPJP) VIII, Jl. Ahmad, Yani Graha Pena Lantai IV Surabaya, 2003 (tiga bulan).
34.    Pengurus GP Anshor Sumberpucung bidang Advokasi
35.    Anggota dan Pegawai Pusat Study Gender (PSG) UIN Malang, 2003.
36.    Pendiri Higam Café dan LA Café Sumber Pucung Malag, 1998-sekarang.
37.    Salah  satu Pendiri GAMMA Gabungan Mahasiswa Malang, Malang, 2003.
38.    Coordinator Komunitas Sentrum Bumi Aswaja se Indonesia (KSBAI), 2004-sekarang.
39.    Direktur dan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM-El-Faruqi) Malang, 2004-sekarang.
40.    Sekretaris Cabang PMII Kota Malang 2006-2007
41.    Pengurus KORCAB PMII Jawa Timur 2008-2009 (BadrutTamam)
42.    Pendiri dan Pengasuh Pesantren Rakyat Sumberpucung Malang
43.    Sekretaris Umum IKA-PMII Kabupaten Malang
44.    Ketua Korps Mubaligh Kabupaten Malang
45.    Pemateri Terlaris di Lingkup PMII Malang Raya 2005-Sekarang
46.    Training Motivasi di berbagai Lembaga Tingkat SD/SLTP/SLTA/PT hingga masyarkat umum
47.    Dan puluhan kepanitiaan dan organisasi cultural yang lain.






PENGALAMAN  GUYON
1.    Koordinator Lapangan (Korlap) aksi penolakan Dana Pengmbangan Operasi Pendidikan (DPOP) Di PTAIN Malang, 1000 masa, 2003.
2.    Wakorlap Aksi “penolakan kebangkitan ORBA jilid II”, 50 masa, Malang, 2004.
3.    Korlap Bayangan Penolakan SPP PTAIN, 100 masa, Malang, 2005.
4.    Wakorlap Aksi Penolakan PerPres No. 36/2005, 130 orang, DPRD Malang, 2005.‏
5.    Korlap Aksi seruan Moral “Bersatulah Bintang Sembilan ” Cipayung Bogor, Mei 2005.
6.    Aksi Penolakan Kenaikan BBM, TDL, Malang 2003.
7.    Aksi Anti Premanisme Jl Ijen, Malang Mei 2003.
8.    Orator Aksi seruan moral hari pemberantasan buta huruf, Malang 2004.
9.    Dan puluhan aksi-aksi yang lain.

PENGALAMAN
1.    Diklat Kepemimpinan Seluruh OSIS  SMP/MTs se Kepanjen Malang, 1997.
2.    Diklat Kepemimpinan oleh Lembaga Pelatihan Langit 7 Malang, 1999.
3.    Diklat Teater Kalam, Malang 2001.
4.    Diklat Keteateran TK2 UIN Malang, 2003
5.    Latihan Kepemimpinan PII, Malang, 1999.
6.    Diklat Da’i/Da’iyah Propinsi Jawa Timur di Wiama Sejahtera Surabaya
7.    Latihan Kepemimpinan oleh LP3I, di Hotel Regent, Malang, 2002.
8.    Training of Trainer, oleh PMII Cabang kota Malang. 2004.
9.    Diklat MAPABA PMII, Malang, 2002.
10.    Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII, Gondang Legi, 2003.
11.    Pelatihan Kader Lanjut (PKL)  PMII oleh Cabang Kota Malang, Batu, 2004.
12.    Kursus Komputer MS word dan Exel di El Rahma, Malang 2001-2002.
13.    Lokakarya Kekaderan, Vihara Darma Mitra, Malang, 2004.
14.    Seminar Oleh Malang Coruption Wact (MCW) Malang, 2004.
15.    Seminar Nasional Traffiking, Student Center, Malang 2004.
16.    Seminar Psikologi, “berdikir menuai empati”, UNIBRAW, Malang 2003.
17.    Diklat Advokasi, do PSG/PSW UIN Malang, 2004.
18.    Kongres PB PMII, Cipayung-Bogor, Mei-Jini, 2005.
19.    Diklat Menegemen Aksi, Malang, 2003.
20.    Diklat Rekayasa Sosial, Batu, 2004.
21.    Diklat analisis media massa, Batu, 2004.
22.    Seminar Nasional, “budaya” di SC UIN Malang. 2005.
23.    Seminar “musik sebagai terapi” SC UIN Malang 2003.
24.    Seminar Puasa Sebagai Terapi Masjid Tarbiyah UIN Malng, 2004.
25.    Sekolah Penelitian di LKP2M, Malang 2005.
26.    Ada study Kunjungan, Observasi, Sarasehan aduh banyak lagi wis.
27.  
HOBI
1.    Guyon (Gurau) teater
2.    Lari
3.    Renang
4.    Catur
5.    Membaca dan Oret-Oret
6.    Menyendiri di mlam hari

CITA-CITA
Jadi Manusia yang Manusia yang Memanusiakan Manusia

MOTTO
Poko’e Wani  Tauhidulah likulli zaman wa makan, titik

ISTRI  IDAMAN
Manusia, perempuan, islam, ayu, cerdas, sederhana, siap sugih tur  yo siap sengsoro lan melarat dunyo.

 Nama Istri          :   Triwiyanti, S.Pdi
 Nama Anak : Tubagus Abdullah Hajid Al-            Manshuruddin

KATA KATA
Di luar kampus masih ada kampus yang lebih besar yaitu kampus alam, kita yang mengajar, kita yang diajar dan kita pula yang memberi gelar. Manusia memiliki rasa, rasa lebih dalam dari pada pikiran, keinginan hanya sebuah penjara, kebebasan adalah kemuliaan, olah rasa sebuah keniscayaan, manusia yang melampaui rasa adalah manusia yang mengenal dirinya dan siapa yang mengenal dirinya serasa dirinya telah mengenal Tuhan.





PERNAH
1.    Ngamen di Berbagai Desa dan Bus
2.    Tukang Parkir di Pasar Sumber Pucung
3.    Macul, Brojol, Ngarit, dereb, Leb, Gawe boto, Ndaut, mopok, tamping, nguli bangunan masih hafal.
4.    Kernek Taksi L 300 Jrusan Malang Blitar. Kernek Mobil Tangki SGH (dg Cak Sunardi dan cak Hambali)Muat Pupuk.
5.    Ngasong (pedagang asongan) di berbagai BUS, Kereta Api, Pasar di daerah Malang-Blitar. Dan Ngasong Paling lama di POM Bensin Sumber Pucung, 1989-1994. (waktu putus sekolah), waktu ngasong aku kosro nemen, gelut /berkelahi ping 38 kali, maen dadu, kaolin, samhong telungpuluhan, cap jiki, SDSB, nganti duwek setoran ku entek. Yang pernah kujual, weci, puhung goeng, tahu berontak, dari mbak tumuni, es wawan dari mbak Titin Kasan, Koran dari Soden dan Cak Bambang, Tahu, jeruk, poyo, empig, kacang, permen, dari cak Hadi dan cak Utomo. Ngganja tahu, ngepil pernah, arak pernah, anggur pernah, binaraci pernah, nyopet pernah, mencuri pernah, pkoe asyik deh. Dan Setiap ada orkes disitu ada aku.
6.    Tukang Cuci Mobil Taksi.
7.    Pramuniaga di Toko Kurnia Sumber Pucung.
8.    Tukang Becak di kepanjen 3,5 th di Sumber Pucung 0,5 th di waktu duduk di kelas 6 SD-3 ahir Mts, sepulang sekolah.
9.    Bakol Kopi / Pedagang Kaki Lima (PKL) di Trotoar Pasar Sbr Pucung 1998-sekarang
10.    Distributor Buku Leces Malang selatan.
11.    Peringkat I  kelas 4-6 SD.1994-1996.
12.    Peringkat I kelas 1-2 MTs.1996-1997.
13.    Peringkat I kelas 3 MAN Malang I.2002
14.    Tertinggi nilai SKI Se MAN L Malang, 2002.
15.    Peringkat Umum ke 7 kelas IPS Lulusan MAN Malang I, 2002.
16.    Masuk Tanpa Tes Di UIN Malang, PMDK, 2002.



17.    Juara 3 lomba Adzan tingkat Kecamatan Sumber Pucung, Malang, 1991.
18.    Juara 1 lomba Adzan oleh KKN UNIBRAW Sumber Pucung Malang, 1992.
19.    Juara 2 Tartil Al Qur’an, Sumber Pucung, 1992.
20.    Juara 1 Pukul Guling tingkat Kampung, 2001.
21.    Juara 3 dua kali lomba pidato MAN Malang I, 2000 dan 2001.
22.    Nara Sumber Hikmah Puasa di Radio Simfoni FM, Malang, 2004,
23.    Nara Sumber Rutin Radio Swara Jati Guwi (RAJA), 2004.
24.    Nara Sumber “kepemimpinan” Ramadan SMAN 5 Malang di Masjid Kacuk, 2004.
25.    Nara Sumber “Peran Pelajar ke Depan” di IPNU/IPPNU, Ngebruk Malang, 2003.
26.    Nara Sumber “Rekayasa Wacana” PMII Koms UNITRI, 2005.
27.    Nara sumber “Kepemimpinan” di GAMMA, Balai Kambang, Malang, 2004.
28.    Nara Sumber Pengajian-Musholla.
29.    Juri di berbagai perlombaan.
30.    Nara Sumber Walimahan.
31.    Pendampingan anjal, mantan, pelacur dan  Korak serta beberapa Residivis yang masih ingin baik.
32.    Nglawak, Main Drama, Teater, Presenter, Pembawa Acara, Moderator, di berbagai Acara, Kampung, Sekolah, SD, MTs, MAN, KAMPUS, Hari Ulang Tahun, Perpisahan, kampung Budaya Malang, Ma’had/Pondok dan banyak lagi di acara-acara yang lain.
33.    Beberapa Naskah Drama, Puisi Dll.


 Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  kata kata cak lontong di iklan sprite

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Analogi Cinta Anak Pemasaran 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.


buka contoh marketing : www.pesantrenrakyat.com/wp.../SEBUAH-SENI-PEMIKIRAN

No comments:

Post a Comment