Renggo Datang untuk Belajar, Bukan Dihajar
Renggo Datang untuk Belajar, Bukan Dihajar |
bahasa inggrisnya kami datang mencari ilmu , kami pulang membawa ilmu. - Papan berisi pesan motivasi di atas tangga menuju kelas SD Negeri 9 Makasar di Jakarta Timur terasa sangat ironis. Di papan itu tertera pesan, ”Kami datang untuk belajar, kami pulang membawa ilmu”. Dengan semangat yang sama, Renggo Khadafi (10) datang menuntut ilmu ke sekolah itu.
Namun, dia pulang membawa bilur-bilur penganiayaan kakak kelasnya, Sy. Bukan ilmu yang didapat, Renggo malah harus menyerahkan nyawa.
Renggo tewas pada Minggu (4/5/2014) setelah enam hari menanggung rasa sakit akibat dianiaya Sy pada Senin (28/4/2014). Kepergian Renggo sangat disesali teman-temannya. Apalagi, penganiayaan Renggo disaksikan teman-teman satu kelas. Sebab, penganiayaan itu terjadi di ruang kelas V tempat Renggo belajar.
”Tidak ada yang berani teriak saat Renggo dianiaya Sy. Kami juga diancam oleh Sy,” kata Fd (10), teman satu kelas Renggo, Senin (5/5/2014).
Fd berkisah, saat itu tengah jam istirahat. Sejumlah siswa sedang mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Sementara guru wali kelas Prihastuti istirahat di ruang guru.
Menyaksikan temannya dianiaya, Fd mengaku tidak berani berbuat banyak karena Sy sudah dikenal senang berkelahi. Bahkan, Fd mengaku, dirinya juga pernah ditendang oleh Sy. ”Tidak ada yang berani melawan Sy. Lebih baik pergi,” katanya.
Begitu pula saat Renggo dianiaya Sy, Fd lebih memilih diam. Dia hanya mengamati sesekali sambil tetap fokus mengerjakan soal Bahasa Indonesia. Penganiayaan baru berhenti setelah teman sekelasnya, Ardi (10), datang melerai. Namun, Ardi pun sempat kena tonjok Sy. ”Tidak ada yang melapor ke guru karena semuanya diancam. Beruntung saja Ardi datang melerai,” katanya.
Dekat ruang guru
Padahal, kelas V, tempat terjadinya penganiayaan itu, bersebelahan dengan ruang kepala sekolah dan guru. Namun, penganiayaan yang menimpa Renggo tetap luput dari perhatian guru di sekolah itu.
Ibu asuh Renggo, Yessi Puspa Dewi (31), mengatakan, Renggo tewas akibat luka di organ perut. Dari pengakuan Renggo, kata Yessi, Renggo dianiaya Sy dan dua temannya, Ar dan Ag.
Mulanya, menurut Yessi, Renggo enggan mengungkapkan penganiayaan yang dialaminya. Namun, setelah didesak, Renggo baru mengaku telah dianiaya Sy. Penyebabnya sepele, saat di kantin sekolah Sy tersinggung lantaran Renggo menjatuhkan kantong es yang dipegangnya.
”Renggo mengaku sudah diminta ganti oleh Sy sebesar Rp 500. Tetapi, Sy tidak terima sehingga Sy merampas Rp 500 lagi dari saku baju Renggo,” katanya.
Tak cukup di kantin, Sy dengan dibantu Ar dan Ag kembali menganiaya Renggo. Atas kasus penganiayaan siswa yang berujung kematian itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku prihatin. Basuki menyatakan, sudah ada instruksi dari Dinas Pendidikan kepada kepala sekolah agar para guru lebih tajam mengawasi siswanya.
”Guru itu sampai harus tahu wajah muridnya kuning atau tidak. Tidak setiap anak beruntung memiliki orangtua yang bisa mengawasi anak-anaknya. Karena itu, guru dan kepala sekolah harus bisa mengawasi murid-muridnya,” ujarnya, dengan nada keheranan.
Harapan Basuki, dengan pengawasan yang lebih tajam, pihak sekolah bisa mengetahui kondisi kejiwaan murid-muridnya. Jika tidak, selain melakukan kekerasan, anak-anak juga bisa mengancam bunuh diri.
”Anak-anak sekarang mengerikan sekali, saya jadi prihatin. Saya enggak tahu mereka kebanyakan menonton film atau bagaimana. Sampai-sampai ada yang mengancam bunuh diri segala,” kata Basuki.
Langkah yang kini dilakukan oleh Pemprov DKI adalah mengupayakan ruang-ruang terbuka agar anak-anak lebih leluasa berekspresi dan berkreasi dengan sehat. Harapannya, kasus yang menimpa Renggo tidak terulang
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang bahasa inggrisnya kami datang mencari ilmu , kami pulang membawa ilmu.
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Tips Efektif Pasang Iklan Minuman Dingin Disertai Contoh
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/05/06/2247305/Renggo.Datang.untuk.Belajar.Bukan.Dihajar.
No comments:
Post a Comment