BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

buzz marketing, guerilla marketing, integrated marketing, integrated marketing communications, marketing, marketing mix, marketing news, niche marketing, sports marketing, word of mouth marketing
BAB I PENDAHULUAN
teks iklan sprite - A.    Latar Belakang Masalah
Dalam tesis Rakhesma Pasaty Yekty c4a004178 Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang 2006 dengan Judul Analisis Pengaruh Iklim Psikologis Terhadap Keterlibatan Kerja Dan Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (studi pada. Pt. Coca cola bottling indonesia central java semarang) menjelaskan bahwa Sumber daya manusia merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Studi Cascio (1987) menegaskan bahwa manusia adalah sumber daya yang sangat penting dalam bidang industri dan organisasi, oleh karena itu pengelolaan sumber daya manusia mencangkup penyediaan tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan pengendalian biaya tenaga kerja. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi dan perilaku karyawannya. Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja sangat berperan dalam perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung pengembangan perusahaan. Di Jawa Tengah memiliki banyak sekali perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang minuman ringan yang bersaing secara ketat.
PT Coca Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu perusahaan multinasional yang mendunia dan menjadi “lokal” di Indonesia. PT Coca Cola Bottling Indonesia ikut mengalami masa sulit ketika krisis ekonomi berada pada posisi yang paling parah (sekitar tahun 1998). Namun perusahaan ini mampu bertahan karena memiliki potensi sumber daya manusia dengan kapabilitas yang beragam dan kompoten sehingga mampu menghadapi dan menjalani fungsi kegiatan produksi yang berdasarkan teknologi. Di sisi lain perusahaan juga harus menjalankan fungsi sosial secara internal dan eksternal untuk menjamin kesejahteraan para anggotanya juga berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Terlebih penting mengenai tingkat persaingan di antara industri sejenis baik lokal maupun internasional. Faktor eksternal yang begitu kuat, sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java , yaitu faktor sosial, kondisi ekonomi, situasi dan iklim kerja. PT Coca Cola Bottling Indonesia memiliki karakteristik perusahaan dengan jumlah karyawan yang besar dengan sifat yang heterogen dan bervariasi dalam hal berperilaku. Kondisi seperti ini akan mempengaruhi persepsi karyawan tentang situasi kerja sehingga bervariasi perilaku karyawan dan tercermin dalam diferensiasi sikap kerja. Pemahaman luas tentang karakteristik situasi pekerjaan dapat diperoleh melalui penelitian atas sikap kerja dan persepsi karyawan berkaitan dengan perusahaan dan pelaksanaan pekerjaan. Persepsi individu dipengaruhi oleh konteks sosial dimana individu berinteraksi, berkomunikasi, serta bebagi pengalaman mengenai kelompoknya, pemimpin dan pekerjaannya.
B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana cara meningkatkan kualitas tenaga kerja?
2.    Bagaimana membuat karyawan tetap semangat bekerja dalam berbagai kondisi?
3.    Bagaimana cara perusahaan mengatasi masalah karyawan?

C.    Tujuan Laporan
1.    Utuk mengetahui cara –cara perusahaan meningkatkan kualitas tenaga kerja.
2.    Untuk mengetahui tindakan apa saja yang akan dilakukan terhadap karyawan.
3.    Untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan mengatasi masalah karyawan sehingga karyawan menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.
D.    Manfaat Laporan
1.    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat terhadap pihak-pihak sebagai berikut:
2.    Manfaat secara teoritis:
Penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu manajemen dan penerapannya.
3.    Manfaat secara praktik:
Bagi peneliti bisa menjadikan penelitian ini sebagai pembelajaran yang tepat untuk  memulai praktek ilmu yang sudah di dapat, serta nisa menambah wawasan peneliti.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENELITIAN
A.    Landasan Teori
Pengertian kinerja
1.    Anwar Prabu Mangkunegara: “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
2.    Ambar Teguh Sulistiyani: “Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
3.    Maluyu S.P. Hasibuan: “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
B.    Metode Observasi
1.    Obyek
Lokasi penelitian dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java yang beralamat di JL. Raya Soekarno Hatta Km 30 Harjosari, Bawen Ungaran Kabupaten Semarang.
2.    Jenis Data
     Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data kualitatif yaitu mendapatkan data dengan wawancara, dan observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Serta bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Observasi
1.    Sejarah Coca-Cola Dunia
Diciptakan pertama kali di bulan Mei 1886, oleh Dr. John S. Pemberton di Atlanta,Georgia. Nama "Coca-Cola" sebenarnya merupakan ide dari Frank Robinson,yang menjadi pemegang pembukuan Dr. Pemberton, yang kemudian menggambarkannya dalam bentuk teks script yang melayang, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini. Nama Coca-Cola sendiri sebenarnya berasal dari campuran bahan minuman tersebut yaitu stimulant cocaine, yang dicampur dengan kola nuts (yang merupakan bahan caffeine).
Percaya atau tidak, awalnya Dr. Pemberton mengklaim bahwa Coca-Cola dapat menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk morphine addiction, dyspepsia, neurasthenia, sakit kepala, dan impotensi dan dijual seharga 5cent per gelar. Pemberton terinspirasi atas kesuksesan cocawine Perancis Vin Mariani, yang dibuat oleh Angelo Mariani. Penjualan pertama dilakukan di Atlanta, Georgia di sebuah farmasi bernama Jacob Pharmacy pada tanggal 7 Mei 188, dan dalam delapan bulan pertama, terjual sebanyak sembilan minuman setiap harinya. Dr. Pemberton memasang iklan pertama kali pada tanggal 29 Mei di Jurnal Atlanta untuk produk minuman. Total penjualan yang berhasil dilakukan oleh Dr. Pemberton pada tahun pertama sebanyak $50, namun pengeluaran pada tahun tersebut mencapai $70, sehingga mengalami kerugian saat itu. Kini, produk Coca-Coladikonsumsi lebih dari 834 juta per hari. Tahun 1887, Dr. Pemberton menjual sebagian saham perusahaannya kepada Asa Griggs Candler, yang menjadikannya sebagai sebuah perusahaan berbadan hukum Coca Cola Corporation di tahun 1888.
Di tahun yang sama, Pemberton menjual sahamnya kedua kalinya kepada tiga orang pebisnis, yaitu J.C. Mayfield, A.O. Murphey, dan E.H. Bloodworth. Sementara itu, anak Dr. Pemberton, yaitu Charley Pemberton mulai menjual minuman buatannya sendiri. Hingga pada saat itu, ada tiga macam produk Coca- Cola, yang dijual oleh tiga perusahaan yang berbeda, berada di pasaran. Di tahun 1891, Asa Candler yang merupakan pemilik dari bisnis Coca-Cola yang telah dijalankannya selama lima tahun, berhasil mendapatkan $2.300, kemudian sempat mencoba beberapa jenis produk lainnya, namun kemudian menghentikan serta memfokuskan diri sepenuhnya pada minuman yang berhasil membuatnya menjadi seorang pebisnis yang sukses. Candler mendaftarkan trademark "Coca-Cola" pada kantor paten Amerika dan membayar dividen pertamanya sebanyak $20 di tahun 1893.
Candler secara pribadi selalu melibatkan diri dalam proses pencampuran setiap tetes sirup yang dibuatnya. Formula rahasia tersebut dikenal dengan sebutan "7X", dan hanya diketahui oleh beberapa rekanan yang sangat dipercaya. Dalam waktu tiga tahun kemudian, seiring dengan perkembangan dunia periklanan dan promosi saat itu, seperti penggunaan souvenir, kalender yang menampilkan gambar perempuan muda dan tidak terhitung berbagai hal yang baru, Coca-Cola berhasil menembus ke setiap negara bagian Amerika Serikat. Logo Coca-Cola menyebar dan dapat ditemukan di seluruh penjuru dinding di Amerika, yang bila dihitung secara kasar mencapai 2,5 juta kaki persegi. Candler berhasil membuat masyarakat untuk mencoba minumannya dan mereka membelinya.
`        Sejarah membuktikan bahwa apa yang dilakukannya benar yaitu dengan membentuk persepsi bahwa minumannya lebih dari sekadar suatu minuman bersoda. Pada saat itu juga, sebuah toko permen di Misissippi yang terkesan dengan besarnya permintaan terhadap minuman ini, mencoba membotolkan dan menaruhnya di depan tokonya. Idenya adalah seharusnya masyarakat bisa membawa minuman penyegar kemanapun mereka pergi. Tahun 1899, pembotolan skala besar dilakukan oleh dua orang Chattanooga, entrepreneur dari Tennesse, yang membeli hak untuk membotolkannya (seharga satu dollar) dan menjual Coca-Cola di seluruh Amerika Serikat. Apa yang dilakukan ini menjadi pelopor dari suatu jaringan produksi dan distribusi terbesar di seluruh dunia. Tulisan Coca-Cola (spencerian script), biasanya disertai dengan kata "drink", mulai memenuhi sisi-sisi berbagai bangunan dan gudang di seluruh Georgia, segera setelah Coca-Cola Company terbentuk. Di tahun 1960an, saat dunia periklanan berubah dan arti lain dari periklanan mulai bermunculan, Coca-Colapun mulai bergerak ke penggunaan metode-metode promosi yang lebih modern hingga kini.
a.    Desain Botol
Sama populernya, botol Coca-Cola, yang disebut "Contour bottle" (botol berkontur) atau ada jugayang menyebutnya sebagai botol "hobble skirt" (pengikat kaki kuda) diciptakan tahun 1915 oleh seorang Swedia yang bekerja sebagai peniup gelas, Alexander Samuelson, yang berimigrasi ke Amerika tahun 1880an, yang bekerja sebagai manajer pada perusahaan The Root Glass Company di Terre Haute, Indiana, yang merupakan salah satu supplier botol Coca-Cola. Sehubungan dengan permintaan perusahaan Coca-Cola, Samuelson membutuhkan waktu untuk memikirkan kemungkinan desain baru botol akibat produksi di pabriknya terhenti karena adanya angin panas. Samuelson terinsiprasi dengan kemungkinan desain baru berdasarkan bentuk kola nut atau coca leaf, dua bahan utama minuman ini. Samuelson lalu mengirimkan dua orang pekerjanya untuk melakukan riset bentuk dari dua objek tersebut, namun terjadi kesalahpahaman yang mengiring pekerjanya kembali dengan gambaran berbentuk cacao pod (kelopak biji buah coklat) sebuah bahan baku untuk pembuatan coklat, bukan Coca-Cola. Namun oleh perusahaan, kesalahan desain ini diterima dan botol tersebut diproduksi. Walaupun diproduksi, sungguh sulit untuk dipercaya versi ini dapat disetujui karena telah dipertimbangkan oleh banyak pihak yang berwenang. aymond Loewy seorang pencipta desain yang unik untuk kemasan kaleng dan botol Coca-Cola di tahun-tahun kemudian, saat itu masih berada di Angkatan Bersenjata Perancis pada tahun ketika botol tersebut diciptakan dan belum berimigrasi ke Amerika hingga tahun 1919. Sementara ada desainer lainnya juga pernah memberikan masukan untuk desain botol yang terinspirasi bukan dari bentuk biji coklat, tapi dari model pakaian mengembang jaman Victorian. Coke Pada bulan April 1985, Coca-Cola Corporation meluncurkansebuah minuman yang direformulasikan, disebut dengan New Coke dengan suatu usaha pemasaran yang sangat intens untuk mengenalkannya. New Coke hampir menjadi suatu kesalahan fatal dari suatu program pemasaran. Publik ternyata tidak menyukai formula baru tersebut dan menjadi tendangan yang sangat keras, sehingga perusahaan akhirnya memutuskan untuk kembali meluncurkan Coca-Cola dengan formula orisinalnya pada bulan Juli 1985 dengan bendera "Coca-Cola Classic." Tahun 1986, pasar New Coke hanya 3%; dan di tahun 1998, hampir tidak dapat ditemukan lagi di pasaran. Setelah itu pula, tulisan "classic" yang menyertai Coca-Cola mulai dihilangkan dari kemasan minuman yang kembali dalam rasa yang aslinya.
b.    Sejarah PT. Coca-Cola di Indonesia
PT. Coca-Cola hadir di Bumi Persada ini sekitar tahun 1927, ketika De Nederland Indische Mineral Water Fabriecj (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkannya untuk pertama kali di Batavia (Jakarta). Pada tahun 1971 didirikan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. Djaya Beverages Bottling Company. Di Indonesia, The Coca-Cola Company melalui PT. Coca-Cola Indonesia bermitra dengan Coca-Cola Amatil, salah satu jaringan pabrik pembotolan yang memiliki lisensi dari merk-merk dagang The Coca-Cola Company yang terbesar. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) mengoperasikan 10 pabrik pembotolan: Medan, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Makasar dan Banjar Baru. Sementara pabrik pembotolan Coca-Cola Ke-11 berdomisili di Menado, dimiliki oleh PT. Bangun Wenang Beverages Company. Untuk wilayah Jawa Barat, pabrik pembotolan PT. CCBI yang dibangun pada tahun 1982 berlokasi di Jalan Raya Bandung-Garut KM. 26, Kabupaten Sumedang. Di Area seluas 5 Ha ini diproduksi Diet Coke, Coca-Cola, Sprite dan Fanta.
c.    PT Coca-Cola Amatil Indonesia ( Semarang )
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java adalah perusahaan yang bergerak di bidang minuman, jenis produksinya seperti : Sprite, Fanta, Freshtea dan air minuman dalam kemasan Ades. Pusat pemasaran Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Operation tersebar di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa yogyakarta dan eks Karisidenan Madiun.  ( sumber: Company Profile PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java di Semarang tahun 2010 ). Dengan begitu banyaknya produk coca-cola yang tersebar diberbagai daerah di Jawa Tengah itu berarti semakin banyak konsumen yang memakai atau mengkonsumsi produk tersebut. Semakin banyaknya konsumen yang mengkonsumsi produk Coca-Cola maka semakin banyak produk itu dikenal oleh masyarakat, semakin besar pula pelayanan yang harus dilakukan oleh PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java. Pelayanan yang baik akan berdampak baik pula, tetapi jika pelayanan itu kurang memadai maka akan muncul ketidakpuasan pelanggan. Masyarakat sekarang sudah pintar dalam memilih produk yang berkualitas, dan dalam menyeleksi sebuah barang masyarakat sangat jeli, sehingga jika menemukan barang yang tidak sesuai standar perusahaan maka konsumen akan melakukan komplain terhadap toko yang menjual produk tersebut atau ke perusahaanya yang memproduksinya. Komplain adalah sebuah aksi yag dilakukan oleh seseoarang yang didalamnya termasuk mengkomunikasikan sesuatu yang negative terhadap suatu produk atau pelayanan yang dibuat atau dipasarkan komplain juga merupakan bentuk ketidakpuasan seseoarang terhadap pelayanan jasa atau produk perusahaan yang telah diberikan kepada konsumen atau pelanggan. Kasus komplain pelanggan dialami oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java di Semarang. Ada sekitar 34 komplain pelanggan yang tercatat dalam tahun yaitu tahun 2009. ( data dari PR Consumer Response Program file PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang tahun 2009 ). Komplain yang dilakukan oleh pelanggan berhubungan dengan pelayanan atau produk yang diberikan oleh PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang pada konsumen. Komplain pelanggan terlihat dengan adanya keluhan-keluhan yang ditujukan kepada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang. Keluhan-keluhan biasanya ditujukan kebagian divisi Public Relations karena yang menangani komplain pelanggan adalah divisi Public Relations dan keluhan-keluhan tersebut biasanya dikirim oleh pelanggan atau konsumen melalui : frontliner ( seluruh karyawan ), sales, telepon, surat, fax, email, melalui sales/distributor, bahkan datang langsung ke PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java. Keluhan-keluhan yang muncul pada tahun 2009 berupa : keluhan seperti ketika membeli produk coca-cola konsumen menemukan produk tersebut sudah kadaluarsa, terdapat benda asing didalam kemasan produk seperti butiran tanah, setelah meminum produk coca-cola rasanya seperti alkohol sehingga membuat customer pusing-pusing, setelah merasakan produk coca-cola rasanya kurang segar dan ada butiran pasir didalamnya, setelah minum people orange rasanya aneh seperti jeruk busuk ternyata sudah kadaluarsa, ada yang menemukan dalam kemasan produk coca-cola terdapat tisu dan sedotan. ( sumber dari data dokumen Consumer Response Program PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java tahun 2009 ) Keluhan-keluhan seperti itu dirasa menjadi ancaman atau sebuah krisis kecil yang akan berdampak besar bagi perusahaan dan tidak mustahil akan menjadi sebuah krisis yang besar jika keluhan-keluhan tersebut tidak dikelola dengan baik. Maka hal itu juga akan berakibat buruk bagi hubungan antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan akan mengalami krisis keparcayaan untuk mengantisipasi hal tersebut maka komplain itu harus segera ditangani dan diselesaikan. Keluhan-keluhan seperti itu juga penting karena jika keluhankeluhan tersebut dibiarkan berlarut-larut maka akan mempengaruhi citra perusahaan yang nantinya akan berdampak terhadap penurunan penjualan produk. Sehingga PT.Coca-Cola harus mengelola keluhan-keluhan yang sering masuk ke perusahaan, agar hubungan baik dengan pelanggan tetap terjaga dengan baik. PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java menganggap, pelanggan mempunyai arti penting dalam menentukan perkembangan perusahaan, karena pelanggan adalah orang yang membeli dan mengkonsumsi produk perusahaan itu secara langsung. Setiap perusahaan harus mengatur hubungan dengan pelanggan dalam menarik, menjaga, dan memelihara pelanggannya agar tetap setia pada perusahaan atau lebih dikenal dengan istilah Customer Relationship Management. Customer Relationship Management di PT. Coca Cola sangat bagus itu terlihat dari begitu banyak komplain dari pelanggan yang masuk di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java tahun 2009, tetapi setiap komplain yang masuk langsung ditangani dengan baik oleh PT.Coca-Cola Bootling Indonesia Central java dalam hal ini divisi Public Relations yang menangani langsung komplain pelanggan. Cara yang digunakan Public Relations dalam menangani komplain dari pelanggan antara lain :
1)    Dengan cara menelepon, maksudnya komplain pelanggan yang masuk hari itu juga langsung di telepon oleh Public Relations, jika permasalahannya pada kemasan produk, maka produk tersebut akan diganti dengan yang baru atau istilah satu banding satu.
2)    Dengan cara pemberian souvenir, maksudnya setiap orang yang komplain mengenai pelayanan atau komplain tetang produk maka orang tersebut akan diberikan souvenir secara gratis.
3)    Dengan cara melewati sales/toko, maksudnya setiap orang yang komplain dengan produk dan pelayanan tetapi tidak memiliki nomor telepon, maka pemberian souvenir atau penggantian barang akan melalui perwakilan sales area tersebut.
4)    Ada prioritas keluhan dibagi dua yaitu : prioritas merah dan kuning. Priortas merah yaitu jenis keluhan yang harus ditindak lanjuti secara segera dalam waktu 2 ( dua ) jam. Prioritas kuning yaitu jenis keluhan yang harus ditindak lanjuti dalam waktu 2 x 24 jam. ( sumber dari data dokumen Consumer Response Program PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java tahun 2009 )
B. Pembahasan ( Interpretasi )
Dalam peningkatan kinerja karyawan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java perusahan membuat peraturan dilarang melakukan kegiatan lain yang mengganggu kinerja karyawan seperti salah satunya berbicara dengan karyawan lain yang sifatnya tidak berhubungan dengan pekerjaan membuat karyawan terganggu.Untuk menaikan kinerja karyawan perusahaan harus melakukan berbagai macam cara sehinggakaryawan bisa bekerja lebih maksimal. Beberapa caranya yaitu:
1.Dekat dengan karyawan
Motivasi tak perlu diberikan oleh atasan, tetapi bisa dimunculkan dari dalam diri karyawan sendiri. Caranya adalah dengan dekat dengan karyawan, berbagi tujuan perusahaan, dan menumbuhkan sense of belonging yang tinggi, sehingga karyawan bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk meningkatkan kinerjanya.
2.Pujian
Tak ada orang yang tak suka ketika hasil pekerjaannya dipuji. Mendapatkan pujian atas pekerjaan akan membuat mereka merasa mampu dan telah bekerja dengan baik. Pada gilirannya ini akan menumbuhkan semangat untuk bekerja. Kinerja mereka juga akan semakin membaik.
3.Peningkatankarir
Terkadang dalam bisnis yang berkembang dan memiliki skala kecil, promosi tidak sering terjadi. Meski begitu, tak ada salahnya untuk memotivasi karyawan dengan memberikan peningkatan atau perkembangan karir.

4. Buat fleksibel
Berikan karyawan sedikit kebebasan, namun tetap terpantau. Kebebasan akan memberikan mereka kenyamanan bekerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja mereka.


5. Informasi kesuksesan perusahaan
Beri tahu karyawan bahwa pekerjaan mereka penting bagi kesuksesan dan perkembangan perusahaan. Karyawan tentu ingin tahu apakah pekerjaan mereka berguna bagi perusahaan. Itulah lima cara untuk meningkatkan kinerja dan semangat karyawan bagi perusahaan yang memiliki budget kecil. Tanpa iming-iming uang, perusahaan sudah bisa meningkatkan kinerja karyawan.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Salah satu kunci sukses perusahaan yang maju adalah karyawannya, karena karyawan merupakan roda penggerak perusahaan. Untuk itu perusahaan harus bekerja ekstra keras dalam membuat karyawan menjadi loyal terhadap perusahaan, serta menanamkan rasa peduli terhadap perusahaan. Sehingga jika karyawan sudah loyal terhadap perusahaan maka, perusahaan akan mudah memberikan pengarahan-pengarahan yang sesuai seperti yang di inginkan manajemen perusahaan. Dari kinerja karyawan yang baik akan memberikan dampak positif terhadap perusahaan merupakan kemajuan-kemajuan serta kesuksesan dalam pengoperasian perusahaan dan meningkatkan kinerja karyawan.
B. Saran
a. Perlunya pelatihan-pelatian agar karyawan lebih berkompeten.
b. Perlunya evaluasi kerja dan komuniakasi dengan karyawan untuk mengetahui kelemahan karyawan sehingga memajukan perusahaan. 
DAFTAR PUSTAKA
 AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
 Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Graha Ilmu: Yogyakarta.
Cascio, D. 1987. Applied Psychology in Personel Management ( 3rd.ed ). New
Jersey: Prentice-Hall Inc.
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan,2001.”Manajemen: Dasar, Pengertian, dan
Masalah”, Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.

Tesis:
Yekty, Rakhesma Pasaty, 2006 Program Magister Manajemen Universitas
Diponegoro Semarang“Analisis Pengaruh Iklim Psikologis Terhadap Keterlibatan Kerja Dan Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (studi pada. Pt. Coca-Cola bottling indonesia central java semarang)”


Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  teks iklan sprite

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Slogan yang Mencitrakan Bisnis Anda 

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.


buka contoh marketing : https://febrineldiko.files.wordpress.com/2012/12/revisi-kkl

No comments:

Post a Comment