Tugas Kewirausahaan Survei TOSERBA KARUNIA
Tugas Kewirausahaan Survei TOSERBA KARUNIA |
iklan sprite - BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengahadapi era globalisasi perusahaan-perusahaan yang kecil maupun besar diharapkan mempunyai suatu inovasi-inovasi maupun strategi yang jitu untuk bisa mempertahankan kredibilitasnya dalam dunia bisnis. Seperti dalam aspek produksi barang dan jasa, kemudian dari segi personalia yang menggerakkan roda perusahaan, lalu finance kunci dimana suatu perusahaan itu bisa meraih keuntungan dan memanage aktivas yang dimiliki perusahaan, dan yang terakhir adalah marketing yaitu bagaimana perusahaan tersebut menganalisis informasi yang diapat dari lingkup eksternal. Sehingga dapat memproduksi dan memasarkan barang dan jasa yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itulah, suatu perusahaan perlu untuk menganalisis dan menindak lanjuti SWOT yang dimiliki. Penulis dalam hal ini bermaksud mencoba melakukan analisa terhadap suatu bisnis minimarket Toserba Karunia yang dimiliki oleh H. Masduki Zain yg terletak di Jl. Raya karangjati ini. Dalam hal bagaimana perusahaan itu mengolah SWOT yang mereka miliki untuk memperoleh strategi yang bagus dalam mempertahankan eksistensi dan menjadi yang paling unggul di dunia bisnis.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, penulis merumuskan beberapa pokok
permasalahan yaitu :?
* Tentang Profil Perusahaan
* Strategi Bisnis dari Toserba Karunia
* ?Analisis SWOT dari Toserba Karunia
* Analisis Finansial dan Kompetitor
1.3 Tujuan
Tujuan Penulis dari dibuatnya makalah ini adalah :
??Memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Kewirausahaan
??Memberikan referensi dan pengetahuan bagi Penulis dan Pembaca
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar teori yang melandasi penyusunan laporan ini
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang profit perusahaan, strategi bisnis, siklus hidup wirausaha, SWOT, dan keuangan perusahaan
BAB IV ANALISA
Berisi analisa siklus hidup wirausaha, analisa SWOT dan strategi dan analisa keuangan
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan
Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
Teori Kewirausahaan
Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaan. Kasihan bener ya tapi Masa sih? …… Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”. Nah loh, jadi dimana letak teori kewirausahaannya dong? Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory)-nya Walras. Waduh…. harus mengulang kembali berbagai teori-teori ekonomi nih hehehe. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. Hmmmm, begitulah “warisan” dari Om Schumpeter hehehe.
Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Hmmmmmm…… tambah bingung nih. Ada dua konsep utama disini yaitu pengetahuan tersembunyi (orang lain belum tahu) yang dikaji oleh Hayek dan kewirausahaan oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneural. Dan seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. Oooohhh begitu toh, jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru (dimana orang banyak belum mengetahuinya). Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Wah beda-beda tipis ya dengan schumpeter dengan konsep inovasinya. Kan dengan inovasi juga kita bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru.
Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan gagal (hmmm memang begitu adanya ya hehehe). Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya. Wah kalo begitu sih, ternyata orang tua Saya sudah memahami Austrian Sholl ini dong. Buktinya mereka sering berkata:”Kegagalan itu adalah sukses yang tertunda”, “Belajarlah dari kesalahan”, atau “Hanya keledai lah yang terperosok dua kali”. Padahal “keledai” yang berjumpalitan beberapa kali (gagal dan gagal lagi) akhirnya bisa juga menemukan kesuksesan, itulah seorang entrepreneur.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Om Kirzer ini lho. Wah beliau ini pasti setuju deh dengan jargon “the man behind the gun” ya hehehe. Menurut beliau, “knowing where to look knowledge”. Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is
never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
2.2 Pengertian SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strenght ( kekuatan ), Weakness ( kelemahan ) Opportunity ( peluang ), Threat ( ancaman ).
Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM, modal, dan manajemen ) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.
Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.
Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yangberkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.
Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik dan teknologi.
Manfaat Analisa SWOT
Dengan adanya analisa SWOT seorang wirausaha akan cepat mengetahui peta/kondisi kongkrit (concrete) tentang keberadaan (kekuatan dan kelemahan), peluang dan ancaman-nya, sehingga seorang wirausaha akan menyiapkan jalan keluarnya secara rasional (menggunakan akal-pikiran), tegas dan lugas dalam menghadapinya.
Seorang wirausaha akan dapat mengetahui :
a. Adakah kekuatan (strenght) yang dapat mendukung kekuatan untuk mencapai sasaran usaha ?
b. Apa kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan dalam mencapai sasaran usaha ?
c. Apakah ada peluang (opportunity) yang bisa didapatkan dalam usaha tersebut ?
d. Apa saja yang dapat membahayakan dan merupakan ancaman (threat) terhadap kegiatan usaha tersebut ?
Hasil dari analisa SWOT dapat dimanfaatkan oleh wirausaha :
a. Analisa terhadap kekuatan yang ada, perlu diadakan pembinaan terus menerus terhadap usahanya.
b. Analisa terhadap kelemahan yang ada, perlu melakukan segala daya upaya untuk dapat mengatasi/menyelesaikan masalah yang terjadi dalam usahanya.
c. Analisa terhadap peluang yang ada, perlu memanfaatkan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya guna mendukung keberhasilan usahanya.
d. Analisa terhadap ancaman yang ada, perlu mewaspadai dan berjaga-jaga, serta melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan usahanya.
Faktor-faktor yang dikaji dalam analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan alat analisis dasar untuk merumuskan suatu strategi usaha, berdasarkan kegiatan faktor internal yang ada di dalam perusahaan dan faktor eksternal yang ada di luar perusahaan. Di dalam analisis SWOT, faktor-faktor yang dikaji didasarkan atas matriks yang dibuat oleh Boston Consulting Group (BCG) sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal terdiri atas advertensi, jenis jasa, pelayanan konsumen, distribusi, kekuatan finansial, kekuatan manajemen, citra perusahaan, pangsa pasar, pengembangan jasa baru, kualitas produk, pemasaran, penjualan, pelayanan purna jual, tenaga penjualan, dan sebagainya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dikaji terdiri atas tingkat penjualan musiman, faktor demografis, faktor lingkungan, teknologi, profitabilitas, regulasi, ketersediaan sumber, politik, sosial budaya, konsentrasi pasar, hambatan-hambatan usaha, dan sebagainya.
Peluang Lingkungan
Peluang Lingkungan
(Opportunities)
Sel 3 : Mendukung Strategi Sel 1 : Mendukung Strategi
Turn Around Agresif
Kelemahan Internal Kekuatan Internal
(weaknesses) (Strengths)
Sel 4 : Mendukung Strategi Sel 2 : Mendukung Strategi
Defensif / Survival Diversifikasi
Ancaman Lingkungan(Threats)
Gambar 2.1. Diagram Analisis SWOT
2.3 Struktur Harga Pokok Penjualan (COGS)
Harga Pokok Penjualan usaha dagang terdiri dari 2 kelompok besar yaitu: Persediaan Barang (Inventory ) dan Overhead saja.
a. Inventory
Adalah persediaan barang dagangan yang diperoleh dari sisa persediaan periode sebelumnya yang dalam akuntansi kita sebut sebagai saldo awal persediaan (opening balance) ditambah dengan pembelian pada periode yang sama, dikurangi dengan sisa persediaan di akhir periode (Saldo Akhir = Closing Balance), itulah inventory Cost yang dibebankan sebagai Harga Pokok Penjualan.
Jika kita konstruksi,maka struktur lengkap inventory-nya akan seperti dibawah ini:
1. Opening Balance
2. Purchase:
a. Purchase
b. Freight In
c. Discount
d. Return
3. Sales
4. Closing Balance
5. Overhead
Elemen HPP (COGS) usaha dagang yang kedua adalah overhead, yaitu cost yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap harga pokok penjualan, berikut adalah overhead cost yang biasa muncul pada usaha dagang:
1. Packing
2. Warehousing
3. Freight Out
Akumulasi semua element cost diatas itulah Total Harga Pokok Penjualan usaha dagang.
Jika kita gambarkan dalam bentuk diagram, maka alur transaksi harga pokok penjualan akan menjadi seperti dibawah ini:
Gambar 2.2 Alur Transaksi Harga Pokok Penjualan
Perhitungan COGS Usaha Dagang :
HPP (COGS) = Inventory Cost + Overhead
Inventory Cost : Opening Balance + Purchase - Closing Balance
Purchase: Purchase + Freight In – Discount – Return
2.4 Strategi Bisnis
Strategi bisnis dibagi menjadi tiga, yakni:
Strategi Keuntungan.
Berdasarkan situasi, banyak strategi dapat memberikan arah menuju keuntungan kompetitif. Wirausaha dapat melakukan strategi ini dengan menciptakan keuntungan biaya atau mengembangkan keuntungan pemasaran.
Strategi Pemasaran.
Strategi pemasaran ini mengarahkan aliran tindakan pemasaran yang akan memberikan kehidupan bagi wirausaha. Empat bidang strategi pemasaran di dalam perencanaan yakni : (1) keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar barang atau jasa ke dalam barang atau jasa keseluruhan. (2) keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang perlu pada pasar tujuan. (3) Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen. (4) Keputusan harga yang menyusun nilai pertukaran yang dapat diterima pada barang atau jasa keseluruhan.
Adapun strategi pemasaran meliputi:
1. Penelitian dan Pengembangan Pasar ( Probe )
Keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan(diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
a. Kualitas yang lebih baik
b. Harga yang lebih murah dan bisa ditawar
c. Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat
d. Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik
2. Produk ( Product )
a. Tahap pengembangan
Aturan-aturan yang perlu dipertimabngkan dalam pengembangan produk, yaitu:
- Simplicity (sederhana)
Mudah dikenal dan digunakan oleh konsumen
- Integrity (integritas)
Disain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai
- Human focus
Memperhatikan peranan komplometer pemakai akhir untuk mendesain integritas
- Synergy (berdaya juang)
Desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan, kecakapan dari suatu team profesional
- Creativity (kreativitas)
- Risk (resiko)
b. Tahap pengenalan
Pada tahap ini produk baru dikenalkan pada konsumen potensial. Untuk memperkenalkan produk baru ini, promosi dan periklanan harus lebih gencar.
c. Tahap pertumbuah penjualan
Jika barang baru ini gagal menembus konsumen pada tahap perkenalan dan pertumbuhan maka barang tidak akan laku dijual.
d. Tahap Kematangan
Volume penjualan, terus meningkat dan profit margin mencapai puncaknya, tetapi kemudian menurun karena masuknya pesaing baru ke pasar.
e. Tahap Kejenuhan
Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulai jenuh terhadap produk tersebut.
f. Tahap Penurunan
Tahap ini merupakan lingkaran akhir daur hidup produk.
3. Tempat
4. Harga
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memebrikan harga yang menarik bagi konsumen yaitu:
a. Menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda
b. Memberikan potongan harga yang bervariasi
c. Memberikan keringanan waktu pembayaran
Strategi Modal
Pendanaan awal dari bisnis berskala kecil sering berpla menurut perencanaan pendanaan pribadi. Seorang calon wirausaha pertama kali akan menggunakan tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses pada tabungan keluarga atau teman. Jika sumber ini tidak mencukupi, wirausaha akan mencari lebih banyak saluran resmi pendanaan seperti bank dan nvestor dari pihak luar perusahaan.
2.5 Segmentasi, Target, Positioning, Differensiasi, dan Inovasi
Sebagai factor pertama dalam menjalankan strategi pemasaran, para teknopreneur perlu langkah segmentasi, targeting, positioning.
2.5.1 Segmentasi
Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompokkelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler,1997). Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan terutaman pada kebutuhan, keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut.
Dalam melakukan segmentasi pasar, terdapat beberapa cara. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan perilaku yang dapat digunakan secara tersendiri atau gabungan. Secara garis besarnya, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut :
1. Orang dengan keinginan : segmentasi dapat dilakukan menurut dasar
geografis dan demografis.
2. Adanya uang untuk dibelanjakan : segmentasi dilakukan berdasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan).
3. Kemauan untuk membelanjakan : segmentasi dilakukan dengan melihat perilaku beli konsumen.
Disamping mengacu pada beberapa dasar segmentasi diatas pemasar dapat melakukan pembedaan segmentasi preferensi. Segmentasi preferensilah yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Tiga pola yang berbeda dapat muncul :
1. Preferensi homogen, menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama.
2. Preferensi yang tersebar, menunjukkan bahwa konsumen sangat beragam dalam preferensinya.
3. Preferensi terkelompok, mungkin menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang berbeda-beda.
2.5.2 Targetting
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan differensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan differensiasi, namun diffrensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
2.5.3 Positioning
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain :
a. Positioning menurut atribut produk Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
b. Positioning menurut manfaat Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu
c. Positioning menurut harga/ kualitas Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.
d. Positioning menurut penggunaan/ penerapan Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan
e. Positioning menurut pemakai Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai
f. Positioning menurut pesaing Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya.
g. Positioning menurut kategori produk Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
2.5.4 Diferensiasi
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima dimensi berikut ini :
a. Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja, kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
b. Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
d. Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi, jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
e. Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.
2.5.5 Inovasi
Inovasi merupakan sesuatu yang hal yang baru yang dibuat untuk memperbaiki sesuatu yang dianggap belum baik atau belum sesuai harapan. Inovasi dalam bisnis dapat berupa inovasi produk atau inovasi manajemennya. Pada umunya inovasi yang dilakukan adalah inovasi produk yang dihasilkan. Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin berkembang, jadi produk yang dihasilkan haruslah sesuai dengan permintaan pasar yang berubah tiap saat. Sedangkan untuk inovasi di sisi manajemen jarang digunakan. Hal ini mengingat susahnya mengubah sistem manajemen yang sudah dianut.
2.6 Siklus Hidup
2.6.1 Siklus Hidup Produk
adalah perjalanan penjualan dari suatu produk dalam masa hidupnya. Siklus hidup produk merupakan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Produk memiliki siklus hidup. Secara umum produk memiliki 4 fase yaitu :
1. Fase Pengembangan/penemuan
2. Fase Perkenalan
Pada masa ini pasar belum bisa merespon dan biaya promosi tinggi.
3. Fase Pertumbuhan
Persaingan mulai masuk. Peluang dimanfaatkan pihak lain yang melihat ada keuntungan memproduksi produk sejenis. Contohnya air minum kemasan aqua.
Promosi pada masa ini bertujuan untuk membangun citra merk dan meyakinkan konsumen.Jalur distribusi lebih ramai. Penurunan harga menjadi salah satu strategi.
4. Fase Kedewasaan.
Pada masa ini perusahaan mendapat untung tapi stagnan. Tidak ada saluran distribusi baru. Keadaan stabil tapi tidak ada pembeli potensial baru.
Strategi berubah dengan mengubah non – user. Masuk segmen baru / perluasan. Contohnya Koran kompas bacaannya menjadi lebih ringan dan banyak gambar.
Bisa juga menyerang produk dibawahnya dan meningkatkan volume penjualan. Modifikasi produk dengan memperbarui fitur atau memberikan potongan harga.
5. Fase Kemunduran.
Indikasi pada masa ini dengan penurunan penjualan dan bisa mundur dari pasar. Strategi yang dijalankan berupa kapasitas produksi dikurangi. Memotong anggaran dan mengidentifikasi produk yang lemah.
Merek sebagai personifikasi produk memiliki peran yang penting untuk dapat menjaga usia produk selama mungkin dengan tetap dapat menjaga kepuasan konsumennya. Dengan kata lain meskipun usia merek telah tua tetapi produknya tetap dapat menjaga kepuasan konsumennya.
Banyak merek-merek tua yang masih berjaya dan tetap eksis dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Kita dapat sebutkan beberapa contoh dari merek lokal untuk kategori produk jamu kita kenal Jamu Nyonya Meneer dengan usia sekitar 87 tahun, kategori asuransi ada AJB Bumi Putera yang sudah berusia di atas 90 tahun, kategori rokok merek Dji Sam Soejuga sudah berumur di atas 90 tahun. Contoh merek internasional yang sampai sekarang masih kita kenal karena tetap eksis adalah merek minuman Coca Cola, Pepsi dan Sprite.
Untuk menjalankan strategi bisnis yang tepat khususnya mempertahankan merek produknya agar tetap menjadi Power Brand. Faktor emosional konsumen memiliki pengaruh yang kuat untuk menjadikan merek-merek yang sudah berusia tua tetap dapat disukai oleh konsumennya secara turun temurun. Persepsi positif konsumen terhadap kualitas dan consumer value yang diperolehnya akan membuat konsumen menjadi media promosi yang sangat efektif untuk mempromosikan merek produk tersebut pada lingkungannya bahkan generasinya.
Salah satu hal yang menjadi kunci agar produk tetap memiliki tempat di harti konsumen adalah dengan terus melakukan inovasi dan menepati janji sesuai dengan yang ditawarkan dari produk tersebut.
Contoh Diagram siklus hidup produk :
Gambar 2.1 Diagram siklus hidup produk
2.4 Memilih Lokasi dan Meransang fasilitas
2.5.1 Keputusan Lokasi
* Pentingnya Keputusan Lokasi
Pentingnya keputusan lokasi prusahaan ditentukan oleh biaya dan ketidakmungkinan menaikkan taruhan dan menjalankan bisnis yang telah didirikan. Jika pilihan lokasi tersebut jelek, bisnis mungkin tidak akan berkembang, bahkan dengan pendanaan yang mencukupi dan kemampuan manajerial yang lebih baik. Pengaruh ini dengan sangat jelas diakui oleh mata rantai nasional. Mereka menghabiskan ribuan dollar untuk menyelidiki berbagai tempat sebelum mendirikan toko-toko baru.
Pilihan lokasi yang baik sangat penting bagi beberapa bisnis yang lain. Sebagai contoh, lokasi yang dipilih oleh toko pakaian dapat memajukan atau mematahkan bisnis karena toko tersebut harus menyenangkan bagi konsumen. Sebaliknya, lokasi fisik bagi kantor seorang kontraktor pengecatan kurang penting, karena konsumen tidak perlu sering menggunakan fasilitas tersebut.
* Faktor – Faktor Kunci dalam Menyeleksi Lokasi yang Baik
1. Kemudahan dalam Mencapai Konsumen
Pertimbangan yang pertama dalam memilih lokasi adalah kemudahan dalam mencapai konsumen. Gerai pengecer dan perusahaan jasa merupakan contoh tipikal bisnis yang harus memiliki lokasi seperti itu untuk mengakses dengan mudah konsumen yang dituju. Biasanya konsumen berkeinginan melakukan perjalanan jauh untuk berbelanja. Banyak produk, seperti makanan kecil dan bensin adalah barang yang membutuhkan lokasi penyalur eceran dekat dengan konsumen yang dituju. Jika tidak, konsumen akan menggantikannya dengan merek pesaing. Jasa seperti perbaikan dan gaya rambut juga diklasifikasikan sebagai item yang menyenangkan dan membutuhkan lokasi dekat dengan konsumen.
Akses yang menyenangkan bagi konsumen adalah salah satu alasan bisnis berskala kecil hadir di internet. Dengan hubungan computer yang cepat, konsumen dapat mengakses home page bisnis berskala kecil dari tempat mana pun di dunia ini. Berlokasi dekat dengan konsumen pasar yang kecil, sering kali memaksa perusahaan menempati lokasi yang kurang diinginkan.
2. Kondisi Lingkungan Bisnis
Bisnis berskala kecil dipengaruhi oleh sejumlah cara dari lingkungan tempat bisnis tersebut beroperasi. Kondisi lingkungan dapat menghalangi atau melancarkan keberhasilan. Sebagai contoh, cuaca adalah factor lingkungan yang mempengaruhi permintaan produk-produk, sperti AC dan kolam renang. Persaingan, persyaratan hukum, dan struktur pajak adalah sedikit faktor dari banyak factor kritis lingkungan. Banyak Negara bagian menawarkan insentif lokasi. Salah satu strategi adalah mendirikan zona kegiatan usaha dengan tujuan membawa pekerjaan pada areal yang secara ekonomi tidak memiliki nilai ekonomis. Umpan yang mereka gunakan adalah keringanan peraturan dan pajak.
3. Tersedianya Sumber daya
Bahan mentah, persediaan tenaga kerja, tersedianya sarana transportasi adalah beberapa factor yang patut dipertimbangkan. Kedekatan dengan bahan mentah produk dan kesesuaian persediaan tenaga kerja merupakan pertimbangan yang paling utama bagi lokasi bisnis perusahaan.
* Kedekatan dengan bahan mentah
> sebuah perusahaan penggergajian kayu adalah contoh bisnis yang harus menetap dekat dengan bahan mentahnya dengan tujuan untuk beroperasi secara ekonomis.
* Kesesuaian persediaan tenaga kerja.
> persyaratan tenaga kerja dari seorang pemilik pabik tergantung pada proses produksi pabriknya. Tersedianya persediaan tanaga kerja, tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, dan sejarah hubungan industri yang nyaman merupakan pertimbangan penting bagi perusahaan padat karya.
* Tersedianya sarana transportasi yang berkualitas penting bagi hampir semua perusahaan.
> Sarana transportasi tersebut membuat konsumen dapat berkunjung ke toko, penyalur, dan membuat para pengusaha mengirimkan produk jadinya.
4. Pilihan Pribadi Wirausaha
Agar praktis, para wirausaha cenderung mengesampingkan kemampuan mengakses konsumen, kondisi lingkungan bisnis, dan tersedianya sumber daya. Mereka hanya mempertimbangkan komunitas disekitarnya. Menempatkan bisnis dikomunitas tempat tinngal seseorang tidaklah perlu dipikirkan menurut logika. Kenyataanya, terdapat beberapa keuntungan tertentu. Dari pandangan pribadi, wirausaha umumnya menghargai dan merasa nyaman dengan lingkungan komunitas di tempat tinggalnya, baik itu sebuah kota kecil maupun kota besar. Di kota kelahirannya, para banker dapat mengurusi segala sesuatu yang lebih yakin, dan peaku bisnis lainnya mungkin dengan penuh pelayanan akan membantu mengevaluasi kesempata yang ada. Jika konsumen yang berpotensi adalah penduduk setempat, calon wirausaha mungkin memiliki ide yang lebih baik pada rasa dan pilihannya daripada ide yang dimiliki oleh orang luar daerah tersebut. Para saudara dan kawan-kawannya mungkin merupakan konsumen pertama bagi wirausaha dan dapat membantu mengiklankan produk atau jasa wirausaha tersebut.
5. Tersedianya Lokasi dan Biaya
* Tersedianya Lokasi
> jika pilihan utama seorang wirausaha tidak tersedia, pilihan lain harus dipikirkan. Salah satu pilihan adalah pembagian fasilitas. Dalam tahun-tahun sekarang ini, incubator bisnis telah menyebar di semua areal di semua Negara. Inkubator bisnis adalah fasilitas yang
menyewakan lokasi bagi bisnis baru atau orang yang ingin untuk memulai bisnis. Tujuan incubator bisnis adalah untuk melihat bisnis baru tersebut lahir, bertumbuh, dan meninggalkan incubator. Bagi sebagian besar pemilik incubator walaupun tidak semuanya mempunyai beberapa tipe pemerintahan atau sponsor universitas dan termotivasi oleh keinginan untuk merangsang perkembangan ekonomi. Meskipun ruangan bangunan yang disediakan oleh para pemilik incubator tersebut penting, kontribusi mereka yang terbesar adalah keahlian bisnis dan bntuan manajemen yang mereka berikan.
* Biaya Lokasi
> akhirnya proses pemilihan lokasi harus bergantung pada pengevaluasian biaya yang relevan. Biaya yang dikeluarkan untik membangun sebuah gedung baru mungkin tidak menguntungkan atau pembelian atas bangunan yang sudah berdiri dapat melampaui anggaran.
Dengan mengasumsikan bahwa bangunan yang sesuai telah tersedia, wirausaha memutuskan untuk menyewa atau membeli. Meskipun hak kepemilikan bangunan memberikan kebebasan yang lebih besar dari dua kegunaan tersebut. Alasan sebagian besar perusahaan baru menyewa ada dua yaitu :
1. Menghindari pengeluaran kas dalam jumlah besar. Hal ini penting bagi perusahaan kecil yang baru berdiri, yang biasanya kekurangan sumber keuangan.
2. Mengurangi resiko dengan menghindari investasi secara besar-besaran dan menunda komitmen untuk bangunan sampai terdapat jaminan keberhasilan bisnis dan mengetahi lebuh banyak tentang lingkup persyaratan bangunan untuk peerusahaan.
2.5.2 Bisnis yang Bermarkas di Rumah
Daripada menggunakan atau membeli ruangan yang dijual, sejumlah wirausaha memilih untuk menggunakn ruang bawah tanah, garasi, atau ruangan kosong dirumah mereka untuk operasinal bisnis mereka.
* Daya Tarik Bisnis yang Bermarkas di Rumah
Pertimbangan Keuangan
Seperti pada kebanyakan usaha bisnis, bisnis yang bermarkas di rumah mempunyai sasaran yang penting menghasilkan uang dan membantu meningkatkan laba dengan mengurangi biaya.
Pertimbangan Gaya Hidup Keluarga
Tampaknya para wirausaha yang menempatkan lokasi operasional bisnis dirumahnya sering termotivasi oleh keinginan untuk menghaviskan lebih banyak waktu dengan anggota keluarga.
* Tantangan Untuk Mengoperasikan Bisnis Di Rumah
1. Konflik Antara Bisnis dan Keluarga
Bagi para wirausaha yang menempatkan bisnis di rumah dengan maksud untuk mendekatkan diri dengan anggota keluarga, permintaan bisnis dapat beraturan debgan tanggung jawab sebagai orang tua. Dengan tujuan mencegah terjadinya percampuran antara tanggung jawab rumah dan bisnis, pemilik bisnis yang bermarkas di rumah perlu menetapkan batas ruang di rumah yang akan digunakan untuk keperluan rumah dan keperluan bisnis. Sebagai contoh, pemilik harus menyisihkan ruang bisnis khusus dan menjadwalkan waktu tertentu untuk urusan bisnisnya. Pada kenyataannya, telepon dari klien mungkin memerlukan ketaatan pada jam kerja. Dan seperti halnya pemilik perlu melindungi bisnis dari campur tangan keluarga atau urusan rumah yang kelewat batas, dia juga perlu melindungi rumah tersebut dari pelanggaran hak yang tak masuk akal dari urusan bisnisnya.
2. Image Bisnis
Memperbolehkan seorang anak kecil untuk menjawab telepon, misalnya dapat menjatuhkan image profesionalisme. Begitu pula tangisan bayi atau anjing sebagai latar belakang pembicaraan per telepon dapat menyinggung klien.
3. Pertimbangan Hukum
Beberapa hukum daerah setempat mendatangkan permasalahan bagi bisnis yang bermarkas di rumah. Peraturan daerah (zoning ordinances), misalnya mengatur jenis kegiatan usaha yang diizinkan di berbagai areal geografis. Beberapa kota memberlakukan peraturan bagi bisnis yang bermarkas di rumah yang berada dalam batas kota. Tujuan hokum seperti ini adalah untuk melindungi kualitas lingkungan tempat tinggal dengan mencegah tanda-tanda komersial dan permasalahan parkir.
* Teknologi dan Bisnis yang Bermarkas di Rumah
Komputer pribadi, mesin facsimile, voicemail dan e-mail adalah peralatan teknologi yang membantu bisnis yang bermarkas di rumah untuk bersaing secara efektif dengan bisnis kawasan perdagangan. Salah satu peralatan teknologi yang tersedia bagi bisnis yang bermarkas di rumah adalah World Wide Web. Jutaan perusahaan keluarga banyak dari mereka bermarkas di rumah menggunakan web untuk menjual barang dan jasa. Sesungguhnya tiap produk yang dijual di gerai eceran tradisional sekarang terjual di internet.
2.5.3 Merancang Fasilitas Fisik
Persyaratan Fungsional
Ketika menspesifikasikan bangunan, wirausaha harus menghindari penggunaan ruang yang terlalu besar atau terlalu mewah. Ruang tersebut juga tidak boleh terlalu kecil atau terlalu sederhana bagi operasional yang efisie. Sebagai cintoh, sebuah restoran berada di lantai 1. Faktor penting lain adalah usia dan kondisi bangunan, risiko kebakaran, pemanasan dan kelembaban udara, pencahayaan, fasilitas kamar kecil, dan kejelasan pintu masuk dan keluar. Factor-faktor di atas memiliki kadar yang berbeda bagi operasional sebuah pabrik dan operasional seorang pedagang besar atau penyalur. Tapi dalam tiap kasus, kenyamanan, kenikmatan, dan keamanan karyawan bisnis dan konsumen tidak boleh dilupakan.
Rancangan bangunan
Rancangan Bangunan
Rancangan yang baik melibatkan pengaturan fasilitas fisik sehinnga fasilitas tersebut dapat mendukung operasional perusahaan yang efisien. Kita akan melihat secara singkat permasalahan rancangan yang biasa dihadapi oleh pemilik pabrik dan penyalur.
Rancangan Pabrik
Rancangan pabrik memberikan permasalahan ruang tiga dimensi. Langit-langit ruangan mungkin dipergunakan untuk salian tenaga, pipa saluran system pembuangan gas, dan sebagainya. Sebuah rancangan merupakan proses pengelompokkan mesin-mesin yang serupa dalam satu ruangan. Mesin gerindra dipisahkan dari mesin bubut dalam sebuah toko mesin yang mengenal rancangan proses. Alternatif lainnya, rancangan produk mengatur peralatan produksi digunakan dalam proses produksi. Produk tersebut berpindah dari satu tempat kerja ke tempat berikutnya, dan mesin-mesin ditempatkan ditempat kerja yang membutuhkan mesin tersebut bagi berbagai tahapan produksinya.
> Rancangan Toko Penyalur
Tujuan rancangan pada toko penyalir meliputi usaha untuk memajang barang dagangan shingga memaksimalkan penjualan dan pelayanan bagi konsumen. Lingkungan yang nyaman dan menarik mendukung perlindungan yang berkelanjutan bagi konsumen. Musik, warna, dan bahkan aaroma ruangan adalah factor rancangan penting bagi bisnis penyalur barang. Tujuan lainnya adalah untuk melindungi perlengkapan dan barang dagangan toko.
Pola jaringan (grid patten)dan pola aliran bebas(free flow pattern)adalah dua jenis rancangan yang sering digunakan secara luas.Pola jaringan merupakan pola yang sededrhana rancangan blok yang digunakan oleh supermarket dan took hardware.Pola aliran bebas membuat bekurangnya efesiensi penggunaan ruang,tapi mempunyai penyajian visualisasi barang yang lebih besar dan memudahkan konsumen untuk begerak kesegala arah menurut keinginan mereka sendiri.
Kebanyakan penyalur khususnya pedagang makananmenggunakan rancangan swalayan (self service layout) yang memperbolehkan konsumen mengakses barang secara langsung.
Beberapa tipe barang dagangan,misalnya majalah dan permen,sering kali dibeli karena dorongan hati.Barang yang dibeli karena dorongan hati harus diletakkan pada tempat yang dapat dilihat oleh konsumen.Ada berapa jenis barang yang ditempatkan dekat dengan cash register.
2.5.3 Melengkapi Fasilitas Fisik
Perencanaan bisnis seharusnya menguraikan ruangan yang akan ditempati Meskipun perencanaan mungkin menyebtkan bangunan baru atau bangunan yang sudah berdiri,biasanya binis aru memiliki bangnan yang sudah ada,dengan sedikit aau banyak pembaruan model.
- Peralatan Pabrik
Mesin yang digunakan dalam sebuah pabrik dapat memiliki tujuan umum atau tujuan khusus.
- Peralatan Umum
Peralatan umum memutuhkan investasi yang minimal dan mudah disesuaikan dengan berbagai tipe operasional perusahaan.
Sebagai contoh toko mesin dan toko lemari yang kecil menggunakan peralatan umum ini.Peralatan umum bagi perusahaan logam meliputi mein buntut,meisn gerinda,dan mesin penggiling logam.Dalam tiap kasus,mesin,alat berat,dan alat-alat lain yang diatur berdasarkan kegunaan mesin yang dapat diubah-ubah sehingga dua atau lebih pekerjaan dapat diselesaikan dengan alat yang sama.
Peralatan umum yang mendukung fleksibilitas penting bagi industry yang memiliki produk yang masih baru yang teknologinya belum begitu baik sikembangkan atau sering kali terdapat perubahan desain produk.
- Peralatan khusus
Peralatan khusus dapat mengurangi biaya dalam industry yang padat teknologi dan yang kapasitas produksinya kurang atau lebih dijamin oleh volume penjualan yang tinggi.Mesin pembuat botol,mesin assembling adalah contoh peralatan khusus yang digunakan dipabrik.Mesin pengolah susu disebuah peusahaan adalah contoh peralatan khusus yang digunakan perusahaan beskala kecil.Sebuah perusahaan kecil tidak dapat menggunakan pealatan khusus yang berharga tinggi,kecuali perusahaan tersebut memuat produk standar dalam jumlah besar.Menggunakan mesin khusus dengan peralatan khusus menghasilkan output yang lebih besar per jam mesinnya.Biaya tenaga kerja per unit produk akan menjadi lebih rendah.
Bagaimana juga biaya awal peralatan tersebut tinggi dan memiliki nilai jual yang rendah atau tidak dapat dijual kembali karena fungsi mesin yang sangat terspesialisasi.
- Peralatan Toko Pengecer
Pengecer atau pedagang berskala kecil membutuhkan rak atau counter untuk memajang barang dagangnya,rak penyimpanan,papan untuk meletakkan barang,kaca,bangku bagi konsumen,kereta dorong,cash register dan barang atau item lain untuk memudahkan penjualan.Peralatan tersebut mungkin menghabiskan biaya tapi biasanya tidak begitu mahal bila dibandingkan dengan peralatan sebah pabrik.
Jika toko ingin atau berniat untuk melayani pasar konsumen yang berpenghasilan tinggi atau besar,perlengkapan toko harus menunjukkan kenyamanan dan gaya yang diharapkan oleh konsumen pasar tersebut.
- Peralatan kantor
Perencanaan bisnis akan mendata banyaknya pealatan yang dibutuhka ntuk mengoles kantor bisnis. Pemilihan peralatan yang teliti membantu bisnis beroperasi seefisien mungkin.juga,dengan mengidentifikasikan peralatan utama yang dibutuhkan dalam bagian peencanaan bisnis ini.Wirausaha dapat memastikan bagan keuangan perencanaan binis temasuk dana untuk pembelian peralatan.
Tiap bisnis jelas membutuhkan funitur,lemari penyimpanan dan berbagai barang lainnya.Tugas yang palinh menantang adalah memilih peralatan kantor yang menggambarkan kemajuan teknologi yang terbaru-mesin faksmile, mesin fotocopy,printer,sitem telepon.dan computer.
* Mesin Faksimile
Mesin ini memudahkan transmisi salinan kertas melalui jalur telepon.Mesin ini sudah digunakan secara luas oleh semua jenis bisnis,besar atau kecil.Perkemangan dalam teknologi facsimile sekarang ini memperbaiki kualitas cetak dan kecepatan pengirimnya.
* Mesin Fotocopi dan Printer
Mesin yang menggabungkan penyalinan dan percetakan sekarang tersedia bagi kantor yang membutuhkan.Bagi computerlase printer adalah pilihan yang tak dapat dielakkan saat ini.Menurut salahatu bisnis majalah,perkembangan utama dalam memilih printer adalah sebagai berikut:
o Kecepatan mencetak
o Dokumen bergambar
o Resolusi
o Kemampuan untuk melayani pengguna
o Pencetakan dua sisi
o Pembuatan fonts
o Memori
o Kemampuan grafikal
* Sistem Telepon
Banyak factor yang dipertimbangkan di dalam system telepon-kabel yang tersedia dengan bangunan (terutama di rumah),dan egala sesuatu yang diperlukan oleh computer dan volume telepon yang diharapkan.Teknologi voice mail,seperti interactive voice response(IVR) yang biasanya cocok nagi perusahaan kecil.IVR menawarkan pada penelepon sebuah pilihan menu yang dapat dipilih dengan menekan nomor telepon.
Sistem voice mail dan IVR pelu untuk diseleksi secara teliti.Beberapa konsumen tidak menyukai system voice mail dan merasa frustasi ketika mereka tidak dapat berbicara dengan seorang pun.
* Komputer dan E-mail
Sekarng,sulit untuk membayangkan bisnis berskala kecil tanpa computer.Harga computer sekarang ini dapat memungkinkan untuk dibeli oleh tiap jenis atau ukuran bisnis.Komputer dan teknologi yang erkaian dengan computer,sepeti e-mail dan internettelah mengubah penampilan kerja kantor.Sampai sekarang,e-mail sebagian besar digunakan oleh peuahaan bear.Sekaang perusahaan kecil menggunakan e-mail eagai alternatoif dari telepon,faksimile,dan surat.
* Image Bangunan
Semua usaha baru,apakah pengecer atau pedagang kecilpedagang besar,pengusaha ataupun bisnis jasa,harus memperhatikan akan poyeksi image yang pantas bagi konsumen dan publik. Secar luas penampilan tempat kerja harus memberikan kesan yang baik mengenai kualitas jasa atau produk perusahaan dan umumnya mengenai cara bisnis dioperasikan.
Sebelum memuat perubahan rancangan,bisnis sebaiknya memikirkan image yang ingin diperlihatkan.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1 Sejarah Singkat Toserba Karunia (Minimarket)
Minimarket Karunia dibuka pada tanggal 20 Agustus 2003 yang dimiliki oleh H. Masduqi Zain,Mag yang merupakan seorang pegawai negeri. Minimarket yang terletak di Jalan Raya Karangjati no 75 ini memiliki 1 orang kasir, dan 4 orang pegawai.
Minimarket Karunia bergerak dalam bidang bisnis minimarket yang menjual produk-produk seperti kebutuhan rumah tangga, sembako, perlengkapan kantor dan alat tulis, perlengkapan komputer, pakaian dll. Dan produk-produk yang disediakan oleh Minimarket Karuni ini lebih berfokus pada kalangan bawah sampai atas.
Tujuan di bukanya Minimarket Karunia ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan masyarakat di daerah Karangjati berupa sembako, pakaian, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan semua kalangan. Minimarket yang berslogan ”Murah Berkualitas, Pelanggan Tak Terbatas” ini sangat mementingkan kualitas produk yang dijual kepada masyarakat. Hal itu merupakan salah satu tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalnya untuk produk sembako, haruslah produk yang benar-benar sesuai dengan standar konsumen, karena produk ini merupakan produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas dan merupakan kebutuhan pokok sehari - hari. Selain itu juga menyediakan perlengkapan alat tulis, hal ini karena minimarket tersebut terletak ditempat yang strategis (dipinggir jalan utama kecamatan Bergas) dekat dengan lingkungan kawasan industri dimana banyak karyawan yang membutuhkan alat tulis, disamping untuk anak – anak sekolah.
Dalam usahanya minimarket ini selain mensejahterakan masyarakat melalui penjualan produknya juga menjamin kesejahteraan karyawannya, disamping mencari keuntungan. Kesejahteraan karyawan dijamin melalui penyediaan mess yang dekat dengan minimarket tersebut. Selain itu kebutuhan sehari – hari juga dijamin seperti MCK dan uang makan.
3.2 Siklus Hidup Toserba Karunia
Gambar 3.1 Siklus Hidup Wirausaha
Dari grafik di atas, kita dapat mengambil informasi tentang bagaimana siklus hidup Toserba Karunia. Dapat kita lihat, pada grafik di atas memberikan informasi bagaimana siklus hidup Toserba Karunia yang naik turun seiring berjalannya waktu. Toserba Karunia merupakan usaha yang kecil pada awalnya karena sang pemilik hanya ingin sekedar mencoba sukses dari usaha ini, namun ternyata usaha ini menglami perkembangan pada pertengahan tahun 2005. Namun pada saat pergantian kepresidenan dan mentri juga berganti pada tahun 2004, serta keadaan ekonomi yang belum stabil pasca pemilu. Keinginan sang pemilik untuk mengembangkan usaha Toserba Karunia terhambat. Hal ini dikarenakan harga – harga kebutuhan pokok yang masih fluktuatif. Namun pada pertengahan 2005, Toserba Karunia menemui titik naik kembali, dan bangkit yang ditopang oleh strategi pemasaran yang sangat baik dan inovasi – inovasi yang sangat menarik. Hingga saat ini, Toserba Karunia semakin berkembang dan semakin menjadi penggerak kehidupan ekonomi di daerah Karang Jati kecamatan Bergas.
3.3 Strategi Bisnis
Dari strategi-strategi yang tertera di atas, Toserba Karunia sendiri menerapkan Five Staf Salling (lima langkah penjualan) yaitu:
1.Greeting yaitu memberi salam customer datang dan mengucapkan terimakasih saat customer pergi.
2. Busines non busines, yaitu busines mengacu langsung pada customer sedangkan non busines dapat di artikan basa basi.
3. Cross selling yaitu menawarkan produk-produk pelengkap
4. Upselling yaitu menawarkan produk-produk baru yang tentu harganya lebih mahal.
5. Ending sales yaitu menutup penjualan.
* Strategi Keuntungan :
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk, maka TOSERBA KARUNIA dapat memaksimalkan keuntungannya melalui pelayanan mereka kepada pelanggan. Perusahaan sangat berantung pada tingkat kepuasan pelanggan, jika tingkat kepuasan pelanggan tersebut tinggi maka tidak tertutup kemungkinan pelanggan tersebut akan kembali menggunakan jasa TOSERBA KARUNIA karena sudah merasa cocok ataupun para pelanggan dapat menyampaikan referensi pengalaman mereka bersama TOSERBA KARUNIA ke rekan-rekan mereka. Jika pelanggan merasa cocok, umumnya mereka tidak merasa keberatan jika harga ditingkatkan untuk memaksimumkan kepuasan yang diterima. Hal ini dapat menambah keuntungan buat perusahaan.
* Startegi Modal :
Dalam awal pendiriannya, H.Masduqi Zain mendapatkan pinjaman dari PT. BANK BPD JATENG sebagai modal awal dari usahanya. Dengan modal ditangan, Bapak dengan 2 anak ini segera melakukan promosi terhadap usahanya. Hal ini dikarenakan anggapan awal bahwa Toserba Karunia baru saja didirikan, jadi mereka perlu mempromosikan produknya sehingga masyarakat dapat mengenal apa itu Toserba Karunia.
* Positioning
Toserba Karunia pada awal pengembangannya merupakan sebuah toserba yang hanya menjual kebutuhan rumah tangga saja,seperti sembako dan alat-alat tulis biasa yang berdiri sendiri di Jalan Raya Karangjati yang masih sepi.
* Targetting
Pada awal berdirinya, Pak Masduqi tujuan awal untuk menggenapi cita-citanya mendirikan suatu usaha untuk menambah perekonomian keluarga. Berbekal koneksi yang ia miliki, Pak Masduqi mendirikan Toserba Karunia.
* Segmentating
Segmen pasar Toserba Karunia pada awalnya adalah untuk kalangan mayarakat menengah ke bawah. Akan tetapi segmentasi dari Toserba Karunia pada saat ini sudah mencapai semua kalangan. Segmentasi toserba ini berubah karena semakin berkembangnya toserba ini dan distributor ke toko-toko kecil.
* Differensiasi
Toserba Karunia berusaha untuk menawarkan suatu hal yang baru untuk para pelanggannya. Toserba Karunia secara rutin mengadakan paket-paket,misalnya paket lebaran hemat,paket khusus tahun baru dan Natal dengan harga yang sangat kompetitif. Selain itu, mereka terus melakukan peningkatan dalam pelayanannya karena sebagai salah satu indusri jasa, maka yang terpenting adalah kepuasan pelanggan dan minimarket menyadari akan hal ini.
* Inovasi
Toserba Karunia selalu mengadakan inovasi-inovasi terbaru agar mendongkrakan omset penjualannya yaitu dengan beberapa teknik,yaitu dengan me-list daftar kebutuhan pelanggan yang ada.
* Strategi Pemasaran
* Salah satu cara pemasaran yang diterapkan TOSERBA KARUNIA adalah melaui mulut ke mulut. Maksudnya, para pelanggan yang telah mencoba pelayanan TOSERBA KARUNIA kebanyakan akan meceritakan kesan mereka atau memberikan referensi kepada rekan-rekan mereka. Hal ini berdampak postif pada perusahaan karena mereka dapat membangun sebuah image yang baik di kalangan masyarakat.
* Pada awal pendiriannya, TOSERBA KARUNIA melakukan promosi perusahaannya hanya melalui selebaran biasa yang dibuat sendiri.
* Penyebaran pamphlet-pamflet mengenai perusahaan juga diterapkan sebagai salah satu langkah promosi perusahaan.
* Strategi Manajemen
H.Masduqi selaku pemilik toserba tidak turun tangan langsung menangani usahanaya. Memang, pada awal pendirian TOSERBA KARUNIA ia berperan aktif untuk mempopulerkan dan membangun citra TOSERBA KARUNIA di kalangan masyarakat. Setelah usahanya maju, iapun menyerahkan tugasnya kepada istrinya selaku Manager
3.4 SWOT dalam Toserba Karunia
Analisa SWOT dari Toserba Karunia adalah :
- Kekuatan
Kekuatan utama Toserba Karunia adalah Produk-produk yang dijual lebih komplit dan berharga lebih miring dibandingkan dengan toko-toko sekitar. Tidak menutup kemungkinan antara minimarket (toserba) yang satu dengan yang lain memiliki produk pelayanan yang sama, namun yang dapat membedakannya adalah kualitas dari pelayanan yang dapat mereka berikan pada pelanggan. Pelayanan tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain, namun pelayanan hanya bisa dirasakan. Hal inilah yang memicu Toserba Karunia untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada para pelanggannya.
- Kelemahan
Kelemahan dari Toserba Karunia pada awalnya adalah nama toko masih kurang dikenal oleh masyarakat di luar daerah toko tersebut. Hal ini dikarenakan Alokasi biaya promosi yang minim. Inilah yang menjadi kelamahan Toserba Karunia.
- Peluang
Adanya kebijakan kredit-kredit dari Bank yang memungkinkan melebarkan pangsa pasar dengan meningkatkan nodal yang sudah ada. Selain itu, Banyaknya para supplier produk-produk baru yang berfungsi menambah inovasi produk. Sehingga akan membuat toserba tersebut lenbih lengkap. Pada akhirnya akan lebih menarik konsumen untuk berbelanja di toserba Karunia.
-
Ancaman
Promosi dan iklan yang besar-besaran oleh para pesaing misalnya indomart dengan alfamart menjadi suatu ancaman, karena alfamart dan indomaret kabanyakan ada pada tiap kecamatan. Sehingga wilayah pemasaran dari toserba karunia akan berkurang. Begitu juga dengan konsumen yang lebih tertarik oleh promosi-promosi & diskon yang ditawarka oleh indomaret dan alfamart. Hal ini merupakan ancaman serius yang dihadapi oleh toserba karunia.
I
E
Strength
Weakness
Opportunity
* Sebagai tempat grosir bagi toko-toko kecil disekitar
* kebijakan kredit-kredit dari Bank yang memungkinkan melebarkan pangsa pasar
- Alokasi biaya promosi yang minim
- Kurangnya jumlah karyawan
Threats
- Inovasi-inovasi yang ada sangat dinanti masyarakat, misalnya adanya paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru
- Daerah pemasaran di kecamatan Karangjati.
- Nama toko masih kurang dikenal oleh masyarakat di luar daerah.
- Kurangnya pengalaman dari para karyawan
Table 3.4 Matriks SWOT
3.5 Keuangan Wirausaha
A. Biaya-biaya Operasional : Bisnis Anda
1. Biaya-biaya Awal (Start-Up Costs)
• Barang-barang yang dibutuhkan dalam bisnis UKM Wirausaha termaksud
No
Jenis Peralatan
Jumlah
Harga (Rp)
Total Biaya (Rp)
1
Membeli Produk yang akan dijual (Kulakan)
1
45000000
45000000
2
Mesin Kasir + komputer (set)
1
8500000
8500000
3
etalase kecil
4
750000
3000000
4
etalase besar
2
1000000
2000000
5
Rak produk
12
650000
7800000
6
Pswt Tlpon
2
250000
500000
7
Kursi
5
200000
1000000
8
Dispenser
1
250000
250000
9
Faksimili
1
200000
200000
10
Motor pengangkut barang
1
15000000
15000000
11
Kalkulator
5
35000
175000
12
lain-lain
1
1000000
1000000
Total Biaya
84425000
Table 3.6 Table Start-Up Cost
2. Biaya-biaya Tetap (Fixed Costs)
Identifikasi biaya-biaya tetap (Fixed Costs) yang diperlukan untuk mengoperasikan bisnis yang tidak fluktuatif terhadap penjualan.
- Utilities (utilitas)
* Listrik Rp 361.500
* Telpon Rp 417.490
* Stationery Rp 157.100
* Kebersihan dan Keamanan Rp 500.000
* Salaries (gaji/upah)
5 pegawai X @Rp800.000 Rp 4.000.000
Total biaya-biaya operasional per bulan = Rp 5.436.090
3. Biaya-biaya Variabel (Variable Costs)
- Utilities
Bensin Rp 1.000.000
Iklan Rp 350.000
Total biaya-biaya operasional per bulan = Rp 1.350.000
4. Biaya-biaya Total untuk Operasi
Fixed Costs + Variable Costs = Rp. 5.436.090 + Rp. 1.350.000
= Rp. 6.786.090
C. Pernyataan Pemasukan Bisnis
Pernyataan Pemasukan Bulanan Anda :
Pendapatan total ( bruto) Rp 100.800.500,00
Harga beli produk Rp 65.000.000,00
Laba kotor (pendapatan – harga beli produk) Rp 35.800.500,00
Pengeluaran Operasional Rp 6.786.090,00
(Biaya Tetap + Biaya Variabel)
Laba sebelum pajak Rp 29.014.410,00
(Laba kotor – Pengeluaran Operasional)
Pajak (Laba sebelum pajak – 5 %) Rp 1.450.705,00
Laba bersih (Laba sebelum pajak – pajak) Rp 27.563.705,00
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Siklus Hidup
Gambar 4.1 Gambar Siklus Hidup Wirausaha
Telah digambarkan dalam grafik di atas bahwa dalam siklus hidup Toserba Karunia pernah terjadi suatu kemerosotan di awal-awal pertumbuhan, tetapi kembali menunjukkan progressnya beberapa saat setelah itu. Tahapan-tahapan siklus hidup Toserba Karunia dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pada awal berdirinya Toserba Karunia, yaitu pada tahun 2003, yang mengurus Toserba Karunia hanyalah pemilik dan keluarga si pemilik. Pada saat itu Toserba Karunia hanyalah usaha sebuah toko kebutuhan sehari - hari yang berdiri atas dasar mencoba untuk sukses. Pada saat itu pun pelanggan yang ada hanyalah koneksi-koneksi sang pemilik, mulai dari lingkungan keluarga sendiri dan masyarakat sekitar.
Kemudian, Toserba Karunia mengalami perkembangan dari tahap sebelumnya. Pada tahap ini, Toserba Karunia memiliki karyawan yang membantu dalam usahanya. Pada tahap ini pun, target Toserba Karunia semakin rinci dengan mengembangkan usahanya dengan menambah produk yang dijual lebih bervariasi tidak menitik beratkan pada kebutuhan sehari – hari saja. Dari segi promosi, Toserba Karunia tidak mengeluarkan biaya yang cukup signifikan karena kebanyakan koneksi atau pelanggan baru merupakan hasil promosi yang bersifat dari mulut ke mulut sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya. Pada tahap ini, sang pemilik memiliki tujuan khusus untuk mendirikan usaha Toserba (toko serba ada).
Pada pertengahan tahun 2004, Toserba Karunia mengalami kemunduran. Hal ini merupakan cobaan bagi sang pemilik ketika tujuan khususnya yang berupa mengembangkan Toko tersebut menjdi toko serba ada terhambat karena adanya pergantian kepresidenan dan mentri juga berganti pada pertengahan tahun 2004, serta keadaan ekonomi yang belum stabil pasca pemilu. Hal ini juga menyebabkan haraga – harga produk yang tidak stabil.
Pertengahan tahun 2005 merupakan tahap berkembangnya Toserba Karunia dan merupakan proses titik balik dari suatu kemunduran menjadi suatu kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terjadi karena harga produk yang dijual Toserba telah stabil sehingga dapat memperoleh langganan yang banyak kembali. Semua strategi pemasaran semakin terarah sehingga Toserba Karunia dapat berkembang dengan pesat darti titik pemasarannya. Hal ini dialami oleh Balad hingga akhir tahun 2006
Pada awal 2007 merupakan tahap dimana Toserba Karunia telah mengalami suatu perkembangan yang lebih baik. Perkembangan Balad juga terlihat pada jumlah karyawan bertambah dan telah menjamin kesejahteraan karyawannya. Pada masa-masa ini, Toserba Karunia mengalami penurunan walaupun sedikit, hal ini merupakan implikasi dari kebijakan – kebijakan yang diberikan toko tersebut. Hingga pada pertengahan tahun 2008, Toserba Karunia mengalami perkembangan yang hingga saat ini terus mengalami kemajuan.
Jika suatu perusahaan sudah mulai masuk ke tahap ini, terlihat adanya suatu diversifikasi jasa yang dilakukan oleh suatu perusahaan (manajemen mencari jasa baru dan peluang untuk tumbuh). Pada tahap ini Toserba Karunia sudah berkembang dengan baik dan cukup stabil, serta sudah banyak masyarakat sekitar termasuk kawasan industri yang dekat dengan toko tersebut yang menjadi pelanggan setia. Untuk mengantisipasi agar konsumen tidak merasa kesulitan dalam pelayanan dan ketidakpuasan atas pelayanan, pihak Toserba Karunia mencari inovasi baru yang bisa memberi peluang untuk tetap berkembangnya Balad ini. Strategi pemasaran yang baru mulai diterapkan untuk penyempurna, namun bukan sebagai pengganti dari sistem pemasaran yang lama. Pelayanan yang semakin baik pun dilakukan oleh Toserba Karunia agar konsumen merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh Balad. Mereka yakin betul dengan pemasarannya yang berhasil karena jenis pemasaran dari mulut-ke mulut. Selain itu pemberian diskon untuk setiap pembelian produk minimal Rp 100.00 menambah minat pembeli untuk berlangganan. Sampai saat ini Toserba Karunia masih berada pada tahap ini dan semakin lama kurvanya semakin bertambah tinggi. Ini menunjukkan bahwa Toserba Karunia masih mengalami suatu perkembangan dan pertumbuhan hingga suatu hari nanti Toserba Karunia akan dapat berkembang.
4.2 Analisa SWOT dan Strategi
I
E
Strength
Weakness
Opportunity
* Sebagai tempat grosir bagi toko-toko kecil disekitar
* kebijakan kredit-kredit dari Bank yang memungkinkan melebarkan pangsa pasar
- Alokasi biaya promosi yang minim
- Kurangnya jumlah karyawan
Threats
- Inovasi-inovasi yang ada sangat dinanti masyarakat, misalnya adanya paket Lebaran, Natal dan Tahun Baru
- Daerah pemasaran di kecamatan Karangjati.
- Nama toko masih kurang dikenal oleh masyarakat di luar daerah.
- Kurangnya pengalaman dari para karyawan
Table 4.1 Matriks SWOT
Berdasarkan matriks SWOT yang telah dibuat diatas, dapat diketahui bahwa Adanya kekuatan yang dimiliki Toserba Karunia, seperti :
a. Memiliki daerah pemasaran di kecamatan Karangjati
b. Mengutamakan kesejahteraan karyawan (makan,snack,asrama)
c. Hubungan yang baik dengan para supplier produk-produk yang akan dijual
d. Produk-produk yang dijual lebih komplit dan berharga lebih miring dibandingkan dengan toko-toko sekitar
e. Inovasi-inovasi yang ada sangat dinanti masyarakat,misalnya adanya paket Lebaran,Natal dan Tahun Baru
f. Sebagai tempat grosir bagi toko-toko kecil disekitar
.
merupakan kekuatan yang bisa mendapat ancaman dari lingkungan berupa :
* Promosi dan iklan yang besar-besaran bagi para pesaing misalnya indomart dengan alfamart
* Tidak stabilnya harga-harga produk misalnya harga produk susu yang selalu naik turun
* Banyaknya minimarket franchises yang menyukseksi sampai ke tingkat daerah (banyaknya indomart dan alfamart)
Sehingga Toserba Karunia diharapkan dapat memanfaatkan kekuatan-kekuatan usaha yang dimilikinya untuk menghindari ancaman. Toserba Karunia harus benar-benar fokus pada ancaman-ancaman tersebut mulai saat ini dengan menerapkan langkah-langkah bisnis untuk tetap membuat Toserba Karunia bertahan pada posisinya sekarang ini dan memiliki jangkauan yang lebih luas lagi.
4.3 Analisa Keuangan
A. Biaya-biaya Operasional : Bisnis Anda
1. Biaya-biaya Awal (Start-Up Costs)
Biaya-biaya awal atau start-up costs dapat disebut sebagi modal awal suatu usaha. Saat TOSERBA KARUNIA pertama kali berdiri yaitu pada tahun 2003, dibutuhkan modal sebesar Rp 84.425.000 Yang digunakan untuk membeli semua perlengkapan. Yaitu motor pengangkut barang, telephone, etalase, komputer + mesin kasir, kalkulaor, rak, dispenser, faksimili dan lain - lain.
2. Biaya-biaya Tetap (Fixed Costs)
Biaya tetap adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan bisnis yang besarnya tidak fluktuatif terhadap penjualan. Yaitu biaya listrik ( Rp 361.500), biaya telephone (Rp 417.490), biaya stationery ( Rp 157.100), dan biaya kebersihan dan keamanan ( Rp 500.000). Balad memiliki 5 pegawai maka biayanya Rp 4.000.000. Total biaya-biaya operasional per bulan Rp 5.436.090.
3. Biaya-biaya Variabel (Variable Costs)
Biaya variabel adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan bisnis yang besarnya fluktuatif terhadap penjualan. Biaya variable terdiri dari uang bensin dan uang iklan. Dalam satu bulan, kira-kira diperlukan uang bensin dan uang iklan yang masing-masing sebesar : Rp 1.000.000 dan Rp 350.000. Sehingga total dari variable cost adalah Rp 1.350.000,00.
4. Biaya-biaya Total untuk Operasi
Biaya operasi total adalah penjumlahan dari biaya tetap total dan biaya variable total didapatkan Rp 6.786.090
B. Pernyataan Pemasukan Bisnis
Dari data di atas maka didapatkan pendapatan kotor per bulan sebesar Rp 100.800.500,00. Setelah dikurangi dengan harga beli produk sebesar Rp 65.000.000,00 sehingga didapatkan laba kotor sebesar Rp 35.800.500,00 per bulan. Laba kotor itu harus dikurangi pengeluaran operasional dan pajak sehingga didapatkan laba bersih. Pengeluaran Operasional merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel, didapatkan Rp 6.786.090,00. Jumlah pajak adalah 5% dari laba sebelum pajak ( laba kotor – biaya operasional) yaitu sebesar Rp 1.450.705,00. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan laba bersih sebesar Rp 27.563.705,00.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan survei yang telah dilakukan bahwa UKM wirausaha yang bergerak di bidang distribusi, maka dapat disimpulkan:
* Suatu perjalanan wirausaha TOSERBA mulai dari pendirian hingga berkembang pasti mengalamai beberapa fase-fase yang dalam hal ini dijelaskan dalam siklus hidup UKM wirausaha tersebut yaitu fase kewirausahaan, kebersamaan, kemunduran, formalisasi dan control, hingga fase perluasan struktur.
* Untuk mendirikan suatu UKM wirausaha dibutuhkan sikap mental seperti keteguhan, keberanian untuk mencoba dan mengambil resiko, aktif, kritis dan berani melakukan inovasi dengan kemampuan menganalisis keadaan yang tiap waktu berubah. Seorang pendiri juga harus memiliki orientasi untuk masa depan dan selalu mempunyai plan B untuk segala keputusan yang diambil jika mengalami kegagalan.
* Strategi bisnis dalam wirausaha dapat diklasifikasikan menjadi strategi
- Strategi Keuntungan
Dalam hal ini, strategi-strategi yang diterapkan adalah berupaya untung mengurangi biaya produksi utnuk memaksimalkan keuntungan dan lebih meningkatkan banyaknya pelanggan dengan harga yang murah dibanding menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
- Strategi Pemasaran
Dalam segi pemasarannya, TOSERBA KARUNIA dapat mngatur pemasarannya dengan meningkatkan kualitas pelayan karena TOSERBA KARUNIA sadar dengan banyaknya koneksi yang diperoleh hanya dengan omongan dari mulut ke mulut. Jadi, TOSERBA KARUNIA tidak membuang-buang banyak biaya operasional untuk menerbitkan iklan di berbagai media.
- Strategi Modal
Pada awal berdirinya TOSERBA KARUNIA, modal awal diperoleh dari kekayaan pemilik dan pinjaman Bank. Seiring dengan perkembangannya, sang pemilik melakukan peminjaman kembali ke bank untuk memperbesar modal usaha demi perkembangan usahanya yang semakin pesat.
5.2. Saran
Sebaiknya, survey banyak dilakukan pada usaha tidak hanya berbentuk produk, namun juga dalam bentuk jasa.
Sebaik nya untuk pendapatan di bidang jasa yang bervariasi, di lakukan pendataan pendapatan dan keuntungan total dengan sample rataan.
DAFTAR PUSTAKA
Tugas Kewirausahaan
Survei TOSERBA KARUNIA
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas FISIP – UNMA 1
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang iklan sprite
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang SILABUS SMP
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : https://asepiksanjukara.files.wordpress.com/.../006-tugas-makalah-s...
No comments:
Post a Comment