Mengubah pandangan kita mengenai pencarian prospek
Bagi para sales dengan pencapaian tertinggi di semua industri,
pencarian prospek untuk kesempatan baru sebenarnya menyenangkan. Hal itu
merupakan perburuan harta karun – suatu penggalangan yang pada akhirnya
mengarah kepada periuk emas di ujung pelangi. Mengapa mereka memandangnya
seperti itu? Karena mereka memiliki keterampilan yang menjadikan pencarian
prospek efisien dan lebih produktif.
Tips untuk mengatasi Keengganan Mencari Prospek/Menelepon
Tambahkan semangat dalam kegiatan pencarian prospek
Sebagian besar sales professional lebih suka melakukan apa
aja selain mencari prospek. Tetapi, fakta tetap menyatakan bahwa semakin sering
kita mencari prospek, maka semakin banyak hubungan konsumen yang kita miliki.
Berikut ini cara-cara untuk tetap
bersemangat dalam mencari prospek.
1. Berikan diri anda pembicaraan yang penyemangat.
Jual ide pencarian prospek kepadaa
diri anda sendiri. Tegaskan bahwa Anda bersemangat untuk bertemu dengan lebih
banyak prospek karena hal tersebut akan mengarah ke lebih banyak penjualan.
Jangan berharap Anda dapat merasa lebih baik hanya setelah satu pembicaraan
penyemangat kecil. Anda mungkin harus kembali menjual diri Anda lima hingga
sepuluh kali sehari, hingga pikiran bawah sadar Anda mengambil alih dan
melakukan pekerjaan tersebut untuk Anda.
2. Tetapkan sebuah tujuan dan paksa diri Anda untuk mencapainya.
Masalah yang belum terpecahkan selama ini
adalah bagaimana membuat diri kita melakukan apa yang harus kita lakukan.
Jangan merasa khawatir untuk melakukan lebih banyak kontak. Jangan menundanya.
Lakukan saja. Tetapkan sebuah tujuan yang dapat dikelola. Sebagai contoh,
tergantung pada situasi Anda, Anda dapat menetapkan tujuan untuk membuat lima
kontak per minggu. Pikirkan mengenai hal tersebut : Setelah satu tahun, Anda
telah membuat lebih dari dua ratus hubungan terhadap konsumen potensial, hanya
dengan melakukan panggilan telepon sederhana setiap minggu. Atau tetapkan
tujuan untuk mendatangi satu acara bisnis atau social setiap bulan dan
berkenalan dengan lima orang baru pada setiap acara. Pada Akhir tahun, Anda
telah menemui sekitar enam puluh orang baru. Berapa banyak hubungan konsumen
lagi yang akan terjalin melalui hal tersebut?
3. Berhenti membuat alasan.
Sepertinya kita telah menggunakan semua alas
an ini pada suatu titik perjalanan karier kita: “Saya tidak dapat melakukan
pencarian prospek pada hari Jumat sore, tidak ada orang. Tidak ada gunanya
mencari kesempatan baru di bulan Juli dan Agustus karena semua orang sedang
berlibur. Saya tidak dapat menelepon pada hari-hari hujan, tidak ada orang yang
bergairah mendengarkan saya.” Kita perlu berhenti merasionalisasikan kemalasan
kita.
4. Atasi rasa takut bahwa Anda membuat sendiri lelah.
Jika beberapa tenaga penjualan mampu bertahan
melakuktan seratus panggilan telepon dalam sehari, sangat mungkin bagi Anda
untuk menambah sepuluh panggilan lagi dalam sehari, atau berapapun yang
realistis di dalam bisnis Anda.
Penulis
Ralph Waldo Emerson berkata, “Lakukan hal yang Anda takuti, dan rasa takut Anda
pasti akan mati.” Dengan kata lain, jika kita memiliki keterampilan yang
diperlukan dan membuat komitmen untuk melakukan pencarian prospek secara
konsisten, rasa takut kita mengenai hal tersebut kemungkinan besar akan hilang.
Kemudian kita meningkatkan kesempatan untuk meningkatkan penjualan kita, karena
kita memiliki cukup banyak petunjuk untuk menghindari kemerosotan penjualan
yang dialami oleh sebagian besar tenaga penjualan.
Pikirkan
hal tersebut dengan cara ini : Jika kita belajar memainkan sebuah alat music untuk
pertama kalinya, pada awalny hal itu mungkin tidak menyenangkan. Akan tetapi
ketika kita mulai mmenguasainya, kita jadi lebih menyukainya. Alih-alih merasa
ngeri di sepanjang waktu latihan, kita mulai memandangnya sebagai kegiatan yang
nikmat dan menenangkan.
Bagi
sebagian besar dari kita, pencarian prospek mungkin tidak akan pernah
semenyenangkan seperti memetik gitar atau memainkan piano. Akan tetapi, ketika
kita melihat bahwa peningkatan hasil pencarian prospek mengarah pada lebih
banyak hubungan konsumen dan penghasilan yang lebih tinggi, kita akan
memandangnya dengan cahaya yang sama sekali baru.
Dalam
lingkungan penjualan saat ini, kualitas dari setiap kesempatan cenderung lebih
penting daripada kuantitas kesempatan. Tetapi, tetap saja banyak konsumen yang
dapat kita bantu pada akhirnya.
Buku
klasik, The 5 Great Rules of Selling, membenarkan teori tersebut. Penulis Percy
Whiting melaporkan bahwa sebuah perusahaan yang menghadapi kebangkrutan
menantang tenaga penjualannya untuk menghubungi sepuluh prospek ekstra setiap
harinya. Sepuluh persen dari panggilan telepon tersebut menghasilkan sedemikian
banyak penjualan sehingga alih-alih ditutup, pabrik perusahaan tersebut
berproduksi terus selama dua puluh empat jam.
No comments:
Post a Comment