Peraga 1 : Bagan Kesempatan
“Pada
situasi tertentu, saya sedang mengelola asuransi jiwa dan pension klien. Saya
perhatikan bahwa ia tidak memiliki perlindungan karena cacat. Karena saya tahu
bahwa ia adalah tipe orang yang benar-benar peduli akan kesejahteraan
keluarganya, saya memberitahukan hal ini kepadanya. Ia sepakat bahwa usul saya
sangat baik dan menghargai kekhawatiran saya akan situasi tersebut.
“Saya
benar-benar peduli untuk memastikan konsumen saya siap menyongsong masa depan.
Dengan menggunakan bagan kesempatan, saya memiliki cara sistematis untuk
mengetahui produk mana yang mungkin diperlukan konsumen. Di samping itu,
menyenangkan juga melihat penjualan saya yang meningkat sebagai hasilnya.”
Contoh
Robert menunjukkan bahwa meningkatkan penetrasi konsumen dapat menjadi
sedemikian efektif. Lagi pula, hubungan sudah dibuat. Dalam lingkungan dimana
modal besar terlibat, struktur biaya sering kali sudah ada. Kita berhadapan
dengan sebuah entitas yang sudah dikenal. Dan, kita tahu konsumen dapat
diandalkan secara keuangan. Oleh karena itu, kita tidak hanya meningkatkan
hubungan konsumen, kita pada umumnya melihat dampak cepat terhadap laba
perusahaan kita.
Ingatlah,
kita tidak bisa berharap konsumen membeli apa yang tidak kita tawarkan. Oleh
karena itu, mari kita bantu mereka. Dan, jangan sampai kita memberikan peluang
bisnis kepada pesaing karena kita menyepelekan konsumen kita. Semakin klien
bergantung pada produk dan jasa yang kita berikan, mereka hanya sedikit
mempertimbangkan untuk membelinya dari pesaing
.
Bagan
kesempatan dapat digunakan di sepanjang proses penjualan melalui berbagai cara.
Anda dapat menggunakannya dalam tahap pra-pendekatan dengan prospek Anda. Anda
dapat mengadaptasinya untuk memasukkan ulang konsumen yang hilang atau
terlupakan. Beberapa manajer penjualan bahkan merevisi dan menggunakannya untuk
menelusuri kinerja tenaga penjualan mereka. Intinya, penggunakan bagan
kesempatan hanya dibatasi oleh kreativitas Anda. Jika Anda dapat menemukan cara
untuk mengambil keuntungan dari alat kuat ini, lakukanlah.
No comments:
Post a Comment