Setengah juta untuk kucing kampung
Setengah juta untuk kucing kampung |
Post kali ini mau ngomongin kucing saya ah…
Beberapa bulan yang lalu kedua kucing saya, si atap dan si oleng sakit. Memang sih kucing saya itu sering sakit. Maklum saja, mungkin karena keduanya tidak mendapatkan ASIK (air susu ibu kucing, hehehehe, :p) sehingga sering terjangkit penyakit, walau makanannya sudah bergizi tinggi (makan “ala” kucing anggora: ikan kembung rebus, tempe rebus, sama whiskas untuk membuat mereka “nafsu” karena aromanya).
atap dan oleng
Namun rupanya kali ini penyakitnya sudah parah sekali sehingga makan pun sudah tidak mau, badan pun panas. Akhirnya ibu saya pun berinisiatif untuk membawanya ke dokter hewan. Kebetulan saya sedang tidak berada di bekesong bekasi saat itu sehingga saya hanya bisa memberikan alamat beserta no telepon dokter hewan yang terdekat yang saya dapat di internet. Sukur saya mendapatkannya, sehingga setelah magrib ibu saya beserta adik saya yang paling kecil mencarter sebuah angkot. Mengapa angkot? Karena kita belum memiliki keranjang untuk kucing, sehingga kalau menggunakan taxi, kebayang sekali gimana (bisa-bisa minta ganti rugi gara-gara banyak cakaran kucing, hehehehe).
Perjuangan sangat panjang sekali mengingat perjalanan sangat jauh (rumah saya di bekasi timur, dokternya di dekat pondok gede….). Busyet kebayang gimana memegang kucing yang ngamuk karena tidak terbiasa berpergian sedangkan angkot harus di tutup semua celah (menyisakan sedikit ventilasi) karena takut kucing kabur dari jendela. Perjuangan yang sangat panjang tentunya…. saya salut sama ibu dan adek saya karena kegigihannya untuk menolong sesama mahluk Alloh ini….
Sesampainya di doker hewan, rupanya sakit kedua kucing saya ini tidak terlalu parah. Anehnya yang sejak awal dari rumah kucing saya sulit sekali di gendong, berhadapan dengan dokter hewan tersebut mereka seperti terkena “sihir”. Pooknya nurut saja apa yang diperintahkan dokter. Disuruh membuka mulut, lansung membukanya! Padahal di rumah ketika saya memberikan obat susahnya bukan main!. Jadi kepingin “berguru” dengan dokter… hehehehe
Setelah pemeriksaan dan juga diberikan obat. Rupanya dokter hewan tersebut tidak memperbolehkan kita memberikan imunisasi kepada kedua kucing kita. Dengan alasan bahwa imunisasi diberikan ketika kucing itu sehat. Yah.. sedikit kecewa juga sih. Bukannya apa-apa, mengingat jarak antara rumah dengan tempat praktek jauh …
Total-total untuk pengobatan kucing kesayangan keluarga saya ini adalah sekitar setegah juta! Bukan, Bukan upah dokter hewan yang mahal. Karena ternyata biaya dokter hewan tidak jauh beda dengan biaya konsultasi dengan dokter spesialis. Obatpun tidak mahal karena ternyata cuman dikasih vitamin b kompleks dari IPI yang harganya 4000an! :wot: jauh-jauh cuman dikasih vitamin “ndeso”! Aduh… hehehe. Yang mahal justru perlengkapan kucing dan makanan (snack)-nya! Karena ibu saya membeli dua keranjang kucing, makanan kucing kecil sama perlengkapan lainnya (rupanya dokternya jago marketing, selain obat, aksesoris juga di jual!), tentu saja upah pak supir angkot 100 ribu karena sudah mengantar jauh…😦 ….
Bagi sebagian orang mungkin apa yang kita lakukan ini gila . bagaimana tidak, untuk apa membuang uang untuk kucing kampung yang sebenarnya bisa untuk membeli keperluan lain? (modem IM2 misalnya … hehehehe😛 ) tapi kita melakukannya semata-mata karena mereka juga mahluk Alloh, toh?, lagian dengan adanya mereka hidup kita jauh lebih “ceria” hehehe.😀 jadi peduli apa kata orang kalau apa yang kita lakukan ini adalah hal sia-sia karena mereka ada gunanya kok…
buka contoh marketing : https://gadgetboi.wordpress.com/2009/11/26/setengah-juta-untuk-kucing-kampung/
No comments:
Post a Comment