JINGLE = LAGU DALAM IKLAN


JINGLE = LAGU DALAM IKLAN

buzz marketing, guerilla marketing, integrated marketing, integrated marketing communications, marketing, marketing mix, marketing news, niche marketing, sports marketing, word of mouth marketing
JINGLE = LAGU DALAM IKLAN

contoh jigle iklan mie ayara di radio - Picturesource : google.com
Masih ingat iklan jadul sebuah produk lokal merk TOP? Bukan produk kopi ya, yang sedang wara-wiri iklannya di berbagai media terutama TV. Itu loh produk cemilan berbahan coklat. Alias coklat TOP. Kira-kira begini jinglenya :
"Top top top top..yg ini memang coklat top, Top top top top..rasanya memang top! Top..top..top coklat top ya memang nge-top!"
Lalu ada lagi, beberapa produk susu yang juga jingle iklannya "beneran jingle".. seperti produk susu Boneeto yang begini jinglenya : "Ye ye ye minum Boneeto...". Terus ada lagi susu Dancow : "Aku dan kau suka Dancow..". Itulah beberapa contoh iklan produk yang "benar" membuat sebuah Jingle di dalam iklannya. Maklum sekarang ini, banyak iklan yang wara-wiri menggunakan "singing tune" namun dipahami sebagai "jingle". Dan banyak pula masyarakat yang kurang paham tentang perbedaan antara Jingle dan Singing Tune ini. Tetapi sebagai insan periklanan apalagi yang berkecimpung di bidang tersebut, harusnya paham betul jargon-jargon dari kedua yang saya sebutkan diatas. Singing tune atau bisa juga disebut Advertising song ditemukan pada beberapa iklan produk seperti :
a. Toyota Yaris, dengan menggunakan lagu Sweet Disposition-nya The Temper Trap. Lalu lanjut di iklan toyota juga dengan menggunakan lagu Party Rock Anthem-nya LMFAO
b. Gulaku, dengan lagunya The Archies yang sugar-sugar. Kemudian di remix ulang di iklan barunya dengan tambahan lirik baru dan masih menggunakan sedikit instrumen lagu sugar-sugar.
c. Mizone dengan lagunya Mika yang Love Today dan Young Folks-nya Pete Bjorn & John.
d. Bebelac dengan lagunya Barry White yang You're The First, My Last and My Everything.
Dannn masih banyak lagi...

Sebetulnya pengertian Jingle Iklan adalah :
Pengulangan dari brand name dan slogan (tagline). Tujuan pembuatan suatu jingle biasanya untuk kepentingan yang long-lasting (tidak seperti radio spot, gimmick atau lagu iklan yang biasanya maksimum digunakan untuk satu tahun saja atau di dalam waktu-waktu tertentu). Jingle biasanya digunakan dan akan efektif untuk berbagai keperluan, namun yang utama adalah sebagai Signature Tune dari semua materi komunikasi brand tesebut (kecuali di print ad tentunya). Jingle biasanya diperlukan ketika stage of lifecycle dari produk tsb. masih sangat muda.  Contoh: pada saat launch. Sehingga, diperlukan peningkatan awareness secara cepat terhadap nama brand, dan juga slogannya (ingat, slogan is a positioning of the product). Tugas sang copy writer disini adalah membuat tagline yang catchy dan script lalu berkolaborasi dengan pembuat audio. Sehingga tagline dan musik  bisa "kawin" dengan sempurna. Jangan lupa nama brand sangat penting untuk "Terpampang Nyata".

Oleh karena itu, dalam pembuatan jingle harus dipentingkan pada poin ‘memorability’ dari melodi, dan bukan enak atau tidak-nya sebuah jingle didengar. Boleh-boleh saja jingle tsb. ‘enak’ didengar namun apabila audience sulit untuk menangkap nama brand, sulit untuk mengingat nama brand, maka bisa dikatakan bahwa jingle tsb. gagal. Pakem ini sepertinya disetujui oleh banyak pihak termasuk client. Jika suatu saat anda yang bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang periklanan dan ketika presentasi script jingle, client sampai ‘menghitung’ berapa kali merk-nya disebut. Berarti, client anda betul-betul ngerti apa artinya jingle.

Sedangkan singing tune (advertising song) pada dasarnya diciptakan untuk menambah daya tarik pada brand tsb.  Ada kiat yang menarik tentang advertising song ini… if you can’t sell anything, just sing it!  Jadi, advertising song sangat direkomendasikan bagi produk-produk yang so-so, yang biasa-biasa aja, yang ngga punya USP, yang juga disebut sebagai ‘parity products’. Advertising song juga bisa menjadi ‘pelarian’ bagi copywriter yang tak mampu membuat ide besar dalam strategi kreatif brand yang akan diiklankan.

Jingle adalah pengulangan brand name dan slogan (tagline) dengan ritme tertentu. Sedangkan Singing Tune (Advert.Song) adalah penggunaan lagu dalam sebuah iklan yang hanya diaransemen ulang musiknya saja. Atau bisa juga disebut, iklan yang dinyanyikan dengan melodi tertentu. Berdasarkan penjelasan singkat diatas, sudah terlihat kan perbedaan antara Jingle Iklan dan Singing Tune (Advert. Song).

Kalau dirumusin kira-kira begini :

JINGLE adalah : brand name, brand name, brand name, slogan, slogan, slogan, brand name, slogan, brand name, slogan….lalalala…brand name, slogan, brand name slogan… dst.
ADVERTISING SONG adalah: product benefit, product benefit, product benefit, product benefit, product benefit, …dst lalu diakhiri dengan brand name slogan.

Dibawah ini ada beberapa contoh iklan produk yang beneran membuat Jingle Iklan. Semoga bermanfaat dan mendapat pencerahan.

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang  contoh jigle iklan mie ayara di radio

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Contoh Iklan Makanan Dalam Bahasa Inggris Bergambar Beserta Arti

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka contoh marketing : http://anisahanwar.weebly.com/celoteh-si-minnie/jingle-lagu-dalam-iklan

No comments:

Post a Comment