” Cherry” TOWEL CAKE
” Cherry” TOWEL CAKE |
contoh iklan cake - PENDAHULUAN
A. SEJARAH BERDIRINYA USAHA
Industri tekstil khususnya pembuatan kain handuk selama ini menghasilkan sisa atau limbah berupa perca kain handuk yang kurang bermanfaat. Berawal dari fakta inilah muncul pemikiran bagaimana memberdayakan limbah tersebut menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan lingkungan.
Berawal dari kecintaan kami dengan kreasi souvenir dan kegemaran kami mengkonsumsi kue serta mencintai bentuk-betuknya yang cantik, tumbuhlah ide mengkreasikan kain handuk perca tersebut menjadi souvenir berupa aneka kue, permen, dan es krim yang lucu dan indah.
Tentunya semua itu membutuhkan keterampilan atau skill yang mumpuni, sehingga untuk merealisasikan ide tersebut, kami mencoba untuk mencari bahan referensi cara membuat towel cake melalui browsing di internet dan observasi langsung di pasar (toko-toko aksesoris dan souvenir). Hingga pada akhirnya, kami melakukan diskusi dan sharing bersama untuk merealisasikannya.
B. VISI DAN MISI USAHA
VISI:
” menjadi perusahaan yang mampu memenuhi permintaan Towel Cake dalam dan luar Negeri”
MISI:
1. Meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan bentuk Towel Cake
2. Menyelanggarakan pendidikan dan pelatihan terhadap karyawan-karyawan yang ada.
3. Melakukan penelitian terhadap persaingan pasar yang ada
4. Mengembangkan ilmu dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan produksi Towel Cake.
C. ASPEK PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar ( STP )
a. Segmentasi Pasar
Pasar disegmentasi menjadi beberapa segmen,yaitu:
1) berdasarkan geografis pasar dibagi menjadi beberapa pasar, yaitu
a) Pasar perkotaan, pasar ini terdapat didaerah pusat perkotaan yang sangat tinggi dengan aktivitas perekonomian. Misalnya pasar di kota Surakarta yang notabenya adalah masyarakat yang berpendidikan dan maju sehingga masyarakat dituntut untuk memiliki sifat konsumtif dan termasuk menggemari aneka macam souvenir terutama untuk kepentingan berbagai acara yaitu Towel Cake salah satunya.
Di Surakarta sendiri pemasaran towel cake berpusat di daerah Nonongan yang lengkap dengan aneka aksesoris dan salah satunya adalah Towel Cake itu sendiri.
b) Pasar pedesaan, pasar ini terdapat didaerah pusat kota tetapi sifatnya adalah lokal dan kondisi geografisnya adalah masih persawahan ataupun pegunungan. Misalnya daerah Wonogiri yang wilayahnya masih dikelilingi daerah persawahan dan bukit-bukit yang menjadikan kendala dalam pengadaan barang.
2) Berdasarkan demografis, permasalahan pada penduduknya itu sendiri, apakah masyarakat berkenan untuk mengkonsumsi Towel Cake sebagai aksesoris yang memiliki kreatifitas tinggi atau malah sebaliknya yaitu beranggapan bahwa Towel Cake hanya sekedar barang yang tidak mempunyai fungsi dalam kehidupannya. Sehingga masyarakat memilih untuk mengabaikan produk towel cake.
3) Berdasarkan aspek psikologi, suatu motivasi perilaku konsumen yaitu niat atau tidaknya mayarakat terhadap suatu produk.
b. Target Pasar
Target pasar yang diharapkan yaitu produk akan terjual dengan maksimal. Target pasar yang kami utamakan yaitu pasar kawasan perkotaan, alasanya yaitu pemasaran produk di daerah perkotaan akan lebih mudah dijangkau dengan kemudahan sistem transportasi sehingga pengeluaran anggaran akan lebih kecil.
c. Target Positioning
Kami sebagai perusahaan baru yang masih tergolong Home Industry akan lebih memposisikan diri kita sebagai perusahaan awal yang mampu bersaing di pasaran yang mungkin sudah ramai dengan persaingan produk sama. Akan tetapi sebagai perusahaan baru kita sudah mampu menciptakan produk-produk yang berbeda jauh lebih baik dari pada produk dipasaran yang sudah ada, karena perusahaan kami sangat menjunjung tinggi kreatifitas ataupun estetika yang sudah menjadi bekal kami sejak awal berdirinya perusahaan ini.
2. Permintaan
Produk towel cake merupakan produk baru yang mungkin bisa dikatakan produk yang baru saja di perkenalkan kepada masyarakat. Sehingga bisa diprediksi penjualan akan selalu naik setiap waktu, permintaan saat ini sekarang ini dapat diaktakan belum begitu sangat besar karena memang produk towel cake baru saya diperkenalkan di masayrakat. Diharapkan permintaan towel cake dekat waktu ini akan mengalami kenaikan yang signifikan karena towel cake dirasa adalah produk souvenir yang mempunyai estetika tinggi dan terlihat unik dari pada souvenir lainnya. Dilihat dari segi harga, harga towel cake relatif terjangkau sehingga semua lapisan masyarakat dapat membeli towel cake.
- Penawaran
Penawaran yang kami lakukan untuk menarik
perhatian konsumen dengan persaingan yang begitu ketat antara lain dengan cara
menawarkan towel cake dengan harga yang relatif murah dari towel cake dipasaran
yang ada pada umumnya, selain harga yang terjangkau kami juga mengutamakan
kwalitas produk yang kita tawarkan. Produk yang kita maksud yaitu towel cake
dengan berbagai variasi ataupun bentuk yang sangat bermacam-macam. Warna-warna
towel cake yang dapat menarik perhatian lebih para konsumen.
Nama Perusahaan
Pesaing
|
Kapasitas
Produksi / Tahun
( dalam Unit )
|
Indah Towel Group
|
50 pcs x 300 hari = 15000
pcs
|
Mini Towel Cake
|
36 pcs x 300 hari = 10800
pcs
|
Easter Towel Cake
|
38 pcs x 300 hari = 11400
pcs
|
Catatan: hasil tersebut
diambil berdasar rata-rata setiap harinya.
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode
/ tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x
% per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun
|
Perkiraan
Penawaran ( dalam Unit )
|
2011
|
9000 pcs
|
2012
|
11000 pcs
|
2013
|
13000 pcs
|
- Rencana Penjualan
4. Rencana Penjualan
Rencana penjualan towel cake dalam periode 1 tahun disesuaikan dengan kodisi permintaan pasar. Ketika suatu saat permintaan towel cake mengalami kenaikan permintaan yang tinggi, maka penawaran yang kita lakukan juga akan semakin tinggi untuk mencukupi permintaan di pasar dan juga untuk menambah omset penjualan perusahaan kami agar keuntungan yang kami peroleh juga besar.
5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
a. Product
Strategi produk yang digunakan yaitu dengan cara menciptakan inovasi produk dengan tampilan yang berbeda dan selalu mengikuti trend bentuk souvenir yang diminati masyarakat. Selain itu desain bentuk towel yang lucu dan menarik dengan warna kain yang terang dan sedikit aksesoris sehingga mempercantik tampilan towel cake tersebut.
b. Price
Strategi harga yang digunakan yaitu dengan cara menetapkan harga yang terjangkau bagi konsumen sehingga bisa dibeli oleh semua kalangan dan memberikan potongan harga atau harga yang lebih murah pada pembelian dalam partai besar.
c. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
1) Advertising (Iklan)
Iklan yang kami gunakan yaitu menggunakan brosur (selebaran) yang isinya menawarkan dan memberikan penjelasan mengenai harga dan ukuran, serta pembelian atau pemilihan bentuk dan warna sesuai keinginan konsumen dalam hal pemesanannya. Selain menggunakan selebaran, kami juga menggunakan kecanggihan teknologi yaitu penggunaan internet yang berupa Blog dengan alamat web cherrytowel.blogspot.com , Facebook yang disebut dengan online shop.
Promosi juga kami lakukan melalui acara / pameran yang digelar dan disanalah kami memamerkan towel cake kami di tempat keramaian dimana konsumen produk berada dan sekaligus juga dilakukan penjualan ditempat.
2) Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung juga kami lakukan, misalnya kita menawarkan produk kami ke beberapa toko. Jika toko tersebut berminat, maka transaksi pengorderan akan terjadi.
3) Public Relation
Dalam hal promosi, kami juga mengadakan hubungan atau kerjasama dengan EO ( event organiser ). Kerjasama dengan EO sangat menguntungkan karena ketika EO memandu sebuah acara, kemungkinan besar kita juga akan mendapatkan order dari event tersebut.
d. Placement
Placement atau mengenai penempatan penjualan produk towel cake kami yaitu dari pertimbangan dan penelitian mengenai pasar yang baik, kami membuka stan kios yang beralamatkan di Jalan kabut 01 Rt 23 Rw 90 Jebres, Surakarta. Tempatnya dirasa sangat memadai dengan situasi yang padat penduduk yang sebagian besarnya adalah Mahasiswa.
Selain stan kios yang kami buka sendiri, kami juga mencoba melakukan transaksi dengan melalui pedagang perantara yaitu pedagang besar seperti toko-toko di daerah Nonongan, ataupun melalui pedagang kecil misalnya dengan menitipkan towel cake di toko-toko kecil di area kampus UNS, ISI, ATMABHAKTI atupun area kampus UMS. Dipilih di area kampus alasanya Mahasiswa sebagian besar menggamari souvenir towel cake seoerti halnya kami.
e. People
Strategi pemasaran yang meliputi kriteria sumber daya manusia tentunya dapat meningkatkan hasil penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Dengan kualitas SDM yang baik dan terlatih, kemungkinan besar juga akan menjadi modal promosi yang sangat bagus.
Disini kami adalah pendiri dan pemilik prusahaan yang juga merangkap sebagai tenaga kerja, kami sudah memiliki pendidikan yang cukup baik dan terbilang mahir dalam pembuatan towel cake. Kreatifitas yang tinggi kami dapat melalui pelatihan, sehingga penciptaan bentuk-bentuk towel cake selalu kami update dan selalu berubah bentunya.
f. Process
Proses pembuatan towel cake agar konsumen tertarik yaitu towel cake kita buat serapi mungkin, kami juga menyediakan tenaga terlatih jika ada undangan untuk memberikan keterampilan pembuatan aksesoris ini.
Di stan toko yang kami buka, kami berusaha melayani dengan pelayanan yang maksimal dan terbaik.
g. Physical Evidence
Physical evidence merupakan Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen, yang dimaksud disini adalah
D. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
1. Aspek Organisasi
a. Nama Perusahaan/Usaha: “ Cherry” Towel Cake
b. Nama Pemilik/Pimpinan: Yudi Eko Purnomo
c. Alamat kantor dan tempat usaha: Jalan kabut 01 Rt 23 Rw 90
Jebres, Surakarta ( BELAKANG KAMPUS UNS SURAKARTA)
d. Bentuk Badan Hukum (Kalo berbentuk Badan Hukum): Belum berbadan hukum, dan merupakan Home Industry
e. Struktur Organisasi:Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan
Uraian Tugas
(A) Jumlah
(B)
Pimpinan Sebagai kordinator perusahaan 1 anggota
1. Direksi Memilih dan menetapkan tugas untuk anggoat karyawan lainnya 1 anggota
STAF
1. Bag. Pemasaran
Mengadakan promosi atau penawaran dengan menonjolkan keunggulan perusahaan atau produk “Cherry” Towel Cake
2 anggota
2. Bag. Produksi Membuat atau menciptakan produk-produk yang berkualitas tinggi 2 anggota
3. Bag. Keuangan Mengatur dan memantau keluar masuknya dana perusahaan 2 anggota
2. Perijinan
Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah yaitu pihak RT/RW dimana usaha kita berada.
3. Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur berdasarkan periode tertentu (mingguan atau bulanan).
KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN
( Dalam bulanan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar v
2. Menyusun Rencana Usaha v
3. Perijinan v
4. Survai tempat usaha v
5. Survai Mesin / Peralatan v
6. Pemasangan Sarana Penunjang v
7. Mencari tempat kerja v
8. Uji Coba Produksi v
9. Operasional v
4. Inventaris Kantor dan Supply Kantor
Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.
Inventaris/Perangkat Kerja Merk Jumlah unit Harga Jumlah harga
Total Inventaris Kantor
Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat Tulis Kantor (umur ekonomis 1 tahun atau kurang )
Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun
Total Supply Kantor
E. ASPEK PRODUKSI
Dilihat dari aspek produksinya, pihak manajemen merincinya sebagai berikut.
1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan terkait produk (ouput) dalam usaha ”Cherry” Towel cake adalah:
a. Dimensi Produk
Dimensi produk meliputi sifat dan ciri-ciri produk sebagai berikut.
- Bentuk : aneka Kue (sandwich, kue gulung, dan kue tart), Lolipop, dan Es krim.
- Ukuran : 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, cup dengan alas 6cm dan tinggi 11 cm.
- Warna : coklat, kream, biru, pink, kuning, hijau, dan sebagainya.
- Fungsi : sebagai souvenir untuk berbgai event misalnya pesta pernikahan, perayaan ulang tahun, dan sebagainya.
b. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh ”Cherry” Towel Cake dapat dibagi menjadi 5 tingkatan, yaitu:
1) Manfaat inti (core benefit) ”Cherry” Towel Cake: adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, yakni kebutuhan akan suatu benda yang bernilai untuk mengenang sebuah acara penting atau kebutuhan akan benda memorial.
2) Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, yakni benda souvenir.
3) Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar yakni souvenir yang cantik dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan.
4) Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat diberikan lebih dari yang diharapkan oleh konsumen, yakni desain dan bentuk souvenir dapat disesuaikan dengan selera konsumen. Mereka dapat mendesain sendiri bentuk Towel Cake yang mereka inginkan.
5) Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, yakni souvenir Towel Cake ini dapat dijadikan sebagai koleksi pernak-pernik hiasan di rumah.
c. Kegunaan Produk
Produk Towel cake ini merupakan produk konsumsi yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (konsumen akhir) dan termasuk Shopping goods sebab merupakan produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan trennya dan desain atau bentuknya.
2. Proses Produksi
Adapun proses produksi Towel Cake adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan:
a. handuk sapu tangan dengan berbagai warna ukuran 25 x 25 cm atau 30x30 cm
b. Pita warna
c. kertas warna motif
d. hiasan buah-buahan/garnis buah
e. Selotip
f. Lem kertas bolak balik
g. Packing plastic
h. kawat warna emas.
Cara Membuat:
a. Siapkan handuk saputangan warna pink, lipat 1/3bagian handuk di kedua sisi
b. Lipat juga 1/3 handuk saputangan warna putih di kedua sisi
c. Setelah dilipat 1/3 bagian kedua handuk tersebut ditumpuk, handuk warna putih harus dibagian atas yah...lalu gulung rapih kedua handuknya
d. Hasil gulungan dikunci dengan selotip di bagian dalam trus baru dikasih lem kertas bolak balik biar rapih
e. Bungkus hasil gulungan handuk dengan kertas motif dibagian center, rekatkan dengan selotip lalu ikat dengan pita ditengahnya (bentuk ikat sepatu)
f. Sisipkan garnis buah ke pitanya, tepat bagian tengah ikatan pita lalu rapikan , oh ya lebih bagus diberi alas cake (warna putih) rekatkan dibagian bawah towel cake
g. Packing hasil towel cake souvenir starwberry dengan plastik dan lipat palastik seperti lipatan kipas biar rapih lalu lilit dengan kawat
3. Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode tahun. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
2011 9000
2012 11000
2013 13000
4. Tanah dan Bangunan
a. Kantor
Lokasi :
Ukuran :
Harga Beli/sewa :
b. Tempat Usaha
Lokasi :
Ukuran :
Harga beli/sewa :
c. Pabrik
Lokasi :
Ukuran :
Harga beli/sewa :
d. Gudang
Lokasi :
Ukuran :
Harga beli/sewa :
e. Area Parkir
Lokasi :
Ukuran :
Harga beli/sewa :
5. Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik
2. Pemasangan instalasi air (PAM)
3. Pemasangan instalasi telepon
4. Pemasangan instalasi internet
5. Dan lain-lain
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :
6. Mesin dan Peralatan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Mesin/Peralatan Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
1.
2.
3.
Total Pembelian Mesin/Peralatan
7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Nama Bahan Baku Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
1. Handuk sapu tangan (25 x 25 cm) 100 Rp2.250,00 Rp 225.000,00
2. Handuk sapu tangan (30 x 30 cm) 100 Rp2.750,00 Rp 275.000,00
3. Pita Warna 20 Rp 5.000,00 Rp 100.000,00
4. Kertas warna motif 25 5000 125000
5. Hisan buah (garnish) 60 700 42000
6. Selotip 15 2000 32000
7. Lem kertas bolak-balik 2000
8. Packing plastik 150 200 30000
9. Kawat warna emas 400 25 10000
Total Pembelian Bahan
8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.
a. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah per hari Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Hari Kerja/Tahun Jumlah (Rp.)
1. Melipat kain Rp 15.000,00 1 48 Rp 720.000,00
2. Menghias (finishing) dan packing Rp15.000,00 1 48 Rp 720.000,00
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian Rp1.440.000,00
b. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Produksi/Tahun Jumlah Harga Beli
1. Melipat kain handuk Rp 100,00 2000 Rp 200.000,00
2. menghias (finishing) dan
packing Rp 100,00 2000 Rp 200.000,00
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Borongan: Rp 400.000,00
9. Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana) sebagai berikut:
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan
2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, telepon.
4. Pemeliharaan bangunan
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
F. ASPEK KEUANGAN
1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Pendanaan dalam usaha sangat diperlukan sekali. Dalam pendanaan usaha kami ada dua sumber dana yang akan kami lakukan yaitu dengan modal sendiri dan pinjaman.
2. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
a. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/Peralatan
d. Peralatan Kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
Jumlah
c. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
b. Persediaan Bahan
c. Produk dalam proses
d. Piutang
e. Uang Kas
Jumlah
d. Analisa Biaya Tetap
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji
b. Penyusutan
c. Bunga Pinjaman
d. Biaya Pemasaran
e. Biaya Lainnya
Jumlah
e. Analisa Biaya Tidak Tetap
Uraian Banyaknya Harga/Unit Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah
b. Biaya Bahan
Jumlah
f. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow)
b. Penggunaan dana (out flow)
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
d. Keadaan kas awal
e. Keadaan kas akhir (c + d)
3. Analisa Kelayakan Usaha
Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan adalah :
a. Metode Non-Discounted Cash Flow
Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method, dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation
Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
1) Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
2) Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
b. Metode Discounted Cash Flow
Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1) Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:
C – C
NPV = ----------- -----------
(1 + i)n (1 + i)n
di mana: i = bunga tiap periode
N = periode (tahun, bulan)
- C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:
a) Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
b) Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
c) Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2) Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value). Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:
PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
a. Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
b. Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
c. Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP
3) Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:
NPV1
IRR = i1 + (i2 – i1) x ----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2)
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)
4. Analisa Keuntungan
Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan istilah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
a. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
b. Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
c. Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
atau dapat juga dituliskan sebagai:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------
Biaya Variabel
1 – -----------------------
Hasil Penjualan
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 – ------------------------
Hasil Penjualan
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
Biaya Tetap + Laba
Minimal Penjualan = -----------------------------------
Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.
Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan dijalankan.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang contoh iklan cake
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang NICOLAU REI BÈTHVÉDER
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : https://yekopurnomo.files.wordpress.com/2012/.../laporan-skb1.do...
No comments:
Post a Comment