STRUKTUR IKLAN DALAM BAHASA INDONESIA
STRUKTUR IKLAN DALAM BAHASA INDONESIA |
contoh iklan dalam bahasa inggriz - Oleh : Drs. Suharyo, M.Hum., Fitri, S.S.
ABSTRAK
Judul : Struktur Iklan Kecik , Suharyo & Fitri, S.S.(2012, 12 halaman)
Pemakaian bahasa di dalam iklan kecik Suara Merdeka nyaris terabaikan bahwa itu (baca: iklan kcik) sebenarnya merupakan salah satu fenomena kebahasaan yang tidak kalah menarik dibandingkan fenomena kebahasaan lainnya. Jika selama ini dapat dikatakan luput dari perhatian barangkali karena merupakan hal yang kecik ‘kecil’. Padahal, jika ditelesik lebih jauh cukup menarik. Misal, dari tataran morfologi ditemukan struktur berupa penyingkatan, pengekalan konsonan dan vokal, seperti jl (jual, atau jalan), ist (istimewa), BU (butuh uang), cpt (cepat), PS (power steering). Kedua, dari aspek sintaksis struktur iklan kecik ini ditandai oleh pengekalan bentuk frasa, seperti mapel (mata pelajaran), ruko, di samping pemanfaatan kalimat berbagai bentuk kalimat aktif dan pasif, dan sebagainya.Ketiga, dari aspek leksikon ternyata dalam iklan kecik ini berstruktur bahasa Indonesia, Inggris, Jawa, dan Betawi. Misalnya, dalam iklan ditemukankata-kata, mak nyus, anyar, cespleng; dari bahasa Indonesia dialek Betawi, seperti doang; dan dari bahasa Inggris seperti PS (power steering).
Kata kunci : struktur, iklan, kecik
1. Pendahuluan
1. 1 Latar Belakang
Iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi nonpersonal yang disampaikan lewat media untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga nonkomersial, maupun pribadi yang berkepentingan (Dunn dan Burban dalam Widyatama, 2007: 15). Iklan akan menjadi efektif apabila pesan yang disampaikan mampu memberikan dampak tertentu atau reaksi pada khalayak sesuai dengan yang dikehendaki oleh komunikator.Oleh karena itu, kata-kata dalam bahasa iklan bersifat persuasif, informatif, dan mempunyai daya tarik tinggi. Tidak terkecuali iklan baris yang terdapat di harian Suara Merdeka. Pesan iklan baris kerap kali ditulis dalam bentuk singkatan. Pemakaian angka-angka serta tanda baca juga digunakan dalam penyampaian informasi pada iklan baris. Seperti pada contoh berikut :
GREAT’ 93 asli H pnjg, AC,TP,PW,PS
VR.17 Bdy Mls Istw (bs krdt). Hub: 70339575
Selain pemakaian singkatan, iklan baris juga banyak menggunakan bentuk istilah yang sudah dikenal dalam bahasa sehari-hari. Seperti pada contoh di atas terdapat istilah Bdy Mls (Body Mulus), Istimewa, Terawat, Seksi. Wujud pemakaian bahasa pada iklan baris juga sengaja dikreasikan oleh pengiklan agar iklan lebih efektif dan hemat dalam pembiayaannya. Wujud kreasi iklan yang berulang dan relatif tetap pada akhirnya membentuk struktur iklan. Lalu, pertanyaannya adalah bagiamanakah struktur iklan kecik? Tulisan ini mencoba mengungkapnya.
1.2 Permasalahan
Tulisan ini akan mencoba mengungkap struktur iklan baris di harian Suara Merdeka dari aspek morfologi, sintaksis, dan leksikonnya.
1.3.Metodologi Penelitian
1.3.1 Tahap Penyediaan Data
Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak dan teknik catat sebagaimana disarankan Sudaryanto (1993: 5 – 7) terhadap iklan kecik Suara Merdeka yang diambil seacara acak dengan pertimbangan bahwa waktu atau tanggal penerbitan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perbedaan konten iklan. Selanjutnya, data tersebut dicatat dalam kartu-kartu data sekaligus dilakukan klasifikasi untuk mengetahui struktur iklan dari aspek morfologi, sintaksis, dan leksikonnya.
1.3.2 Tahap Analisis Data
Pada tahap ini, penulis mendeskripsikan strktur iklan kecik dari aspek morfologi, sintaksis, leksikon.
1.3.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis
Hasil analisis data disusun dan disajikan secara deskriptif tentang struktur iklan kecik dari aspek morfologi, sintaksisi, dan leksikonnya.
2. Kerangka Teori
Istilah kode dimaksudkan untuk menyebutkan salah satu varian di dalam hierarkhi kebahasaan. Kode dapat didefinisikan sebagai suatu sistem tutur yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar belakang penutur, relasi penutur dengan lawan bicara dan situasi tutur yang ada. Kode biasanya berbentuk varian bahasa yang secara nyata dipakai berkomunikasi suatu anggota masyarakat bahasa (Poedjosoedarmo, 1978: 30). Jadi, kode berbentuk varian-varian bahasa yang secara nyata dipakai dalam berkomunikasi dan berinteraksi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Kode yang berupa variasi yang ada dalam iklan dapat dipandang dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis. Variasi yang berupa bentuk linguistik tersebut bukan tanpa pola, tetapi membentuk struktur yang khas. Kekhasan struktur tersebut dapat terjadi pada aspek fonologi, morfologi, dan sintaksis. Kekhasan pola-pola bentuk linguistic yang ada pada iklan tersebut akhirnya membentuk struktur yang dapat dikenali dari ketiga aspek tersebut. Struktur iklan dengan demikian dapat berupa struktur fonologis, morfologis, dan sintaksis yang khas. Kekhasan struktur iklan dalam ketiga aspek itulah yang akan diuraiakan di dalam makalah ini.
Iklan menurut asal katanya berasal dari bahasa Arab yaitu I’lan kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut istilah advertensi/advertising (Widyatama, 2007: 14). Kata advertising sendiri berasal dari bahasa Latin ad-vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada pihak lain (Keppler dalam Mulyana, 2005: 63).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 421) iklan didefinisikan sebagai; (1) Berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan; (2) Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, di media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.
Bahasa dalam iklan sebagai penyampaian ide, pesan, dan maksud atau informasi dari pengiklan dalam rangka menarik dan meraih simpati pembaca harus menggunakan ragam bahasa kreatif. Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi yang khas, karena kekhasan tersebut yang membedakan iklan dari bentuk komunikasi wacana tulis atau lisan yang lain. Perbedaan ini terletak pada ragam bahasa, retorika penyampaian, dan daya persuasi yang diciptakan. Pada iklan, bahasanya distrategikan agar berdaya persuasi, yaitu mempengaruhi masyarakat agar tertarik dan membeli. Sehubungan dengan tujuan tersebut, Jeffkin (dalam Kasali, 1995: 9) dengan jelas mengemukakan bahwa advertising aims to persuade people to buy (iklan bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat untuk membeli (produk)).
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1997: 28) disebutkan bermacam-macam jenis iklan yaitu (1) Iklan baris atau iklan mini (2) Iklan blok atau iklan display, yang menyertakan gambar atau foto dan hiasan yang menarik dan biasanya berukuran besar; (3) Iklan buta, yang merupakan iklan anonim karena tidak menyebukan identitas pemasangnya; (4) Iklan halaman di muka (5) Iklan keluarga, kelahiran, pertunangan, perkawinan, atau kematian; (6) Iklan kuping, iklan yang dimuat dalam boks berukuran kecil di sebelah kiri dan kanan logo (nama) surat kabar; (7) Iklan muhibah, iklan yang biasanya dimuat atau disiarkan oleh media massa dengan kerja sama orang atau lembaga, baik pemerintah atau swasta; (8) Iklan pulau, yakni iklan yang dimuat “ menyendiri “ pada suatu halaman koran atau majalah dan dikelilingi berita atau tulisan; dan (9) Iklan sponsor, iklan berita berupa tulisan yang sepintas tampak seperti laporan biasa, tetapi sarat dengan pesan untuk mempromosikan suatu perusahaan, produk, dan negara.
Jenis iklan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah iklan baris atau iklan kecik. Dalam KBBI (2003: 421) “iklan baris” mempunyai dua makna yaitu pertama, iklan kecil (singkat) yang terdiri atas beberapa baris saja di sebuah kolom dan kedua, iklan yang dikelompokkan menurut klasifikasi tertentu dan umumnya hanya seluas satu kolom (biasanya tidak menggunakan gambar).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam tulisan ini, aspek-aspek kebahasaan yang dikaji dalam iklan baris meliputi aspek fonologi (penggunaan huruf, tanda baca), morfologi (meliputi abreviasi: singkatan dan akronim), aspek sintaksis (struktur) , dan aspek leksikon.
3.1 Pengekalan Huruf
1. Pengekalan Satu Huruf Pertama pada Kata
Dari sisi fonologi, iklan memeiliki ciri berupa pengekalan satu huruf dari suatu kata, seperti contoh berikut.
(1) Jual Notebook 2th B’garansi Mau?
T. 70364362,PoenyaQu.Sriwijaya47A
Huruf T yang dikekalkan pada contoh data tersebut merupakan singkatan kata telepon karena diikuti nomor telepon (70364362).
2. Pengekalan Dua Huruf Pertama pada Kata
Ciri khas berikut yang menjadi penanda struktur iklan kecik adalah berupa pengekalan dua huruf pertama pada kata, seperti contoh berikut:
(2) Hi Wnt2,YgSndr Yg g SndrG’ Hi. Co29Th
Kan isi Hri2 DgCnda2 diSMSmu Jdkan
Tmnmu,SpThuJodhmu:) 085640807475
Data (2) pada bentuk pengekalan co merujuk pada kata cowok. Hal ini dapat diketahui dari koteks dan konteksnya.
3. Pengekalan Tiga Huruf Pertama pada Kata
Berikut merupakan pengekalan tiga huruf pertama (lam dari kata lamaran) pada kata.
(3) DICARI WAITERS U/RM, dom.Majapahit
Lam lkp Ruko Gayamsari No.16 Smg
4. Pengekalan Empat Huruf Pertama pada Kata
Di bawah ini contoh data dengan bentuk singkatan berupa pengekalan empat huruf pertama (angs dari kata angsuran) pada kata.
(4) SZK SMASH UM.500RB.WIS KOMPLIT
Angs.370rb-an. Hub:Bobby 70168988
5. Pengekalan Lima Huruf Pertama pada Kata
Contoh :
(5) RMH T.21 Full Renov,Lt.84M2,Kebon
Subur I/53 Pc.Gading T. 70645109
(Suara Merdeka, 3 Mei 2008)
6. Pengekalan Huruf Pertama dan Terakhir pada Kata
Bentuk singkatan berupa pengekalan huruf pertama dan terakhir kata dapat dilihat pada contoh berikut.
(6) JUAL TP: TNH HM Ls. 500m2 DktPerum
Green Vilage 250rb/m T:70264021
Bentuk singkatan dengan pengekalan huruf pertama dan terakhir pada data di atas adalah L(ua)s.
7. Pengekalan Huruf-huruf Pertama Suku Kata
Di bawah ini contoh datanya pengekalan huruf-huruf pertama pada suku kata.
(7) SARI BUAH MERAH Papua asli u/Sgl
Mcm Pnykt Lsg Tokceer,Knkr,Diabet
Paru2,Jntg,AidsDll.024-6925173
Aspek singkatan dengan pengekalan huruf-huruf petama suku kata pada data tersebut adalah Sgl (se-ga-la).
8. Pengekalan Huruf Pertama Suku Kata Pertama dan Huruf Pertama
dan Suku Akhir Kata Kedua pada Kata
Contoh :
(8) NEW BOY MSSG u/ P/W Pgl/ditmpt
08588 588 0548 Bth Tenaga Baru
Singkatan Bth merupakan kependekan dari kata butuh
9. Pengekalan Semua Konsonan
Berikut contoh data bentuk singkatan berupa pengekalan semua konsonan.
(9) MODESTO JEANS TempatNyandang Mrh
&Modis HrgDr35rban.MenorehRy 100
Hrg merupakan bentuk singkatan dengan pengekalan semua konsonan dari kata harga.
Dari hasil analisis data, bentuk pengekalan semua konsonan adalah bentuk singkatan yang paling banyak digunakan oleh pemasang iklan dalam menyampaikan pesan.
10. Pengekalan Semua Konsonan Berakhir Vokal
Bentuk singkatan dengan mengekalkan semua konsonan berakhir vokal terdapat pada contoh data di bawah ini.
(10) JUAL TOYOTA RUSH 4.th’00. Kndsi
Bagus. Di Singosari 2 no. 8
Singkatan Kndsi pada data adalah kependekan dari kata kondisi.
11. Pengekalan Dua Huruf Pertama dan Huruf Awal Tiga Suku
Contoh :
(11) JUAL BU: RMH & TempatUsh di Per3aan
Bkt Kencana Raya T; 024-70327659
Kata tersebut adalah singkatan Ush yang merujuk pada kata usaha.
12. Pengekalan Dua Huruf Pertama dan Pengekalan Semua Konsonan
Berikut ini contoh data pengakalan dua huruf pertama dan pengekalan semua konsonan.
(12) STNK MTR HONDA H2699ZL & H6123YA
BgYgMenemukan Ada Imbln 76743887
Kata imbalan (im-balan)pada tuturan disingkat menjadi Imbln.
13. Penghilangan Huruf Vokal Pertama yang Diawali Konsonan
Contoh no. 27 (terawat trawat) dan 28( sedia sdia) berikut.
(13) P. ROYAL,97 (H)Tgn1, Ijo,Istimewa
Barang Trawat.Hub:70153656
Singkatan Trawat pada data adalah kependekan dari kata Terawat.
14. Penyingkatan Kata dalam Proses Morfologis
Proses morfologis merupukan proses penambahan imbuhan baik awalan maupun akhiran pada kata dasar. Kata-kata berimbuhan bisa disingkat dapat diketahui dari koteks dan konteks yang menyertainya,seperti contoh berikut.
(14) Menyewakan Genset Silent SglAcara
Hrn/Blnn,Murah8448172-0818248495
Berdasarkan konteks kalimat di atas, blnn merupakan kependekan dari kata bulanan.
15. Penyingkatan dengan Lambang Bilangan dan Tanda Baca
Iklan baris juga memanfaatkan lambang-lambang bilangan dan tanda baca untuk meringkas atau menyingkat kata-kata dalam teks, contoh berikut.
(15) BNR2LuarBiasa! SIDEKICK’96 H, KM
Mdh, TglPake,71jt T:08122935968
Bnr2 merupakan contoh kata reduplikasi benar-benar. Berbeda dengan contoh di atas, contoh berikut angka bukan sebagai penanda reduplikasi, tetapi menunjuk pada kata yang dilambangkan dengan angka, seperti contoh berikut ini.
(16) KATANA GX’97 HijauMetalik(G)46Jt
100%Ors Cat.Tiada2nya. T70133145
(17) CITROEN FAF’82 Antik.bs.TT,Roda2
Hub:PuspowarnoII/7 T.70246298
Tiada2nya (dibaca tiada duanya) dan Roda2(roda dua) bukan tiada-tiada* dan roda-roda*. Selain angka, dalam iklan juga ditemukan penggunaan tanda & yang berarti dan , – yang berarti sampai, tanda / yang berarti atau, seperti contoh berikut.
(18) JUAL BU: RMH & TempatUsh di Per3aan
Bkt Kencana Raya T; 024-70327659
(19) HONDA SUPRA FIT 2003-2007,Lelang
Paket/1an,Hrg Lmt 4-5 Jutaan
Di JKT:02145865328,08881006869
16. Penyingkatan pada Frasa
Terdapat pola khusus dalam cara menyingkat frase pada iklan baris, yaitu dengan mengekalkan huruf pertama kata pertamanya diikuti dengan tanda titik. contoh berikut.
(20) 24 JAM T.6595316 SERVIS/J/BELI
Tukar/Tambah: AC,Kulkas,M.Cuci,
K.Gas,P.Air,TV Rp.15rb Garansi!
Data (20) terdapat tiga frase yang disingkat dalam penulisannya antara lain M. Cuci, K. Gas, P. Air. Frase-frase tersebut disingkat dengan mengekalkan kata pertamanya. M. Cuci, K. Gas, dan P. Air adalah kependekan dari frase mesin cuci, kompor gas, dan pompa air.
17. Pengekalan Suku Pertama atau Kedua pada Tiap Komponen
Contoh :
(21) RUKO,Tengah Kota Strategis
Murah,Bbs Banjir.Ph:9100.606
Ruko merupakan pengekalan dari ru(mah) dan (to)ko. Secara luas, akronim ruko telah diketahui oleh masyarakat.
18. Pengekalan Berbagai Huruf dan Suku Kata pada Tiap Komponen
Contoh :
(22) KURSUS TEKNISI HP Dijmn Sd Bisa
30Hr Hard/Software Praktek sd
HP Terbaru Kls Pagi/Sore Bea 1Jt
Diangsur.Bns Alat.Srtfkt Depnaker
Hub:Elkacom Jl.Hos Cokroaminoto
No.15 Smg,T.024-3520659
Akronim Depnaker juga secara umum diketahui oleh masyarakat. Depnaker adalah bentuk akronim baku yang mengacu pada sebuah instansi pemerintahan. Depnaker adalah singkatan dari Departemen Tenaga Kerja.
Secara ringkas, struktur iklan kecik dapat dirumuskan dalam tabel berikut.
Bentuk Singkat Bentuk-bentuk Singkatan Contoh
Singkatan Pengekalan Satu Huruf Pertama pada Kata “T” (kependekan dari “Telepon”)
Pengekalan Dua Huruf Pertama pada Kata “No” (kependekan dari “Nomor”)
Pengekalan Tiga Huruf Pertama pada Kata “Hub” (kependekan dari “Hubungi”)
Pengekalan Empat Huruf Pertama pada Kata “Pros” (kependekan dari “Proses”)
Pengekalan Lima Huruf Pertama pada Kata “Renov” (kependekan dari “Renov”)
Pengekalan Huruf Pertama dan Terakhir pada Kata “JL” (kependekan dari “Jual”)
Pengekalan Huruf-huruf Pertama Suku Kata “Trm” (kependekan dari “Terima”)
Pengekalan Huruf Pertama Suku Kata Pertama dan Huruf Terakhir dan Suku Akhir Kata Kedua pada Kata “Bth” (kependekan dari “Butuh”)
Pengekalan Semua Konsonan “Krywn” (kependekan dari “Karyawan”)
Pengekalan Semua Konsonan Berakhir Vokal “Kndsi” (kependekan dari “Kondisi”)
Pengekalan Dua Huruf Pertama dan Huruf Awal Suku Ketiga “Ors” (kependekan dari “Orisinil”)
Pengekalan Dua Huruf Pertama dan Pengekalan Semua Konsonan “Intrvw” (kependekan dari “Interview”)
Penghilangan Huruf Vokal Pertama yang Diawali Konsonan “Sdia” (kependekan dari “Sedia”)
Penyingkatan Kata dalam Proses Morfologis “Dbthkn” (kependekan dari “Dibutuhkan”)
Penyingkatan dengan Lambang Bilangan dan Tanda Baca Pengekalan Bilangan dengan Makna Reduplikasi “Imut2” (kependekan dari “Imut-imut”)
Pengekalan Bilangan dengan Makna Angka “Simpang5” (kependekan dari “SimpangLima”)
Pengekalan Bilangan dengan Menggunakan Makna Tanda Baca “Dbthkn” (kependekan dari “Dibutuhkan”)
Pengekalan Bilangan dengan Menggunakan Makna Tanda Baca “Dbthkn” (kependekan dari “Dibutuhkan”)
Penyingkatan Pada Frase “S.Pakai” (kependekan dari “Siap Pakai”)
Akronim Pengekalan Huruf Pertama Tiap Komponen “PAM (kependekan dari “Perusahaan Air Minum”)
Pengekalan Suku Pertama Tiap Komponen “Pahe (kependekan dari “Paket Hemat”)
Pengekalan Berbagai Huruf dan Suku Kata dari Tiap Komponen “Depnaker” (kependekan dari “Departemen Tenaga Kerja”)
3.2 Struktur Iklan dari Aspek Kalimat
Kalimat diperlukan untuk membahasakan ide atau gagasan yang ditujukan untuk mempengaruhi pembaca. Akan tetapi, mengingat ruang iklan yang sangat terbatas, kalimat dibuat dalam bentuk singkat, padat, dan jelas. Berdasarkan analisis sintaktis yang dilakukan struktur iklan kecik berupa kalimat aktif, kalimat pasif, dan kalimat elips, seperti contoh di bawah ini.
3.2.1 Kalimat Aktif dan Pasif
Dari segi aspek kalimat, struktur kalimat dalam iklan berupa kalimat aktif dan pasif, seperti contoh berikut.
(23) AMANAH RC Mnywkan Kjg LGX,Avanza
Inova+Sopir.Sbr,Nyaman T:6714105
(24) RMH DKNTRKAN di VILLA CANDI ASRI
SiapPakai Pertgl 15Mei’08,Ls/Lb=
300/200m2,Furnished.T:0811297758
3.2.2 Kalimat Elips
Selain kalimat aktif dan pasif, struktur iklan juga berupa berupa kalimat elips, seperti contoh berikut.
(25) Menyewakan Genset Silent SglAcara
Hrn/Blnn,Murah8448172-0818248495
3.3 Aspek Leksikon
Dari aspek leksikon, struktur iklan memanfaatkan kosakata daerah dan bahasa asing. Berikut adalah contohnya.
(26) SCORPIO Z MshReyen,AnSdr(H)17,5Jt
AfaPermai JlAfaII/1,024-70235989
(27) PEUGEOT 505gr’86 AC TP ORS H Pjg
MsnWaras,BodyJoss 12,5jt:70373557
(28) 2JUTA DOANG Dapat Rumah!!!
Beli Sekarang Pasti Lebih Murah
Free UM, Ppn,BPHTB,Cicilan 3x+Bns
T.27=70Jt, T,36=90Jt, Ready Stock
BangetayuAsri T70690003/70690004
(29) OGAH BOTAK?? PAKAI CUPLUCK! Full/
HalfFace; Merdeka Helm-jl. MSupeno
(30) Tdk Puas dgn Income Anda?sideJob
Sbg Konsultan,Syrt:S1,sdg Krj
Pny kend.sendiri,SMS:08998178729
Jika ditilik dari jumlah pemakaiannya, bahasa Inggris dan bahasa Jawa mendominasi struktur iklan dari aspek leksikal, sedangkan bahasa Indonesia dialek Betawi relative kecil. Ini mudah dipahami karena segmen pembaca harian Suara Merdeka adalah masyarakat Jawa.
Keterangan gambar:
4.Simpulan
Akibat keterbatasan ruang di satu sisi dan di sisi lain pemanfaatan potensi bahasa semaksimal mungkin dalam upayanya mempersuasi pembaca, menyebabkan struktur iklan menjadi ringkas, padat, tetapi informative, dan komunikatif; yaitu berupa singkatan dan akronim.Struktur akronim dan singkatan dibangun melalui pengekalan huruf baik pada tataran suku kata ataupun kata. Misalnya, pengekalan huruf pertama dari kata, pengekalan pertama dari suku kata, pengekalan semua konsonan dan akronim. Secara lengkap disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Dari aspek sintaksis, kalimat aktif, pasif, dan kalimat ellipsis merupakan pembentuk strukur iklan kecik. Sementara, pada aspek leksikon, unsur bahasa yang dimanfaatkan sebagai pembentuk struktur iklan kecik yaitu bahasa Jawa,bahasa Indonesia dialek Jakarta, dan bahasa Inggris.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta: Pusat Bahasa.
____ 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Alwasilah, A. Chaedar. 1985. Sosiologi Bahasa. Bandung: Penerbit Eresco.
Anonim. “Iklan Baris” dalam www.wikipedia.com, diakses 3 Agustus 2008.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1989. Iklan. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafity.
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kentjono, Djoko. 1982. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
_____ 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. 2005. Metode Penulisan Bahasa: Tahapan Strategis, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Maryani. 2001. “Analisis Wacana Iklan Baris tentang Lowongan Pekerjaan”. Skripsi (S-1). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Moeliono, Anton M, dkk. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
____ 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nababan, P. W. J. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Poedjosoedarmo, Soepomo. 1976. Analisis Variasi Bahasa. Yogyakarta: P3B Depdikbud.
_____ 1984. Pengantar Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sanata Darma.
Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.
_____ 1987. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.
_____ 1975. Masalah Aktif-Pasif dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Razak, Abdul. 1986. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sofiah. 2003. “Keefektifan Penggunaan Singkatan pada Wacana Iklan Mini dalam Surat Kabar”. Skripsi (S-1). Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang. Semarang
Suwito, 1985. Sosiolinguistik Pengantar Awal. Surakarta: Henry Offset.
Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang contoh iklan dalam bahasa inggriz
, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Komunikasi Massa
. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
buka contoh marketing : eprints.undip.ac.id/39414/1/struktur_iklan_(B-5).doc
No comments:
Post a Comment